NovelToon NovelToon
Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Pernikahannya dengan Serka Dilmar Prasetya baru saja seminggu yang lalu digelar. Namun, sikap suaminya justru terasa dingin.

Vanya menduga, semua hanya karena Satgas. Kali ini suaminya harus menjalankan Satgas ke wilayah perbatasan Papua dan Timor Leste, setelah beberapa bulan yang lalu ia baru saja kembali dari Kongo.

"Van, apakah kamu tidak tahu kalau suami kamu rela menerima Satgas kembali hanya demi seorang mantan kekasih?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Tantangan Vanya

     Dilmar termenung di depan teras rumahnya, dengan sebatang rokok di sela jarinya. Asap rokok membumbung di udara, berjalan sesuai arah angin. Untuk beberapa jenak Dilmar memikirkan kembali semua yang terjadi dalam diri dan rumah tangganya. Vanya berubah, kini baru disadarinya memang atas kesalahannya. Kedatangan Sela ke kota ini, membuat Dilmar terkenang kembali masa lalu yang sempat merajut asa dan harapan.

    "Nanti setelah lulus kuliah dan aku jadi Perawat, aku siap menikah dengan Kakak," kenangnya mengingat kembali ucapan Sela tiga tahun lalu, sebelum akhirnya Sela memutuskan ke kota Yogyakarta untuk kuliah di sana. Kemudian hubungan mereka putus, karena Dilmar tidak bisa menjalin hubungan jarak jauh terlalu lama. Salah Sela sendiri kenapa ia kuliah ke Yogyakarta, padahal di kota ini saja, untuk jadi Perawat, masih banyak sekolah keperawatan yang bagus dan langsung disalurkan ke RS ternama.

     Dan kini setelah Sela kembali ke kota yang sama, lalu sebuah tugas yang sama dibebankan pada mereka dari instansi masing-masing ke wilayah yang sama. Semua membuat Dilmar mulai berpikir aneh, mungkinkah kebersamaan yang tiba-tiba dan tidak direncanakan itu adalah rencana mempersatukan dirinya kembali dengan Sela?

     Dilmar terbawa perasaan, lalu dengan senang hati menyambut kedatangan Sela dan memberi harapan kembali, karena tidak diduga Sela justru mengungkapkan kembali perasaannya terhadap Dilmar dan ingin kembali merajut asa bersama Dilmar, meskipun saat itu Sela sudah tahu kalau Dilmar sudah menikah.

     Perubahan sikap itulah yang membuat Dilmar berbeda dan dingin terhadap Vanya, perempuan muda yang setahun terakhir sudah menemaninya. Cinta Dilmar merekah kembali pada Sela seminggu sebelum dirinya menikah dengan Vanya. Dan Dilmar saat itu merasa yakin kalau cinta yang sebenarnya telah kembali. Namun, Dilmar tidak bisa memutuskan begitu saja rencana pernikahan antara dirinya dan Vanya yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, tapi godaan cinta lama justru datang saat dirinya seminggu lagi menikah.

     "Mungkin saat itu aku salah duga kalau kehadiran Sela kembali ke kota ini adalah takdir cinta, melainkan ujian cinta. Kenapa aku bisa seantusias itu saat tahu Sela kembali ke kota ini, sedangkan aku seminggu lagi menikahi Vanya?" batinnya penuh sesal.

     "Aku harus bicara dengan Sela, kenapa dia sampai mengirimkan kembali foto itu pada Vanya, padahal aku sudah mengingatkannya supaya jangan disebar pada siapa-siapa." Dilmar berdiri, membuang puntung rokoknya di asbak, lalu berjalan menuju kamarnya.

     Tiba di kamar, Dilmar sudah mendapati Vanya berada di meja rias. Sepertinya dia akan berangkat ke toko sang mama untuk bekerja.

     "Kamu mau ke toko?" tanya Dilmar.

     Tidak ada jawaban dari Vanya, ia berdiri menyudahi riasannya lalu meraih tas yang tergeletak di atas ranjang.

     "Dengar tidak ucapanku, Vanya? Kamu jangan pergi, temani aku di rumah karena selama seminggu aku cuti dari kantor. Nanti bilang sama mama kalau kamu tidak usah bekerja selama aku cuti," ujarnya seraya meraih lengan Vanya dan menarik tubuhnya menjadi dekat. Dan Dilmar bicara di depan wajah Vanya yang sudah cantik dan dipoles riasan tipis.

     Wajah Vanya masih menghindar seperti kemarin, selain memang masih jijik dengan bayang-bayang ciuman yang dilakukan Dilmar dan perawat itu, Vanya juga tidak suka dengan bau rokok dari mulut Dilmar.

     "Jangan menghindar terus, tatap aku penuh cinta dan ceria seperti kamu selalu menatap aku sebelum kita menikah," perintah Dilmar. Vanya tidak menyahut, dia berusaha menahan nafasnya karena tidak mau menghirup bau rokok dari mulut Dilmar.

     Secepat kilat tangan Dilmar sudah meraih tengkuk Vanya lalu meraih bibir Vanya dan mengecupnya dengan lembut. Vanya langsung menghindar dan menahan dada Dilmar dengan tangannya sehingga ciuman itu terlepas.

     "Lepaskan, mulut Abang bau rokok," tepisnya seraya meraih tisu dan mengusap mulutnya kuat-kuat seolah sedang membuang kotoran di mulutnya.

     Emosi Dilmar kembali tersulut melihat reaksi Vanya separah itu. Vanya seakan jijik ketika diciumnya.

     "Durhaka kamu menolak keinginan suami untuk mencium dan menjamahmu," hardiknya.

     "Lalu apa tidak dosa apa yang Abang lakukan di belakang Vanya? Menjalin kasih dengan perempuan lain lalu berbuat hina dan diperlihatkan buktinya dengan mengirimkan foto kemesraan kalian? Kalian mungkin saja sudah berbuat sejauh itu, maka wajar jika Vanya merasa jijik saat dicium atau bahkan disentuh Abang. Apa Abang tidak berpikir kalau Vanya akan sakit hati dan kecewa? Abang justru sengaja memberikan nomer Vanya, supaya perempuan itu bisa menyakiti Vanya, kan?" tuding Vanya sembari kembali terisak.

     Sejenak Dilmar terkesiap dengan semua ocehan dan tudingan Vanya. Yang dikatakan Vanya tidak semuanya benar.

     "Semua yang dikatakan olehmu tidak semua benar, Vanya. Bukti foto-foto itu tidak bisa kamu simpulkan sepihak bahwa aku dan dia telah berbuat atau melakukan hal yang jauh. Itu hanya foto kebersamaan yang wajar-wajar saja. Kalau kamu merasa aku telah mengkhianati kamu, aku minta maaf, aku memang khilaf. Tapi, aku dan dia tidak pernah melakukan hal di luar batas seperti yang kamu pikirkan. Pakai saja logika, waktu kami habis dengan tugas, untuk bersenang-senang sepertinya tidak banyak waktu. Percayalah padaku," tegas Dilmar seraya mendekati Vanya yang masih marah. Sayangnya Vanya menjauh, dia sama sekali tidak percaya dengan ucapan Dilmar.

"Dan nomer telpon itu, aku tidak merasa dengan sengaja memberikan pada dia. Mungkin saja dia mencari tahu nomermu tanpa sepengetahuanku," sangkal Dilmar.

     "Lalu ciuman itu?"

     "Sela mencuri ciuman disaat barak sepi, lalu tanpa sepengetahuanku dia memotret aksinya. Tolong percaya aku, aku tidak separah dugaanmu," rayu Dilmar berharap Vanya percaya.

     "Tapi gelagat seperti ini sudah Vanya endus seminggu sebelum kita menikah, Bang. Kedatangan dia ternyata yang membuat Abang berubah. Sekarang Vanya sadar, cinta Bang Dilmar tidak tulus untuk Vanya. Abang hanya menginginkan perempuan berseragam," tegasnya.

     Vanya menangis mengingat cinta Dilmar karna melihat dari seragam, sedangkan dirinya bukanlah apa-apa.

     "Maafkan, aku. Aku khilaf, tolong maafkan aku." Dilmar meraih bahu Vanya yang bergetar karena menangis, lalu ia merangkulnya.

     Vanya berdiri dan melepaskan tangan Dilmar. "Berikan saja bukti bahwa Vanya menolak melayani Abang di hadapan atasan Abang, agar pengajuan cerai kita bisa dipermudah. Vanya ikhlas asal Vanya bisa terbebas dari lelaki munafik seperti Abang."

     "Vanya, apa maksudmu? Kamu ingin berpisah dari Abang?" Dilmar terkejut dengan ucapan Vanya.

     "Iya, karena Vanya tahu kalau cinta Abang bukan untuk Vanya perempuan biasa. Abang bisa ajukan sesuka hati Abang, katakan di hadapan atasan Abang, kalau Vanya istri pembangkang agar perceraian kita bisa dikabulkan," tukas Vanya sembari beringsut dan keluar dari kamar dengan berlari.

     "Apa maksudmu? Kamu menantang untuk bercerai? Memangnya semudah itu kita bercerai?" balas Dilmar meninggi.

     "Mudah saja, jika Abang mempunyai bukti kalau Vanya bersalah. Dan katakan saja Vanya bersalah, kalau Vanya adalah istri yang tidak mau melayani suaminya saat diajak hubungan. "

     "Tahu dari mana kamu tentang perceraian? Seenaknya saja bicara, memangnya kamu mampu jika aku permalukan dan menganggap kamu adalah istri yang tidak becus melayani suami di atas ranjang?"

     "Vanya sanggup, Vanya tidak apa-apa dipermalukan seperti itu oleh Abang di depan atasan Abang, daripada tidak dicintai dengan tulus. Karena Vanya memang sudah pernah meminta pengajuan cerai. Pengajuan kita bisa dipermudah asal kesalahan ada di pihak istri. Cari saja cara sesuka Abang, supaya Vanya memang salah di mata pengadilan," tukasnya seraya beringsut dan pergi meninggalkan Dilmar di kamar.

     

1
Lita Pujiastuti
tak tunggu up nya mbak Hasna....gk pake lama lhooo ..😊
Nasir: Nanti siang ya.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Bakalan terjadi sesuatu nih ...😄😄
Nasir: Hehe...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
lihat Dilmar begitu lemah dan menyesal, jadi ikutan gak tega.....
Ariyanti
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺 𝗄𝖺.. 𝗌𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Nadine Zahra
aq jadi vanya sdh aq tinggal, 1x berkhianat pst suatu saat berkhianat lagi. karena nama berkhianat itu tdk bisa sembuh🙏, klu g bisa cerai ya sdh digantung sj nantikan laki2nya sendiri yg menceraikan klu mau nikah lagi
Mrs.Riozelino Fernandez: Aneh aja si Dilmar ini,dia yang main gila CLBK ketahuan dia pula yang marah ma biniknya...🤦🏻‍♀️
total 1 replies
Putri Hardhita Kasih
buang laut.
Lita Pujiastuti
Diamnya Dilmar ini maksudnya apa ya...
nyesel atau marah sama Vanya....
Lita Pujiastuti
Sedih tapi pengen senyum..
lha gmn tidak ..ms Vanya masih kepikiran takut kalau gigi Dilmar ompong ...😁
Tini Uje
dia yg salah dia pulak yg diamin istrinya mau nya apa sih klemer2 ini 😏
Sri Widiyarti
tinggalin aja suami model gitu 🤦🤦🤦
Mrs.Riozelino Fernandez
Zaman udah canggih Nya... bisa pake gigi palsu yang dibuat semirip mungkin dengan gigi aslinya...apapun bisa dilakukan,yang penting ada duitnya...
Nasir: Hehhehe.. bnr bgt Kak..
total 1 replies
Sri Widiyarti
bagus semangat berkarya author...❤️❤️❤️
Nasir: Trmksh Kak.... sehat selalu ya.. m
total 1 replies
Anna
lnjt thor
Nasir: Bab 23 sudah up Kak.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
up nya mana mb Hasna.....i'm wait...🙏
Lita Pujiastuti: yups....kujemput otw nya, mb ...😊
Nasir: Lagi OTW.
total 2 replies
Zaskia Natasya
lanjut kak/Good//Good//Good//Good/
Nasir: Nanti ya siang.
total 1 replies
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Tini Uje
mamposs kau dilmar..puas aku thor 😅
Nasir: Wahh.... hahahah.... 🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Ariyanti
𝗌𝖺𝗅𝗎𝗍 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗂𝗅𝗆𝖺𝗋,,
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗒𝖺 𝗄𝖺
Nasir: Besok ya...
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
suara apa nih kk Thor??? 😳😳
Nasir: Ayunan tangan memukul... hehhehe
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
bagus Vanya...biar kan Dilmar memantapkan hatinya...mau kamu atau Sela...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!