NovelToon NovelToon
After One Night

After One Night

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

"Aku rela memberikan segalanya, hanya untuk satu malam dengan mu. Aku rela membahayakan hidupku hanya untuk bersama mu. Aku mencintaimu Badai." __ Cheryl.

"Dari awal kau tahu kau bukan tipe ideal ku. Lagi pula, kau juga tahu aku sudah memiliki kekasih. Kejadian diantara kita satu malam tadi, just for fun!" __ Badai.


Berawal dari kenakalan remaja sampai melibatkan dendam masa lalu orang tuanya.

Hay gais cerita ini masih prekuel 'Second Wife' juga masih sekuel dari 'Sexy Little Partner' dan semoga menjadi bacaan yang mengisi waktu luang kalian.

Genre Teen-Angst, jadi siapkan jantung waras kalian karena setiap part nya mengandung desir degup yg tak biasa.

Happy reading Baby.... 🥳

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[Belum beralih]

"Enak?" Badai mengulum dua jari yang basah oleh cairan nikmat istrinya.

Cheryl mengangguk. Ia membiarkan suaminya mengelap miliknya dengan tisu sebelum membetulkan kembali posisi pakaiannya.

Badai bangkit lalu menuju wastafel. "Aku perlu mencuci tangan, atau orang-orang ikut merasakan cairan surga mu dari minuman yang aku buat." Gerutunya.

Cheryl terkikik, siapa sangka, ternyata Badai se posesif itu. "Setelah ini kita makan yah."

"Ok." Badai menyudahi bersih-bersih nya. Ia kembali mendatangi Cheryl lalu melahap makan malam sederhana mereka.

"Hmm." Reaksi alami Badai ketika nasi-nasi itu memanjakan lidahnya. Nasi goreng spesial buatan Cheryl cukup enak. Sebelum menikah dengan Badai, Cheryl sudah terbiasa hidup mandiri di apartemennya. Maka tak kaget saat ia harus menjadi istri yang dituntut mandiri.

"Istri ku satu, tiga, empat, lima." Puji Badai.

"Maksudnya?"

"Istriku nggak ada duanya." Badai menyengir sedang Cheryl terkikik kecil. "Apaan sih receh banget."

Keduanya kembali melanjutkan makan malam sederhananya. "Jam kerja Kakak dua jam lagi. Jadi Baby tunggu di sini sampai Kakak pulang, mau kan?"

"Mau dong." Cheryl tersenyum mendapati kecupan demi kecupan sayang pemuda tampan itu. Benar-benar tak dinyana, laki-laki yang selama ini acuh kini seolah bertekuk lutut padanya.

"Mike!" Trap masuk memanggil. Tiada terasa waktu istirahat telah selesai. Giliran Trap yang harus beristirahat untuk mengisi perutnya.

"Ya." Badai menoleh sembari mengelap setitik bibirnya dengan tisu. Selesai makan malamnya, ia harus kembali bekerja.

"Kau di panggil Mr. Barel." Kata Trap.

"Oya?"

Trap duduk di sofa, meneguk sekilas minuman miliknya. "Dia bilang. Ada tamu khusus yang perlu penanganan mu. Struk pesanannya ada di meja. Ini kesempatan mu mendapatkan tips sebanyak-banyaknya Mike."

"Wah wah. Semangat calon Papi." Sambung Cheryl. "Kalo dapat banyak tips. Kita bisa periksa baby kita lagi kan besok-besok."

"Tentu saja."

Trap tersenyum, istri Mike yang ia kenal sangat cantik dan baik, mau mendukung dan menerima apa pun keadaan suaminya.

"Aku duluan." Badai pamit lalu Trap hanya mengacungkan kedua jempolnya ke atas. Mulutnya telah penuh oleh makan malam.

Badai menarik tangan mulus istrinya, lantas keduanya berjalan beriringan menuju area bartender.

Badai memberikan kursi miliknya pada wanita hamil kesayangannya. "Sayang tunggu di sini. Duduk dengan nyaman di sini. Jangan ke mana-mana sebelum aku datang lagi."

"Ok." Cheryl mengangguk.

"Aku mencintaimu." Kecupan singkat Badai arahkan pada bibir lembut istrinya.

Cheryl tersenyum, matanya memindai suaminya bermain-main dengan gelas-gelas tinggi berisi minuman-minuman mahal.

Dalam keadaan apa pun Badai terlihat sangat tampan. Tak peduli status Badai bukan pewaris tahta, Cheryl bahagia hidup sederhana bersama suaminya.

"Hati-hati di sini." Setelah cukup menata beberapa botol termahal di bar ini, Badai memberikan kode kedipan pada Cheryl sebelum ia mendorong troli minuman menuju sebuah lift.

"Hay Misya!" Cheryl tersenyum pada Alice yang kini berjalan mendekatinya. "Mike ke mana?" Tanyanya.

"Trap bilang. Mike ada tugas langsung ke lantai atas."

"Oh." Alice manggut-manggut. "Kalo begitu, aku tunggu di sini sampai suamimu datang. Aku takut ada yang menculik mu."

Cheryl tergelak renyah. "Terima kasih kalo begitu."

...✴️🔸🔸🔸✴️...

Badai sampai di lantai lima. Ia keluar dari lift dan berjalan mendorong troli berisi minuman menuju pintu kamar 222.

Bel segera ia tekan, tak lama dari itu pintu kamar terbuka. "Masuklah!" Satu pria berjas baru saja keluar dari kamar itu.

Barel nama manager dari tempat hiburan yang super elit ini. "Dia sudah menunggu mu." Ujarnya.

"Menunggu ku?" Badai mengerut kening. Bukankah ucapan Barel terdengar ambigu.

"Hehe." Barel tertawa. "Menunggu minuman yang kau bawa maksud ku." Katanya.

"Oh." Badai menyengir.

"Semangat." Barel tersenyum kikuk sebelum kemudian ia pergi dari tempat itu.

"Terima kasih Pak." Badai memberikan tundukkan kepala khidmat. Setelah itu. Kembali Badai mendorong troli minuman itu memasuki kamar tersebut.

Brakkk... Seketika ia masuk, sontak pintu pun tertutup secara tiba-tiba.

Badai melirik ke samping. Dari belakang, raba tangan seorang wanita menggerayangi perut kotak-kotak miliknya.

Badai berusaha tenang kali ini, salah satu resiko terburuk dari pekerjaan dan wajah tampannya memang tak jauh dari rayuan dan godaan perempuan gatal.

"Minuman Anda di sini. Dan saya harus permisi." Ucapnya berbahasa pribumi.

Wanita itu tergelak. "Sejak kapan kamu bicara dengan bahasa asing seperti ini hmm?"

"Eve?" Seketika Badai melepas pelukan wanita itu. Ia berbalik dan menatap seksama wajah menggoda mantan kekasihnya.

"Aku menemukan mu Bai." Eveline tersenyum. Selama tujuh tahun terakhir. Eveline menjadi wanita yang paling mengerti Badai, dan kota ini termasuk dari salah satu kota impian Badai.

"Ngapain kamu di sini?" Ketus Badai.

"Aku mencari kekasih ku." Tak ragu, Eveline melepas handuk kimono miliknya, sengaja ia menyuguhkan tubuh polosnya di hadapan mata Badai Laksamana.

Yah polos, tanpa sehelai pun benang. "Kamu gila Eve!" Bentaknya.

"Kamu di sini bekerja bukan? Layani aku semalam saja, setelah itu aku berikan banyak uang untuk kebutuhan dapur istri mu." Raba tangan Eveline menuju pusaka milik Cheryl seorang.

"Kau pikir aku laki-laki pecundang?" Belum sempat menyentuh, Badai menghempas wanita itu.

Bibir Eveline berdecak geram. "Untuk apa seragam bodoh ini Bai? Untuk apa kau hidup susah seperti ini? Pulang bersama ku, dan lupakan gadis kencur pembawa sial itu!"

"Jaga bicaramu Eve! Dia istri dan calon ibu dari anak-anakku!"

"Apa kau yakin tidak tertarik padaku? Lihat aku baik-baik Bai." Eve kembali menunjukkan setiap lekukan indahnya. Bahkan duduk merentang berharap laki-laki itu tergiur.

Badai terkekeh getir. "Cheryl ku lebih menarik dari siapa pun. Kau tidak cukup pantas menyainginya. Cheryl spesial di mata ku terlebih hatiku dan juga hidupku." Langkahnya terayun keluar dari ruangan terkutuk itu.

"Badai!" Eveline berteriak histeris.

Brakkk.... Bukan tolehan, justru bantingan pintu yang Badai berikan.

"Huaaaaaaa!" Eveline menghancurkan seisi ruangan. Air mata mengalir berbulir-bulir. Bahkan sampai ia menyerahkan diri sekali pun, Badai tak mau menatapnya.

Tergesa-gesa, Eveline meraih gawai tipis miliknya. Ia perlu menghubungi nomor ayah Badai sekarang juga. Tak perlu waktu lama, Gustav segera menjawab.

...📣Akan ada kejutan kejutan tak terduga seperti di nopel-nopel koh sebelumnya... Stay tune everyday yah kesayangan.... Akoh juga nggak sabar sampai di bab itu.......

...Nggak akan lama kok Gess, palingan sebelum bulan depan udah aku kelarin cerita ini, lalu lanjut Dave Kiara....

...Alasannya, karena waktu di nopel ini lebih dulu daripada nopel yg punya Dave, Kiara, dan Rega, makanya aku harus selesaikan yg ini dulu.. Paham yah mirsaah.. 🥳...

1
AIKO
👍
Rinna Nya Fathul
Luar biasa
EndRu
terurai benang merah nya...
Laura
EndRu
eh eh
mulai posesif mazee
EndRu
ga ada baru nyadar..
kebiasaan ada jadi ga ada berasa ganjil kan Bay
Lilik Khoniah
lanjut terus jgn kasih kendor,aku cocok saja sama alurnya
Nining Wahyuningsih
karakter badai agak gak suka thor , karena pinter tapi goblok
Yuni Youn
karya yang bagus,suka baca nya runtut
FarZah Sopiah
nasib mu pintu slalu jadi kambing hitam
FarZah Sopiah
menurut kuh enggak cocok sama kepribadian nya Badai
FarZah Sopiah
hahaha Badai banget ini
FarZah Sopiah
cute ezaaa
FarZah Sopiah
emang hukuman yg paling pantas buat Badai
FarZah Sopiah
justru ini lebih syeruu
FarZah Sopiah
ikhlas kan semua nya Cheryl
FarZah Sopiah
lope you too sekebon mawar
FarZah Sopiah
siap terima kejutan
FarZah Sopiah
mana Dirga yg bijaksana
FarZah Sopiah
jangan pesimis Cheryl ayo semangat
FarZah Sopiah
dah Dig dug seer rasanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!