NovelToon NovelToon
TEROR PEMBURU KEPALA

TEROR PEMBURU KEPALA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat / Careerlit
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

Teror pemburu kepala semakin merajalela! Beberapa warga kembali ditemukan meninggal dalam kondisi yang sangat mengenaskan.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, ternyata semuanya berkaitan dengan masalalu yang kelam.

Max, selaku detektif yang bertugas, berusaha menguak segala tabir kebenaran. Bahkan, orang tercintanya turut menjadi korban.

Bersama dengan para tim terpercaya, Max berusaha meringkus pelaku. Semua penuh akan misteri, penuh akan teka-teki.

Dapatkah Max dan para anggotanya menguak segala kebenaran dan menangkap telak sang pelaku? Atau ... mereka justru malah akan menjadi korban selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TPK2

Bab 2. Keluarga

"Sayang, aku hamil ...," beritahu Anna pada kekasihnya, Liam.

"Benarkah?!" Pria bertelanjang dada yang tengah berbaring di ranjang milik Max, bangkit dari tidurnya dan langsung duduk di sebelah Anna. Manik hitam pekat penuh binar itu menatap lembut sang kekasih.

Anna mengangguk, senyuman indah merekah di bibir mungil berpoles lipstik merah muda. "Sudah jalan dua bulan."

Liam berteriak girang, ia mengecup habis wajah cantik berparas mungil. "Kita harus mempercepat pernikahan kita, Sayang!" ucapnya.

Pernikahan Liam dan Anna akan dilangsungkan bulan depan. Namun, mendengar berita baik ini, Liam menjadi tak sabar untuk melaksanakan niat baik itu segera.

"Apa Max tau tentang ini?" tanya Liam penasaran.

"Tentu saja tidak. Jika Kak Max tau, kita bisa dicincang habis-habisan," Anna tertawa. "Apalagi jika Kak Max tau bahwa barusan ranjangnya kita gunakan untuk iya—iya."

"Bisa dibuat patah-patah tulang ku," Liam ikut tertawa.

Max dan Liam merupakan sahabat karib, mereka berteman sejak masih berusia dini. Sedangkan Anna, wanita berparas ayu itu satu-satunya anggota keluarga Max yang masih hidup, adik semata wayang Max.

Kedua orang tua mereka sudah lama tutup usia, dan Anna menjadi satu-satunya orang yang sangat berarti dalam hidup Max.

"Kenakan pakaian mu sebelum Kak Max pulang, Sayang!" peringat Anna. "Setengah jam lagi, ayo kita menikmati makan malam romantis di restaurant teman ku."

Liam mengangguk sebelum melabuhkan ciuman panas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hujan salju bertaburan indah di atap kota, menciptakan dingin yang menusuk tulang malam itu. Max berdiri di depan jendela, memandang keluar dengan tatapan serius. Kasus-kasus yang tak terpecahkan sungguh menyita waktu dan isi pikiran nya.

Max sedikit terlonjak ketika pelukan hangat melingkar di perutnya. Namun, bibirnya tersenyum tipis begitu menyadari siapa gerangan tersebut.

"Kak Max, sedang apa?" tanya Anna dengan suara manja.

"Memikirkan Mu," jawab Max asal.

"Omong kosong." Anna mencebik, lalu melepas pelukannya. "Apalagi yang bisa membuat kakakku tersayang sampai termenung seorang diri jika bukan karena pekerjaan, huh?!"

Max tergelak, kemudian berbalik badan. Langkah kakinya mengekor ke mana sang adik melangkah. Di tangannya, secangkir kopi yang tak lagi panas ia letakkan di atas meja. Max duduk di atas sofa, tepatnya di sebelah Anna.

"Kak Max, nanti mau memberikan kado apa untuk pernikahan ku dan Liam bulan depan?" Tanya Anna, sengaja menggoda.

"Ayam goreng? Mau?" Max balik menggoda, dia hampir tertawa melihat wajah masam Anna.

"Kakak nggak seru!" kedua tangan Anna bersedekap di depan dada.

Max tertawa keras sambil mencubit kedua pipi sang adik. "Kamu mau dibelikan apa, hmm?"

Ujung telunjuk Anna mengetuk-ngetuk keningnya, seolah tampak sedang memikirkan sesuatu. Padahal, ia sudah memiliki jawaban jika diberi pertanyaan itu oleh sang kakak. Bibir yang mengerucut, kini melengkung manis, matanya membulat.

"Bagaimana kalau tiket bulan madu ke Perancis? Aku mau melihat Menara Eiffel!" Kedua jemari Anna saling menggenggam di depan dada, wajahnya penuh harap. Mana tega Max menolak.

"Baiklah—baiklah, 1 Minggu liburan di Prancis, cukup?" Max memicingkan satu alisnya.

"LEBIH DARI CUKUP! AKH, AKU SAYANG KAMU, KAK MAX!" Jerit Anna bahagia sambil memeluk Max erat.

Max mengelus lembut pucuk rambut sang adik, mengecupnya penuh kasih dan sayang. Anna mendongakkan kepala, menatap manik indah sang kakak.

"Tapi ...." Bola mata Anna mengedip-ngedip lucu. "Dari mana uangnya? Gaji Kak Max saja tak seberapa, hanya $ 4.500 perbulan, bagaimana nanti kelangsungan hidup Kakak selama sebulan?" goda Anna.

"Kamu jangan pusing memikirkan itu. Nanti di depan apartemen kita, aku bisa menjual celana dalam yang tak lagi terpakai. Tante-tante girang yang selama ini menyukai ku diam-diam, pasti sangat tertarik membelinya." Max meneguk kopi yang nyaris sejuk terbawa suhu.

"Max Stupid!" Anna tertawa keras. Begitupun Max.

Setelah puas tertawa, Anna berdiri menyambar baju hangatnya di atas meja. Melihat itu, kening Max berkerut.

"Mau ke mana?" tanya Max.

"Aku mau bertemu Liam sebentar, peralatan kerja nya tertinggal," jawab Anna.

"Malam-malam dan di tengah hujan salju seperti ini?" air muka Max berubah tak sedap.

Anna mengangguk. "Kakak tau kan? Liam susah bangun pagi. Sudah pasti dia akan terlambat esok hari dan tidak akan sempat mengambil peralatannya kemari," jelasnya.

"Kenapa tidak dia yang datang kemari?" sinis Max, ia teramat khawatir.

"Ponselnya nggak aktif," jawab Anna.

Seolah tak percaya, Max mencoba menelpon Liam. Benar kata Anna, ponsel sahabat karibnya itu tidak aktif. Benda pipih itu kembali di simpan ke dalam saku.

Max memandang Anna lekat, "aku akan mengantar mu."

Anna menggeleng, "Nggak perlu, Kak. Aku bisa sendiri, lagi pula, Kakak sedang banyak kerjaan." Anna melirik berkas-berkas yang berserakan di atas meja.

"Tapi, sekarang sudah malam, Anna!" nada bicara Max naik satu tingkat.

Anna memutar matanya jengah, "ini baru jam 10 malam, Kak Max. Jalanan masih ramai. Percaya saja padaku, hm?" Anna menaikturunkan kedua alisnya.

Max menghela napas panjang. "Ya sudah, hati-hati. Jangan terlalu malam," peringat Max serius.

Pria itu menatap punggung sang adik yang perlahan mulai menjauh dan kemudian hilang di balik pintu. Max meraup kasar wajahnya, kemudian ia mengeluarkan ponsel dari dalam saku.

Max melihat banner liburan yang di posting pada akun-akun travel agent, ia mencari paket liburan ke Perancis untuk dua orang. Dia berusaha memberikan yang terbaik untuk Anna.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

DRAP!

DRAP!

DRAP!

HAH! HAH! HAH!

DRAP!

BRUGH!

Seseorang baru saja tergelincir di atas jalanan yang membeku. Penampilannya sangat berantakan, banyak memar di wajahnya. Bola matanya bergetar panik melihat sosok bertopeng berdiri di ujung jalan dengan senjata tajam. Ia berusaha untuk berdiri dan kembali berlari.

DRAP!

DRAP!

BRUGH!

Namun, berujung dia kembali jatuh lagi.

"T-tolong, jangan bunuh aku." Kedua tangannya mengusap-usap di depan dada. Ia memohon belas kasihan pada sosok yang menyeringai keji di balik topeng. Tentu saja sosok tak berperasaan itu enggan peduli.

TAP!

TAP!

Sosok itu mendekat, "siapa yang menyuruhmu berhenti? Aku sudah bilang, kau harus berlari sampai sejauh mungkin. Tapi, apa-apaan ini? Kau lancang memilih berhenti?"

Sederetan gigi putih nan rapih mulai menyeringai kejam meski sang mangsa tak dapat melihat. "Kau meremehkan aku, ya?"

JLEB!

JLEB!

Dengan gerakan cepat, benda tajam dalam genggaman sosok itu sudah menghujam pundak dan telapak kaki korban.

Arrrggghhh!

Jeritan korban bukan main nyaring, dan sudah pasti menyayat hati. Lalu, korban tak sadarkan diri setelah sosok itu menyemprotkan suatu cairan ke wajahnya.

Satu jam kemudian, di ruangan dengan cahaya temaram, sosok itu bersiul-siul senang. Tangannya begitu semangat dan amat terampil dalam menyayat-nyayat kulit leher korban. Daging-daging di leher korban sedikitpun tak tersangkut, saking tajamnya pisau. Sedetik kemudian ....

GLUNDUNG!

Sebuah kepala, jatuh bergelinding, darah berceceran di atas lantai papan. Aroma amis begitu menyeruak.

Sosok itu tertawa, tubuhnya berguncang karena senang.

"Next, giliran kau ...," gumamnya penuh seringai.

*

*

*

Terimakasih banyak Author ucapkan untuk yang sudah hadir & subscribe di karya sederhana ini 🥰

Segala bentuk dukungan para Readers, sangat berarti untuk Author 🥰

Sekali lagi, terimakasih banyak 🥰

1
Yuli a
aamiin...yra...
kembali kasih Kaka...🥰🥰
Sugem
Alhamdulillah. Selamat yea. karya ini memang layak mendapatkannya
Sugem
spediermen pun kalah dibbuat bela haha
Sugem
biadab emg pelakunya
vj'z tri
🫰🫰🫰🫰🫰🫰 l lope u full Thor🫰🫰🫰🫰
Tini Ratnadilla
Alhamdulilah sukses selalu buatmu thorr...
kapaloleng
Selamat untuk kontraknya 🥰tetap semangat dan sehat selalu
Anonim
Selamat Author karyamu memang/Good//Good/.


w a d uuuuuuhhhhh Bellaaaaa....
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Amiiinnnnnnn 😇🤲️🙏
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Yeee, Slmt, De, Puji Tuhan 🥳🥳🥳
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
OMG, Guardian Angel aka Devil ny Bella, manaaa ini 🙈🙈🙈
kirana
Selamat othorr.. memang bagus kok karyamu .

jadi inspirasi kalau di dunia nyata besok ada yg jahat² lagi mulutnya, siapkan jarum bius😅🤣😂.

tapi sayangku aku takut jarum suntik😅
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
Alhamdulillah selamat dan semoga smkin semangat berkarya, crtanya bgs bgt yo g bosenin n alure apik rapi, cm pgne up tiap hari atau double bab hehe
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
weh nathan juga
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kakek Harun apakah lg jg cucu2 nya? krn ortunya lg d Amrik
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
pdhl udh mak2 ya tp msih jd wonder women..berguru clara sp tau km bs sprti bella
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
bnr2 gila..apa smua psikopat g bs puas dg mlht korbannya hanya mati ya tp hrs melakukan hal sekeji mungkin n yg nggilani, kyne msh mending mutilasi🤭 itu bagi warga sdh ekstrim p lg smpe d belah2 smpe klhtn orgam dlme😭 pak tua kl kita lht aja sdh kasian dg fisiknya g smpe hati mencelakai😬kecuali ky dirham lha g d ampun
Tini Ratnadilla
Kasian kamu jess cinta bertepuk sebelah tangan..
Dae_Hwa💎: /Cry/
total 1 replies
Tini Ratnadilla
Gk bisa nebak siapa pembunuh nya...
Dae_Hwa💎: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Tini Ratnadilla
mampir thorr
Dae_Hwa💎: Terimakasih sudah berkenan haddir di karya sederhana ini kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!