Blurb :
Ling, seorang Raja Legendaris yang bisa membuat semua orang bergetar saat mendengar namanya. Tak hanya orang biasa, bahkan orang besar pun menghormatinya. Dia adalah pemimpin di Organisasi Tempur, organisasi terkuat di Kota Bayangan. Dengan kehebatannya, dia dapat melakukan apa saja. Seni beladiri? Oke! Ilmu penyembuhan? Oke! Ilmu bisnis? Oke!
Namun, eksperimen yang dia lakukan menyebabkan dirinya mati. Saat bangun, ternyata ia bereinkarnasi menjadi pria bodoh dan tidak berguna yang selalu dihina. Bahkan menjadi tertawaan adalah hal yang biasa.
Popularitas yang selama ini ia junjung tinggi, hancur begitu saja. Mampukah ia membangun kembali nama besarnya? Atau mungkin ia akan mendapat nama yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Berhalusinasi
Keluarga Zhuo dikenal luas karena memiliki banyak ahli ramuan tingkat pertama, dan reputasi ini membuat orang-orang segan untuk memprovokasi mereka. Dalam masyarakat mereka, ahli ramuan diangggap sebagai sosok yang hampir setara dengan dewa. Menyinggung perasaan mereka berarti mencari masalah yang berujung pada kematian.
Dominasi keluarga Zhuo dalam bidang ramuan di Kota Urban memang sangat kuat. Mereka tidak hanya menguasai pasar lokal, tetapi juga tengah berusaha memperluas bisnis mereka untuk menjangkau pusat kota, yang dikenal dengan nama Kota Bayangan.
Kota ini menjadi tujuan banyak pengusaha karena dipenuhi dengan berbagai sumber daya melimpah dan individu-individu berbakat yang luar biasa. Namun, masuk ke Kota Bayangan bukanlah perkara mudah. Ada berbagai syarat ketat yang harus dipenuhi, dan orang-orang kecil atau yang tidak berkuasa akan sulit untuk bertahan di sana, karena yang dihormati adalah mereka yang memiliki kekuatan.
Liam, sebagai pewaris Keluarga Zhuo, sudah mencapai tingkat kedua sebagai ahli ramuan dan juga memiliki kemampuan bela diri yang setara. Bahkan, di tingkat keempat, ia mampu mengalahkan banyak lawan yang lebih senior, menandakan betapa hebatnya kemampuannya.
Di sisi lain, Wuzhou diakui sebagai salah satu yang paling berbakat di Kota Urban. Ia berhasil mencapai tingkat kelima dalam bela diri pada usia yang sangat muda, yakni 15 tahun.
Prestasinya ini sangat mengesankan, terutama jika dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga bangsawan yang memiliki akses ke sumber daya lebih banyak. Dalam hal ini, Wuzhou benar-benar luar biasa.
Berbeda dengan Wuzhou, Ling berada di posisi yang jauh lebih rendah. Pada usia 16 tahun, ia baru mencapai tingkat kedua, yang merupakan pencapaian paling tinggi dalam hidupnya, terutama mengingat sifatnya yang cenderung pemalas.
Di Kota Urban, kebanyakan orang berada di tingkat kedua, sehingga Ling masih dianggap layak untuk menjadi bagian dari komunitas tersebut.
Namun, Ling merasa bingung dan frustrasi dengan kemajuan kultivasinya yang sangat lambat, meskipun pemilik tubuh aslinya memiliki fisik yang cukup kuat. Ia ingat bahwa di masa lalu, dirinya sudah mencapai tingkat sembilan, dan melihat kemunduran yang terjadi saat ini membuatnya merasa sangat kecewa.
Saat ini, Ling dan Liam berada di Pasar Urban, di mana mereka berencana untuk mencari beberapa bahan obat yang dapat membantu Ling memperkuat dirinya.
Di Kota Urban, banyak bahan obat berharga yang tumbuh liar di sekitar, tetapi sayangnya, penduduk setempat sering kali menganggapnya sebagai rumput biasa, tanpa menyadari potensi besar yang dimiliki oleh tanaman-tanaman tersebut.
"Apa kau tahu ini apa?" tanya Ling kepada Liam sambil menunjukkan tanaman yang baru saja dicabutnya dari tanah.
"Sudah tentu, itu hanya rumput biasa. Banyak orang menggunakan rumput ini sebagai pakan untuk hewan ternak," jawab Liam dengan nada bingung, heran mengapa Ling bahkan tidak mengetahui kegunaan sederhana dari rumput tersebut. Mengapa Ling terlihat bodoh seperti biasanya?
"Berapa harga satu ikat di pasar?" Ling kembali bertanya, tampak mengabaikan tatapan heran Liam.
"Hanya sepuluh koin," jawab Liam singkat.
Ling mengangguk paham. Dia mengetahui kegunaan lain dari rumput itu, seperti kemampuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menyehatkan kulit. Namun, ironisnya, Liam yang diakui sebagai ahli ramuan tidak tahu hal kecil ini. Tragis sekali, mereka hanya menganggapnya sebagai makanan ternak.
"Berapa banyak uang yang kamu miliki? Aku ingin meminjam uangmu untuk membeli semua rumput yang ada di pasar," ucap Ling dengan santai sambil melanjutkan langkahnya, melihat-lihat di pasar.
Liam terkejut. Betapa bodohnya Ling ingin membeli rumput yang dianggap tidak berguna ini? Apakah semua sikap percaya dirinya tadi hanya akting belaka? Kini, Liam mulai meragukan pandangannya. Ia percaya bahwa sampah tidak akan pernah berubah.
Melihat Liam tidak merespons, Ling berhenti sejenak dan berkata, "Aku akan menggantinya dua kali lipat," sambil tetap tidak menoleh ke belakang. Saat ini, Ling tidak memegang uang sama sekali.
Ketika ibu dan kakeknya mengetahui bahwa dia telah mengurung Wuzhou, mereka menyita semua kartu dan uang Ling sebagai pelajaran. Hanya saja, mereka masih membiarkan Ling bermain game agar tidak merasa tertekan.
"Seratus ribu koin. Apakah itu cukup?" tanya Liam setelah berpikir sejenak.
"Coba saja," jawab Ling dengan nada santai.
Mereka berdua mulai mengunjungi satu per satu penjual rumput yang ada di pasar. Beberapa penjual sudah mengenal Ling dan menganggapnya rendah, bahkan mereka melihat langsung perilaku Ling hari itu.
Bagaimana mungkin seseorang sebodoh itu mau membeli banyak rumput yang dianggap tidak berguna?
Liam, dengan baik hati, meminjamkan saku dimensi miliknya kepada Ling. Meskipun saku dimensi Liam hanya berada di level 1, itu sudah lebih dari cukup untuk menampung semua rumput yang mereka beli.
Di kalangan mereka, hanya orang-orang kaya yang bisa memiliki saku dimensi semacam itu, dan kebetulan, saku dimensi milik Ling sudah disita sebelumnya.
Setelah mereka menghabiskan semua rumput yang ada, Ling bahkan meminta kepada para penjaga Keluarga Chen untuk mengumpulkan semua rumput yang masih tumbuh di tanah. Para penjaga, meskipun merasa bingung dengan perintah tersebut, tidak memiliki keberanian untuk membantah keputusan tuan muda mereka.
Para penjaga tersebut pun mulai mengangkut rumput-rumput itu ke dalam penyimpanan keluarga Chen. Saat ini, saku dimensi Liam sudah penuh, sehingga satu-satunya tempat yang tersisa adalah gudang keluarga.
"Tuan Muda, untuk apa sebenarnya rumput-rumput ini?" tanya salah satu penjaga yang terlihat paling besar di antara mereka. Ia tampak tidak terlalu takut pada Ling, mengetahui betul bahwa Ling bukanlah lawannya yang sebanding.
Ling, yang sedang menikmati jus buahnya, melirik penjaga tersebut dengan tatapan tajam. Namun, tidak lama kemudian, ekspresi wajahnya kembali malas. "Kerjakan saja apa yang ku perintahkan," jawab Ling dengan nada santai.
"Aku tidak mau," balas penjaga besar itu tegas.
"Rumput ini hanya akan membuat gudang Keluarga Chen kotor. Di dalam sana terdapat banyak barang berharga yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rumput ini," ujarnya dengan nada menentang. Sepertinya, ia pemimpin di antara para penjaga karena perkataannya berhasil mempengaruhi yang lain. Mereka pun berhenti mengangkut rumput yang diperintahkan Ling.
Ling hanya memutar matanya dengan malas. Ia membuang tempat jus yang sudah kosong dan mulai memutar-mutar sedotannya. Gerakan sedotannya begitu cepat hingga tampak buram. Melihat itu, Liam hanya bisa melotot, tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Task!
Task!
Tiba-tiba, penjaga yang paling besar itu berlutut di tanah. Ia terjatuh tanpa sempat memerhatikan apa yang dilakukan Ling.
Ling menghentikan gerakan tangannya.
"Aku sudah bilang, lakukan saja apa yang ku perintahkan," kata Ling dengan nada menekan. Suaranya kini terasa dingin seperti es, membuat semua penjaga yang mendengarnya merasa tertekan.
Mereka bertanya-tanya mengapa Tuan Muda mereka bisa tampak begitu menakutkan. Bukankah Ling hanyalah seorang yang dianggap bodoh dengan kemampuan tingkat kedua?
Namun, dalam momen itu, ia tampak jauh lebih menakutkan dibandingkan Wuzhou. Para penjaga masih terdiam membeku di tempatnya.
"Apakah kalian tidak akan mulai mengangkut rumput itu?" tanya Ling dengan suara yang tegas, seolah-olah siapa pun yang mendengarnya akan langsung menurut.
Dengan cepat, para penjaga kembali bergerak melakukan perintah Ling, sementara penjaga besar yang sebelumnya menantangnya bangkit dengan susah payah, kini menatap Ling dengan ekspresi ketakutan.
Hanya Liam yang menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Ketika sedotan berputar dengan cepat, ia tampak seperti anak panah yang meluncur dan mengenai kaki penjaga itu. Namun, bukankah itu hanya sedotan biasa? Bagaimana benda sekecil itu bisa menjatuhkan seorang yang berbadan besar?
Semuanya terjadi dalam sekejap, dan jika Liam tidak melihat penjaga itu terjatuh, ia pun akan meragukan apa yang ada dalam pikirannya.
Saat ini, Liam melihat Ling dengan cara yang berbeda. Tadi ia mengira Ling adalah orang bodoh, tetapi kini ia mulai meragukan pemikirannya itu. Ling ternyata tidak sebodoh yang ia kira! Ia bahkan belum pernah melihat teknik seperti yang digunakan Ling dengan sedotan itu.
Meskipun Kota Urban sudah cukup modern, tradisi meningkatkan kekuatan melalui kultivasi masih sangat dihargai di sini. Masyarakat percaya bahwa kekuatan fisik biasa saja tidak cukup untuk menghadapi dunia yang kejam dan penuh tantangan.
"Bisakah kau mengajarkanku teknik itu?" tanya Liam sambil mendekati Ling.
"Teknik apa? Kau berhalusinasi," jawab Ling dengan senyuman malas.
kalo MCnya tetep kuat, kayak gk ada halangan sama sekali,, gk asik sih