NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Mengungkapkan Identitas

Kini Xue Yunlei sudah memasuki salah satu perkampungan yang memiliki sedikit penduduk.

Meskipun ada mata - mata di desa kecil itu, namun mereka tidak berani untuk bertindak.

Karena mereka semua telah mengetahui bahwa basis kultivasi pendekar yang akan mereka awasi tidaklah rendah, sehingga mereka tidak mungkin bisa untuk mengambil tindakan yang ceroboh.

Setelah tiba didesa kecil itu, Xue Yunlei pun segera mencari seekor kuda untuk bisa digunakannya agar dapat membantu untuk mempercepat perjalanannya.

Namun tidak ada satu pun dari penduduk didesa itu yang memiliki seekor kuda.

Hal tersebut karena, penduduk didesa itu hanya memiliki kerbau yang biasa mereka gunakan untuk membantu aktivitas mereka sebagai petani.

Xue Yunlei pun akhirnya melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki.

Kini perjalanan yang dilakukan oleh Xue Yunlei sudah sejauh 20 kilo meter dari desa yang telah dilewatinya.

"Bagaimana aku bisa tiba dengan cepat ke tempat tujuanKu jika hanya dengan berjalan kaki seperti ini?".

"Semakin aku menggunakan tenagaKu untuk melesat diantara pepohonan, semakin aku akan sulit untuk menghadapi para pendekar yang akan mengejar ataupun yang akan menghadangKu".

"Aku harus tetap menghemat tenagaKu".

Xue Yunlei juga sudah memikirkan hal terburuk dari apa yang telah dia lakukan.

Sehingga remaja itu selalu waspada disaat melanjutkan perjalanannya.

Tidak lama kemudian, Xue Yunlei merasa ada sesuatu yang mencurigakan, remaja itu kemudian meningkatkan indera pendengarannya dan telinganya pun didekatkan ke permukaan tanah.

Beberapa saat kemudian, remaja itu segera melesat ke atas dahan salah satu pohon yang berada di dekat jalan tersebut.

"Sepertinya ada enam ekor kuda yang menuju kesini?".

"Dan mendengar dari derap kaki kuda tersebut, sepertinya mereka sedang terburu - buru, apakah mereka adalah para pendekar dari klan Xue?". Pikir Xue Yunlei yang kini sedang bersembunyi dibalik rindangnya dedaunan pohon.

Beberapa saat kemudian, akhirnya keenam pendekar dari klan Xue segera melewati tempat persembunyian Xue Yunlei.

"Ternyata tebakanKu tidak meleset, mereka adalah para tetua dari klan Xue, sepertinya tujuan mereka adalah untuk mengejar diriKu". Gumam Xue Yunlei.

Dari tempat dimana Xue Yunlei bersembunyi, tinggal 5 kilo meter saja sudah tiba di salah satu kota yang lebih kecil dari kota Yin.

Keenam tetua tersebut kini telah tiba di gerbang kota tersebut dan segera bertanya kepada prajurit yang berjaga jika sudah ada seorang pendekar dengan ciri - ciri yang dimiliki oleh Xue Yunlei, apakah telah tiba di kota itu.

Akan tetapi para prajurit pun memberikan jawaban bahwa sosok seperti itu belum memasuki kota tersebut.

Keenam pendekar itu pun segera menitipkan kuda - kuda mereka kepada para prajurit di situ.

Tujuannya adalah agar pergerakan mereka untuk mencari pendekar yang mereka buru itu, tidak akan mengetahuinya.

Berbeda dengan Xue Yunlei, remaja itu pun kini telah mengganti pakaiannya dan membungkus pedang miliknya agar tidak bisa di kenali oleh keenam pendekar tersebut.

Tidak hanya itu saja, remaja itu juga mencoba untuk mencari jalan yang lain agar tidak bertemu dengan keenam pendekar tersebut.

Xue Yunlei melesat kearah utara dari jalan itu dan melompat dari dahan satu ke dahan yang lain.

Remaja itu tidak menggunakan ilmu meringankan tubuh miliknya agar tidak menguras energi qi miliknya.

Tidak lama kemudian, Xue Yunlei pun sampai di pinggiran sungai yang kini sudah terbentang luas didepannya.

Dan sungai itu sangat sulit untuk bisa dilalui jika tidak menggunakan perahu atau rakit.

Xue Yunlei pun berpikir untuk menggunakan bambu agar bisa menyeberangi sungai tersebut dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh.

Saat remaja itu hendak memotong sebatang bambu untuk dia gunakan, terlihat sebuah kapal yang berukuran tidak terlalu besar, sedang berlayar di sungai untuk menuju ke arah hulu sungai.

Remaja itu pun dengan cepat segera memotong sebatang bambu dan di lemparkan ke atas permukaan sungai untuk menjadi tumpuannya agar dapat melompat naik keatas kapal tersebut.

Setelah melemparkan sepotong bambu, Xue Yunlei dengan cepat melesat untuk naik ke atas kapal.

Disaat dirinya menginjakkan kaki di kapal itu, seorang pria yang berusia 30-an tahun langsung terkejut dan segera menghunuskan pedang ke arah Xue Yunlei.

Tidak hanya pria itu saja, melainkan beberapa pria yang ada di kapal itu juga ikut bersiap dengan senjata mereka masing - masing karena merasa terkejut juga saat melihat kehadiran Xue Yunlei.

Diatas kapal itu, terlihat ada lima belas orang pria dewasa dan dua orang yang terlihat masih remaja serta empat orang wanita dewasa dan dua orang terlihat masih remaja yang menjadi penumpangnya.

Di dalam perahu itu juga, ada banyak barang - barang yang terlihat seperti barang - barang dagangan.

"Siapa kamu? Mengapa menaiki kapal kami tanpa permisi?". Tanya pria yang terlebih dahulu menyambut Xue Yunlei yang terlihat juga adalah seorang pendekar.

"Mohon maaf jika kehadiranKu ini telah mengejutkan tuan - tuan dan juga semua yang ada di kapal ini".

"Sebenarnya jika aku bisa meminta ijin terlebih dahulu, hal itu pasti sudah aku lakukan".

"Namun, bagaimana bisa aku meminta ijin terlebih dahulu kepada tuan - tuan sekalian, jika aku berada di daratan dan tuan - tuan berada di atas kapal ini, yang jaraknya saling berjauhan?".

Xue Yunlei memberikan alasan serta penjelasan kepada pria yang menyambutnya itu serta kepada pria lainnya yang sudah bersiap dengan senjata mereka masing - masing.

Mendengar perkataan Xue Yunlei, wajah pria yang awalnya sangat waspada, kini sudah terlihat tenang.

Perubahan itu juga nampak di setiap wajah para pendekar yang lain.

"Benar juga yang dia katakan, kenapa aku bertanya seperti itu?". Pikir pria tersebut.

"Jadi bagaimana Tuan, apakah aku bisa diijinkan untuk menumpang di perahu ini?". Tanya Xue Yunlei ingin memastikan.

"Sebenarnya siapa anda? Serta anda mau kemana?". Tanya pria itu.

"Aku Xue Yunlei! Aku hendak pergi ke wilayah padang gurun untuk menjalankan perintah yang diberikan oleh guruku". Jawab Xue Yunlei jujur.

Mendengar jawaban remaja didepannya, pria itu merasa terkejut.

Tidak hanya pria itu saja, melainkan semua yang mendengar jawaban Xue Yunlei ikut merasa terkejut.

"Xue Yunlei....Apakah anda berasal dari klan Xue yang berada di kota Yin?". Tanya pria itu untuk memastikannya.

Mendengar pertanyaan pria didepannya, kini Xue Yunlei mulai merasa bersalah karena telah memberitahukan identitasnya.

Remaja itu tidak berpikir jika klan keluarganya itu dikenal oleh sebagian besar pendekar yang berada diwilayah negara Xin.

Namun karena sudah terlanjur memberitahukan identitas aslinya, remaja itu pun langsung mengiyahkan pertanyaan pria itu.

"Oh, jadi anda berasal dari kota Yin, mengapa ingin ke wilayah padang gurun? Untuk apa anda kesana?". Tanya pria itu penasaran.

"Mohon maaf sebelumnya, bukannya aku tidak mempercayai Tuan serta semua yang ada di kapal ini, akan tetapi ini adalah urusan pribadi, sehingga aku tidak bisa untuk memberitahukannya". Jawab Xue Yunlei dengan sopan.

"Oh, jadi itu urusan pribadi yah?". Tanggapan biasa pria itu.

Pria itu pun mulai berpikir dengan identitas remaja yang berada didepannya itu.

"Jika dilihat dari tulang murninya, sepertinya dia ini masih berusia sangat muda".

"Akan tetapi jika di lihat dari kemampuannya, sepertinya dia sudah memiliki basis kultivasi di ranah Pendekar Raja".

"Apakah klan Xue baru saja memiliki jenius muda yang selalu dirahasiakan oleh mereka?".

"Yang aku ketahui, belum lama ini, sudah ada empat jenius muda dari klan mereka yang pergi ke sekte Tongtian, akan tetapi diantara keempatnya, tidak ada yang bernama Xue Yunlei".

"Latar belakang orang ini sangat misterius, dan jika aku bertindak gegabah, itu bisa merugikan bagi kita semua yang ada di atas kapal ini".

Pria itu masih merasa ragu dengan identitas Xue Yunlei.

Dia juga memikirkan hal - hal yang bisa merugikan bagi mereka sebelum mengijinkannya untuk berada di atas kapal tersebut.

"Jadi bagaimana Tuan, apakah aku diijinkan untuk menumpang di kapal ini?". Xue Yunlei kembali bertanya membuyarkan pikiran pria itu.

"Sebelum aku mengijinkanMu, aku ingin bertanya satu hal kepadaMu, berapa usiaMu dan siapa orang tuaMu?". Tanggapan pria itu yang balik bertanya kepada Xue Yunlei.

Remaja itu langsung terdiam saat mendengar pertanyaan pria didepannya.

Setelah beberapa saat kemudian, Xue Yunlei pun menjawab.

"Beberapa bulan lagi usiaKu akan genap enam belas tahun".

"Saat ini kedua orang tuaKu sudah tiada".

"IbuKu telah meninggal saat melahirkanKu".

"Sedangkan ayahKu telah meninggal saat aku berusia sembilan tahun".

"AyahKu bernama Xue Yuan!".

Jawaban Xue Yunlei membuat mereka yang mendengarnya merasa terkejut.

"Enam belas tahun?".

"Xue Yuan?".

Gumam para pendekar yang berada diatas kapal itu.

Ditengah keterkejutan tersebut, pria didepan Xue Yunlei pun bertanya.

"Bukankah komandan Xue Yuan hanya memiliki seorang putra dan tidak bisa berkultivasi?".

"Itu memang benar, karena aku baru bisa berkultivasi satu tahun lebih yang baru lewat ini".

"Dan itu pun tidak di ketahui oleh anggota klan Xue".

Pernyataan Xue Yunlei makin membuat mereka terkejut.

Sebab untuk bisa mencapai basis kultivasi seperti yang Xue Yunlei miliki, itu membutuhkan waktu yang tidak singkat.

~Bersambung~

1
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
Albet Jalius
lanjut..... makin...... srruuu......
Evrasakha
Tewur
Evrasakha
Ruwet
Evrasakha
Jenius tapi naif
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
Ark Lodan Nglayab
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!