NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

persiapan pernikahan

"Udah, jangan banyak bicara lagi. Ayo kalian ikut ke rumah kyai anton, biar di sana kita selesaikan di sana." Ucap bapak-bapak gendut.

     Rara, seorang diri perempuannya ke takutan melihat para warga ingin menyeret paksa mereka berdua untuk ikut dengan mereka semua.

     'ya Allah Rara takut harus ikut bersama mereka, Rara terasa iseng kalau daerah sini. Rara ingin pulang ya Allah Rara janji gak akan nakal lagi menyusahkan nenek dan kakek lagi. Rara janji akan jadi anak baik ya Allah tolong rara.'  Ucap batin Rara.

    "Udah ayo, kita ke sana sekarang biar gak kelamaan" ucap salah satu warga.

    "Pak, tolong Rara. Rara gak mau di nikah kan dengan ustadz ini" tunjuk Rara yang begitu polosnya.

    "Udah jangan banyak ngomong kalian harus menikah hari ini juga" ucap warga lainnya.

    "Baik, saya akan menikahi Rara. Tapi bapak-bapak jangan buat Rara takut kasihan dia ketika bapak-bapak menarik paksa pergelangan tangan Rara." Jawab Gus Yusuf menatap para warga.

     "Iya, bagus jangan bawa mereka ke rumah kyai anton bagaimana kalau kita ke rumah pak rt saja" ucap pak gendut

    "Jangan kita akan tetap ke rumah kyai anton saja" jawab pak kurus yang ngotot entah apa maksudnya itu. "Udah, jangan banyak bicara lagi. Ayo kalian ikut ke rumah kyai anton, biar di sana kita selesaikan di sana." Ucap bapak-bapak gendut.

     Rara, seorang diri perempuannya ke takutan melihat para warga ingin menyeret paksa mereka berdua untuk ikut dengan mereka semua.

     'ya Allah Rara takut harus ikut bersama mereka, Rara terasa iseng kalau daerah sini. Rara ingin pulang ya Allah Rara janji gak akan nakal lagi menyusahkan nenek dan kakek lagi. Rara janji akan jadi anak baik ya Allah tolong rara.'  Ucap batin Rara.

    "Udah ayo, kita ke sana sekarang biar gak kelamaan" ucap salah satu warga.

    "Pak, tolong Rara. Rara gak mau di nikah kan dengan ustadz ini" tunjuk Rara yang begitu polosnya.

    "Udah jangan banyak ngomong kalian harus menikah hari ini juga" ucap warga lainnya.

    "Baik, saya akan menikahi Rara. Tapi bapak-bapak jangan buat Rara takut kasihan dia ketika bapak-bapak menarik paksa pergelangan tangan Rara." Jawab Gus Yusuf menatap para warga.

     "Iya, bagus jangan bawa mereka ke rumah kyai anton bagaimana kalau kita ke rumah pak rt saja" ucap pak gendut

    "Jangan kita akan tetap ke rumah kyai anton saja" jawab pak kurus yang ngotot entah apa maksudnya itu.

  Setelah menempuh empat lima menit mereka sampai di kediaman kyai anton dan Bu nyai Anita. Di sana juga keluarga ummi Maryam baru saja datang termasuk Bilqis. Nova juga sudah hadir di kediaman paman Anton mereka semua terkeju ketika rumah pamannya sudah banyak tamu dan warga yang ikut hadir.

    Bilqis berlari ke dalam rumah dimana ada paman, bibi, kakak Nova dan juga istri Gus Yusuf yang bernama Husna. Di sana sedang menangis karena mengetahui suaminya akan menikahi gadis remaja seusia Bilqis.

     Bilqis menghampiri kakak Husna. " Assalamualaikum kakak Nana" salam Bilqis kepada Husna.

    Husna yang mengangis di pelukan bibi Anita mengangkat wajahnya menatap Bilqis. Ia lalu berlari ke dalam pelukan Bilqis.

    "Walaikumsalam, iqis. Mas Yusuf jahat iqis ia akan menikahi gadis remaja itu" jawab Husna lirih menangis di pelukan Bilqis.

    "K-kakak akan menikah lagi.?" Tanya gugup Bilqis.

    "Iya, iqis mas Yusuf jahat. Ia tega menikah di mana kita belum lama menikah, kakak kecewa kepada mas Yusuf." Ucap Ning Husna.

    "Kenapa bisa seperti ini kak Nana? Iqis bingung harus bagaimana ini. Tenang kan diri ya kakak biar iqis bicara sama kak Yusuf dulu" jawab Bilqis pada akhirnya.

Bilqis merasa terpukul dan bingung mendengar bahwa Gus Yusuf akan menikahi gadis remaja tersebut. Dia merasa kecewa dan tidak mengerti mengapa Gus Yusuf bisa membuat keputusan seperti itu setelah mereka baru saja menikah.

Dalam pelukan Bilqis, Husna berusaha meyakinkan bahwa ia mendukung Bilqis dan tidak setuju dengan keputusan Gus Yusuf. Ia merasa bahwa tindakan Gus Yusuf tersebut tidak adil terhadap Bilqis dan dirinya sendiri.

Bilqis mengusulkan untuk berbicara dengan Gus Yusuf untuk mencari pemahaman dan penjelasan dari keputusannya. Ia merasa bahwa komunikasi adalah kunci untuk mencari solusi terbaik dalam situasi ini.

"Saya akan berbicara dengan Gus Yusuf, Kak Nana. Kita harus mencari tahu alasan dan tujuan di balik keputusannya. Mungkin masih ada harapan untuk memperbaiki situasi ini," kata Bilqis dengan hati yang sedih namun dengan ketegasan.

Husna mengangguk, berharap bahwa percakapan mereka bisa membawa klarifikasi dan kejelasan.

"Mari kita harapkan yang terbaik, Qis. Semoga dengan berbicara, kita bisa mencapai pemahaman yang lebih baik tentang situasi ini," ucap Husna dengan nada penuh harapan.

Dalam kesedihan yang mendalam, Bilqis dan Husna saling mendukung dan merangkul satu sama lain. Mereka berharap bahwa percakapan dengan Gus Yusuf akan membawa kejelasan dan peluang untuk memperbaiki situasi yang rumit ini.

Husna menganggukan kepalanya, tandanya ia setuju dengan ucapan Bilqis. Barusan ia tahu kalau Gus Yusuf akan mendengarkan adik kesayanganya ya itu Bilqis.

     "Dimana kak Yusuf sekarang" ucap Bilqis menatap kak Husna.

     "Disana"

Husna menunjukkan ke arah tempat Gus Yusuf berada. Bilqis berjalan menuju tempat itu dengan langkah ragu namun penuh tekad. Ia ingin mendapatkan penjelasan langsung dari Gus Yusuf tentang alasannya untuk menikahi gadis remaja tersebut.

Bilqis mendekati Gus Yusuf yang sedang duduk sendirian. Dia menatapnya dengan tatapan campuran rasa kecewa, bingung, dan harapan.

"Gus Yusuf, bisakah saya berbicara denganmu?" tanya Bilqis dengan keraguan namun penuh ketegasan.

Gus Yusuf menatap Bilqis dan mengangguk dengan serius. Dia menyadari rasa campuran emosi di mata Bilqis dan merasa perlu memberikan penjelasan yang jujur ​​tentang keputusannya.

"Tentu, Bilqis. Silakan, duduklah," jawab Gus Yusuf dengan suara yang lembut.

Bilqis duduk di dekat Gus Yusuf dan memulai percakapan dengan hati-hati. Dia ingin memahami alasan di balik keputusan Gus Yusuf dan mengungkapkan perasaannya tentang situasi tersebut.

"Mengapa Anda memutuskan untuk menikahi gadis remaja itu, Gus Yusuf? Apakah pernikahan kita tidak berarti bagi Anda?" tanya Bilqis dengan suara yang sedikit terguncang.

Gus Yusuf menahan napas sejenak sebelum menjawab dengan perasaan yang tulus.

BIlqis cepat berlalu dari hadapan Ning Husna, ia mencari sosok pria tampan itu yang sedang berbincang dengan para tamu.  Bilqis segera bergegas menghampiri sang kakak yang sedang berbicara dengan salah satu ustadz di sana.

    "Assalamualaikum, kak" salam Bilqis berjalan mendekat.

    "Walaikumsallam, dek kapan datang kenapa gak kasih tau kak?" Tanya Gus Yusuf menatap sang adik kesayangannya itu.

    "Iqis ke sini di telpon paman,  terus iqis baru datang. Pas datang iqis kaget siapa yang akan menikah kenapa banyak tamu? Terus pas masuk iqis melihat kakak Nana menangis di pelukan bibi." Ucap Bilqis cemberut.

     "Dan satu lagi apa benar kakak akan menikah lagi?" Sambung bilqis dengan pertanyaan yang mengejutkan sang kakak.

    "Dek kamu tau dari mana kakak, akan menikah? Ia benar kakak akan menikahi Rara" jawab Gus Yusuf menatap mata cantik Bilqis.

   "Kakak, kenapa melakukan ini. Gak kasihan melihat kak Nana menangis?" Tanya bilqis.

     "Dek kakak, juga kasiahan sama istri kakak. Tapi dek bayangkan kalau kamu di posisi Rara. Dengan ke salah paham ini ia ketakutan bagaimana di Trauma. Setelah kejadian ini. Dia se usia kamu sayang" Jawab Gus Yusuf menjelaskan kepada sang adik.

     "Coba dek lihat ia terluka secara fisik dan mental, terutama lihat kakinya dan kepalanya terluka ia berbaring lemah karena korban tabrak lari, apa kamu akan tega dek? Coba kamu pikir dek siapa yang akan membiarkan gadis seusiamu dalam kondisi seperti itu" sambung Gus Yusuf lagi.

Bilqis merasa tercengang mendengar penjelasan Gus Yusuf. Sedikit demi sedikit, ia mulai memahami bahwa keputusan Gus Yusuf menikahi Rara bukan semata-mata karena keinginan yang buruk, tetapi karena kepedulian dan keprihatinannya terhadap gadis remaja tersebut.

Namun, hati Bilqis masih dipenuhi dengan kebingungan dan kekhawatiran. Ia merasa iba melihat kondisi Rara yang terluka secara fisik dan mental akibat kecelakaan tabrak lari. Ia merasa dilema antara rasa simpati terhadap Rara dan perasaan cemburu akan kehilangan Gus Yusuf.

"Kak, aku mengerti bahwa Gus Yusuf berusaha melakukan yang terbaik dengan alasan kemanusiaan. Tapi, aku juga merasa khawatir dan cemburu. Bagaimana kita bisa menemukan titik tengah di antara semua ini?" ucap Bilqis dengan suara gemetar.

Gus Yusuf mendekatkan tubuhnya ke Bilqis dan menyentuh lembut tangannya. Ia berusaha menenangkan adik kesayangannya itu.

"Dek, aku tahu situasinya rumit dan penuh emosi. Tapi kita harus mencoba memahami dan saling mendukung. Kita perlu membangun rasa saling percaya dan mencari solusi bersama," kata Gus Yusuf dengan lembut.

Bilqis mencoba menenangkan dirinya dan membuka hatinya untuk memahami perspektif Gus Yusuf. Meskipun masih sulit, ia menyadari bahwa situasi ini membutuhkan kebijaksanaan dan pemaafan.

"Aku akan mencoba, Kak. Aku akan berusaha memahami dan mencari pemahaman, meskipun masih ada rasa takut dalam hatiku," kata Bilqis, mencoba menenangkan hatinya yang bergejolak.

Keduanya saling bertatap mata dengan kerinduan akan kejelasan dan kesepakatan dalam situasi yang rumit ini. Dalam keadaan yang sulit, mereka berjanji untuk saling mendukung dan mencari jalan yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat.

Bilqis lantas menggelengkan kepalanya  membatah ia tidak tega melihat gadis seusianya yang berbaring lemah itu. "Kakak benar, iqis gak tega melihatnya, tapi iqis juga gak tega melihat Kakak mana juga akan terluka kak, kalau kakak menikahi Rara, tapi iqis tidak bisa melarang kakak atau terlalu jauh ikut campur dalam rumah tangga kakak. Iqis doakan kakak bisa, adil ke kedua istri kakak nanti." Jawab Bilqis lirih.

    Sedangkan Husna yang mendengarkan penjelasan suaminya ia sadar gadis itu lebih membutuhkan dukungan keluarga maka dari itu, Husna memutuskan untuk mendekat ke ranjang tempat dimana Rara berbaring lemah itu masih dalam alat medis. Husna menangis melihat kondisi Rara kaya gini.

     "Sabar ya sayang, mungkin ini alasan putra ummi menikahi nak Rara" ucap bibi Anita.

     "Iya ummi, Nana. Baru sadar setelah penjelasan mas Yusuf kepada dek iqis tadi. Seharusnya Nana, gak boleh egois seperti tadi tidak mengizinkan mas Yusuf menikahi Rara." Jawab Husna menangis dengan kondisi Rara dan dirinya juga menangis apa akan ikhlas membagi suaminya dengan perempuan lain.

       "Iya sayang, mari kita dengerin dulu ceramah sebelum akad pernikahan di mulai tiga jam lagi." Ajak ummi Anita.

       "Baik, ummi ayo kita ke sana kasihan Rara biarkan istrirahat terlebih dahulu sebelum ijab qobul di mulai " ucap Husna.

  Tiba-tiba Rara terbangun ia bingung harus ia lakukan ini terlalu asing menurutnya. Melihat semua penampilan yang punya rumah berhijab sedangkan dirinya tidak.

    "Kak, Rara dimana" ucap Rara menatap ummi Anita, Bilqis dan Husna bergantian.

    "Tenang yah, kamu ada dirumah paman dan bibi" jawab Bilqis mendekat ranjang Rara.

     "Ini, rumah ustadz itu?" Tanya polos Rara.

Bilqis membantu Rara untuk berbicara dengan tenang dan memberikan jawaban yang jujur. Dia ingin memastikan Rara merasa tenang dan tidak bingung.

"Iya, ini rumah Ustadz. Kamu sedang beristirahat di sini setelah kecelakaan yang kamu alami. Jangan khawatir, kita semua ada di sini untuk kamu," ujar Bilqis dengan lembut.

Umi Anita dan Husna memberikan senyuman dan menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan. Mereka berusaha membuat Rara merasa selamat dan nyaman di tengah keluarga mereka.

"Kami semua di sini untuk mendukungmu, Rara. Kamu tidak sendirian," kata Umi Anita dengan hangat.

Rara merasa lega mendengar kata-kata tersebut. Meskipun masih merasa bingung, ia merasa bahwa ia didukung oleh keluarga yang peduli. Ia berterima kasih kepada mereka dan berjanji untuk berusaha sembuh secepat mungkin.

Dalam situasi yang asing baginya, Rara mempercayai keluarga yang ada di sekitarnya. Dia tahu bahwa mereka akan membantunya dalam memahami dan beradaptasi dengan kondisi baru yang dihadapinya. Dengan semangat yang baru, Rara siap menghadapi perjalanan pemulihannya dengan keyakinan dan dukungan dari keluarga yang menyayanginya.

Bilqis menganggukan kepalanya. " Ini rumah kak Yusuf, bagaimana kondisi kamu" ucap Bilqis lembut.

    "Rara pusing, dan kaki Rara juga sakit." Jawab Rara mengiris kesakitan.

    "Hmm, sekarang kamu makan ya. Biar cepat sembuh" ucap Bilqis yang sedang menyuapi Rara.

Bilqis mencoba menyuapi Rara dengan lembut, memastikan bahwa ia makan dengan baik untuk mempercepat pemulihannya.

"Kamu harus makan dengan baik, Rara. Nutrisi yang baik akan membantu tubuhmu pulih lebih cepat. Jangan khawatir, kita akan selalu ada di sini untukmu," ucap Bilqis dengan penuh kehangatan.

Rara mengangguk dengan lemah dan menerima makanan yang disuapi oleh Bilqis. Meskipun masih merasa pusing dan sakit, hadirnya Bilqis membuatnya merasa tenang dan bernyaman. Dia merasa terbantu dengan perhatian dan dukungan dari saudara perempuannya tersebut.

Bilqis berharap dengan memberikan dukungan dan perawatan yang tepat, Rara akan sembuh dengan cepat. Ia berjanji untuk selalu ada di samping Rara, mendukungnya selama proses pemulihannya.

Dengan perlahan dan penuh kasih, Bilqis melanjutkan merawat Rara dan memberikan perhatian yang diperlukan. Mereka berdua melanjutkan waktu bersama, menyusun rencana untuk masa depan yang lebih baik dan menguatkan ikatan persaudaraan yang kuat di antara mereka.

Di ruang tamu sudah ada Gus all, yang menjadi tamu sepesial di acara itu menyampaikan Istri izinkan suami poligami dijamin masuk surga?.

     Di sana juga sudah banyak tamu undangan sore itu yang telah menghadiri acara sederhana ke dua pernikahan Gus yusuf di sana juga ada kedua orang tua Husna yang ikut hadir.

Bilqis merasa tegang dengan pertanyaan Gus All dan suasana yang tercipta. Dia sedikit tercengang mendengar pertanyaan tersebut, dan dia tahu bahwa ini adalah momen yang penting untuk mengekspresikan pemikirannya.

Bilqis berdiri dan dengan tegas menyampaikan pendapatnya dengan penuh keberanian. "Maaf, Gus All. Saya tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataan itu. Saya percaya bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan dalam pernikahan tidak hanya ditentukan oleh poligami. Penting untuk membangun komunikasi, saling pengertian, dan memprioritaskan keadilan serta kebahagiaan semua pihak yang terlibat."

Dia melanjutkan, "Islam mengizinkan poligami, tetapi itu bukan berarti hanya dengan melakukan poligami seseorang akan dijamin masuk surga. Kita harus menjaga niat serta memperhatikan hak-hak semua istri dan menjalankan tanggung jawab dengan adil dan bijaksana."

Bilqis melihat reaksi dalam ruangan, menyadari bahwa tanggapannya mungkin berbeda bagi setiap individu. Dia berharap dapat menginspirasi melalui kata-katanya dan membuka ruang untuk diskusi yang lebih luas tentang topik ini.

Tamu-tamu lain di ruangan itu diam sejenak, mereka sedang memproses apa yang baru saja mereka dengar. Suasana menjadi tegang, dan Bilqis merasa ketegangan di dalam dirinya juga.

Gus Yusuf, sebagai pria yang terlibat dalam situasi tersebut, menatap Bilqis dengan kebanggaan dan apresiasi terhadap kedewasaan dan keberaniannya untuk berbicara apa yang ia yakini.

Husna juga merasa bangga dan lega karena adiknya berani menyuarakan pendapatnya dengan jelas dan tegas. Mereka berdua akan terus bersama-sama, saling mendukung dalam menghadapi perjalanan pernikahan yang kompleks ini.

"Assalamualaikum Wr. Wb."

     "Walaikumsalam"

  

Tema sekarang adalah yang marak, bahwa masih dipertanyakan apakah boleh poligami atau tidak.

Dalam ajaran Islam, dibolehkan poligami dengan syarat yang sangat ketat. Artinya, membina rumah tangga adalah ajang kita masuk surga, tapi apabila ada yang sakit hati, tidak ikhlas dan lain-lain, maka ini menjadi masalah dalam keluarga maupun di masyarakat.

Untuk itu itu ayat Al-Qur'an dari Allah SWT memberi syarat:

فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً

(Penggalan QS An-Nisaa ayat 3)

Inilah yang perlu digarisbawahi, bahwa poligami bukan anjuran, tapi jalan keluar bagi permasalahan yang ada dalam keluarga atau di masing-masing pribadi.

Lalu, apakah perempuan yang rela dipoligami dalam keluarga atau dimadu dijamin masuk surga?

Ini [jaminan masuk surga] yang belum tentu. Jadi, poligami bukan mengantarkan perempuan masuk surga, karena [masuk surga atau tidak] tergantung dari suaminya. Apakah suaminya sudah berlaku adil atau belum, apakah suaminya juga orang yang taat beriman serta saleh dalam arti sesungguhnya yang bisa mengantarkan keluarga ke surga.

Jadi, masuk surga atau neraka itu adalah hal yang pribadi. Memang, baik keluarga, sanak famili, orang saleh bisa mengajak kita masuk surga. Tapi amal ibadah dan niat tulus-lah yang akan mengantar [umat Muslim] ke surga.

Saat sudah menjadi istri, maka jadilah istri yang baik dan bisa membahagiakan suami, anak, dan keluarga. Di sini dia akan masuk surga.

Apabila harus dimadu maka kerelaan harus ada di dirinya [istri]. Nyatakan itu ke suami, bisa ada jalan lain untuk ketenangan istri.

Masuk surga itu mendekatkan diri ke Allah dan taubat adalah jalan yang tepat untuk masuk surga.

Mudah-mudahan keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dengan satu istri dan anak-anak yang bisa membangun masyarakat yang sejahtera.

Demikian,

Wassalamualaikum Wr. Wb. Ucap Gus all.

    "Walaikumsalam Gus"

*

*

*

Di kamar mewah milik Gus Yusuf sebelum menikah ia menepati Kamit tersebut yang sudah berada Rara di sana.

    "Boleh, Rara tanya gak?" Tanya Rara menatap Bilqis.

    "Boleh, silakan Rara mau tanya apa" ucap Bilqis menatap lekat wajah cantik rara.

     "Rara malu berada di sini. Kalian berpakaian tertutup sedangkan Rara gak" jawab Rara.

     "Hmmm, perlahan Rara, pasti bisa kok berpakaian tertutup. Iya akan di ajarin sama Kak Yusuf ya." Ucap Bilqis menatap lembut Rara.

     "Iya, semoga Rara bisa kaya kalian ya, kak bisa ajari Rara untuk hijrah." Jawab Rara menatap sayu Bilqis.

Bilqis tersenyum lembut mendengar keinginan Rara untuk belajar dan berubah. Dia merasa tanggung jawab untuk mendampingi dan mendukung Rara dalam perjalanan hijrahnya.

"Rara, jangan khawatir. Kami akan selalu di sini untukmu, mendukungmu dalam proses hijrahmu. Kami akan membantu dan mengajarkanmu tentang kebaikan dan pentingnya berpakaian tertutup. Bersama-sama, kita akan belajar dan tumbuh menjadi lebih baik," ucap Bilqis dengan penuh harapan.

Rara merasa terharu dan bersyukur memiliki sosok seperti Bilqis dan Husna dalam hidupnya. Dia merasa diberi peluang dan dukungan yang berharga untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik.

"Bilqis, Husna, terima kasih atas kebaikan dan kesabaran kalian. Aku berjanji akan mencoba yang terbaik untuk berubah dan mengikuti jejak baik kalian. Ajarilah aku dengan sabar dan dengan kasih sayang, aku ingin menjadi lebih baik," kata Rara dengan tulus.

Bilqis dan Husna saling berpegangan tangan, mereka berkomitmen untuk mendampingi dan memberikan contoh yang baik bagi Rara. Mereka berharap bahwa Rara akan menjalani perjalanan hijrahnya dengan teguh dan berubah menjadi individu yang lebih baik.

Dalam semangat persaudaraan dan cinta, mereka bersama-sama memulai perjalanan untuk menggapai kebaikan dan menghadapi tantangan menjalankan ajaran agama mereka dengan penuh dedikasi dan keteguhan hati.

Bilqis tersenyum saat mendengar perkataan Rara, menurutnya lucu. "Jangan panggil kakak ya. Kita seumuran" ucap Bilqis lembut.

     "Hehe.. maaf rara gak tau, kalau kita seumuran. Nama kamu siapa" tanya Rara lembut.

     "Nama saya Bilqis. Bisa panggil iqis saja, biar sama kaya yang lain." Ucap Bilqis.

    'ya Allah kasian Rara, harus menjalani rumah tangga di usia 16tahun karena salah paham itu. Semoga rencana pernikahan kalian rancar.' ucap dalam hati.

Bilqis melihat betapa Rara masih terlalu muda untuk menjalani pernikahan, dan ia merasa kasihan pada gadis itu. Dalam hatinya, Bilqis berharap bahwa pernikahan mereka akan berjalan dengan baik dan sesuai rencana, dengan memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan semua pihak yang terlibat.

"Rara, kamu masih muda, tapi aku yakin bahwa kamu memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan ini. Aku berharap agar pernikahanmu dengan Gus Yusuf berjalan dengan baik dan membawa kebahagiaan bagi kalian berdua," bilang Bilqis dengan nada penuh harapan.

Bilqis ingin memberikan dukungan kepada Rara dan berharap yang terbaik untuk masa depannya. Meskipun situasinya bisa menimbulkan kecemasan, ia berusaha menjaga harapan dan optimisme bahwa segalanya akan baik-baik saja.

Dalam hati, Bilqis berdoa agar Rara menemukan kebahagiaan dan kesuksesan di dalam pernikahannya, serta mendapatkan dukungan dan kebahagiaan yang layak. Dia berharap agar semua permasalahan dan kesalahpahaman dapat terselesaikan dengan baik, sehingga Rara dapat menjalani kehidupannya dengan damai dan bahagia.

  

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!