NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Mengalah

Biar Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: pusphaa_sariiyy

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.

Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.

Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Keesokan hari nya, Naila kembali pulang bersama Al. Setelah banyak drama, akhir nya Al bisa bertemu Naila di panti dan meminta maaf pada Naila atas kejadian malam itu.

Tiba di rumah, Naila bertemu dengan Rossa dan Monalisa. Salam nya pun tak di jawab oleh kedua nya. Naila sudah biasa dengan sikap Rossa, yang seperti itu. Ia pun terus melangkah menuju kamar nya di lantai atas. Namun langkah nya terhenti saat mendengar ucapan Rossa.

     "Eeeeeeeeeehhhhhhh...!! Wanita udik kenapa di bawa pulang lagi ke sini? Sudah bagus di panti saja, tempat paling cocok untuk wanita udik." Kata Rossa dengan menatap Naila tak suka.

"Untung-untung bisa punya anak, lah ini bikin aja tau nya tapi ngak bisa produksi sampai jadi anak." Sambung nya dengan penuh sindirian.

   "Nih liat, gigitan mu jadi luka. Jangan-jangan kamu emang rabies." Timpal Mona dengan kesal

Al menatap tajam ke dua orang yang tengah duduk si atas sofa empuk itu, langsung saja, Al menarik lengan Naila, untuk menaiki anak tangga agar bisa istirahat di kamar.

   "Ck,, tunggu saja kalo sudah nikah nanti. Aku bakal bikin ngak betah di sini dia." Gerutu nya yang masih terdengar Rossa.

Rossa tersenyum licik saat mendengar Monalisa menggerutu kesal karena Naila.

   'Tak perlu aku turun tangan untuk menyingkirkan wanita lajang nan udik itu. Aku akan terus memanasi Monalisa untuk menyakiti Naila setelah menikah nanti, agar cepat pergi dari sini.' Gumam nya dalam hati.

    ***

Malam pun tiba. Sepasang suami istri itu tengah duduk santai di balkon kamar.

    Menatap bintang di langit, namun kedua nya berperang dengan isi pikiran masing-masing.

"Mas,,!" setelah lumayan lama saling berdiam-diam, Naila pun mencoba untuk membuka obrolan.

   Al menoleh ke arah, Naila. Di tatap nya manik hitam itu dengan lekat. Wajah nya yang sendu, namun tetap sejuk jika di pandang.

     "Ada apa, Nai?" tanya Al dengan lembut.

"Emmm,,, aku boleh ngak minta sesuatu sama kamu mas?"

Al mengernyit heran, 'Tak biasa nya Naila bertanya saat menginginkan sesuatu padaku langsung.' Al hanya membatin saja,

     "Katakan saja." Jawab Al santai

Naila sedikit menarik nafas nya dengan dalam, kemudian ia hembuskan perlahan.

 "Jika nanti kamu sudah nikah, boleh kah aku tinggal terpisah dengan Istri baru mu?"

     Kedua bola mata Al, nyaris melotot dengan sempurna. "Apa kamu tidak mau bertahan dengan ku lagi, Nai? Jika kamu pergi dari rumah ini, aku tidak bisa ikut bersama mu Nai. Karenaa..."

" Karena mamah kamu ngelarang kamu kan? Mamah kamu mengancam kamu jika ikut dengan ku di luar sana, maka semua aset peninggalan papah kamu di tarik lagi." Potong nya dengan tebakan sangat tepat

   "Buk—an begitu Nai.!" Al mengusap wajah nya dengan kasar. Ia bingung untuk menjelaskan pada istri nya itu.

"Terserah kamu mas, kalo masih mau di bawah ketek mama mu. Inti nya aku sudah bilang dengan mu dan minta izin. Kalo kamu sudah nikah nanti aku pergi dari sini, aku enggan untuk tinggal satu atap dengan maduku." Ucap Naila dengan tegas. Setelah nya ia berlalu masuk ke dalam kamar. Ia pun segera tidur berpura-pura tidak mendengar ucapan sang suami yang terus membanguni nya. Hingga Al merasa kesal sendiri.

   "Sungguh kamu bukan Naila, yang aku kenal lagi. Naila yang dulu penurut sekarang mulai pembangkang, Naila yang lemah lembut sekarang mulai sedikit bar bar, Naila yang dulu ceria sekarang lebih banyak diam."

   Kata Al yang hanya di ucapkan dalam hati saja. Lelah karena tak mendapat respon lagi dari Nail, Al pun memutuskan untuk tidur di samping Naila, namun dengan memunggungi nya.

    🌾🌾🌾

"Hai, brooo...! Nih aku sudah dapat info nya." Ucap Zaki memberikan map coklat sembari mendarat kan pantat nya di sofa yang empuk

    Vian mengambil map coklat yang telah di letakan Zaki di atas meja nya. Di buka nya kemudian melihat dan membaca nya dengan teliti.

"Benar, ternyata kamu adik ku yang hilang selama ini." Gumam nya pelan namun masih dapat di dengar oleh Zaki.

   Amarah Vian membara di kala mendengar berita tentang adik nya. Vian tidak bisa ceroboh, karena itu semua menyangkut nama baik nya dan juga perusahaan orang tua nya.

     🌾🌾🌾

Tiba sudah hari yang di nanti kan oleh Rossa dan juga Monalisa. Tetapi tidak dengan Al. Diri nya merasa tiada guna sebagai suami, tega menyakiti perasaan istri. Namun di sisi lain, diri nya juga membutuhkan seorang anak.

Sejak malam itu, hingga tiba hari pernikahan nya mereka jarang untuk berinteraksi layak nya pasangan suami istri seperti biasa.

    Riasan make-up di wajah Monalisa sangat lah cantik. Hingga banyak yang memuja nya.

    Sedangkan, Naila tidak ikut menghadiri dalam acara pernikahan suami nya. Lebih tepat nya tidak mendampingi suami nya mengucap kan ijab kabul dengan wanita lain. Hati nya terlalu rapuh jika melihat sang suami bersanding dengan wanita lain. Ia hanya duduk di bangku taman belakang, menemani anak-anak panti yang di undang oleh Rossa.

Terdengar jelas suara bariton dari dalam ruangan nan megah itu. Dengan perasaan tak karuan, Naila mencoba untuk tetap lebih tegar.

Sehingga banyak sambutan tepukan tangan dari orang-orang yang menyaksikan nya.

"Saaahhh....!!"

Beberapa orang saling bersautan mengucap kata 'Sah' . Kini Al dan Monalisa telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Di taman belakang, bu Siti melihat air mata Naila terjatuh. Betapa hancur nya perasaan Naila saat mendengar kalimat ijab kabul keluar dari mulut sang suami. Terlebih saat banyak sautan suara yang mengucapkan kata 'Sah'.

"Mulai detik ini juga, kamu telah resmi menjadi madu ku. Dan mulai saat ini pula aku harus angkat kaki dari rumah." Gumam Naila pelan namun semua kalimat nya penuh penekanan.

"Sudah waktu nya kamu kembali Hilda." Ucap seseorang

Naila mendongakan kepala nya melihat siapa yang mengajak nya berbicara.

"Kamu lagi." Ketus nya

"Sudah aku kata kan, jangan pernah membuang air mata mu itu sia-sia. Apa lagi dengan pria yang telah melukai kamu." Vian berkata dengan tegas

"Ck.. Sok tau kamu."

Naila berdiri hendak meninggalkan pria itu. Namun tangan nya di cekal hingga membuat langkah nya terhenti.

"Kamu Hilda adik ku."

Namun sayang nya, Naila tak mempercayai pria itu. Ia menghempaskan tangan nya dengan kuat hingga cekalan tangan pria itu terlepas.

"Lepasin, jangan pernah mengusik hidup ku."

Dengan cepat pria itu menarik lengan Naila menjauh dari keramaian.

"Lepasin, ! Tolo—"

1
anjurna
/Rose/ untuk Kakak....
anjurna
Dalam hidupmu hanya harta yang dipikirkan.
anjurna
Pilhanmu Rossa.
anjurna
😏😏😏Karma mu yang belum seberapa Rossa.
🌺Fhatt Trah🌺
🌹 untuk author. semangat ya
🌺Fhatt Trah🌺
sukurin
anjurna
Jahat. Pantes kamu nggak bisa diberi keturunan Rossa. Kamu aja bisa setega itu memperlakukan seorang anak.
🌺Fhatt Trah🌺
anak ridho dengan perempuan lain gitu😱
Indah dk
2 iklan + 1 🌹 untuk kakak author

Segini dulu ya kak bacanya nanti di lanjut lagi🥰🙏
Indah dk
Orang kek gini halal untuk di penggal
Indah dk
Kok ada perempuan kek dia ya Allah😭😭
Indah dk
Sebelum minta di hargai minimal hargai dulu menantu mu Bu
Indah dk
Giliran ke orang lain manggil nya aja sayang giliran ke mantu nya sendiri boro boro manggil sayang yang ada malah di siksa🙄🙄🙄
Indah dk
Meningan tinggalkan aja suami mu nai dari pada terus menderita, kalo gak pindah rumah aja ke mana kek gitu
Indah dk
Mirip banget kaya sinetron yang sering aku tonton, pasti pertama nya ngomong kek gitu nanti mah pas udah nikah suami nya di rebut dan rela nyelakain istri pertama
Indah dk
Bagus Al tolak aja jangan di terima aku yakin kok pasti suatu saat nanti istri mu bakal hamil
Indah dk
Ini ibunya dulu laki laki kali ya terus oplas biar jadi cewek kok gak punya hati banget tega teganya ngomong kaya gitu ke menantunya
Indah dk
Jangan takut takut Al durhaka dikit gak ngaruh asal jangan main tangan dan bentak bentak cukup ngomong baik baik aja
Indah dk
Bagus Al jangan diam aja walaupun dia ibumu tapi kalau sudah keterlaluan gak papa marahi aja
Indah dk
Mungkin belum waktunya belum tentu juga dia mandul kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!