PENDEKAR AWAN MERAH
Pada masa pemerintahan dinasti Xin, peperangan antar suku untuk menunjukkan setiap eksistensi dari kekuatan mereka masing - masing sering terjadi.
Dimana yang kuat akan selalu menindas yang lemah, sehingga akan berkuasa atas mereka.
Zaman dimana wilayah yang diperintah langsung oleh negara adalah wilayah dalam sukunya sendiri.
Sedangkan untuk suku - suku yang berada dibawah pemerintahan negara Xin, mereka memiliki pemerintahan yang mandiri, yaitu para kepala suku mereka yang mengatur sendiri pemerintahan diwilayah suku mereka.
Terhadap negara Xin, mereka hanya bernaung dibawahnya dan berkewajiban untuk membayar upeti sebagai tanda untuk saling menghormati.
Dinasti tersebut terbentuk dari gabungan berbagai suku - suku yang telah ditaklukkan oleh suku Xin sendiri, sehingga digabungkan dan menjadi satu negara, yaitu negara Xin.
Pada masa itu, aturan yang mereka gunakan adalah setiap pengganti atau pewaris dari seorang penguasa adalah pewaris tersebut haruslah yang memiliki kebijaksanaan serta memiliki kemampuan yang paling tinggi.
Namun aturan tersebut kini mulai berubah, yaitu mewariskan kekuasaan dari seorang ayah kepada anaknya atau kepada orang yang mempunyai hubungan darah atau keluarga dekat.
Setelah 400 tahun kemudian, pada era yang dipimpin oleh Xia Jie sebagai generasi ke - 13 dari dinasti Xin, dirinya sudah tidak lagi memperdulikan penderitaan rakyat dan hanya menikmati hidupnya dengan berfoya - foya.
Pada saat itulah kedamaian di wilayah kerajaan Xin mulai terganggu.
Dimana suku yang satu mulai melakukan penyerangan terhadap suku yang lain.
Disaat itu pula, mulai terbentuk suatu kelompok yang sering melakukan perampokan terhadap para pedagang yang berdagang ke kota - kota yang berada di dalam wilayah kekuasaan negara Xia.
***
Di salah satu hutan yang terletak di antara wilayah kota Qian dan juga kota Shu yang termasuk wilayah kekuasaan suku Youminshi.
Terdengar dentingan bunyi pedang dan juga senjata lainnya saling bersahut - sahutan yang disebabkan dari pertarungan kedua kelompok yang berbeda.
Salah satu kelompok terlihat seperti rombongan pedagang.
Sedangkan kelompok yang satunya lagi terlihat seperti para perampok, karena pakaian yang mereka gunakan terlihat berantakan.
Terlihat seorang pria yang berusia tiga puluh lima tahun sedang menghadapi seorang pria yang berusia kurang lebih empat puluh lima tahun.
Pria yang berusia tiga puluh lima tahun itu bernama Xue Yuan.
Sedangkan pria bertubuh kekar dengan jenggot serta kumisnya hampir memenuhi seluruh wajahnya itu, belum di ketahui identitasnya.
Sebab pria itu bersama dengan kelompoknya langsung menyerang rombongan Xue Yuan dengan panah.
Saat itu sudah ada beberapa anggota dari Xue Yuan yang tewas karena terkena anak panah yang di lepaskan oleh anggota kelompok yang menyerang tersebut.
Dan setelah selesai melepaskan anak panah kearah rombongan Xue Yuan, mereka pun segera melancarkan serangan secara langsung atau serangan jarak dekat.
Kini kelompok Xue Yuan masih tersisa 22 orang saja, yang didalamnya juga adalah kepala pedagang yang dikawal oleh Xue Yuan.
Pedang yang memiliki ketajaman di kedua sisinya itu terus menyerang kearah tubuh pria kekar yang menjadi incarannya.
Namun serangan pedang milik Xue Yuan masih bisa di bendung dengan golok yang berada di tangan lawannya.
Dentingan akibat pertemuan kedua senjata tajam itu pun terus terdengar.
Setelah keduanya bertukar ratusan jurus, kini posisi pria kekar itu mulai merasa tersudut.
Terlihat sudah ada dua goresan yang terdapat di tubuh lawan Xue Yuan.
"Sial! Ternyata kemampuan ilmu pedang milik keluarga Xue ini benar - benar sangat sulit untuk di tandingi".
"Sepertinya aku terus dipaksanya untuk melakukan tindakan bertahan saja".
Pria bertubuh kekar itu menggerutu karena saat ini dirinya telah memiliki luka sayatan akibat serangan pedang milik Xue Yuan.
Kecepatan serangan pedang Xue Yuan mulai tidak bisa di antisipasi oleh lawannya.
Seakan pergerakan golok lawannya terlihat mulai melambat karena tidak bisa lagi mengimbangi kecepatan pedang yang di mainkan oleh Xue Yuan.
Memang jika dilihat dari senjata yang keduanya miliki, sudah bisa dipastikan bahwa pedang milik Xue Yuan memiliki kelebihan untuk bergerak cepat.
Sedangkan golok milik lawannya itu memiliki kelebihan yaitu suatu tenaga atau gempuran yang sangat kuat.
Sehingga Xue Yuan terus mengandalkan kecepatan serangan pedangnya untuk mengalahkan lawannya tersebut.
Sebaliknya bagi lawan Xue Yuan, pria bertubuh kekar itu hanya bisa sesekali memberikan serangan balasan dengan menggunakan kekuatan ekstra yang dia miliki saat menebas Xue Yuan dengan goloknya.
Melihat kondisi pemimpin mereka yang sudah terluka serta sudah dalam situasi terdesak, salah satu anggotanya pun langsung memberikan isyarat kepada rekan - rekannya yang lain untuk melepaskan anak panah kearah Xue Yuan.
Xue Yuan yang saat itu berniat untuk bisa secepatnya menyelesaikan pertarungan dengan lawannya yang dia hadapi, tidak menyadari terhadap ancaman yang sedang mengincarnya tersebut.
Keempat anggota perampok itu pun segera melepaskan empat buah anak panah yang diarahkan ke tubuh Xue Yuan.
Melihat keselamatan Xue Yuan sedang terancam, bangsawan Shang yang adalah kepala pedagang yang di kawal oleh Xue Yuan pun segera melesat untuk menghalau keempat anak panah tersebut dengan pedangnya.
Tring...tring...tring...clep
Tiga buah anak panah mampu untuk di halau oleh pedang bangsawan Shang.
Namun sebuah anak panah masih lolos dan mengenai tubuh pria itu.
Konsentrasi Xue Yuan pun langsung terganggu di saat dirinya melihat bahwa tubuh bangsawan Shang Shu telah terjatuh ke tanah.
"Tuan Shang Shu!". Teriak Xue Yuan sambil mendekat dan segera memeluk tubuh bangsawan tersebut.
"Tuan Shang Shu! Bagaimana keadaanMu? Bertahanlah, aku pasti akan menyelamatkanMu". Ujar Xue Yuan disaat mengetahui sosok yang dilindunginya itu kini telah terluka oleh anak panah yang dilepaskan musuh mereka.
Di saat konsentrasi Xue Yuan sedang terganggu, pria berbadan kekar yang menjadi lawannya pun segera memanfaatkan situasi tersebut.
Golok yang berada di tangannya pun segera di ayunkan secara vertikal untuk membelah tubuh Xue Yuan menjadi dua bagian.
Serangan tersebut dilihat oleh bangsawan Shang yang saat ini sudah terbaring di pelukan Xue Yuan.
Dengan kekuatannya yang tersisa, Shang Shu dengan cepat segera menarik pakaian bagian belakang tubuh Xue Yuan agar bisa menggantikan posisi tubuhnya untuk membendung serangan golok tersebut sambil mengangkat pedang miliknya.
Traaang
Bunyi yang dihasilkan akibat golok milik lawan Xue Yuan bertemu dengan pedang bangsawan Shang.
Xue Yuan yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari bangsawan Shang, hanya bisa melihat keadaan tubuh pria yang di kawalnya itu.
Meskipun serangan golok itu masih sempat di tangkis oleh pedang milik bangsawan Shang, akan tetapi pedang bangsawan Shang tidak cukup kuat untuk menghentikan serangan golok tersebut.
Pedang milik bangsawan Shang patah menjadi dua bagian.
Sedangkan serangan golok pria bertubuh kekar itu masih tetap menerjang ke tubuh bangsawan Shang sehingga tercipta luka besar yang menganga di tubuh bagian depan bangsawan Shang.
Meskipun Xue Yuan merasa sangat sedih melihat kondisi tubuh bangsawan Shang, namun karena situasinya yang tidak bersahabat, sehingga pria itu pun segera menyerang lawannya dengan jurus pedangnya.
Lawannya pun masih bisa menghindari serangan pedang Xue Yuan dengan melangkah mundur.
Xue Yuan tidak mengendorkan serangannya.
Pria itu dengan beringasnya melepaskan jurus - jurus andalannya agar bisa melukai lawan yang berada didepannya itu.
Kini tubuh pria kekar yang menjadi lawannya telah di penuhi luka sabetan pedang milik Xue Yuan.
Keempat anggota perampok pun tidak membiarkan situasi itu.
Mereka pun terus berjalan mendekati Xue Yuan sambil melepaskan anak panah ke arah tubuh Xue Yuan.
Kini konsentrasi Xue Yuan pun terganggu dengan serangan anak panah yang menghujam ke arahnya.
Melihat keadaan Xue Yuan yang dalam keadaan terdesak, seorang bawahannya pun segera menuju ke tempat dimana keempat anggota perampok itu berada untuk menyerang mereka.
Namun upaya bawahan Xue Yuan sedikit terlambat.
Kini ditubuh pria itu sudah terdapat dua anak panah yang tertancap.
Meskipun demikian, Xue Yuan tidak menghentikan serangannya kepada pria bertubuh kekar tersebut.
Dan karena begitu banyak luka sabetan pedang milik Xue Yuan di tubuh lawannya, sehingga pria bertubuh kekar itu hanya bisa diam dan tidak bisa melakukan apa - apa lagi disaat Xue Yuan memenggal kepalanya.
Bersamaan dengan itu, dua buah anak panah juga tertancap ditubuh Xue Yuan.
Keempat anggota perampok bersama rekan - rekannya yang lain yang saat itu masih hidup, segera melarikan diri disaat kepala pimpinan mereka telah di penggal oleh Xue Yuan.
Sedangkan beberapa anggota lainnya yang sudah terluka, segera dihabisi oleh bawahan Xue Yuan yang saat itu hanya tersisa 15 orang.
Mereka pun segera pergi mendekat untuk melihat kondisi Xue Yuan dan juga kondisi bangsawan Shang.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 328 Episodes
Comments
Darwito
UFI
2024-02-21
2
Arjuna Liar
789
2024-02-08
0
Iron Mustapa
🤨🤨🤨🤨
2024-01-05
0