"B-bagaimana mungkin aku bisa berada di sini?!" Ucap Fazel terkejut bukan main ketika menyadari situasi aneh yang ia alami.
Fazel secara tiba-tiba terbangun dalam kehidupan baru sebagai karakter tambahan dalam dunia novel yang populer. Ia awalnya bingung dan kaget dengan situasi yang tidak biasa ini, namun segera ia menyadari bahwa dirinya saat ini sedang berada di dunia novel
Dalam perjalanan hidup barunya, Fazel bertekad untuk memanfaatkan pengetahuannya tentang alur cerita dan karakter-karakter dalam novel. Ia berusaha untuk menjadi karakter yang kuat dibalik bayang-bayang, tanpa berniat untuk mengganggu jalan cerita utama.
Apakah ia mampu memanfaatkan pengetahuannya tanpa menanggung konsekuensinya? Simak Lebih Lanjut Kisah Fazel dalam dunia novel yang ia masuki!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melawan Demon Human
"Cihhh sial! Mereka bergerak lebih cepat dari yang kuduga!" Batinku menggertakkan gigi kesal dan beberapa saat kemudian, ledakan yang besar pun terdengar dari lantai satu membuat suasana pelelangan pun menjadi kacau balau.
Booooommmm!!! Booooommmm!!!
>>>>>>______
Suara ledakan beberapa kali bergemuruh di ruang lelang membuat suasana pelelangan langsung menjadi kacau tentunya. Selang beberapa saat kemudian barulah terdengar suara sirine tanda kode Red yang ku maksud sebelumnya.
"Ahhhh lari! Lari!"
"Apa yang terjadi di sini?"
"Bodoh! Ini tentu saja penyerangan. Kenapa masih banyak tanya!"
"Jangan banyak bicara omong kosong kalian berdua! Cepat segera evakuasi sekarang!"
Rasa cemas dan takut menjadi satu, menciptakan perasaan panik di dalam diri semua orang. Walaupun sudah ada penjaga yang membantu evakuasi, namun itu masih belum cukup mengingat banyaknya peserta lelang.
Sampai beberapa saat kemudian terdengar suara teriakan lantang dari sebelah ruang ku diikuti dengan suara pecahan kaca.
Prangggg...!!!
"Jangan panik dan berbaris lah dengan tertib. Para penjaga yang ada di luar akan segera datang kemari." Seru Charlotte dengan suara lantang nya dari ruangan sebelah. Tanpa pikir panjang ia langsung melompat turun ke lantai satu bersama dengan Liam dan Lara.
Dengan cepat, Liam memprioritaskan keselamatan para peserta dengan membantu mengatur dan menyelamatkan semua peserta pelelangan. Sementara itu, Charlotte dan Lara sudah menyiapkan senjata mereka dan tetap waspada, sambil menatap lurus ke arah asap ledakan yang muncul.
Tidak lama kemudian, dua pria muncul dari asap ledakan yang sebelumnya terjadi. Salah satu dari pria tersebut menggenggam benda terakhir yang akan dilelang, sedangkan yang satunya lagi tengah menyandera wanita pemandu lelang.
Aura hitam yang terpancar dari kedua pria tersebut membuat Charlotte dan Lara mengerutkan wajahnya serius. Aura tidak menyenangkan dari seorang manusia yang tercemar oleh mana iblis. Liam yang sedang membantu mengevakuasi pun ikut merasakan aura hitam tersebut. Ia sedikit pucat dan langsung bergegas mengeluarkan pedangnya, pergi ke sisi Charlotte dan Lara mengambil sikap waspada.
Sementara itu di sisi lain, aku yang melihat dari dalam ruangan terdiam membeku seraya bergumam pelan.
"Aku sangat yakin, bahwa yang kubaca di buku itu demon human yang mengacau hanya satu saja, tapi bagaimana bisa ada dua demon yang datang?! Apa yang terjadi disini?!" Gumamku menatap tidak percaya dengan apa yang kulihat.
Dalam novelnys, dijelaskan bahwa akan ada kekacauan di pelelangan yang akan dihadiri oleh Liam, Charlotte , dan Lara. Namun, peristiwa kekacauan itu hanya melibatkan satu demon human saja. Meskipun awalnya mereka kesulitan, pada akhirnya mereka bertiga berhasil mengatasi demon human tersebut dengan bekerja sama dan kelengahan demon tersebut.
"Ini benar-benar serius, bukan? Menghadapi satu lawan mungkin masih bisa, tapi jika ada dua demon human, situasinya berbeda. Apalagi, demon human yang memegang item lelang itu tampaknya tidak biasa," pikiranku berkecamuk sambil menggertakkan gigi dan mulai memikirkan jalan keluarnya. Walaupun pada akhirnya aku bersyukur, karena sepertinya temannya tersebut tidak berniat untuk ikut campur.
"Bocah-bocah menggemaskan ini, apakah kalian berpikir bisa mengalahkan kami?" Tanya salah satu manusia berkekuatan iblis yang sedang menyandera pemandu lelang, dengan nada meremehkan sambil menatap Liam dan yang lainnya.
Demon human di sebelahnya segera menegaskan dengan serius, "Jangan menganggap enteng lawanmu. Mereka adalah murid dari Akademi Elysium. Meskipun masih dalam tahap belajar, tetapi ingatlah bahwa mereka berasal dari Akademi Player terkemuka. Juga tugas kita di sini sudah selesai, jadi jangan membuang-buang waktu lagi." Kata demon human tersebut dengan tegas ke temannya.
"Aku tau, aku tau, kau sudah mengatakan hal yang sama puluhan kali, sampai aku muak mendengarnya. Tapi, bukankah sayang jika kita kembali tanpa melihat kekuatan murid dari akademi terkemuka?" Kata demon human tersebut seraya menyeringai lebar membuat temannya itu menghela nafas panjang.
"Lakukan sesuka mu, tapi camkan ini. Aku tidak berniat untuk ikut campur tentang hal apapun yang kau lakukan. Jadi pastikan kau harus selesai sebelum asosiasi player dan keamanan datang kemari." Ucap demon human yang membawa item lelang tersebut.
"Kekekeke... Aku tidak perlu bantuanmu, dan kupastikan akan menyelesaikannya dengan cepat." Ucap demon human tersebut melemparkan pemandu lelang ke sembarang arah, lalu mengeluarkan aura hitam yang jauh lebih kuat dari tubuhnya.
Tanpa pikir panjang, ia pun langsung bergerak cepat ke arah Liam dan yang lainnya. Melihat itu, Liam tidak diam saja dan langsung bergerak ke depan Charlotte dan Lara seraya menghunuskan pedang yang telah di aliri oleh mana.
Ctanggggg?!!
"Hohhhh tidak buruk juga." Seru demon human tersebut ketika melihat tangan yang dilapisi oleh mana hitam nya dengan mudah di tepis oleh Liam. Lara dan Charlotte yang berada di belakang Liam pun langsung mengambil kesempatan itu. Keduanya bergerak cepat menyerang sisi yang berlawanan mengincar titik vital sang demon human.
"Respon yang cepat, tapi sayang sekali..." Ucap demon human tersebut seraya menyeringai lebar. Mana hitam dengan cepat mengelilingi sekujur tubuh demon tersebut menahan serangan pedang Charlotte dan Lara.
"Apa?!" Seru keduanya terkejut ketika melihat respon cepat demon human tersebut. Demon human tersebut hanya tersenyum lebar membuat Liam yang melihat itu tersentak dan berteriak dengan kencang.
"Segera menjauh dari sana!" Seru Liam kepada Charlotte dan Lara. Saat serangan tinju hampir mengenai mereka, dalam sekejap mereka berdua menghindar dengan cepat, sehingga tinju itu hanya mengenai tanah kosong tempat mereka berdiri sebelumnya.
"Kalian berdua tidak apa-apa?" Tanya Liam kepada kedua gadis tersebut dan langsung di balas anggukkan kepala cepat oleh Charlotte dan Lara. Liam menatap ke arah demon human yang tengah memasang wajah mengejek kepada mereka bertiga.
Saat melihat kejadian itu, ekspresi wajahku menjadi serius. "Aku harus bertindak sebelum demon yang sedang memperhatikan saja, melarikan diri nantinya," pikiranku bekerja keras. Tanpa sengaja, mataku tertuju pada sesuatu di sudut lantai. Saat itu juga, sebuah rencana terlintas dalam pikiranku, dan tanpa ragu, saya keluar dari ruangan menuju lantai pertama.
Aku yakin bahwa Liam dan lainnya pasti akan berhasil mengalahkan demon yang angkuh itu sesuai dengan ceritanya. Namun, situasinya akan menjadi berbeda jika item lelang yang dibawa oleh salah satu demon manusia itu berhasil dibawa kabur.
Aku yang sudah dilantai satu pun langsung bersembunyi dan bergerak mengendap-endap ke sisi ruangan lantai satu tanpa ada yang menyadari nya sama sekali. Terlihat pertarungan sengit antara demon human dengan Liam dan yang lainnya kembali terjadi. Kali ini lebih sengit ketimbang sebelumnya dan kerja sama ketiga nya membuat demon human tersebut kewalahan.
Aku yang melihat itu tersenyum tipis dan kembali bergegas ke sisi ruangan lelang. Terlihat di sisi ruang lelang ada sebuah kotak persegi panjang yang diabaikan, namun berkat kemampuan talent yang mempengaruhi mataku, aku bisa melihat dengan jelas apa yang ada dibalik kotak persegi panjang itu.
Pedang yang memancarkan Kilauan yang memikat. Tepat dibagian gagang pedangnya terdapat ukiran kepala Naga yang membuatnya semakin terlihat sangat menakjubkan. Tidak lama kemudian jendela sistem pun muncul memperlihatkan spesifikasi pedang biru langit tersebut.
...----------------...
> [Sapphire Ice Sword (Rare Item)]
> Sebuah senjata langka yang terbuat dari bijih kristal sapphire langka yang ditemukan hanya di langit-langit tertinggi pegunungan. Pedang bersejarah yang bisa mengeluarkan kekuatan Elemen Es.
...----------------...
"Senjata yang luar biasa, tapi sayang sekali aku tidak bisa menggunakannya." Batinku ketika melihat spesfikasi pedang tersebut. Tingkatan Item dan artefak terbagi menjadi enam nilai. Common, Uncommon, Rare, Epic, Legendary, dan Mhytical. Item-item tersebut biasanya diperoleh player ketika berhasil menaklukkan Dungeon atau Tower.
"Sepertinya sebentar lagi akan selesai." Pikirku ketika melihat pertarungan yang hampir mencapai puncaknya. Terlihat demon human tersebut sudah sangat kewalahan dan temannya yang dibelakang masih tetap memperhatikannya, tanpa berniat untuk membantunya sedikitpun.
>>>>>>______
Sementara Itu Disisi Lain
Liam dengan ilmu pedangnya yang menakjubkan memberikan luka tebasan yang sangat dalam. Charlotte dan Lara pun memberikan support yang sangat menakjubkan, membuat sang demon human dibuat terpojok. Ia awalnya meremehkan ketiganya, karena hanya seorang murid akademi player. Tentu saja ia juga tidak mengira bahwa kerja sama ketiganya akan sebaik ini.
Tapi di saat-saat terakhir, Charlotte tiba-tiba membuat langkah yang salah, menyebabkan dirinya kehilangan keseimbangan tubuhnya. Demon human yang menyadari itu tanpa berpikir panjang langsung mengambil gerakan untuk menyerang Charlotte.
"Matilah kau jalang kecil!" Seru demon human tersebut penuh emosi mengulurkan tangan yang sudah dilapisi oleh mana hitam hendak meninju Charlotte. Liam dan Lara terlambat untuk menyusul, karena tertinggal satu langkah.
Dengan gigi terkatup rapat, Charlotte tetap bertahan dan mencoba mengangkat kedua tangannya. Meskipun menyadari bahwa ia mungkin akan terluka oleh serangan demon human tersebut, ia masih tidak menyerah sampai akhir. Namun dalam seperkian detik itu, tepatnya sebelum tinju demon human mencapai Charlotte, sesuatu yang cepat melesat dan mengenai siku lengan demon human tersebut.
Dorrrrr!!! Dorrrrr!!!
"Aghhkkkk...!!! Apa-apaan!!!" Seru demon human tersebut berteriak histeris langsung terpental mundur kebelakang seraya memegangi lengannya yang hampir putus, dan jatuh bertekuk lutut. Semua orang nampak terkejut tanpa terkecuali demon human yang tetap diam dibelakang. Semua pasang mata langsung menoleh ke sisi ruangan dimana terlihat seorang pemuda tengah memegang senjata berupa pistol disana.
"Jangan diam saja dan Pergilah! Selesaikan demon human itu sekarang!" Teriak pemuda itu, yang tak lain adalah aku sendiri, menyadarkan Liam dari keterkejutannya. Pemuda itu sontak bergerak cepat dan menghabisi demon human yang jatuh bertekuk lutut dalam satu serangan pedang berlapis mana yang sangat intens.
Shringgggggg...!!! Crassssshhhh...!!!
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se rasku.
