Happy Ending

Happy Ending

Bab 1: Bekerja di Toko Roti

Seorang wanita turun dari taxi dengan tergesa-gesa. Wanita cantik berusia 24 tahun itu langsung memasuki salah satu toko roti terbesar di LA.

"hufftt..." ia menghembuskan nafasnya dan mengabsen di mesin finger print. Toko roti tempatnya bekerja menyediakan mesin absensi biometrik untuk semua karyawan disana. Toko roti tersebut merupakan salah satu toko roti terkenal di kotanya. Pemiliknya merupakan salah satu istri dari pebisnis ternama.

"Casey, kenapa kamu datang pagi ini?" tanya Leandra rekan kerjanya di bagian kasir. Ia terkejut melihat temannya datang pagi ini karena biasanya Casey datang siang hari.

"Mulai sekarang aku akan bekerja full time di sini, " ujar Casey mengambil baju kerjanya dari dalam tasnya dan menaruh barang-barangnya ke dalam loker karyawan.

"Bagaimana dengan mengajar anak-anak?" tanya Leandra lagi.

"Aku hanya guru pengganti saja di sana selama satu tahun ini, Mrs Eleanor sudah selesai cuti, untuk sementara aku akan bekerja disini full time menunggu ada panggilan dari beberapa sekolah yang baru ku lamar beberapa hari ini," pungkas Casey.

"Begitu ya, semoga lamaran mu di terima," tukas Leandra. Casey lalu mengangguk.

"Aku ke toilet ganti baju dulu ya," kata Casey melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Setelah mengganti pakaiannya, Casey lalu menuju kasir. Toko roti tempatnya bekerja sudah mulai ramai pengunjung.

"Casey..." panggil seorang wanita paruh baya dengan tampilan elegan. Semua orang yang bertemu dengannya pasti akan mengira jika wanita itu masih di usia 40-an. Namun ternyata wanita itu sedang menjalani usia ke 55 tahun.

"Oh...Mrs. Luvena, selamat pagi," ucap Emma menunduk pada wanita di depannya yang merupakan pemilik toko tempatnya bekerja.

"Ada yang bisa saya bantu Mrs. Luvena," ujar Casey.

"Tidak ada Casey, saya hanya singgah sebentar saja di sini. Saya bosan di rumah," ujar Luvena. Dua hari ini suaminya sedang pergi bersama putra bungsunya ke luar kota untuk urusan bisnis. Luvena bosan di rumah dan memilih datang ke toko rotinya. Cucu kesayangannya juga sudah kembali ke New York bersama menantunya. Membuatnya semakin bosan.

"Apa Mrs. Luvena ingin saya buatkan kopi" tawar Casey ramah.

"Kamu tidak keberatan?" tukas Luvena.

Casey menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "tentu saja tidak Mrs. Luvena," ucap Casey. Luvena lalu menganggukkan kepalanya. Casey melangkahkan kakinya menuju pantry toko untuk membuat secangkir roti pada atasannya itu.

Tak lama kemudian Casey menghampiri Luvena yang sedang duduk di kursi. Toko tersebut juga menyediakan meja dan kursi untuk pengunjung yang ingin menikmati rotinya di sana.

"Ini kopinya Mrs. Luvena, maaf jika kopi buatan saya tidak seenak buatan barista," ujar Casey.

"Terima kasih Casey," pungkas Luvena, Casey kemudian mengangguk.

"Kalau begitu saya kembali bekerja dulu Mrs. Luvena," ujar Emma permisi.

"Mrs. Luvena cantik bukan," ujar Leandra yang berada di samping Casey menatap pemilik toko tempat mereka bekerja yang sedang menikmati roti dan kopinya.

"Iya, beliau tetap cantik di usianya yang sudah kepala lima," balas Casey. Seorang pembeli mendatangi Leandra untuk membayar. Tangan lentiknya mulai menekan tombol-tombol yang ada di mesin kasir.

"Semuanya 200 dollar Madam," ucap Casey. Si pembeli kemudian membayarnya dengan uang pas.

"Terima kasih sudah berkunjung ke toko kami Madam. Semoga anda menikmati cakenya," ucap Casey ramah.

"Mrs. Luvena sangat beruntung karena memiliki suami kaya yang sangat mencintainya dan anak yang sangat tampan. Pasti kehidupannya sangat bahagia," pungkas Leandra lagi setelah pembeli tadi pergi.

"Aku bahkan selalu membayangkan jika aku menjadi menantu Mrs. Luvena," ujar Leandra tersenyum membayangkan dirinya menjadi anggota keluarga Garfield.

Terpopuler

Comments

Mit Mariana6

Mit Mariana6

bukankah Casey yang hntar mnumnnya?

2022-09-26

1

Linglie

Linglie

nyimak dulu

2022-09-26

1

Mhimi Rahalus Rahakbauw

Mhimi Rahalus Rahakbauw

aku mampir di karyamu Thor semangat 🥰🥰🥰

2022-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bekerja di Toko Roti
2 Bab 2: Ajakan Leandra
3 Bab 3: Lupakan Masa Lalu
4 Bab 4: Tak Sengaja Menabrak
5 Bab 5: Sahabat
6 Bab 6: Bertemu lagi
7 Bab 7: Panti Asuhan
8 Bab 8: Bukan Supir
9 Bab 9: Berbeda
10 Bab 10: Mengantar Tas
11 Bab 11: Saya Tidak Punya Waktu
12 Bab 12: Membeli Pakaian
13 Bab 13: Merestui
14 Bab 14: Kebahagiaan Adeline
15 Bab 15: Lelah
16 Bab 16: Kamu Semakin Cantik
17 Bab 17: Rencana Casey
18 Bab 18: Kamar Casey
19 Bab 19: Bukan yang Dulu
20 Bab 20: Kecewa
21 Bab 21: Kabar Pernikahan
22 Bab 22: Ucapan Selamat
23 Bab 23: Casey yang Tidak Beruntung
24 Bab 24: Pemberkatan
25 Bab 25: Apa Kamu Sedang Berharap?
26 Bab 26: Bukan Siapa-Siapa
27 bab 27: Ancaman Dariel
28 Bab 28: Rumah Kaca
29 Bab 29: Apa Aku Tidak Pantas?
30 Bab 30: Kita Akhiri Saja
31 Bab 31: Foto
32 Bab 32: Gugurkan Kandungan mu
33 Bab 33: Hukuman
34 Bab 34: Tidak Sadarkan Diri
35 Bab 35: Dariel Lembut?
36 Bab 36: Alferd yang Posesif
37 Bab 37: Gengsi Dariel
38 Bab 38: Tidak Ingin Melihat Wajahmu
39 Bab 39: Menyangkal Perasaan
40 Bab 40: Terbayang-bayang
41 Bab 41: Tidak Percaya
42 Bab 42: Makan Malam
43 Bab 43: Masa Kecil Dariel
44 Bab 44: Kenapa Aku Peduli
45 Bab 45: Nasihat Alferd
46 Bab 46: Casey Takut Cacing
47 Bab 47: Ingin menghindari ku?
48 Bab 48: Cemburu?
49 Bab 49: kebun Anggur
50 Bab 50: Pabrik Anggur
51 Bab 51: Semakin Cantik
52 Bab 52: Takut Sendirian
53 Bab 53: Jenifer Kembali
54 Bab 54: Cerita tentang Jenifer
55 Bab 55: Sudah Pernah Melihatnya.
56 Bab 56: Berpisah
57 Bab 57: Egois
58 Bab 58: Anjing Liar
59 Bab 59: Tidak Selemah Itu
60 Bab 60: Ingin Mencium mu
61 Bab 61: Balasan yang Setimpal
62 Bab 62: Saling Merindukan
63 Bab 63: Otak Bergerser?
64 Bab 64: Akting yang Cukup Bagus
65 Bab 65: Pilihan
66 Bab 66: Tanda Kepemilikan
67 Bab 67: So Gorgeous
68 Bab 68: Tidak Tau Malu
69 Bab 69: Aku Percaya Pada mu
70 Bab 70: Kamu Sempurna
71 Bab 71: Hanya Ingin Kamu
72 Bab 72: Lipstik Merah di Wajah Alferd
73 Bab 73: Panggil Mommy Saja
74 Bab 74: Kepergok
75 Bab 75: Menginginkan mu
76 Bab 76: Terlambat
77 Bab 77: Kantor Dariel
78 Bab 78: Minta Maaf
79 Bab 79: Kalung Permata
80 bab 80: Anak Pembawa Sial
81 Bab 81: Fakta
82 Bab 82: Lupakan Masa Lalu
83 Bab 83: Hanya Ingin Menebus Kesalahan
84 Bab 84 : Aku Membenci mu
85 Bab 85: Tidak Butuh Penjelasan
86 Bab 86: Maaf
87 Bab 87: Bertahan lah
88 Bab 88: Berjanjilah
89 Bab 89: Kritis
90 Bab 89: Kritis
91 Bab 90: Kabar Baik
92 Bab 91: Sadar
93 Bab 92:
94 Bab 93:
95 Bab 94: End
96 Bonus Chapter
97 Bonus Chapter
98 New Novel
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1: Bekerja di Toko Roti
2
Bab 2: Ajakan Leandra
3
Bab 3: Lupakan Masa Lalu
4
Bab 4: Tak Sengaja Menabrak
5
Bab 5: Sahabat
6
Bab 6: Bertemu lagi
7
Bab 7: Panti Asuhan
8
Bab 8: Bukan Supir
9
Bab 9: Berbeda
10
Bab 10: Mengantar Tas
11
Bab 11: Saya Tidak Punya Waktu
12
Bab 12: Membeli Pakaian
13
Bab 13: Merestui
14
Bab 14: Kebahagiaan Adeline
15
Bab 15: Lelah
16
Bab 16: Kamu Semakin Cantik
17
Bab 17: Rencana Casey
18
Bab 18: Kamar Casey
19
Bab 19: Bukan yang Dulu
20
Bab 20: Kecewa
21
Bab 21: Kabar Pernikahan
22
Bab 22: Ucapan Selamat
23
Bab 23: Casey yang Tidak Beruntung
24
Bab 24: Pemberkatan
25
Bab 25: Apa Kamu Sedang Berharap?
26
Bab 26: Bukan Siapa-Siapa
27
bab 27: Ancaman Dariel
28
Bab 28: Rumah Kaca
29
Bab 29: Apa Aku Tidak Pantas?
30
Bab 30: Kita Akhiri Saja
31
Bab 31: Foto
32
Bab 32: Gugurkan Kandungan mu
33
Bab 33: Hukuman
34
Bab 34: Tidak Sadarkan Diri
35
Bab 35: Dariel Lembut?
36
Bab 36: Alferd yang Posesif
37
Bab 37: Gengsi Dariel
38
Bab 38: Tidak Ingin Melihat Wajahmu
39
Bab 39: Menyangkal Perasaan
40
Bab 40: Terbayang-bayang
41
Bab 41: Tidak Percaya
42
Bab 42: Makan Malam
43
Bab 43: Masa Kecil Dariel
44
Bab 44: Kenapa Aku Peduli
45
Bab 45: Nasihat Alferd
46
Bab 46: Casey Takut Cacing
47
Bab 47: Ingin menghindari ku?
48
Bab 48: Cemburu?
49
Bab 49: kebun Anggur
50
Bab 50: Pabrik Anggur
51
Bab 51: Semakin Cantik
52
Bab 52: Takut Sendirian
53
Bab 53: Jenifer Kembali
54
Bab 54: Cerita tentang Jenifer
55
Bab 55: Sudah Pernah Melihatnya.
56
Bab 56: Berpisah
57
Bab 57: Egois
58
Bab 58: Anjing Liar
59
Bab 59: Tidak Selemah Itu
60
Bab 60: Ingin Mencium mu
61
Bab 61: Balasan yang Setimpal
62
Bab 62: Saling Merindukan
63
Bab 63: Otak Bergerser?
64
Bab 64: Akting yang Cukup Bagus
65
Bab 65: Pilihan
66
Bab 66: Tanda Kepemilikan
67
Bab 67: So Gorgeous
68
Bab 68: Tidak Tau Malu
69
Bab 69: Aku Percaya Pada mu
70
Bab 70: Kamu Sempurna
71
Bab 71: Hanya Ingin Kamu
72
Bab 72: Lipstik Merah di Wajah Alferd
73
Bab 73: Panggil Mommy Saja
74
Bab 74: Kepergok
75
Bab 75: Menginginkan mu
76
Bab 76: Terlambat
77
Bab 77: Kantor Dariel
78
Bab 78: Minta Maaf
79
Bab 79: Kalung Permata
80
bab 80: Anak Pembawa Sial
81
Bab 81: Fakta
82
Bab 82: Lupakan Masa Lalu
83
Bab 83: Hanya Ingin Menebus Kesalahan
84
Bab 84 : Aku Membenci mu
85
Bab 85: Tidak Butuh Penjelasan
86
Bab 86: Maaf
87
Bab 87: Bertahan lah
88
Bab 88: Berjanjilah
89
Bab 89: Kritis
90
Bab 89: Kritis
91
Bab 90: Kabar Baik
92
Bab 91: Sadar
93
Bab 92:
94
Bab 93:
95
Bab 94: End
96
Bonus Chapter
97
Bonus Chapter
98
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!