Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setelah Unboxing
Entah sampai jam berapa Bagas mengeksekusi dirinya karena Aulia sudah memilih untuk tidur lebih dulu dan tidak peduli suaminya itu mau melakukan apapun karena menurutnya Bagas itu orang yang tidak tahu malu, sebab Biar bagaimanapun dirinya itu seorang manusia kalau memang memberikan respon penolakan Ya otomatis harus dihargai tetapi bagus bukannya seperti itu malah pria itu tambah lancar melakukan aksinya yang tidak main-main itu.
sampai-sampai Keesokan paginya Aulia merasakan bahwa tulangnya sepertinya patah karena rasa-rasanya baru habis digiling oleh truk tronton yang bermuatan barang berjuta-juta ton, Jangan tanya lagi Bagaimana areanya yang di bagian bawah itu sudah seperti ditusuk jarum tidak bisa digunakan buat jalan dan lebih parahnya lagi saat buang air rasa-rasanya seperti baru habis diiris Silet yang paling tajam.
Aulia mendengus kesal ketika melihat Bagas yang tertidur seperti tidak punya dosa sama sekali padahal pria itu yang sudah menggarapnya semalam Ya otomatis harus bertanggung jawab dengan apa yang ia perbuat, tetapi sepertinya Aulia berharapnya terlalu tinggi karena pada akhirnya tidak akan pernah menjadi kenyataan apa yang diharapkan Karena sekarang Bagas malah molor tanpa dosa di samping dirinya.
"Kurang ajar sekali pria ini, tenaganya itu merupakan tenaga manusia atau kuda sih? kok bisa-bisanya tulang-tulang Ku Remuk semua rasa-rasanya Mau patah, Memangnya dia ini pake tenaga dalam semalam atau pake tenaga tukang pukul?"gerutu Aulia sambil bangkit perlahan dari tidurnya itu tidak peduli jika gerakannya bisa membangunkan Bagas karena menurutnya kamar mandi merupakan tempat yang paling ternyaman untuk saat ini dan hal itu juga yang sedang ia perlukan yaitu Air hangat.
Bagas sebenarnya mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya namun dirinya juga tidak berani menjawab ataupun membantu Aulia karena dirinya yakin wanita itu pasti bakalan menolak, dan juga selama ini dirinya jarang memberikan perhatian untuk para istrinya atas apa yang ia lakukan karena ia yakin mereka pasti bisa menghandle semua kebutuhan yang mereka perlukan tanpa harus ada campur tangan darinya.
Bagas ikutan meringis ketika melihat tubuh Aulia yang sudah seperti baru habis menjadi korban penganiayaan dari drakula karena tubuh wanita itu terlihat seperti belang-belang akibat dari dirinya yang meninggalkan bekas Kiss mark di sana, habisnya bagaimana lagi ketika dirinya melihat semalam Aulia yang tidak merespon apa yang ia lakukan maka dengan sengaja dirinya melakukan hal itu nanti entah Bagaimana reaksi Aulia saat masuk ke dalam kamar mandi dan melihat tubuhnya itu Bagas tidak peduli Yang penting Intinya satu yaitu dia sudah berhasil menjebol pertahanan istrinya itu yang sangat keras kepala.
"Kenapa ya saat berhubungan dengan dia aku merasa lain mungkin karena efek dari dirinya yang masih perawan dan juga penolakan yang ia lakukan sampai-sampai membuat aku merasa tertantang, bukan karena aku sebenarnya mulai menyukai Istriku itu karena memang aku tidak akan pernah melibatkan perasaan saat bersamanya sebab suatu saat nanti pasti kami berdua bakalan terpisah setelah apa yang aku inginkan sudah aku dapatkan?"gumam Bagas perlahan.
Namun satu yang dilupakan oleh pria itu yaitu rasa cinta itu bakalan hadir ketika terbiasa bersama dan terkadang membuat orang lain tidak menyadarinya, maka dari itu jangan pernah mensugesti diri sendiri karena nantinya sudah terjadi dulu baru sadar dengan kata kata yang sudah pernah dilontarkan.
Aulia yang kini sudah berada di dalam kamar mandi membulatkan matanya sempurna ketika melihat pantulan dirinya di cermin, sebab apa yang ia lihat sekarang itu bukanlah cerminan dirinya yang selama ini memiliki kulit putih dan bersih.
"Akhhh,Bagas Brengsek! Apa yang sudah kamu lakukan padaku,kenapa semua tubuhku jadi begini?" Tanya Aulia misterius dari dalam kamar mandi membuat Bagas memilih untuk menenggelamkan tubuhnya di bawah selimut karena kalau sampai merespon Aulia bisa dipastikan mereka bakalan terjadi perang dingin pagi-pagi.
"nah tuh kan! Aku baru mewaspadai tadi tapi sekarang malah sudah jadi kenyataan, semoga saja saat dia keluar nanti sudah melupakan dengan apa yang aku lakukan karena kalau tidak bisa bahaya nih!" Gumam Bagas pelan.
sedangkan Aulia yang tadi Berencana untuk mandi mengurungkan niatnya itu dan memilih keluar dari tempat itu dengan hanya menggunakan bathrobe, sebab menurutnya urusannya dengan Bagas belum selesai tidak bisa ditunda Sampai Nanti.
Sesampainya di luar tempat tidur dirinya merasa emosi karena melihat Bagas malah tertidur dengan santainya seolah tidak punya salah sedikitpun padahal dirinya sedang begitu kebingungan, Bagaimana tidak bingung seluruh permukaan lehernya itu berwarna sudah seperti biru kehitaman membuat dirinya tidak tahu lagi harus berbuat apa Ketika nanti sudah keluar dari kamar.
"Eh aku yakin kamu pasti belum tidur lebih baik kamu bangun sekarang kemudian jelaskan apa yang kamu lakukan kepada tubuhku ini tadi malam, Sebenarnya kamu itu keponakannya drakula atau apa sih sampai-sampai menghancurkan seluruh permukaan kulitku ini tanpa ada perasaan bersalah sedikit ? "tanya Aulia sambil mengambil bantal dan menghajar ke tubuh Bagas agar membuat pria itu segera bangun dan menyelesaikan masalah mereka berdua yang ditimbulkan olehnya.
Bagas malah berpura-pura sedang tertidur lelap sekali sampai-sampai mengambil guling dan memeluknya dengan begitu erat seolah Apa yang dilakukan oleh Aulia itu tidak mengganggu dirinya sama sekali, membuat wanita itu meradang karena merasa bahwa Bagas sekarang itu sedang mempermainkannya sampai-sampai dirinya tangga panik tetapi pria itu malah asik tiduran seperti tidak punya beban sama sekali.
"kamu bangun atau aku yang bakalan membuat kamu bangun dan tidak bisa tidur lagi untuk selama-lamanya, jadi pria itu harus gentlemen bisa bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan tidak perlu harus lari seperti itu dong! "ancaman Aulia yang terdengar tidak ada nada bercanda di dalamnya membuat Bagas mau tidak mau harus membuka matanya karena jika tidak entar nanti apa yang bakalan terjadi.
"Kamu itu kenapa sih mengganggu orang yang sedang mau tertidur, kalau ada masalah ya tinggal bilang saja tidak perlu harus teriak seperti itu seolah-olah Aku ini merupakan orang yang telinganya sudah tidak berfungsi lagi? "tanya Bagas sambil bersungut-sungut.
"Wah Kamu sepertinya ingin lari dari masalah ya? asal kamu tahu saja ya aku itu tidak ada niatan untuk mengganggu kamu Jika kamu juga tidak ada niatan untuk membuat aku emosi, Makanya jadi orang hidupnya itu harus kalem jangan menjadi beban untuk orang lain dan akhirnya lihat kan sekarang Apa yang kamu lakukan kepadaku saat ini! "teriak Aulia sambil menarik bathrobe yang sedang ia pakai dan menunjukkan bekas-bekas pekerjaan Bagas semalam.
"Wah aku suka sekali isi dalamnya itu sepertinya kamu sengaja ya untuk memamerkan kepadaku biar aku ngiler dan akhirnya mengajak kamu begituan lagi, tapi sepertinya apa yang kamu inginkan tidak bakalan menjadi kenyataan karena aku benar-benar lelah dengan melakukan berbagai macam gaya dengan kamu semalam? "tanya Bagas sambil menaik turunkan alisnya membuat Aulia mendelik kesal karena dirinya itu nggak serius dan juga emosi malah pria yang ada di hadapannya tertawa.
"Kamu kira aku sedang bercanda dengan kamu saat ini atau mungkin kamu pikir apa yang kamu lakukan itu merupakan sebuah permainan yang pantasnya kamu banggakan, Kamu lihat sendiri kan dengan pekerjaan kamu yang tidak jelas itu bukannya kamu yang dirugikan Tetapi malah aku yang mendapatkan hal itu?"tanya Aulia sambil menunjukkan seluruh bekas di tubuhnya itu membuat Bagas juga sebenarnya sedikit heran dan tingkahnya semalam Karena Kenapa sampai-sampai bisanya seperti itu padahal bersama Davina dan juga Safira dirinya tidak pernah melakukan hal itu dan memilih untuk langsung saja pada permainan intinya tanpa melakukan foreplay dulu.
"itu semua tanda aku yang buat tetapi kenapa Sampai separah itu ya Perasaan semalam aku hanya membuat sampai 10 atau 11 saja tidak sampai puluhan begitu, atau Kamu sendiri yang melakukan hal itu dengan memplintir-plintir tangan kamu agar meninggalkan bekas seperti itu?"tanya Bagas yang benar-benar heran dengan bekas karya bibirnya itu.
"jadi kamu menyangkal dengan semua yang apa kamu lakukan itu dan kamu juga tahu tidak kalau sekarang aku itu rasa-rasanya seperti cenat-cenut dan kebas sehingga tidak terasa apapun yang ada itu hanya perih, dan kamu juga lupa kalau semua itu kamu yang melakukannya dan kamu mengira bahwa aku sendiri yang menganiaya diriku agar mempunyai alasan untuk memarahi kamu begitu ? "tanya Aulia dengan Tatapan yang tidak percaya karena ada orang yang seperti Bagas setelah mengambil manisnya eh sepahnya malah tidak diperhatikan.
"Kamu kenapa jadi wanita kok cengeng sekali masa hanya rasa seperti begitu saja kamu sudah marah-marah Padahal semua wanita yang lain juga pasti pernah mengalami seperti itu, Sudahlah Kamu pikir kamu sendiri yang capek dan aku tidak Kamu salah besar nona manis karena aku itu lebih capek soalnya kan kamu hanya tidur saja sedangkan yang bekerja itu kan aku ! "ujar Bagas cuek membuat Aulia mengepalkan tangannya Berusaha tetap tenang tidak tersulut emosinya.
"Baiklah Terserah dari kamu mau ngomong apa yang penting intinya Jangan harap aku bakalan melakukan hal itu lagi dengan kamu, mau kamu minta sampai bengek pun aku tidak akan pernah mengiyakan kemauan kamu itu!"setelah mengatakan hal itu Aulia pun memilih untuk kembali ke kamar mandi sedangkan Bagas terlihat blingsatan karena melihat wajah Aulia itu tidak bermain-main dan dirinya tidak mau kalau sampai ronde kedua tidak akan pernah terjadi.
"eh dia kok malah mengancamku, Terus apa katanya tadi? Wah Mana berani dia menolak pesonaku nantinya buktinya semalam biar wajahnya tidak mau tetapi tubuhnya kan tidak menolak, nanti kita lihat saja apa yang ia katakan itu benar-benar terjadi atau tidak?"Bagas mengatakan hal itu sambil berjalan menuju ke arah kamar mandi berusaha untuk mengganggu ketenangan Aulia.
Padahal selama ini dengan kedua istrinya pria itu tidak pernah mau menggoda mereka ataupun sekedar berbicara basa-basi yang tidak jelas, karena menurutnya itu tidak ada gunanya sama sekali dan juga mengganggu waktunya untuk mengurus perusahaan jadi tidak perlu harus mengurusi kedua istrinya yang jelas-jelas sudah besar dan bisa mengurus diri mereka sendiri.
tok tok tok
"kamu buka pintunya dong aku juga mau masuk nih, Memangnya kamu sendiri yang mau membersihkan badan kamu aku juga!"Panggil Bagas dari luar.
"Eh kamu kan tahu berapa banyak kamar mandi di rumah ini Kenapa Harus menggangguku di sini segala, jangan cari alasan deh soalnya aku tidak akan pernah berubah pikiran!"teriak Aulia yang tidak mau kalah.