Mengubah Takdir Di Novel Kuno

Suara Lin Feili tiba-tiba menjadi tidak asing untuk Lin Xue. Matanya langsung membelalak begitu menyadari hal ini. Wajahnya langsung memucat. Ia bertanya dengan suara bergetar, "Kau ... kau ...."

"Lin Feili," ucap Lin Feili seolah memperkenalkan diri.

Semua orang yang ada di sana juga terkejut karena Lin Feili mengatakan identitas aslinya. Tentu saja mereka sangat mengenali nama ini. Mereka yang selama ini memuji dan menghargainya, ternyata ia adalah sampah yang selalu menjadi bahan tertawaan.

"Ternyata ia adalah Nona Kedua dari Kediaman Jenderal!"

Lin Xue menggeleng keras. Ia begitu panik mendengar ini, "Tidak! Bagaimana mungkin kau adalah Lin Feili?"

Dibandingkan Lin Xue yang panik, Lin Feili tetap santai dan acuh tak acuh, "Kakak bagaimana kau bisa tidak mengenaliku? Kita sudah tinggal bersama lebih dari 10 tahun. Walaupun kau membuatku buta, aku tetap bisa mengenalimu sekarang. Namun, saat aku berdiri tepat di hadapanmu, kau tak bisa mengenaliku. Betapa mengecewakannya."

Ia begitu santai mengatakan fakta itu. Orang-orang yang mendengar juga langsung berdiskusi.

"Apakah Lin Xue yang membuat Lin Feili buta?"

"Mungkin saja. Lin Xue saja bisa merebut tunangannya, pasti mudah baginya untuk membuat Lin Feili buta."

Lin Changkong, Wei Luxi, dan Lin Yi juga membeku di tempat mereka. Walau mereka tak ingin mengakuinya, tapi mereka tahu itu memang Lin Feili.

Suara, tatapan, dan sikapnya sama dengan Lin Feili. Yang berbeda hanya caranya mengontrol emosi.

Lin Xue semakin tidak ingin menerima fakta ini. Tadinya Lin Feili yang mengatakan pada orang-orang jika ia merebut Ye Xuan. Sekarang, ia juga tidak ragu mengatakan jika ia yang membuat Lin Feili buta.

Lin Xue ingin menghilang dari sini saja rasanya.

Ye Xuan pun masih tidak menyangka jika itu adalah Lin Feili yang dibencinya. Padahal ia sudah berkali-kali memastikan jika ia adalah Lin Feili yang berbeda.

Penampilan mereka begitu jauh berbeda. Namun, bagaimana ia bisa mengubah penampilannya dengan begitu drastis? Apakah selama ini ia sengaja melakukan ini agar mereka tidak menikah?

Ye Xuan ingat bagaimana ia begitu kejam terhadap Lin Feili. Mungkin ini balasan Lin Feili karena kekejamannya.

Ye Qin Mo dan Permaisuri saling memandang. Sebelumnya mereka hanya pernah mendengar tentang Lin Feili dan tidak pernah bertemu langsung. Saat bertemu sekarang, Lin Feili begitu jauh berbeda dari yang diceritakan.

"Jenderal Lin, bukankah Lin Feili buta?" tanya Ye Qin Mo. Dulu ia membatalkan pernikahan Ye Xuan dan Lin Feili karena ia buta. Namun, mengapa Lin Feili terlihat sehat dan segar?

Keringat dingin mulai bercucuran dari dahi Lin Changkong. Ia tak pernah tahu hal ini jadi ia bingung untuk menjawab, "Maaf, Yang Mulia. Lin Feili memang buta, tapi ia sudah sembuh baru-baru ini."

"Lalu, mengapa kau tidak memberitahuku?" tanya Ye Qin Mo lagi.

Lin Changkong merasa semakin gugup, "Maaf, Yang Mulia, Jenderal kecil ini juga baru tahu tentang kesembuhannya malam ini."

Wei Chu yang melihat kesempatan untuk menjatuhkan Lin Changkong, ia bertanya lagi, "Bukankah Rumah Sakit Dokter Dewata sudah buka sejak lama? Mengapa kau tidak tahu? Ada apa dengan hubungan keluarga kalian?"

Lin Changkong menyumpahi Wei Chu yang sengaja semakin mempersulitnya. Ia benar-benar merasa kesal, "Yang Mulia, Lin Feili menyembunyikannya dari kami. Aku tidak tahu apa-apa."

Ye Qin Mo juga masih penasaran dengan hal ini, tapi ia tak ingin memperkeruh keadaan, "Kita bahas lagi hal ini nanti."

Lin Changkong hanya bisa menunduk. Ia memikirkan kata-kata apalagi yang harus diucapkan kepada kaisar nanti. Ia merasa harus bisa meyakinkan kaisar.

Sedangkan Permaisuri melanjutkan acaranya untuk memilih Putri Mahkota. Ada wanita yang dipilih dan ada yang tidak. Wanita yang dipilih langsung memerah karena malu sambil menatap Ye Xuan.

Lin Feili duduk bersama Wu Yanshi. Ia hanya memakan sedikit makanan yang ada di sana. Sedangkan si hitam dan si emas sudah berpesta dengan makanan mereka sejak tadi. Lin Feili hanya menyuruh mereka agar tak pergi terlalu jauh.

"Calon istriku, apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya Wu Yanshi menatap dalam Lin Feili.

"Biasa saja," jawab Lin Feili.

"Apakah anggur itu enak?" tanya Wu Yanshi lagi melihat Lin Feili memakan sepiring anggur.

"Lumayan," jawab Lin Feili. Ia mengambil sepiring lagi.

Wu Yanshi mengangguk dan menghadap ke depan, "Kamu melakukan hal yang benar. Namun, keadaan Lin Xue sekarang benar-benar menyedihkan."

"Kau kasihan padanya?" tanya Lin Feili blak-blakan. Ia hanya memberikan sedikit dari rasa sakit yang selama ini diberikan Lin Xue padanya. Kali ini Lin Xue baru mendapat penghinaan dari orang-orang dan keluarganya tak pernah membuatnya menderita.

Sedangkan Lin Feili, ia tak hanya mendapat penghinaan dari orang-orang, tapi keluarganya juga menyiksanya. Ia jarang diberi makan. Jika diberi makan juga hanya makanan sisa. Ia tak pernah diperlakukan seperti manusia di rumahnya sendiri.

"Tidak. Aku kasihan kepadamu," jawab Wu Yanshi menatapnya. Ia sudah menyelidiki identitas Lin Feili dan tahu tentang kehidupannya. Ia juga tahu kesulitan apa saja yang dilaluinya. Jadi, ia merasa perbuatannya pada Lin Xue tak ada apa-apanya dibandingkan perbuatan Lin Xue padanya.

Lin Feili terkejut melihat mata Wu Yanshi yang terlihat begitu dalam. Baru kali ini ia melihat Wu Yanshi sangat serius. Lin Feili pun berpura-pura tak terpengaruh olehnya dan melanjutkan makan anggur.

Kemudian, Lin Yi tiba-tiba berjalan cepat dan menghampiri mereka. Wajahnya memerah karena marah, "Lin Feili! Apalagi rencanamu kali ini? Trik apa yang akan kau pakai?"