bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Bar Refaeli
tiga pria nampak berbicara dengan para wanita cantik, ketiga pria itu sangat menikmati sentuhan dan belaian dari para wanita cantik di samping mereka, namun kesenangan itu harus selesai saat tiba seseorang dengan tampang yang menyeramkan masuk ke dalam ruang VIV itu.
brak
" wow wow, ada apa dengan mu? Apa terjadi sesuatu" tanyanya
" katakan pada adik mu agar membatalkan pernikahan itu " ucap Edward
" jadi kamu kesal hanya karena wanita itu...Fttt sungguh lucu " timpal pria lainnya
" teman teman, Edward sedang pusing kalian jangan mengejeknya "
Aron Chaiden Barnard, kakak dari Helena. dia adalah teman Edward sejak kecil.ia CEO dari Barnard Company, Melvin Anjello leander CEO dari Leander company juga sahabat Edward sejak kecil mereka selalu bersama,Derren Zaryn boran CEO dari boran company, mereka adalah teman sejak masih kecil hanya saja Edward harus pindah dan kini ia kembali menemui tiga sahabatnya itu.
" jika kamu ingin membatalkan pertunangan ini tanya kan saja pada ibu tiri ku " ucap Aron
Helena dan Aron memang saudara tiri, karena ibu kandung Aron meninggal akibat penyakit kanker yang di deritanya. Setelah ibunya meninggal ayahnya membawa kembali seorang perempuan yaitu nyonya Melda ibunya Helena, semenjak itu Aron tak pernah kembali ke rumahnya dia hanya akan kembali ke perusahaan jika ada waktu. Karena sekarang ia sudah punya perusahaan sendiri
" apa ibu tiri mu tak merindukan mu? Bukankah kalian sangat dekat seperti ibu dan anak kandung" ucap Melvin dengan nada mengejek di akhir
" itu sebelum Aron tau niat busuknya, apa kalian masih ingat saat kita mengerjai Tante melda saat itu kita membeli banyak makanan tapi Tante Melda yang membayar semuanya " ucap Derren tertawa
" ckck..ternyata kalian masih ingat " ucap Edward sembari menyesap wine di tangannya
memang kehidupan tiga sahabatnya itu sangat rumit, mereka semua memiliki masalah yang sama tentang keluarga, mereka besar dan tumbuh bersama berat hidup dari masing masing dari mereka berhasil mereka atasi dengan saling membantu, namun saat ini ketiganya sudah menjadi seorang CEO.
" bagaimana dengan racun itu apa kamu sudah mendapatkan penawarnya?" tanya melvin
" racun itu sudah menghilang dari tubuh ku" jawab Edward dingin
" bagaimana bisa? bukan kah kamu tidak bisa menyentuh wanita dengan kami saja kamu menjaga jarak setiap kali ada pertemuan " ucap Aron
Edward menjelaskan apa yang terjadi dengannya dan kenapa racun itu bisa sembuh dalam semalam.
" jadi gadis itu sekarang menghilang? Mungkin dia menghindari mu karena telah mengambil keuntungan darinya" ucap Darren terkekeh
" entahlah aku tidak mengerti aku akan mencari tau nya nanti namun aku harus menghentikan pernikahan ini " ucap Edward
...****************...
di tempat lain, seorang wanita cantik sedang duduk di meja bundar di sampingnya ada seorang pria yang menggunakan topeng, mereka nampak serius karena sedang bernegosiasi dengan seseorang yang di kenal sebagai mafia terkejam, Mereka nampak menawarkan sesuatu kepada pria itu.
" ini adalah racun langka yang berhasil kami ciptakan, racun ini bisa membunuh seseorang dengan cepat untuk penawarnya membutuh jenis racun lain " ucap Andi
" benar tuan Dion, kamu bahkan membutuhkan satu tahun untuk membuat racun ini " timpal Catherine
pria di depannya hanya menatap tajam keduanya, tangannya bergerak menyuruh sang Asisten, pria yang lebih muda itu membuka koper di atas meja di sana sudah ada beberapa sampel racun yang di masukkan di dalam sebuah botol mini, Dion menyuru anak buahnya untuk membawakan sebuah koper kecil. Saat di letakan di atas meja, mereka langsung membukanya betapa terkejutnya mereka saat melihat setumpuk uang di dalam koper.
" terimakasih tuan Dion, kamu sangat senang jika anda suka dengan barang yang kami jual kalau begitu kami akan mengambilnya " ucap Andi dengan raut wajah gembira
Dion hanya tersenyum tipis di balik topengnya, ia tak menyangka bahwa musuh dari sepupunya itu akan mengantar kan diri kepadanya, setelah mendapatkan Laporan dari Andrew bahwa ada seseorang yang telah membunuh kedua Adiknya ia juga mengambil Sempel racun yang ia kembangkan, kebetulan sekali orang itu mengantarkan dirinya ke hadapan Dion.
" jika begitu kami akan kembali karena ada beberapa Kline yang menunggu kami " ucap Andi
" tentu saja " jawab Dion, ia segera menjabat tangan Andi
Setelah itu keduanya langsung beranjak pergi, meninggalkan Dion bersama asistennya, Dion nampak menyeringai karena ia bisa bermain sebentar sebelum pergi.
" apa kita harus mengejar mereka tuan " tanya Adelar Asisten Dion
" tidak usah, letakan saja bom di bawa mobil mereka lalu ledakan saat mereka sudah menjauh " ucap Dion
" baik tuan "
di dalam mobil nampak dua orang yang sedang bergembira, keduanya tak lepas tertawa karena sudah berhasil menjual dan mendapatkan keuntungan yang selama ini mereka inginkan, Catherine nampak memegangi lembaran dolar di tangannya dengan semua uang ini mereka tak perlu lagi hidup miskin.
" bukan kah ini sangat menguntungkan, untung saja kamu cerdas agar menjual semuanya dengan tuan Dion " ucap Catherine
" tentu saja aku cerdas, dengan uang ini kita bisa membeli apapun yang kita inginkan " ucap Andi
Tik tok tik tok
" suara apa itu? Seperti suara jam apa kamu menghidupkan alaram? " tanya Catherine
" tidak, mungkin itu hanya pendengaran mu saja" jawab Andi
duarr
setelah mereka melewati persimpangan jalan, tiba tiba saja sebuah ledakan menghancurkan mereka mobil itu seketika hangus terbakar keduanya meninggal di tempat, akibat ledakan tadi membuat jalan menjadi macet.
" sudah selesai tuan,kedua tewas dalam ledakan" ucap Ade
" bagus, bawa anak mereka ke panti Asuhan jangan sampai ada orang yang tau. Bersihkan semua jejak racun yang ada " ucap Dion beranjak pergi
berita mengenai kejadian itu sudah tersebar di negara NY, banyak berita yang meliputi kecelakaan itu, terutama Gebi saat ini yang sedang menonton tv bersama Alana, sejak dirinya sadar Gebi sudah mengingat beberapa hal tentang namanya dan seorang pria meskipun masih samar samar.
" kak Wilona, kakak kenapa? Dari tadi Alana lihat kak Wilona sering melamun " ucap Alana
" tidak Apa apa Al, sepertinya kepala kakak masih sedikit pusing akibat baru sadar. Kakak akan pergi ke kamar " ucap Gebi
" aku akan mengantar kakak ke dalam kamar " ucap Alana membantu Gebi berdiri
Kini Gebi sudah berada di kamarnya, ia mulai menulis setiap ingatan yang muncul, Saat ia tak sadarkan diri ia melihat seseorang yang sedang memanggil namanya dengan sebutan Gebi itulah kenapa dirinya bisa tau dan saat dirinya sedang berada di alam bawa sadarnya ia melihat seseorang yang sedang menyapanya, seorang pria yang tidak asing baginya namun wajahnya tertutup oleh cahaya.
" aku harus menyelidiki identis ku, apa aku minta bantuan saja pada Revan? namun sepertinya dia akan menolak karena jika aku bertanya tentang identis ku aku merasa mereka menutupinya " gumam Gebi
