Ig : @emmashu90
Gara-gara salah masuk kamar, Zalfa terpaksa harus bertemu pria asing yang membuatnya kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Kejadian dadakan itu membuatnya batal nikah dan kemudian salah nikah. haduuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emma Shu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.
Ismail sudah turun dari mobilnya dan menggedor kaca mobil Arkhan yang memang sudah terbuka separuh karena pria itu sedang merokok.
Terkejut, Arkhan menurunkan kaca mobilnya seraya menatap Ismail datar. Dia tampak tetap tenang meski raut wajah Ismail kini terlihat memerah menahan amarah, deru nafas pria itu juga terdengar keras.
“Turun kau!” Ismail menunjuk jalan di depannya, sebegai perintah supaya Arkhan keluar dari mobil.
“Ada urusan apa kau memintaku turun?” tanya Arkhan datar, masih duduk manis tanpa sedikitpun berminat turun dari mobil.
“Aku ingin bicara denganmu.”
Pandangan Arkhan tertuju ke detik yang bergerak di lampu merah.
“Waktuku tidak banyak. Detik yang berjalan tidak membutuhkan waktu lama.” Arkhan akhirnya turun. Dengan tenang, ia menyenderkan punggung di sisi mobilnya.
Reza ikut turun dan berdiri di sisi Arkhan. “Apa ada yang perlu kubantu di sini, Bang?”
Arkhan mengangkat tangannya ke arah Roki mengisyaratkan kalau dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
“Kau tahu apa kesalahanmu, bukan?” hardik Ismail dengan ekspresi emosi.
“Kita tidak ada masalah.”
“Tidak ada masalah katamu? Kau telah menodai adikku. Kau harus bertanggung jawab untuk itu.” Urat rahang Ismail mengeras dan muncul ke permukaan.
“Apa kau lupa? Adikmu yang mendatangi kamarku, jadi itu bukan salahku.”
“Setidaknya kejadian hina itu tidak akan terjadi kalau kau tidak mendatanginya untuk menyentuhnya. Kau bisa mengusirnya bukan? Lantas kenapa kau malah memanfaatkan situasi itu?”
“Aku masih normal.”
“Bang*at!” Ismail langsung melayangkan tinju ke arah Arkhan namun begitu gesit Arkhan bergerak.
Arkhan bahkan mengetahui lebih dulu gerakan tangan Ismail dan mampu menangkisnya.
Ismail kembali melayangkan pukulan namun rangkulan kecil di bahunya menghentikan gerakannya.
“Udah, Mas Ismail! Cukup! Jangan terusin!” Zalfa memegangi lengan Ismail.
“Jaga ucapanmu! Adikku memiliki harga diri dan kau mencoba untuk merobohkannya. Kau pikir kau benar dalam hal ini? Kau harus bertanggung jawab! Harus!” Nafas Ismail terdengar sangat keras akibat emosinya yang naik. Kehormatan Zalfa yang selama ini dia jaga, dirusak begitu saja oleh pria tak dikenal. Sangat mengecewakan. Ismail adalah orang kedua yang merasa sangat terpukul setelah Zalfa.
“Zalfa, kakakmu ini meminta pertanggung jawaban dariku untukmu. Dia ingin aku menikahimu.” Arkhan menatap Zalfa dengan pandangan lekat.
Zalfa segera mengalihkan pandangan saat pandangannya bertemu dengan mata Arkhan. Tatapan pria itu mengingatkannya dengan kejadian malam itu.
“Ya, kau harus menikahi adikku,” tegas Ismail masih dnegan nafas memburu dan sorot mata yang tajam.
“Kalian muslim bukan? Apa Zalfa bisa menikah dneganku yang seorang nonmuslim?” Arkhan sangat tenang.
Deg! Jantung Zalfa berdetak sangat kuat. Arkhan adalah nonmuslim? Lalu kenapa Zalfa merasa resah saat mendengar pernyataan itu.
“Kenapa aku harus menolak menikahi Zalfa? Dengan tanpa berpikir panjang, aku akan bersedia menikahinya,” ujar Arkhan seraya menatap Ismail dengan senyum licik. “Tanyakan pada Zalfa, apakah dia mau menikah denganku yang nonmuslim ini?” Arkhan melirik Zalfa dengan lirikan yang sama seperti ketika matanya nanar menatap Zalfa di bawahnya malam itu. Kemudian ia masuk ke mobil. “Jika masih ada yang ingin dibicarakan, datangi saja alamat rumahku. Zalfa memegang kartu namaku.”
Suara klakson mobil yang bersahut-sahutan menyadarkan Ismail harus secepatnya menyingkirkan mobilnya dari tengah jalan yang menghalangi perjalanan mobil lainnya. Segera Ismail dan Zalfa memasuki mobil.
***
TBC
dia sdah tanggung jawab dg kesalah fahaman dan banyak berkorban ...ikuti nasehat Ismsil kakakmu