dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang di lupakan oleh keluarganya, dini selalu tidak di anggap oleh seluruh keluarganya. namun dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia. dia selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya tapi balasan keluarganya hanya mengacuhkannya atou memarahinya.
namun, dia yang selalu berusaha untuk mendekati keluarganya, tapi hasilnya hanya dia di abaykan oleh keluarga nya. dan akhirnya dini menyerah, dia akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri. dan menjauhi orang - orang yang tidak ingin berdekatan dengan nya. saat dini mulai menjauhi mereka, mereka baru tersadar dan menyesalinya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 mulai menyadari perubahan
Hallooo semuanya...
ini adalah novel pertama ku, jadi mohon maaf bila saya banyak kesalahan dalam membuat novel, dan beri masukan di kolom komentar, untuk membuat saya menjadi lebih semangat membuat novel...
Di saat semua orang keluarga berkumpul, dini hanya berdiam diri di kamarnya, pasti menyenangkan bisa berkumpul dengan keluarga, tapi aku tak bisa berkumpul dengan, mereka saat aku baru datang dan ingin berkumpul dengan mereka aku selalu di usir, lebih baik mulai sekarang aku harus membuat jarak dengan mereka supaya aku tak mengganggu mereka lagi. Tuhan sebenarnya apa kesalahan ku, sampai mereka tak peduli dan selalu mengabaikan ku. monolog dini, dini hanya gadis kecil yang di paksa untuk menjadi dewasa, karna keegoisan dan ketidak pedulian orang tuanya.
Malamnya semua orang berdatangan ke meja makan untuk makan malam, dan mereka pun memulai makan malam mereka. "selamat makan semuanya" kata Oma irama,
"selamat makan juga Oma." mereka pun makan dengan tenang, tiba - tiba mama Fitri berdiri dari kursinya,
"ada apa mah?" ucap papa imam
"aku lupa mengajak dini makan, sebentar bi... bi... Bi Imah."
"iya nyonya, ada apa?"
"tolong panggil dini untuk makan, saya lupa menyuruhnya turun untuk makan."
"baik nyah" bi Imah pun narik ke lantai dua untuk memanggil dini untuk makan, namun saat bi Imah di depan kamar dini,
"nona... non dini.." sambil mengetuk pintu kamar dini, namun saat bi Imah terus mengetuk pintuku dini tak keluar sama sekali, mungkin nona dini sudah tidur. Monolog dini. Bi Imah pun turun,
"nyonya, nona dara sepertinya tertidur saya panggil panggil tidak ada jawaban" ucap bi Imah, "baru jam segini dini sudah tidur? Apa dini sudah makan bi?"
"sudah nyonya, tadi setelah nona dini pulang dari sekolah, saya langsung membawa makanan ke kamar nona dini."
"baik lah kalo begitu, makasih ya bi Imah."
"iya nyonya, kalo begitu saya permisi ke belakang." "tumben mamah manggil dia biasanya dia datang sendiri" ucap Rian "mamah Hanya aneh saja, biasanya saat kita akan makan malam dini akan sudah ada di meja makan,"
"jangan memikirkan dia, makan saja, kalau dia lapar dia akan makan sendiri tak perlu khawatir dengannya" ucap papah imam. mama Fitri yang sedang makan merasa tidak tenang karena dia merasa ada yang aneh dengan sikap dini, biasanya dia tidak seperti ini, secape apapun dia akan makan bersama mereka. apa ini hanya perasaanku saja, ada sesuatu yang akan terjadi nanti. semoga tidak ada hal yang aneh. Monolog mama Fitri. Walupun mama Fitri cuek kepadanya, tapi tetap saja mama Fitri adalah ibu kandung dini, jadi saat akan ada sesuatu kepada dini atau ada perubahan sikap dini yang menurut dia aneh, dia akan langsung menyadarinya. Dini yang ada di kamar sedang tidur, dan dia bertekad mulai dari sekarang dia akan menjauhi semua orang yang tidak mempedulikannya dan tidak menginginkannya. Pagi pun datang, biasanya dini akan sarapan dengan mereka tapi karena Dia ingin menjauh dari mereka jadi dia, pagi jam 5 dia sudah bangun untuk bersiap - siapa pergi sekolah. Setalah siap dia turun ke dapur untuk meminta sarapan pada ni Imah.
"bi selamat pagiiiii" dengan gembira,
"pagi non, ko non dini sudah bangun jam segini bukanya kebagian ini ya non?" ucap bi Imah "gak bi, mulai sekarang aku akan pergi jam 6 pagi bi biar saat masuk sekolah aku gak telat, jadwal busnya yang ke arah sekolah berubah jdi lebih pagi!" "oh, baik lah kalo begitu mulai besok saya akan membangunkan nona jm 5 okkk" ucap bi Imah dengan senyum "okeyyyy." kenapa dini harus menaiki bus, kenapa tidak di antar supir atau mengendarai kendaraan sendiri, karena dini tidak di berikan fasilitas seperti kakak - kakaknya yang lain, jadi dini tidak punya pilihan lain selain naik bus. Setelah sarapan, dini pun di beri bekal nasi oleh bi Imah, biar tidak terlalu boros di sekolah, dini pun pergi ke sekolah pagi hari sebelum semua orang siap. jam 6 semua keluarga Kusuma mulai keluar dari kamarnya masing - masing dan duduk di meja makan, mereka pun makan seperti biasanya, dan ya biasanya juga mereka tidak pernah menanyakan dini dan saat mereka tidak peduli ada orang yang sedari tadi menanyakan dalam hatinya, kenapa dia tidak ikut makan, apa dia sakit? jdi dia tidak ikut sarapan. dalam hati ibu Fitri, dia dari semalam sudah merasa tidak enak hati karena sikap putrinya yang sudah mulai berubah. "bi.. Bi Imah!" "iya nyonya, ada apa?" "panggil dini cepat, kenapa dia belum turun juga ini sudah mau jam 7, apa dia mau jadi pemalas!" ucap mama Fitri ". Maaf nyonya, nona dini sudah berangkat sekolah tadi pagi sekali!" ucap bi Imah. Kenapa dia tidak ikut sarapan terlebih dulu apa ini dia untuk mencari perhatian seperti bisa, menyebalkan. Ucap Rian. "ngapain sih mah nanyain dia Mulu dari kemarin biasa juga mama cuek sama dia" ucap Rian, mama Fitri pun terkejut, apa dia setidak peduli itu kepada salah satu putrinya, ya walupun dini anak yang tidak di harapkan oleh ku tapi tetap saja dia anakku. mama Fitri terdiam....