Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkunjung Keapartemen
Kini Rayen telah selesai menggunakan pakaian santainya,namun dahinya tiba-tiba berkerut saat melihat Viona melamun sambil pandangannya terus menatap kearah celana miliknya.
''Vio kenapa melamun?apa yang sedang kamu lihat?'' tanya Rayen sambil duduk disamping kekasihnya
Viona yang memang pikiran dan otaknya sudah tercemar, langsung menarik tengkuk Rayen dan mencium nya dengan sedikit kasar.Awalnya Rayen terkejut namun setelah itu ia tersenyum disela-sela ciumannya.Namun entah kenapa tiba-tiba bayangan wajah Niken melintas dipikiran nya,membuat Rayen melepaskan cium*an mereka secara tiba-tiba.
''Kamu kenapa mas?''
''I-itu, tiba-tiba saja kepala mas pusing,mungkin karna terlalu lelah akibat perjalanan jauh.'' jelas Rayen
''Memang nya mas Rayen dari mana sih? dan sedang apa diluar kota?''
''Mas kan sudah bilang kalau mas ada kerjaan disana.'' ucapnya berbohong,Rayen tak ingin memberitahu pada Viona kalau sebenarnya tujuan ia kesana karna menjemput Niken.
''Kenapa bayangan Niken tiba-tiba muncul,apa mungkin karna aku memang merasa lelah,atau karna aku berasa bersalah dengannya?
Batin Rayen
''Mas! apa kamu baik-baik saja?'' tanya Viona sedikit khawatir
''Sepertinya kepala mas benar-benar pusing, dan mas butuh istirahat.'' ucap Rayen
''O-oh ya sudah kalau gitu mas berbaringlah dan istirahat,aku akan menemani mas Rayen disini.'' ucap Viona sambil membenarkan posisi nya, kemudian berbaring disamping Rayen.
''Padahal aku pengen banget bermanja dengan mas Rayen,rasanya sudah kangen banget sama belalainya.''
Batin Viona,sambil memeluk erat tubuh Rayen,untuk melepaskan kerinduannya walau pun tak bisa berhubungan layaknya suami istri seperti yang biasa mereka lakukan.
Karna memang merasa lelah,akhirnya Rayen tertidur,begitu pun dengan Viona yang juga tertidur sambil memeluk tubuh kekasihnya.
Waktu berlalu dengan cepat, kini jam sudah menunjukan pukul 6 pagi.Namun tiba-tiba Rayen merasa ada seseorang yang sedang menyentuh belalai miliknya.
''Eeugh,'' lenguh Rayen saat merasakan ada yang menyedot belalainya tersebut,perlahan Rayen mulai membuka matanya, dengan pandangan yang sedikit buram akibat baru terbangun dari tidur nya, samar-samar Rayen melihat ada yang sedang memainkan belalai miliknya dibawah sana.
''Vio'' gumam nya saat melihat kekasihnya itu sedang melancarkan aksinya dengan lihai
''Hai sayang,kamu sudah bangun?!" ucapnya tersenyum,lalu kembali memasukan belalai tersebut kedalam mulutnya
''Sluuuurrpp.'' suara bibir sek*si itu menyedot dalam milik Rayen,membuat laki-laki itu memejamkan matanya untuk menikmati sensasi yang ia rasakan.
Sedangkan saat ini Niken baru saja sampai didepan pintu apartemen milik om nya Rayen. Niken sengaja datang untuk mengantarkan sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Lidya sebelumnya, sebagai ucapan terimakasih karna sudah mau menjemput putrinya dari luar kota.Awalnya Niken menolak dengan alasan ingin berangkat kesekolah,namun Lidya memaksanya hingga akhirnya mau tak mau Niken pun mengiyakan permintaan mamanya tersebut.
Cukup lama Niken berdiri didepan pintu apartemen milik om nya tersebut.
''Kira-kira om Rayen sudah bangun belum ya,sebaiknya aku bunyikan saja bel nya.'' gumam Niken sambil menekan bel apartemen milik omnya itu.
Sedangkan didalam kamar,saat ini keduanya sedang memadu kasih, tubuh mereka sudah bercucuran keringat, namun Rayen masih belum mendapatkan kepuasannya, entah kenapa hari ini dirinya sangat lama mendapat kli*maks nya, sedangkan Viona sudah 3 kali mengeluarkan cairan cintanya,bahkan wanita itu sudah terlihat lemas,namun karna tak ingin mengecewakan kekasihnya itu Viona tetap mencoba mengimbagi permainan Rayen.Saat Viona ingin mengambil alih permainan tiba-tiba suara bel apartemen berbunyi.
''Siapa sih mas,pagi-pagi sudah datang aja.'' ucap Vio disela-sela permainannya.
''Loh mas,kok udahan.'' ucap Viona bingung saat Rayen mencabut senjatanya dari goa milik kekasihnya.
''Bentar mas lihat dulu, seperti nya itu tukang laundry, yang mau ambil pakaian kotor.'' jelas Rayen sambil melangkah keluar kamar.
Sedangkan Viona hanya membungkus tubuh telanjangnya dengan selimut yang ada dikamar tersebut.
Saat ini Rayen melangkah menuju pintu depan dangan hanya menggunakan boxer, karna setau Rayen yang mengambil pakaian kotor tersebut adalah seorang pria, jadi tak masalah baginya kalau hanya menggunakan celana pendek,namun ia lupa jika belalai nya itu masih belum tertidur dengan sempurna. hingga dapat terlihat dengan jelas dari balik boxer yang ia gunakan saat ini.
Tanpa mengintip terlebih dahulu dari lubang kecil pintu apartemennya, Rayen langsung membuka pintu tersebut dengan sedikit lebar, membuat gadis yang ada dihadapannya saat ini melotot kan matanya dengan sempurna.
''Gila, om Rayen seksoy amat, perut rata dangan dada bidang yang ditumbuhi bulu-bulu halus, dan apa itu? kenapa dibawah sana seperti ada sesuatu yang beronta, jangan-jangan itu--''
''Niken kamu ngapain sepagi ini sudah ada disini?'' tanya Rayen, yang akhirnya membuyarkan lamunan kotor gadis remaja tersebut.
''A-ku kesini karna ingin mengantarlan makanan buat om Rayen.'' ucap Niken sedikit kikuk
Viona yang merasa Rayen sangat lama didepan akhirnya keluar dari kamar dengan hanya menggunakan selimut ditubuhnya, karna ia pikir tukang laundry tersebut sudah pulang.
''Mas! mas Rayen kok lama sekali sih? emangnya siapa yang da--,, Niken??'' ucap Viona sedikit terkejut dengan kedatangan keponakan dari kekasihnya tersebut.
''Tante Viona.'' ucap Niken sambil memindai penampilan kekasih dari omnya tersebut, lalu kembali menatap pada omnya.
''Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan?? kenapa tante Viona tidak memakai pakaiannya, apa sebelum aku datang mereka habis melakukan---''
Tiba-tiba saja dada nya bergemuruh, dan matanya juga memanas saat membayangkan apa yang terjadi diantara keduanya, melihat penampilan Viona yang hanya menggunakan selimut untuk menutupi bagian tubuhnya, Niken yakin dibalik selimut tersebut wanita itu sama sekali tak mengenakan apapun, dan Niken juga yakin pasti mereka baru saja melakukan penyatuan cinta,, namun Niken sebisa mungkin untuk menahan agar air atanya tidak tumpah, dan mencoba bersikap biasa dan terlihat tidak terlalu perduli.
''Kenapa tante tidak memakai baju? dan kenapa sepagi ini tante Vio sudah berada di apartemen nya om Rayen? apa tante menginap disini tadi lama?'' tanya Niken beruntun.
''Keponakanmu ini lucu sekali sayang, pertanyaannya sudah seperti seorang istri yang mendapati suami nya sedang berselingkuh saja. Dengar ya Niken sayang,calon keponakanku yang cantik, kamu itu masih kecil, dan juga masih terlalu dini untuk mengetahui urusan orang dewasa seperti kami,'' ucap Vio santai,diiringi dengan senyuman ejekan diakhir kalimatnya.
''Apa dia bilang, aku masih kecil, dasar wanita murahan, dia pikir aku tidak tau apa yang dia lakukan bersama om Rayen.
Batinnya kesal
''Maaf kalau aku sudah mengganggu kalian, aku hanya mengantar makanan ini saja.'' ucap Niken sambil meletakan makanan tersebut diatas meja ruang tamu, setelah itu Niken langsung melangkah menuju pintu keluar, namun sebelum itu ia kembali menatap Rayen dengan tatapan yang dulit diartikan.
''Niken.'' ucap Rayen, hanya kata itu yang keluar dari mulutnya, jujur saat ini bibirnya sulit sekali untuk berbicara, suaranya seperti tercekat ditenggorokan, ia merasa bingung untuk menjekaskan seperti apa kepada Niken, sedangkan mereka sama sekali tidak memiliki hubungan apapun selain hanya sebatas om dan keponakan, lalu kenapa dirinya harus menjelaskan sesuatu yang tak ada hubungannya sama sekali dengan Niken, bukankah Rayen sudah mengatakan kalau dia tidak memiliki perasaan yang lebih dari seorang om pada keponakannya? tapi kenapa hatinya seakan harus menjelaskan sesuatu pada Niken.
NEXT
MOHON DUKUNGANNYA YA GUYS, JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAN SIPAN DI PAVORIT KALIAN YA🤗😘
*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...
aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami