NovelToon NovelToon
DOSEN CANTIK YANG JUTEK

DOSEN CANTIK YANG JUTEK

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Tata susila / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Chicklit / Tamat
Popularitas:535k
Nilai: 5
Nama Author: RADISYA

Asti seorang gadis yang berusia 28 tahun, dan memiliki wajah yang baby face, banyak orang yang mengira bahwa Asti seperti gadis belia.
Asti memiliki otak yang cerdas, piawai dalam berkomunikasi dan mempunyai sifat penyayang.
Berjalannya waktu, Asti mengenal sosok pria bernama Tomi.
Asti terkenal dengan sifatnya yang cuek dan jutek.
Apakah sosok Tomi Berhasil meruntuhkan hati sang dosen cantik yang jutek?
Di balik sikap Asti yang cuek dan jutek, ia bersama-sama temannya memiliki wadah untuk saling bertukar informasi, berbanding terbalik keseruan pada saat dia bersama sama di geng bucin.
Keseruan apa yang ada di geng bucin?
mari kita bersama membaca keseruannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RADISYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Hati Tomi Yang Bergelora.

Asti berpikir bagaimana menjelaskan kepada Ibunya bahwa meskipun rasionya selalu berjalan prima, tetapi dalam urusan satu itu ia lebih memakai perasaannya.

Baginya, lebih baik ia tetap hidup sendirian daripada harus menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya. Baginya, kehangatan cinta haruslah menjadi dasar perekat bagi dirinya dan bagi suaminya, serta kelak bagi anak-anak mereka.

Sedangkan terhadap Pak Eko, setitik pun ia tidak merasakan adanya getaran perasaan khusus sebagaimana mestinya seorang yang mengalami jatuh cinta atau semacam itu.

Jadi bagaimana mungkin ia mengatakan ‘ya’ kepada ajakan-ajakan lelaki itu padahal sedikit pun ia tidak ingin berharap.

Dan bagaimana pula mungkin ia mengatakan ‘tidak’ padahal lelaki itu tidak menyatakan perasaan cintanya atau pun keinginannya untuk menjalin hubungan dengannya?

Oleh karena pusing menghadapi ibunya maupun pendekatan Eko selama libur semester itu, Asti memutuskan untuk menghabiskan sisa liburan itu untuk pergi ke Yogya, ke rumah kakek dan neneknya.

Dengan demikian ia berhasil menghindari kedatangan Pak Eko. Bahkan tanpa sepengetahuannya, ia juga berhasil menghindari Tomi ketika lelaki itu memberanikan diri datang kerumahnya.

Seperti yang sudah dikatakan oleh Asti kepada Tomi, pada semester berikutnya itu Asti mengajar Etika sebagaimana pada semester genap tahun lalu. Dan masih ditambah Filsafat Manusia bagian kedua.

Mendekati ujian tengah semester, Tomi yang selalu mencari kesempatan untuk mendekati Asti tanpa menyolok, datang menemuinya ketika gadis itu selesai mengajar.

“Apakah saya bisa mengganggu Ibu sebentar?” Tanya lelaki itu.

Asti menatap Tomi. Lelaki itu tampak semakin gagah saja rasanya.

Ia memakai kemeja lengan panjang yang digulung sampai pertengahan antara siku dan pergelangan tangannya. Kancing kemejanya yang teratas dibiarkannya tidak terkancing sehingga memperlihatkan bagian atas dadanya yang bidang.

Ada sejumput rambut di dadanya. Bukan rambut tebal yang bagi Asti agak menakutkan, tetapi rambut dada yang lembut dan pantas untuk orang Asia segagah Tomi.

Sama pantasnya dengan bulu lembut yang terdapat diatas pergelangan tangannya.

Dan dilehernya yang kokoh tergantung seuntai kalung emas dengan liontinnya yang berbentuk huruf T.

Asti mengalihkan matanya, melenyapkan pemandangan yang memukaunya itu. Ia merasa malu telah mengagumi lelaki yang berdiri di depannya itu.

Apalagi sampai lupa menjawab pertanyaannya.

“Asal jangan terlalu lama,” sahutnya kemudian, agak terbata. “Saya masih mempunyai urusan lain.”

Untuk menguatkan dalilnya itu, Asti melihat arlojinya. Tentu saja itu hanya gayanya saja untuk menunjukkan kepada Tomi bahwa ia sedang sibuk.

Padahal tugasnya hari ini telah selesai dan ia ingin segera pulang. Perutnya sudah lapar sekali karena tadi pagi ia hanya sempat minum segelas susu saja.

Asti memakai kendaraan umum yang biasa di tumpangnya, mobil sedang dipakai oleh Ayah nya dan baru mengatakannya pagi tadi sehingga Asti tidak bangun lebih pagi sebagaimana halnya kalau ia harus naik kendaraan umum.

Akibatnya ia tidak berani sarapan, takut kalau terlambat tiba di tempatnya mengajar.

Mendengar jawaban Asti, Tomi tersenyum manis.

“Saya sudah melihat jadwal kuliah dan tahu bahwa tugas Ibu mengajar hari ini telah selesai!” katanya kalem.

“Kalau boleh saya mengantarkan Ibu mengurusi urusan yang Ibu katakan itu, dengan senang hati saya akan mengantarkan Ibu sampai urusan itu selesai. Ibu tidak membawa mobil hari ini kan?”

Asti mengetatkan gerahamnya. Sungguh tajam sekali mata lelaki itu. Bukan saja ia tahu bahwa hari ini ia datang ke kampus dengan kendaraan umum, tetapi juga bahwa tugasnya mengajar hari ini telah selesai.

“Saya bisa mengurus urusan itu sendiri!” sahutnya tidak lama kemudian.

“Nah, katakan apa tujuan Saudara menemui saya.”

“Ini berkaitan dengan pembicaraan kita beberapa bulan lalu, Bu Asti,” kata Tomi dengan sabar.

“Ibu mengatakan bahwa saya boleh membuat paper untuk menggantikan ketidakhadiran saya pada setengah semester berikutnya. Nah, untuk itulah saya menemui Ibu!”

“Jadi Saudara sudah mau membuatnya sekarang?”

“Ya. Sedikitnya saya sudah tahu materinya lebih dulu. Apakah Ibu mempunyai waktu untuk menunjukkan tugas apa yang harus saya kerjakan?”

Karena apa yang diajukan oleh Tomi merupakan studinya, Asti tidak tega untuk menolaknya. Bagaimana pun juga sebagai seorang dosen ia berkewajiban untuk membantu mahasiswa yang meminta bimbingannya.

“Ayo kita ke perpustakaan!” katanya mengalah.

“Baik, Bu Asti!” (Hati Tomi yang bergelora begitu bahagianya ketika sudah lama menahan rindu akhirnya bisa bertemu dan membayar kerinduan itu perlahan, ibaratkan gunung es yang sudah beku berbulan-bulan mulai cair)

Karena saat itu saatnya istirahat makan siang, petugas yang melayani hanya ada seorang saja. Dan di ruang baca juga hanya ada beberapa orang saja.

*

Asti langsung membawa Tomi ke rak bagian buku-buku filsafat dan ia mengambil beberapa buku yang cukup tebal. Salah satunya berbahasa Inggris.

“Ini bisa di pakai untuk sumber acuan disamping buku-buku wajib yang sudah kita bicarakan di ruang kuliah!” kata Asti.

“Sebenarnya ada lagi beberapa buku bagus yang tidak ada diperpustakaan ini. Kalau sulit mencarinya di luaran, Saudara bisa pergi ke perpustakaan di kampus tempat saya dulu!”

“Boleh dipinjam, Bu?”

“Tidak. Saudara bukan mahasiswa sana!” sahut Asti.

"Lah terus kenapa di tawarin Asti… Gumam Tomi dalam hati."

“Tetapi kalau minta fotocopyannya dengan biaya tertentu, bisa!”

“Apakah boleh sekali-sekali saya mengajak Ibu kesana supaya saya bisa lebih bebas memilih dan tidak keliru mencarinya!”

"Kesempatan gue ngajakin dia pergi bersama-sama, siapa tahu aja bisa lebih dekat kan? Tomi berkata dalam hatinya lagi."

Perkataan Tomi mengingatkan Asti kepada pesanan fotocopyan yang sudah beberapa minggu lalu ia minta kepada pegawai perpustakaan tempat ia kuliah dulu.

Kalau lama tidak diambil-ambil, bisa terselip entah di mana, nanti. Atau mungkin malah hilang.

“Bagaimana kalau sekarang?” usulnya begitu ingatan tadi memasuki pikirannya.

“Saya baru ingat ada sebundel teks ceramah beberapa berkas dosen saya dulu yang fotocopyannya saya titipkan di sana!”

Tomi menatap Asti sejenak dan segera ia menangkap kepolosan yang begitu terlihat pada air muka dosen muda yang cantik itu.

Urusan penting yang katanya mau dikerjakannya tadi pastilah hanya alasan untuk tidak lama-lama berduaan dengannya. Sebab kalau tidak, tentu ia tidak akan mengajaknya ke perpustakaan.

“Bagaimana dengan urusan Ibu yang Ibu katakan tadi?” pancingnya kemudian.

"Oh, itu!”

Asti agak tersipu kendati ia mampu menutupinya dalam waktu singkat.

Keyakinan Tomi pun semakin menebal bahwa gadis itu tidak mempunyai urusan penting lainnya sebagaimana yang dikatakannya tadi.

“Nanti sore masih ada waktu untuk mengurusnya. Sekarang biarlah saya ke perpustakaan dulu untuk mengurus hal lainnya!”

"Gadis ini membuat gue bingung, tapi ya sudahlah"… Toh ini kan yang gue mau monolog Tomi dalam hati

“Kalau begitu, marilah saya antar Bu!” Tomi merasa senang sekali.

“Ini suatu kebetulan yang mengguntungkan bagi saya sebab kalau bahan-bahan untuk paper yang harus saya buat itu sudah ada, saya bisa menyusunnya sekarang sehingga saya akan mempunyai waktu yang lebih panjang.”

“Tetapi jangan lupa, Saudara juga harus belajar yang baik untuk ujian tengah semester mendatang. Dan seperti yang sudah saya katakan, Saudara harus berusaha agar dapat nilai B!”

(Iya sayang…. Tomi berkata dalam hati sambil tersenyum)

“Itu selalu saya ingat-ingat Bu!”

“Bagus kalau begitu!” Asti mengangguk-anggukkan kepalanya. Sedikit pun ia tidak mengetahui bahwa perbuatannya itu menggemaskan Tomi.

Ada senyum geli menyembul di sudut bibir lelaki itu ketika melihat bagaimana Asti berusaha keras untuk dapat bersikap seperti orang tua yang sedang menghadapi anaknya yang bandel.

Selanjut nya mereka berdua pergi bersama ke perpustakaan kampus Asti kuliah dulu.

1
vera tri
terlalu bertele-tele ceritanya....
Okta Rahayu
Lumayan
Karate Cat 🐈
seru
SalsaDCArmy
bagus ceritanya 🥰
Allessha Nayyaka
terhanyut oleh cerita nya
sangat keren
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
akhirnya sah jg asti ma tomi..Alhamdulillah
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
belah duren di pending nyampe selesai resepsi di hotel ya
🍁FAIZ❣️💋🄽🄸🅃🄰👻ᴸᴷ
kisah cinta author nih😊
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
alhamdulillah sah....
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
alhamdulillah... akhirnya sudah sah juga☺
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
waah tinggal menunggu selangkah lagi, sehabis ini Asti dan Tomi ijab kabul, dan akhirnya mereka sah, trus tunggu launching Asti dan Tomi junior 🤭🤭
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini 😍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
mama Laras jangan capek2 yaa, biar saat hari H tetap fit, moga aja semuanya lancar, Tomi dan Rasti segera halal dan segera memberikan cucu
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
tinggal ijab kabul.... moga lancar
Elisabeth Ratna Susanti
asyik nih 😍😍😍
jhon teyeng
enak pacaran hbs nikah mau apapun jg sdh halal. nikmat lhoh😁
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
bener banget itu eyang, mangkanya lebih baik pacarannya setelah menikah, kan enak sudah halal, karena kebanyakan orang-orang jaman sekarang, gaya pacarannya sudah gak sehat
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
hihihi sabar Ry, mangkanya abis ini Maryam segera kamu lamar terus secepatnya kamu nikahi biar bisa sama Maryam terus🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!