DOSEN CANTIK YANG JUTEK
Asti adalah sosok gadis dewasa yang berprofesi sebagai dosen di satu Perguruan tinggi swasta.
Dia hampir berusia tiga puluh tahun kurang dua tahun lagi, tapi saat orang melihatnya akan menyangka bahwa ia baru berusia diawal dua puluhan.
Asti tak tahu, apakah ia harus bersyukur atau menyesali keadaan wajahnya yang terlihat masih sangat muda.
Terkadang orang salah menyangka, mengiranya anak remaja yang masih labil dan dengan entengnya memanggil Asti dengan panggilan " Adek "
Asti anak tunggal dari pasangan bapak Prawiro dan ibu Naning.
Pak Prawiro merupakan pensiun kepala sekolah yang ada di kotanya.
Asti pernah bekerja disebuah perusahaan swasta yang bonafide.
Tapi karena suatu hal, Asti memutuskan untuk resign dari perusahaan tersebut.
Siang itu, Asti mulai membereskan semua barang pribadi yang ada diruangan nya karena mulai besok ia sudah resign dari perusahaan ini.
" Asti, ikut aku yuk! kita makan siang di cafe depan kantor, hitung-hitung acara perpisahan.. besok kan kamu ga kerja disini lagi! "
Tiba-tiba, Rena teman Asti mengajak nya makan siang.
Rena salah satu teman Asti yang bekerja di kantor ini.
" Kalau masuk ruangan orang tuh ketuk pintu, lalu ucapkan salam.. Bukan tiba-tiba nyelonong dan teriak ngajak makan siang.! Ujar Asti mengomeli temannya yang nyelonong masuk ke ruangannya.
Tokk..
Tokk..
" Assalamu'alaikum.. Apa ada orang didalam? " tanya Rena yang mengetuk meja kerja Asti.
" Wa'alaikumsalam.. " jawab Asti sambil tertawa melihat ulah Rena.
" Dasar bocah sableng! " kata Asti pada Rena sambil melemparkan tutup pena yang ia pegang.
" Yuk lah As... Cepetan kita makan, beberesnya nanti aja, nanti aku bantuin deh..? " rayu Rena pada Asti.
Ia merasa kesal melihat Asti yang masih sibuk merapikan meja kerjanya, sementara ia sudah merasa lapar.
Selesai membereskan mejanya, Asti mengikuti Rena ke cafe untuk makan siang.
Mereka berjalan beriringan keluar dari kantor menuju cafe.
Suasana kantor sudah sepi karena para karyawan sedang beristirahat.
Tiba di cafe, suasana sangat ramai karena pas jam istirahat.
Mereka berusaha mencari meja yang kosong.
Saat tengah celingukan, Rena melihat ada yang meninggalkan meja yang terletak di pojokan.
Rena buru-buru kesana, takut jika meja tersebut akan ditempati orang lain.
Asti menggelengkan kepala melihat tingkah Rena, ia berjalan menghampiri Rena yang telah tiba lebih dulu dimeja itu.
Seorang pelayanan datang dan membereskan meja, mengelap sisa-sisa makanan yang tertinggal lalu membawa piring-piring kotor kebelakang.
Asti mendudukkan bokongnya di kursi depan Rena, tak lama pelayanan datang membawa buku menu.
Asti dan Rena menyebutkan pesanan masing-masing, lalu sang pelayan berlalu untuk menyiapkan pesanan mereka.
" As..kamu dah yakin banget mau resign? Sayang lho As.. Ini perusahaan besar, gaji disini juga lebih tinggi dari perusahaan lain. Orang-orang akan berusaha untuk bisa diterima di perusahaan ini, eh.. kamu malah mau berhenti. " Rena bicara panjang lebar pada Asti, menyayangkan Asti yang ingin berhenti bekerja di perusahaan ini.
" Memangnya kenapa sih As, kok kamu ingin berhenti bekerja?
Apa kamu ada masalah di perusahaan? " tanya Rena penasaran, mengapa Asti berhenti bekerja karena posisi Asti juga lumayan di perusahaan itu.
" Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin mencari pengalaman ditempat lain. " jawab Asti singkat.
Ia tak ingin menceritakan pada siapapun tentang alasannya untuk resign dari perusahaan.
" Pengalaman apa maksudnya? Apa mau cari pekerjaan dengan gaji yang lebih besar lagi?
Dulu kamu susah payah melamar pekerjaan disini, sekarang setelah diterima dan mendapat posisi yang bagus kamu malah mau resign.
Apa kamu juga ga kasihan sama aku? Kalau kamu resign aku ga punya teman lagi. " Rena masih berusaha bertanya tentang alasan Asti resign dari pekerjaannya.
" Sudahlah Ren, ga perlu berdrama! Di perusahaan ini bukan cuma aku teman kamu, ada Sinta dan Lia yang masih bisa menggantikan posisi aku untuk menemanimu jika makan siang.
Keputusan ku sudah bulat untuk berhenti bekerja! " Asti menegaskan keputusannya pada Rena.
Akhirnya, Rena tak bisa berbuat apapun.
Setelah pesanan mereka terhidang, mereka makan dalam diam, dengan fikiran masing-masing.
Sore hari saat jam pulang kantor, Asti keluar dengan membawa kardus ditangannya, kardus yang berisi barang-barang pribadinya.
Asti meninggalkan kantor dengan perasaan lega.
Ia tinggal mencari alasan pada kedua orang tuanya jika nanti mereka bertanya mengapa ia resign dari pekerjaannya, karena pasti orang tuanya tidak akan menerima keputusannya untuk berhenti bekerja.
Asti tinggal berusaha untuk mencari pekerjaan lain.
Beberapa hari ini, ia telah mencari lowongan kerja dan memasukkan lamaran pekerjaan.
Semoga dari sekian banyak lamaran yang ia kirimkan ada salah satu perusahaan yang menerimanya.
Asti juga memasukkan lamaran sebagai dosen pada sebuah perguruan tinggi yang kebetulan membuka lowongan kerja bagi dosen.
Sampai dirumah, dengan langkah tenang Asti masuk ke rumah.
Ia mengucapkan salam pada kedua orang tuanya yang sedang beristirahat di ruang tengah, lalu Asti pun masuk ke kamarnya untuk menyimpan barang bawaannya.
Beberapa hari berlalu, Asti mengisi waktu luangnya dirumah dengan merawat bunga yang ia tanam di halaman rumah.
Ia masih menunggu, jika nanti ada yang menelpon dan memberi kabar kalau ia diterima bekerja di perusahaan yang telah ia kirim surat lamaran.
Sore itu, saat Asti tengah membaca buku dikamar, tiba-tiba telpon rumahnya berdering.
Asti bergegas keluar dan mengangkat telpon.
" Hallo selamat sore! Bisa bicara dengan ibu Asti? " sapa suara yang ada diseberang telpon.
" Selamat sore! Iya, ini dengan saya sendiri, saya Asti! " jawab Asti.
" Saya dari Universitas yang ibu kirim lamaran, jika bisa besok ibu diminta untuk datang ke kampus guna melakukan interview. Apakah ibu bisa datang ke kampus kami? " tanya orang tersebut.
Dalam hati, Asti sangat gembira mendengar bahwa ia diminta untuk datang interview.
" Baiklah, besok saya akan ke kampus.
Jam berapa saya harus datang kesana? "
Tanya Asti.
" Ibu bisa datang jam sepuluh pagi! " jawab orang diseberang sana.
" Baiklah, terima kasih atas informasinya."
Setelah mendapat berita tersebut, Asti jadi bersemangat untuk menerima pekerjaan sebagai seorang dosen.
Pagi ini, Asti datang ke kampus untuk melakukan interview.
Ia menuju ruangan rektor, bertemu dengan rektor yang melakukan interview.
Asti menerima banyak pertanyaan yang diajukan sehubungan dengan pengajuan dirinya sebagai seorang dosen.
Saat pertama melihat Asti, sang rektor tidak percaya bahwa Asti yang akan melamar menjadi dosen karena melihat wajah Asti yang masih begitu muda.
Setelah melihat CV milik Asti, barulah ia percaya bahwa Asti benar-benar melamar pekerjaan sebagai dosen.
Akhirnya setelah melakukan interview, Asti diterima sebagai dosen di Universitas tersebut.
" Saya harap mulai besok ibu sudah bisa mengajar di kampus ini! "
Pinta sang rektor pada Asti.
" Baiklah pak, mulai besok saya akan mengajar disini...terima kasih atas kesempatan yang bapak berikan kepada saya. " Ucap Asti sambil menjabat tangan sang rektor.
" Semoga Anda betah mengajar disini! "
" Baik pak, terima kasih! "
Setelah berjabat tangan dan pamit pada sang rektor, Asti pun bergegas pulang meninggalkan kampus tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
★𝕾𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚𝖀𝖓𝖙𝖚𝖐𝖒𝖚𝖘
semangat kak
2023-03-04
2
suwignyo
berjuang mencari untung
2023-02-07
1
Mogu
awalnya liat notif ad prtmanan baru pas ak buka trnyta author
el liat halaman ya ak tertarik sm 1 jdul akirna mampir baca
2023-01-30
3