Olivia Hazelle Zerga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang ke-tiga dalam pernikahan Atharva Kaivan Malik yang merupakan kakak dari sahabatnya.
Kekecewaan Kaivan terhadap istrinya membuat pria itu menjadikan Hazelle sebagai pelampiasan cintanya.
Hazelle yang tahu dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Kaivan perlahan pergi dari hidup pria beristri itu. Apalagi saat mengetahui dirinya tengah mengandung benih Kaivan, Hazelle tidak ingin rumah tangga Kaivan dan istrinya yang kembali harmonis itu hancur karena dirinya.
"Aku mencintaimu tanpa syarat harus memilikimu, Mas." Olivia Hazelle.
Apakah Kaivan akan tahu jika Hazelle mengandung benihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
"Jadi, Kamu punya anak sama Hazelle?" Mommy Zaskia tidak sengaja mendengar obrolan kedua anaknya. Ada rasa senang saat mengetahui ternyata dirinya mempunyai seorang cucu. "Tapi Kamu yakin Dia anak Kamu?"
Selama ini Zaskia sangat menginginkan seorang cucu. Di saat teman-teman sosialita nya membicarakan tentang cucu, Zaskia hanya tersenyum dengan perasaan iri, sembari dalam hatinya ikut berharap.
Sempat bahagia karena mantan menantunya dulu mengaku hamil, tapi ternyata kenyataan menampar nya begitu kejam. Anak yang di kandung Annette terbukti bukan cucunya yang akhirnya menjadi penyebab Kaivan dan Annette berpisah.
Sejak saat itu, Zaskia tidak berharap apapun lagi pada putra sulungnya. Apalagi Kaivan benar-benar terpuruk setelah perceraiannya. Bahkan putranya itu berucap tidak akan menikah lagi jika tidak dengan Hazelle.
Hazelle meninggalkan Kaivan di saat pria itu mulai memperjuangkan cintanya. Sakit, kecewa dan marah menjadi satu. Apalagi Kaivan tidak mengetahui penyebab kepergian Hazelle.
"Aku juga baru tahu, Mom. Aku sangat yakin dia putraku. Dia sangat tampan dan wajahnya persis seperti ku," Kaivan tersenyum membayangkan wajah menggemaskan Arzelo yang sudah dia klaim sebagai putranya.
Walaupun Hazelle dengan lantang mengatakan jika Arzelo bukanlah putranya, tapi ikatan seorang ayah dan anak tidak bisa di bohongi.
Ada getaran aneh yang membuat Kaivan begitu terpikat saat menatap wajah tampan Arzelo. Ditambah lagi wajah bocah kecil itu benar-benar mirip dengannya. Membuat keyakinan Kaivan meningkat 1000% walaupun tanpa tes DNA.
"Kenapa Hazelle menyembunyikannya?" Zaskia ingin sekali bertemu dengan bocah tampan yang Kaivan ceritakan itu. Matanya berbinar saat Kaivan menegaskan jika Arzelo benar-benar putranya.
"Ini semua karena Leya, Mom!" Harleya menundukan wajahnya. Gadis itu tidak kuasa menatap kesedihan di mata Mommy nya.
Harleya sangat tahu perasaan Mommy nya yang merindukan seorang cucu. Namun karena ucapan menyakitkannya pada Hazelle, tanpa sadar sudah membuat semua orang terluka.
Kaivan terpisah dari cintanya dan juga putranya sendiri, itu karena dirinya. Harleya benar-benar menyesal.
Zaskia menghembuskan napasnya pelan. Zaskia sendiri tidak membenarkan perselingkuhan Kaivan dan Hazelle, namun tidak juga menghakimi. Putranya itu sudah dewasa, bisa menentukan hidupnya sendiri. Sebagai orang tua, Zaskia hanya bisa mengingatkan.
Apalagi saat fakta belakangan terungkap, dan ternyata Annette tidak sebaik yang dipikirkan.
Zaskia hanya berharap semuanya akan baik-baik saja setelah semuanya kembali seperti dulu.
"Kamu minta maaf sama Hazelle," ucap Mommy Zaskia memberi solusi. "Kalian kan bersahabat sudah lama, pasti Hazelle mau maafin Kamu!"
Zaskia sudah mengenal Hazelle sejak lama, bahkan wanita paruh baya itu sudah menganggap Hazelle seperti putrinya sendiri. Mengingat kepribadian Hazelle yang lembut dan ramah, Zaskia yakin Hazelle mau memafkan putri bungsu nya itu.
Harleya menganggukkan kepalanya. "𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘏𝘢𝘻𝘦𝘭𝘭𝘦 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶? 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶𝘢𝘯, 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘢𝘬𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘵𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘪."
Harleya bertekad akan memperbaiki semuanya. Bukan hanya demi Arzelo, tapi juga demi persahabatannya dengan Hazelle supaya kembali seperti dulu.
"Besok alumni angkatan kami mengadakan reuni. Semoga saja Hazelle datang!"
Walaupun Harleya berharap bisa bertemu Hazelle di acara itu, namun tetap saja hatinya merasa was-was, takut dengan respon Hazelle nantinya.
...----------------...
Keesokan harinya
Hazelle bersiap untuk kembali ke London hari ini. Tapi sebelum ke Bandara, Hazelle akan menghadiri acara reunian angkatan sekolahnya lebih dulu.
Mommy satu anak itu terlihat cantik dengan dress warna cream favoritnya. Dengan bodynya yang bak gitar spanyol, Hazelle sama sekali tidak terlihat seperti seseorang yang sudah memiliki anak.
"Hazelle, Kamu yakin mau kembali ke London?" Tanya seorang pria yang menatap Hazelle tanpa berkedip. Andai wanita cantik itu bukan kakaknya, mungkin sudah dia pacari.
"Sudah berapa kali aku bilang. Panggil aku Kakak, Arfan!"
Hazelle menatap pria yang bernama Arfan itu sambil berkacak pinggang.
Sementara itu Arfan memutar bola matanya malas. Tubuh Arfan yang lebih tinggi dan lebih besar dari Hazelle, membuat pria itu enggan memanggil Hazelle dengan sebutan kakak.
Arfan Damares, putra Diandra dan Delvan yang berarti adik Hazelle lain ayah. Usianya selisih 6 tahun dengan Hazelle, namun postur tubuh Arfan yang bongsor membuatnya terlihat lebih tua dari Hazelle.
"Tidak kah sebaiknya Kamu tinggal di sini saja, Kak?" Arfan menatap kakaknya penuh permohonan.
Hubungan Arfan dengan Hazelle memang sangat dekat walaupun keduanya baru bertemu. Hazelle sangat menyayangi Arfan walaupun berbeda ayah. Begitupun sebaliknya, Arfan pun sangat menyayangi Hazelle. Bahkan Arfan berjanji pada Mommy nya akan melindungi kakaknya itu seumur hidupnya.
Mendiang Diandra selalu menceritakan tentang Hazelle pada Arfan. Bukan hanya tentang Hazelle saja, masa lalunya dengan Daddy Hazelle pun Diandra ceritakan pada Arfan.
Awalnya Arfan sangat marah pada orang tuanya, karena pengkhianatan yang dilakukan kedua orang tuanya membuat Hazelle menderita.
Arfan pun berjanji pada dirinya sendiri akan menebus kesalahan orang tuanya itu. Arfan akan menjadi sosok pelindung untuk kakaknya.
Hazelle menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa, Ar. Aku lebih nyaman di sana. Dan yang pasti tidak ada yang menghujatku memiliki Zelo tanpa menikah," ucapnya lirih. "Dan satu lagi, aku menepati janji pada seseorang!"
Arfan mengernyitkan keningnya, "janji? Janji apa, pada siapa?" Tanya Arfan ingin tahu.
"Sudahlah, anak kecil dilarang kepo urusan orang dewasa." Hazelle terbahak melihat wajah adiknya yang nampak masam.
"Jangan panggil aku anak kecil! Gini-gini aku bisa bikin bocil." Arfan lebih dulu melesat sebelum kakaknya melemparkan sandal ke wajahnya.
"ARFAN!!"
Sementara itu Arzelo menggelengkan kepalanya berulang-ulang melihat tingkah Mommy dan Uncle nya yang seperti bocah.
"Kalian seperti bocah!"
Hazelle melongo melihat tingkah putranya yang sok dewasa itu. Gaya dan tengilnya persis sekali seperti Kaivan.
"𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶, 𝘔𝘢𝘴. 𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨𝘮𝘶."
...----------------...
Arfan mengantarkan Hazelle ke restoran tempat di adakannya reuni. Sampai di sana, Hazelle langsung turun meninggalkan Arfan dan Arzelo.
Arzelo tidak ingin ikut dengan Mommy nya, bocah itu lebih memilih untuk menunggu di mobil dengan Uncle nya.
"Kamu yakin gak mau ikut?" Tanya Hazelle memastikan. Hazelle pun pasrah saat Arzelo menggelengkan kepalanya.
"Dahhhh Mommy!" Arzelo melambaikan tangannya sambil melongok kan wajahnya dari jendela mobilnya. Hazelle pun tertawa dan membalas lambaian tangan putra tampannya itu.
Tak jauh dari situ, Harleya lebih dulu sampai di sana, terus memperhatikan Hazelle dan putranya tanpa berkedip.
"𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳, 𝘣𝘰𝘤𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘪𝘳𝘪𝘱 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯."
Hazelle di sambut dengan ramah oleh teman-temannya. Banyak yang memuji kecantikan ibu satu anak itu. Hazelle pun tidak menutupi jika dirinya sudah mempunyai anak.
"Hazelle!"
Deg
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
ini kotorrr sekali fantasinya 😭😭😭
saudara sendiri 😭😭😭
bikin salah paham aja 🤣🤣
bilang tidak tapi iya