Istri Buta Pembawa Keberuntungan

Tuan Neilson tidak memiliki wajah yang baik saat ini. Dia menatap Nyonya Alston. "Percaya atau tidak, aku akan melemparkan kalian berdua dari rumah ini! Cepat bawa putrimu masuk untuk dirawat! Panggil dokter keluarga!"

Kursi roda Tuan Neilson didorong oleh kepala pelayan. Chelsea yang telah lama kesakitan dan kelaparan hanya bisa dibantu pelayan menuju kamar.

Tak lama, dokter keluarga datang dan memeriksa tubuhnya. Bekas cambukan masih membekas dan bahkan lecet. Pergelangan tangannya juga membiru akibat terlalu meronta saat diborgol.

Nyonya Neilson mendengar cerita putrinya, merasa sangat sakit hati. Pihak lain melakukan ini pada putrinya hanya untuk membalas dendam Nola.

Dulu, Nyonya Neilson melihat Nola dicambuk atau dipukul oleh anak-anaknya, dia merasa segar. Anak dari wanita yang merebut prianya sendiri, siapa yang tahan untuk melihatnya hidup sehat?

"Bu, aku tidak terima. Aku ingin balas dendam! Aku ingin balas dendam! Aku tidak ingin membuat hidup gadis buta itu bahagia! Kamu harus membalas dendam untukku!"

Nyonya Neilson menenangkannya. "Oke oke. Ibu tahu. Jangan khawatir, balas dendam tidak akan terlewatkan. Kamu harus merawat lukamu dulu dan istirahat dengan benar. Jangan sampai luka-luka ini meninggalkan bekas," katanya.

Dia tidak tahu harus mengadu pada siapa saat ini. Insiden putrinya yang menembak mempelai wanita di hati pernikahan sudah menyebar luar. Semua orang membicarakannya. Mereka menuduh Chelsea sebagai gadis tak tahu malu yang ingin merebut kebahagiaan orang lain.

Bahkan sebagian dari keluarga besar tidak mengizinkan anak-anak mereka terutama putra mereka untuk dekat dengan Chelsea. Mereka khawatir kemampuan Chelsea untuk merayu pria dan menjadi wanita simpanan akan menular dari ibunya.

Bukan hanya itu, Clive juga akan kesulitan mendapatkan kekasih di masa depan. Nyonya Neilson menahan rasa sakit hati diam-diam. Kenapa kehidupannya yang pahit harus membuat kedua anaknya sengsara?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa hari setelah insiden di pernikahan Halbert dan Nola, badai keluarga Neilson akhirnya berhenti. Saat itu juga, Nola sudah sembuh dari luka tembaknya berkat perawatan yang baik.

Hanya saja Dokter Arnold yang memeriksa luka tembak di lengan kiri Nola sedikit kebingungan saat ini. Luka tembak ini bahkan lebih cepat sembuh daripada yang dirinya duga.

Meski Nola harus menggunakan kain kasa untuk membalut luka agar tidak terjadi infeksi lanjutan, tapi sembilan puluh persen hampir sembuh.

"Tuan Muda, tidak ada yang salah dengan luka Nyonya Muda. Ini akan sembuh total dalam seminggu lagi jika perawatannya baik." Dokter Arnold membereskan kotak obat dan memasukkannya kembali ke dalam tas medis.

"Bagus." Halbert mengangguk, menyesap rokoknya sedikit demi sedikit.

Nola telah menjadi nyonya di rumah ketika menikah dengan Halbert. Dia tidak banyak bicara atau melakukan aktivitas lain. Dan Halbert jarang di rumah karena mengurus tanah yang baru saja dibelinya di dekat pantai waktu itu.

Jika bukan karena keberuntungan Nola, mungkin tanah di dekat pantai itu masih diperjuangkan oleh Lin Yehua.

Omong-omong, perusahaan Mingzhu Group juga bermasalah akhir-akhir ini. Ada kabar angin jika Mingzhu Group terlilit utang. Tapi tidak tahu apa yang membuat mereka terlilit utang yang cukup banyak.

Namun Halbert bisa mengaitkan ini dengan keberuntungan Nola—memberikan kerugian bagi orang lain juga masih mampu.

"Apakah kamu ingin ikut denganku ke lokasi pantai?" tanya Halbert.

Nola menoleh dan melihat pria itu dengan tatapan kosong. "Tidakkah itu akan merepotkanmu?"

"Tidak."

"Apakah kamu ingin menghitung keberuntungan lagi?"

Halbert mengerutkan kening. "Apakah kamu berpikir jika aku orang seperti itu?"

Gadis itu tersenyum. "Tidak apa-apa jika itu benar. Selama kamu tidak meninggalkanku," jawabnya.

Halbert tidak menyangka jika gadis itu masih berpikir dia menginginkan keberuntungannya. Tapi ... Melihat Nola yang tersenyum tanpa beban seperti itu, tampaknya ketakutannya untuk ditinggalkan orang terdekat sangat mengakar dalam pikirannya.

Jadi dia bekerja sama dengan pikirannya saat ini. "Benar, aku ingin kamu menghitung di sana jikalau ada pihak lain yang sengaja membuat proyekku rugi. Kamu sangat dibutuhkan."

Halbert mendekatinya dan mencubit lembut dagu Nola. Keduanya saling bertatapan. Halbert tersenyum mengejek.

"Selama kamu memberiku keberuntungan tertentu, aku pasti akan melindungi mu dari bahaya apapun. Bahkan keluarga Neilson tidak akan mampu membawamu pergi," jelasnya. "Inilah alasan kenapa aku menikahimu."

Ekspresi Nola tidak banyak berubah. Tapi dia menggigit bibirnya sedikit. "Aku tahu," katanya.

Tapi Halbert tidak senang saat mendengar ini. Entah kenapa, dia tidak senang. Dia tidak suka dengan ketenangan gadis itu sepanjang waktu seolah-olah hidupnya tidak memiliki beban sama sekali.

Tapi ... Halbert mungkin belum memahaminya saat ini.

Semakin berat beban yang ditanggung seseorang, semakin tenang hati mereka. Ini cara mereka untuk tetap hidup di dunia ini dan tidak jatuh ke dalam keputusasaan.

"Terserah kamu!" Halbert tidak tahan lagi dan meninggalkan kamar.

Nola menurunkan kelopak matanya perlahan dan kedua telapak tangannya saat ini berkeringat dingin.

"Selama orang-orang jahat itu tidak membawaku pergi, pernikahan ini tidak merugikan sama sekali," gumamnya sedikit sesak di hatinya.

Organsiasi Supernatural Dunia selalu mengincarnya. Dia tidak mau jatuh ke tangan mereka.