NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 23 - Ujian Nasional

Tak terasa ujian akhir nasional sudah berada di depan mata. Sekolahku sudah mulai mengadakan try out rutin setiap harinya untuk mengevaluasi hasil belajar Kami.

Tiap hari Aku belajar mati-matian. Belajar membuatku memiliki tujuan hidup. Belajar membuatku sedikit banyak bisa melupakan Alex, meskipun tidak sepenuhnya. Tak jarang Aku sering mimisan karena kelelahan belajar. Namun ayah selalu mendukungku dengan memberikanku makanan sehat semampunya.

Ketika ujian nasional kurang satu bulan, guru-guru mulai mengadakan ujian praktik sebagai penunjang nilai ujian akhir kelak. Hasil ujian praktikku memuaskan, Aku bangga dengan diriku sendiri.

Aku sering mengelus-ngelus kepalaku sendiri untuk menunjukan rasa banggaku. Ketika melakukan hal seperti itu, Aku selalu teringat Alex. Dulu Alex selalu memujiku dengan mengelus kepalaku bila ujianku cukup bagus. Hal kecil seperti itu terkadang membuatku menangis.

Hah, kenapa susah sekali melupakan Alex? Apa seperti ini rasanya cinta pertama? Tetap membekas di hati dan sulit untuk dilupakan?

Aku tidak membiarkan diriku berlama-lama mengingat Alex. Aku kembali fokus pada tujuanku, yaitu pendidikan dan keluargaku.

***

Hari ini adalah hari Senin, hari pertama ujian akhir nasional diadakan. Aku mencium tangan ayahku, meminta doa dan restu.

"Doakan Khansa ya Yah, semoga Khansa lancar mengerjakan ujiannya."

"Ayah selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak Ayah. Semoga bisa mengerjakan ujiannya dengan lancar ya Nduk dan dapat nilai memuaskan, amin..."

"Amin... Terima kasih doanya Yah. Khansa sayang Ayah dan Adek." Aku memeluk ayahku.

"Ayah juga sayang kalian berdua."

Kemudian Aku mulai mengayuh sepedaku, menuju perjuangan terakhirku di SMA itu.

Ada enam mata pelajaran yang di ujikan yaitu mapel Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.

Hari pertama ujian adalah mapel Bahasa Indonesia dan Biologi. Aku optimis bisa mengerjakan dua mapel ini, karena mapel ini bukan mapel kelemahanku.

Ujian dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir sampai pukul 13.00 WIB untuk dua mata pelajaran.

Seperti dugaan awal, Aku mampu menguasai kedua mapel itu. Aku mengerjakan ujian hari itu dengan lancar. Aku berharap di ujian-ujian berikutnya akan selancar hari ini.

Ujian nasional itu berlangsung selama tiga hari. Meskipun Aku kesusahan ketika mengerjakan soal-soal Kimia, Fisika dan Matematika namun setidaknya Aku bisa menjawab soal-soal itu sebanyak 85%. Aku optimis bisa lulus!

Hatiku lega bisa menyelesaikan ujian itu. Perjuanganku selama tiga tahun di SMA ini akan segera berakhir. Baik buruk hasilnya, Aku sudah ikhlas. Setidaknya Aku sudah berjuang sampai titik darah penghabisan.

Ketika akan mengambil sepeda di parkiran, Aku merasa sedang ditatap seseorang. Aku menoleh sesuai dengan feeling membawaku dan... mataku bertatapan dengan mata tajam itu.

Alex menatapku dengan sangat intens. Dia tengah berdiri di samping mobilnya. Tatapannya tak terbaca. Lututku seketika menjadi lemah. Aku tak kuasa ditatap oleh mata itu.

Sedetik, lima detik, sepuluh detik, dua puluh detik... Kami bertatapan dalam diam dan...

"Ay, ngapain bengong gitu. Yuk pulang. Kita harus ngerayain berakhirnya ujian Ay." Tiba-tiba Diana datang. Dia masuk melalui pintu penumpang dan memanggil Alex yang tampak melamun di matanya.

"Ehm ya..." Tatapan mata Kita terputus. Alex berpaling dan masuk ke dalam mobil, sementara Aku hanya bisa memperhatikan mereka sampai mobil itu pergi menjauh.

Aku menghembuskan napas berat. Tidak lama lagi Aku benar-benar akan berpisah dengan sekolah ini dan orang-orang di dalamnya. Hanya ada dua hal yang kusukai dari sekolah ini, yang pertama sarana dan prasarananya yang lengkap dan yang kedua adalah Alex. Ya, hanya dua hal itu.

Apa ini benar-benar akan menjadi akhir hubunganku dengan Alex? Apa mereka akan berpisah dalam kondisi seperti ini?

Mengingat hubungan Kita yang memburuk selama satu setengah tahun ini, sepertinya hal itu yang akan terjadi.

***

Akhirnya, tibalah pengumuman hasil ujian nasional. Hatiku berdebar-debar tak karuan. Aku berdoa di dalam hati, semoga Aku lulus. Doa yang banyak di ucapkan oleh teman-teman sebayaku.

Guru mengundang semua wali murid untuk menerima pengumuman kelulusan Kami. Dan hasilnya, semua murid di sekolah Kami lulus dengan hasil memuaskan.

Kepala sekolah mengumumkan nilai UN (ujian nasional) tertinggi, dan nilai itu lagi-lagi jatuh pada Alex. Nilai UN Alex menjadi yang tertinggi dalam satu provinsi.

Mataku berkaca-kaca mendengar hal itu. Aku bangga, Aku sangat bangga pada Alex. Keputusanku untuk membuatnya kembali dengan Diana sudah benar. Bila dia tidak kembali bersama Diana, dia pasti akan berada di jalur yang salah dan membuat prestasinya jatuh. Baru kali ini Aku benar-benar tidak menyesali keputusanku.

"Kerja yang bagus Alex, Aku sangat bangga padamu. Aku bangga sekali." Ucapku dalam hati dengan mata berkaca-kaca.

Kemudian acara itu dilanjutkan dengan penyerahan nilai kelulusan pada satu persatu murid. Aku tidak menyangka nilaiku berada di urutan nomor 49 dari 300 siswa. Sungguh kemajuan yang luar biasa, mengingat pada saat masuk sekolah ini nilaiku berada di urutan 298. Benar-benar kemajuan yang pesat untukku.

"Ayah bangga padamu Nduk. Anak Ayah hasil ujiannya sangat memuaskan. Ayah harus memamerkan hasil ini pada teman-teman Ayah."

Ayahku tampak sangat bangga menatap hasil ujianku. Ya, dari enam mata pelajaran itu nilaiku rata-rata 8 dan 9. Itulah mengapa ayahku sangat bangga.

Bila peringkat 49 saja sudah rata-rata 8 dan 9, bisa di bayangkan peringkat 1 nya bukan? Ya, nilai Alex hampir sempurna, rata-rata 10 dan hanya satu mata pelajaran yang bernilai 9, yaitu mapel Bahasa Indonesia. Dia memang luar biasa cerdas!!

Seusai acara pembagian nilai kelulusan, guru melarang Kami untuk melakukan konvoi dan mencoret-coret seragam. Kami di wajibkan menyerahkan kembali seragam ke sekolah.

Ikatanku dengan sekolah itu hanya tinggal dua kali lagi yaitu penantian menunggu ijazah keluar dan acara perpisahan yang diadakan sekolah.

Sebelum meninggalkan sekolah, Aku menatap bangunan sekolahku secara keseluruhan. Benar-benar sekolah yang megah. Paling megah diantara SMA yang lain di kotaku. Namun kemegahan itu tidak mencerminkan kebahagiaan siswa-siswi di dalamnya.

Bagi siswa yang memiliki otak pintar, kekayaan, ketampanan maupun kecantikan, kepopuleran, mungkin sekolah di sini akan menjadi saat-saat yang menyenangkan.

Itu berbanding terbalik dengan siswa-siswi sepertiku. Aku yang tidak memiliki semua unsur itu akan sangat terkucilkan. Memang tidak ada pembullyan secara nyata, namun sikap mereka yang menganggap Aku seolah-olah tidak ada sudah cukup membuat hati ini terluka. Melebihi luka karena pembullyan. Meninggalkan trauma yang mendalam. Merasa menjadi orang yang tidak pantas dan tidak layak berada di tengah-tengah mereka. Kepercayaan diri menjadi rendah.

Hati ini selalu bertanya-tanya, sudah cukup pantaskah Aku? Standar seperti apa yang akan mereka tetapkan untuk membuatku layak bersanding dengan mereka? Membuat mereka melihatku? Membuat mereka tidak lagi menyepelekanku?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering menghantuiku terkadang juga memotivasiku untuk bisa mencapai standart yang mereka inginkan.

"Nduk, ayo pulang." Suara ayah membuyarkan lamunanku.

"Iya Yah, ayo Kita pulang."

"Anak Ayah membanggakan sekali. Ayah benar-benar bangga sama Kamu Nduk. Kamu berhasil lulus dari sekolah favorit dengan nilai sangat bagus." Ayah mengelus-ngelus kepalaku sebagai wujud dari rasa bangganya.

"Anak Ayah hanya peringkat 49, jangan terlalu bangga..."

"Peringkat 49 di SMA ini tapi bisa peringkat 1 di SMA lain. Pokoknya Ayah sangat bangga. Hari ini Kita harus makan enak."

"Emang uangnya ada Yah, hehe..."

"Ada. Kalau buat merayakan kelulusan anak Ayah, akan selalu Ayah usahain. Ayo Kita jemput adikmu dan Kita makan enak."

"Iya Yah, terima kasih..."

***

Happy Reading 🥰

1
Yulie
baca lagi kangen khansa
bunga cinta
semangat
bunga cinta
ya Alloh
Srie Handayantie
pernah ngerasain ini, tp aku kalau makan telur ceplok 1 dibagi 4 .🥺
Khoerun Nisa
contoh orng yg kurang komunikasi JD slh paham Mulu..
Putri Matahari
Luar biasa
Se_Rha🍁
Aku Hadir Thor.. dari masa depan
Se_Rha🍁
Kak ErKa kangen ngedumel mu lho... 😭
Se_Rha🍁
figuran nya ganteng banget dri mc cowok nya 😭
Se_Rha🍁
ganti lgi Khans babang kerdus kezheyengan 🤣
Se_Rha🍁
astagaa flashback lgi sama kata" legend ini, smpe viral sejagad Geceh entun 😭... kangen sepuh" entun yg udah pada turu
Se_Rha🍁
sumvaah yaah.. udh sekian taun baca ulang tetep suka alur yg ky gini yg kak Erka, bnget gtu bikin kangen bikin makin jatuh cinta mkin sayang sama Othor nya 🤧😍😍
Se_Rha🍁
part awal dari titik balik hubungan mereka smpe ke masa depan 🤧
Se_Rha🍁
aku banget dulu di SMA gini masuk SMA fav ternyata nguras otak sistem pengajaran nya juga sama guru gak ngejelasin materinya tp murid cari sendri 3taun yg berat banget tiap harinya 😭
Se_Rha🍁
tetep mewek lhoo zheyeng baca nya pdhal udh berapa taun yg lalu mulai baca 🤧
Se_Rha🍁
aku dateng lgi Kak ErKa Zheyeng 😍 kangen babang kerdus tukang modus 🤧
Kanjeng Mami
Baca Lagi, hampir setiap bulan belok ke Sini 😭 ini Novel paling gagal Move On. dapat banget pokoknya
Annisa AL Yumnaa: samaaaa huaaaa
total 1 replies
Park Aaera
karna is real beach
Park Aaera
apaan lo ngeklaim kansaku kansaku gaplok nih
Erna Yunita
pinjam dulu seratus dong bang kardus.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!