NovelToon NovelToon
KEPENTOK PERAWAT ANTIK

KEPENTOK PERAWAT ANTIK

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis
Popularitas:43.5M
Nilai: 4.1
Nama Author: Ichageul

Karenina, gadis cantik yang periang dan supel. Dia hidup sebatang kara setelah kehilangan seluruh keluarganya saat musibah tsunami Aceh. Setelah berpindah dari satu rumah singgah ke rumah singgah lainnya. Karenina diboyong ke Bandung dan kemudian tinggal di panti asuhan.

Setelah dewasa, dia memutuskan keluar dan hidup mandiri, bekerja sebagai perawat khusus home care. Dia membantu pasien yang mengalami kelumpuhan atau penderita stroke dengan kemampuan terapinya.

Abimanyu, pria berusia 28 tahun yang memiliki temperamen keras. Dia memiliki masa lalu kelam, dikhianati oleh orang yang begitu dicintainya.

Demi membangkitkan semangat Abimanyu yang terpuruk akibat kecelakaan dan kelumpuhan yang dialaminya. Keluarganya menyewa tenaga Karenina sebagai perawat sekaligus therapist Abimanyu.

Sanggupkah Karenina menjalankan tugasnya di tengah perangai Abimanyu yang menyebalkan? Apakah akan ada kisah cinta perawat dengan pasien?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Best Kisser

WARNING!!!

DILARANG BAPER!!

HAPPY READING🤗

*********************************************

Nina menghentikan langkahnya ketika mendengar gelak tawa dari arah taman belakang. Dia memilih melihat ke taman belakang sebelum pergi ke dapur untuk membuatkan makan siang untuk Abi.

Terlihat Sekar dengan ketiga temannya sedang asik bercengkrama. Mereka duduk di atas rumput sintesis sambil menikmati camilan. Melihat Nina, Sekar segera melambaikan tangannya. awalnya Nina ragu, tapi akhirnya dia mendekat.

“Kak Nina, kenalin ini teman Sekar. Ini Rindu, Radix dan Gurit. Gaes kenalin ini kak Nina. Dia perawat kak Abi.”

“Widih perawat kak Abi cantik bener. Kayanya kak Abi betah dirawat,” Radix mengulurkan tangannya ke arah Nina.

Nina berkenalan dengan teman-teman Nina sambil memperhatikan mereka satu- per satu. Rindu, tubuhnya mungil, kulitnya putih dan rambutnya dicepak ala Demi Moore di film Ghost dan cantik. Radix, wajahnya seperti aktor Korea, lumayan ganteng tapi gayanya tengil. Gurit, rambutnya sedikit ikal, kulit sawo matang namun lumayan manis. Gayanya ngga kalah tengil dari Radix.

“Kak Nina mau masak buat kak Abi ya?”

“Iya, aku tinggal dulu ya. Tar kalau makan siangnya telat, kakakmu berubah jadi Yeti hahaha.”

Sekar ikut tertawa mendengar banyolan Nina. Gadis itu melanjutkan langkahnya menuju dapur. Gurit mengerjapkan matanya tak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya.

“Perawat kak Abi sumpah cantik banget Se. Tapi kok sengklek juga ya,” Gurit terbahak sendiri.

“Udah-udah ngga usah ngomongin kak Nina. Ni gimana, kalian jadi magang di kantor kakak gue? Rin, lo beneran mau jadi sekretaris sementara kak Kevin? Yakin ngga mau pikir-pikir dulu? Soalnya tuh cowok suka bikin orang bengek.”

“Siapa takut. Gue pengen tahu segimana nyebelinnya asisten kak Juna. Tapi ganteng kan orangnya?”

“Ganteng sih ganteng tapi ya gitu deh, dingin, jutek, kalo ngomong irit. Maklum kembaran beruang kutub emang kaya gitu,” Sekar tergelak sendiri.

“Terus lo berdua gimana?” Sekar beralih pada Radix dan Gurit.

“Kalau bisa kita mau magangnya sekantor ya, please jangan pisahkan kita. Kita ini ibaratkan kancing cetet yang tak bisa berpisah. Seperti kentut dan baunya, gue kentutnya, Gurit baunya hahaha.”

“Sue lo!!” Gurit menoyor kepala Radix.

“Ya udah, lo mau magang di mana? Tapi menurut gue mending di kantor kak Juna deh. Gue ngga tega kalau lo di kantor kak Abi. Anak pecicilan kaya lo berdua bisa-bisa dicincang sama kak Abi.”

“Ide bagus. Mending sama kak Juna aja. Kita berdua masih pengen hidup.”

Radix bergidik membayangkan dirinya magang di kantor Abi. Lelaki jutek itu memiliki aura membunuh yang begitu kuat hanya dengan melihat matanya saja. Berbeda dengan Juna yang lebih berperikemanusiaan.

“Kalian jadi mau bikin konten Dunia Makhluk Astral?” celetuk Rindu.

Radix dan Gurit memang menyukai hal-hal yang berbau mistik. Bukan karena mereka berani tapi menurut mereka memburu makhluk astral itu memacu adrenalin. Sampai saat ini mereka belum pernah bertemu dengan kuntilanak and the gank, jadi belum tahu juga seberapa besar nyali mereka.

“Jadi dong. Kemarin kita udah hunting ke daerah jalan Sumatra. Kita ke SMA 3, rumah kentang juga. Tapi belum nemu yang menarik. Sebenernya gue penasaran sama sosok Nancy yang katanya suka nongol di jendela kelas yang ngga pernah ditutup.”

“Terus seandainya lo ketemu Nancy gimana? Lo mau ajak kenalan, selfie apa tiktok-an?”

“Kayanya seru juga diajakin tiktok-an. Tar dia kita suruh nyanyi sambil joged. Culamitan met.. met.. culamitan met.. met.. kalau ada makanan di meja, mangga hakan ku sia..”

Gurit bergoyang menirukan gaya joged ketika menyanyikan culametan yang sempat viral beberapa waktu yang lalu. Tingkah konyol Gurit langsung disambut gelak tawa oleh ketiga temannya.

Abi yang melintas tak sengaja menangkap suara ribut itu. Dia mengarahkan kursi rodanya ke halaman belakang. Gurit langsung berhenti bergoyang ketika melihat kedatangan Abi.

“Eh kak Abi, apa kabar?”

“Kak.. Gurit boleh magang di kantor kakak ngga?”

Gurit langsung menarik-narik kaos Sekar. Abi menatap Gurit dengan wajah datarnya. Sontak pemuda itu langsung melepaskan pegangannya dari kaos Sekar lalu melemparkan cengiran khasnya.

“Suruh magang aja di kantor kak Juna.”

Abi memutar kursi rodanya kemudian segera berlalu. Gurit menghembuskan nafas lega. Baru kali ini dia merasa senang ditolak seseorang.

“Gila lo Se.. kalau tadi kak Abi terima gue, set dah bisa mati muda gue.”

“Hihihi...”

Abi masuk ke dapur. Dia memberi isyarat pada Bi Sari dan Murni untuk meninggalkan dapur. Kedua wanita itu bergegas pergi. Abi memarkir kursi rodanya di dekat Nina yang tengah sibuk di depan kompor.

Nina mencicipi masakan yang dibuatnya. Setelah rasanya pas, dia mematikan kompor. Saat berbalik untuk mengambil wadah, kaki Nina terkilir hingga terjatuh. Dengan sigap Abi menangkap tubuh Nina lalu jatuh di pangkuannya. Abi langsung mengunci tubuh Nina dengan memeluk pinggangnya.

“Kamu tuh seneng banget ya jatuh di badanku. Atau sengaja?”

“Enak aja! Mas Abi ngapain di sini?”

“Mau lihat kamu masak belum kelar aja. Aku udah laper.”

“Ck.. ngga sabaran banget. Udah mateng, aku pindahin dulu.”

Nina hendak berdiri, namun dia meringis ketika merasakan sakit di pergelangan kakinya. Abi kembali menarik Nina ke pangkuannya.

“Bi Sari, tolong pindahin masakan Nina ya. Murni tolong bawakan es batu ke kamar.”

Tanpa menunggu jawaban dari dua pegawainya, Abi keluar dari dapur lalu membawa Nina ke kamarnya dengan posisi berada di pangkuannya. Wajah Nina sudah seperti kepiting rebus, dia hanya menundukkan kepalanya saja. Kursi roda Abi terus bergerak ke kamarnya.

“Kamu duduk di kasur. Pelan-pelan.”

Nina menuruti kata Abi. Setelah gadis itu duduk di sisi ranjang, Abi menarik kaki Nina untuk selonjor hingga ke pangkuannya. Terdengar pintu terketuk yang disusul dengan Murni membawa es batu dalam baskom.

“Bi.. tolong ambilin handuk kecil.”

Murni menuju walk in closet lalu mengambil handuk kecil dan memberikannya pada Abi. Murni segera undur diri ketika tugasnya telah selesai. Abi mengompres pergelangan kaki Nina yang terkilir tadi.

“Kenapa sih kamu ngga pernah hati-hati? Celaka mulu kerjaannya. Atau kamu modus ya biar dirawat sama aku.”

“Mas Abi nyebelin banget sih. Udah ngga usah obatin kaki aku.”

Nina menarik kakinya namun Abi segera menahannya. Dia melanjutkan mengompres kaki Nina. Sesekali gadis itu melirik ke arah Abi.

Gawat kalau kejadian kaya gini terulang terus, gue bisa beneran jatuh cintrong sama mas Abi. Aaaaa... gimana ini.

Abi memindahkan kaki Nina ke kasur lalu menyerahkan kompresan pada gadis itu. Abi bergerak menuju ke walk in closet, tak lama dia kembali dengan elastic banded di tangannya.

Tanpa bicara, Abi membebat pergelangan kaki Nina dengan elastic banded. Hati Nina benar-benar menghangat melihat Abi merawatnya dengan telaten.

“Jangan banyak gerak dulu biar ngga makin bengkak. Kamu istirahat dulu aja di sini.”

“Aku mau ke dapur mas.”

“Ck.. sekali ngga usah ngebantah bisa ngga sih?”

“Bentar lagi makan siang. Aku kan harus nyiapin makan siang buat mas Abi.”

“Ada bi Sari sama Murni. Udah mending kamu istirahat aja.”

“Aku istirahat di kamarku aja mas.”

“Ya udah. Ayo sini naik,” Abi menepuk pahanya.

“Aku jalan aja mas.”

Nina berusaha untuk bangun, namun Abi segera menariknya hingga jatuh ke pangkuan. Abi memeluk perut Nina, hingga gadis itu tidak bisa melarikan diri. Abi mulai menggerakkan kursi roda menuju kamar Nina.

Dari sudut matanya, Abi menangkap sosok Danial sedang berbicara dengan Murni. Sayup-sayup terdengar ucapannya menanyakan keberadaan Nina. Abi sengaja berdehem kencang hingga Danial menoleh ke arahnya. Dia segera masuk ke kamar Nina.

Dada Danial bergemuruh melihat Nina duduk di pangkuan Abi. Hatinya semakin tak karuan melihat mereka masuk ke dalam kamar. Bergegas dia menyusul ke kamar Nina. Abi sengaja tak menutup pintu kamar. Sesampainya di dekat kasur, Nina yang akan pindah ditahan olehnya. Abi menajamkan telinganya. Terdengar suara langkah kaki mendekati kamar Nina.

“Mas.. aku mau turun.”

“Nin..”

“Apa mas?”

Abi menelusupkan tangannya ke tengkuk Nina kemudian menariknya perlahan. Nina terkesiap, namun belum habis rasa terkejutnya Abi sudah membenamkan bibirnya di bibir Nina. Awalnya Nina akan melepaskan diri, tapi begitu melihat Danial di dekat pintu, Nina membalas ciuman Abi.

Tangan Danial terkepal melihat adegan yang membuatnya meradang. Hatinya semakin terbakar melihat Nina yang terlihat menikmati ciuman Abi. Dengan kesal Danial pergi dari sana.

Sementara itu, Abi masih belum mengakhiri ciumannya. Bahkan kini lidah keduanya sudah saling menarik, membelit dan menaut. Nina melingkarkan tangannya di leher Abi. Ciuman keduanya semakin dalam dan menuntut. Tangan Abi mengusap punggung Nina dengan perlahan.

Abi mengakhiri ciumannya ketika pasokan oksigen mereka menipis. Dia menyatukan kening dengan nafas sedikit terengah. Melihat bibir Nina, dia kembali tergoda. Abi kembali menempelkan bibirnya, tapi hanya berupa kecupan-kecupan saja. Terbuai dengan ciuman Abi, Nina tanpa sadar mendongakkan kepalanya seakan memberikan akses pada Abi untuk menciumi lehernya.

Benar saja, kini bibir Abi sudah mengarah pada leher jenjang Nina. Gadis itu meremat kaos Abi saat merasakan tubuhnya seperti tersengat aliran listrik begitu Abi menciumi lehernya.

“Maass..”

Abi tersadar ketika mendengar suara Nina. Dia pun mengakhiri ciumannya. Takut semakin tak bisa mengendalikan diri, Nina segera turun dari pangkuan Abi lalu berpindah ke kasur. Abi mengusap wajahnya kasar, niat untuk memanasi Danial, justru dirinya tenggelam dalam gairah.

“Maaf.”

Abi bergegas keluar dari kamar setelah mengucapkan satu kalimat yang jarang diucapkan olehnya. Dia segera masuk ke dalam kamar. Abi beranjak dari kursi rodanya lalu segera masuk ke kamar mandi. keintiman mereka barusan telah membangkitkan sesuatu dalam dirinya yang telah tertidur cukup lama.

Tak berbeda jauh dengan Abi, Nina pun tak kalah kacau. Sentuhan Abi begitu memabukkannya, membuatnya ingin terus merasakan pria itu menyentuhnya.

Ah aku bisa gila kalau begini. Ternyata benar apa kata Sekar. Mas Abi is the best kisser. Aku selalu tak bisa mengendalikan diri setiap dia menciumku. Oh Tuhan, aku harus bagaimana.

☘️☘️☘️

Der **lah kalo KUA.. tong make Lila, soalnya udah vakum kayanya band itu. Ganti aja Ama Noah😜

Like, comment and vote nya ya gaessss😉**

1
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣🤣 harus'y lagu basyaahh-basyaahhh mak, biar lebih afdol
🥰Siti Hindun
selamat datang Baby Ken, semoga kamu ga kena sawan ya, di kelilingi orang² somplak🤭
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣🤣🤣
🥰Siti Hindun
yess I will
🥰Siti Hindun
ayo Mam aku mendukungmu/Determined//Determined/
🥰Siti Hindun
setiap Syaki nongol, pasti aku bengek🤣🤣🤣
🥰Siti Hindun
kejadian'y persis kaya almh mamaku meninggal😭😭
🥰Siti Hindun
aduh mak, eta mah pangabeuki wang kabeh🤤
🥰Siti Hindun
malah ikutan nyanyi aku mak🤣🤣🤣 berasa tua🤭
🥰Siti Hindun
calon pawang'y Jojo kah, tu si gadis Blewah🤔
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣🤣
🥰Siti Hindun
rasain, emang enak. langsung kena mental kan kamu Vit😜
🥰Siti Hindun
Mama Delia, mertua idaman deh/Kiss/
🥰Siti Hindun
dasar Bang Ke, dah mulai berani nyosor ya kamu🤣🤣
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣🤣
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣 omongan mu sepedas mie jebew level 10 Bi
🥰Siti Hindun
justru orang yg humoris atau pendiam kalo marah lebih seyem dari setan mak😣
🥰Siti Hindun
dalang'y ya mamake lah🤣🤣
🥰Siti Hindun
yakin deh tu kunti kena mental🤣🤣🤣
Mama Gezkara
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!