NovelToon NovelToon
Miss Culun Meet Mr Perfect

Miss Culun Meet Mr Perfect

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:76.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: mommy tree

Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2.

Dila yang di besarkan dari keluarga paling kaya no dua di dunia, selalu di jaga ketat oleh sang Daddy. Membuat Dila menjadi sosok gadis yang culun, dengan tampilan khas kacamata besar, rambut di kepang dua, dan selalu memakai pakaian yang longgar. Selain penampilannya yang culun, Dila juga seorang gadis yang sangat ceroboh.

Dibalik tampilannya yang culun, Dila adalah gadis yang sangat cantik dan pintar. Membuatnya di terima bekerja sebagai sekertaris di perusahaan terkenal di Inggris.

Di perusahaan itulah Dila bertemu dengan atasannya yang tampan dan gagah yang di juluki Mr Perfect yang ternyata sudah memiliki seorang putri yang sama angkuhnya! Bagaimana kehidupan gadis culun dan ceroboh ketika bertemu dengan seorang pria yang perfect? Yuk baca ceritanya😍



Cerita ini seri ke 3 dari Novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2 dan Mr Arrogant. selamat membaca🥰🥰🥰

Ig : mom_tree_17

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

"Cepat kau berikan ini padanya!" Aiden memberikan sebuah cek kepada Jack.

"Tapi Tuan, apa tidak sayang uang sebanyak ini diberikan pada orang yang baru bekerja dua hari?" Jack berusaha membujuk tuannya, karena Jack tidak ingin kehilangan wanita tangguh yang bisa mengimbangi kekuatan Tuan Aiden.

"Sudah cepat kau berikan!" Perintah Aiden, yang kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Harus bagaimana lagi membujuk Tuan Aiden," gumam Jack dalam hati masih berdiri di samping meja kerja Tuannya.

"Kau tunggu apa lagi? Cepat kau berikan cek itu... !" Perintah Aiden dengan suara yang tegas.

"Ba-baik Tuan." Jack langsung keluar dari ruangan Tuannya. "Kenapa Tuan Aiden dengan mudahnya memberikan uang tiga ratus milar untuk Nona Dila?," gumam Jack sambil berjalan menuju ruangan Nona Dila. "Apakah ini akhir dari suatu awal yang baru dimulai," gumam Jack kembali.

Jack yang masuk kedalam ruangan Nona Dila, melihat Nona Dila yang sedang menatap pada layar laptop di mejanya.

"Jack, ada apa?" tanya Dila yang terkaget saat Jack masuk ke ruangan tanpa mengetuk pintu.

"Maaf mengganggumu Nona Dila," ucap Jack. "Aku kemari hanya untuk memberikan ini!" Jack menyerahkan selembar cek bertuliskan tiga ratus miliar.

"Ini? Apa artinya ini aku dipecat?" tanya Dila dengan terkejut.

"Iya Nona Dila, maafkan aku yang tidak bisa membantu anda untuk tetap bekerja disini." Jack merasa tidak enak hati dan kasihan pada Nona Dila yang terlihat terdiam dengan ekspresi yang tidak dapat ditebak olehnya.

"Yes.. Yes.. Yes!" teriak Dila lalu berloncatan dengan gembira. Hingga tubuhnya hampir limbung kebawah jika Jack tidak memegangnya. "Kau tidak perlu minta maaf padaku, aku justru berterima kasih padamu. Karena kau aku kini memiliki uang yang banyak," ujar Dila menepuk bahu Jack dengan santai.

Jack yang melihat ekspresi Nona Dila, justru merasa bingung dengan yang terjadi didepannya. Tadinya dia pikir Nona Dila akan memberikan perlawanan lagi pada Tuan Aiden, tapi nyatanya Nona Dila malah menerima cek tersebut dengan bahagia. "Benar apa kata orang, kalau uang di atas segalanya." Gumam Jack dalam hati, menghela nafasnya dengan berat.

"Jack, boleh aku minta nomer rekening milikmu?" tanya Dila.

"Untuk apa Nona?" tanya Jack dengan bingung.

"Aku ingin memberikan uang tanda terima kasihku kepadamu karena sudah menerima aku dengan baik." Ujar Dila dengan tersenyum.

"Tidak perlu Nona," jawab Jack dengan tersenyum kaku. Karena baru kali ini ada orang yang mau memberinya uang tips dari uang hasil pesangon kerja.

"Tidak papa, cepatlah mana nomer rekeningnya?" pinta Dila.

Jack pun tetap tidak mau memberikan nomer rekeningnya. Di saat Dila masih mengobrol dengan Jack, di ruangan lain Aiden yang sedang melihat semua gerak-gerik sekertaris jeleknya itu yang terlihat sangat bahagia karena mendapatkan cek darinya, membuat Aiden geram. Aiden kembali mengingat sosok Miranda yang mata duitan.

"Rasanya akan menyenangkan jika mengerjai orang sepertimu." Aiden langsung menghubungi seseorang lewat sambungan telepon. Dan setelah selesai Aiden langsung menutup teleponnya dengan seringai licik di wajahnya.

Sementara itu Jack yang sudah mengantar Nona Dila keluar dari perusahan Greenerg. Langsung kembali masuk kedalam ruang kerja Tuan Aiden.

"Bagaimana? Apa si mata empat itu sudah pergi?" tanya Aiden tanpa menoleh kearah Jack.

"Mata empat?" tanya Jack.

"Sekertaris jelek itu." jawab Aiden dengan gusar.

"Oh, sudah Tuan," jawab Jack.

"Bagus."

"Tapi Tuan, apa benar kau tidak menyesal memberikan uang sebanyak itu pada -- " Jack yang belum selesai berbicara langsung terhenti ketika Tuan Aiden berdiri dari duduknya.

"Kita pergi sekarang! Apa kau lupa aku ada meeting dengan Tuan Arnold!" ujar Aiden dengan suara yang tajam. "Dan jangan lupa, cari sekertaris baru untuk ku." Aiden langsung mengancingkan jasnya dan berjalan keluar dari ruangannya.

Jack yang berjalan dibelakang tuannya, hanya bisa menghela nafasnya dengan berat. Tugas untuk mencari sekertaris baru adalah pekerjaan yang sangat sulit dan melelahkan baginya.

Mansion Mateo.

Dila yang sudah sampai dirumahnya, langsung mencari Mom Keyla. Namun saat masuk kedalam kamar, sosok Mom Keyla tidak dia lihat. Dengan langkah gontai Dila pun mengambil ponselnya untuk menghubungi Mommy nya, namun ponselnya tidak diangkat juga.

"Kenapa Mom pergi tidak memberitahuku?" gumam Dila yang sudah berada didalam kamarnya.

Dila yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur, kembali mengingat kejadian saat dirinya yang dipeluk oleh Tuan Aiden. Tiba-tiba jantungnya kembali berdetak dengan kencang walau hanya membayangkannya saja.

"Aku ini kenapa?" gumam Dila dalam hati. "Tidak mungkinkan Kalau aku jatuh cinta pada Tuan Perfect yang aneh itu?" gumam Dila dengan wajah yang memerah.

"No Dila, kau tidak boleh jatuh cinta padanya." Dila memantapkan hatinya untuk tidak jatuh cinta pada Tuan Aiden.

Dila yang sedang melamun, mulai mengingat sesuatu yang tadi di dapatkannya. Dila langsung mengambil tas dan mengambil cek yang tadi di berikan oleh Jack. "Uang yang sangat banyak, dan besok aku akan mencairkannya dan berbelanja barang yang ingin aku beli." gumam Dila dengan tertawa.

Keesokan harinya.

Dila yang sudah berada di Bank, langsung menuju tempat Teller untuk mencarikan cek yang kemarin di berikan oleh Tuan Aiden. Namun betapa terkejutnya Dila saat tahu kalau cek tersebut tidak bisa di cairkan.

"Kurang ajar... !" umpat Dila. "Apa Tuan perfect itu sengaja membodohi aku." Gumam Dila yang sangat marah karena merasa dipermainkan. "Aku harus ke kantornya dan memberikannya pelajaran karena sudah menipuku." Dila pun langsung keluar dari Bank menuju mobilnya.

Dila yang sudah berada di dalam mobilnya, terpaksa mengurungkan niatnya untuk ke Perusahaan Greenerg. Karena Dad menghubunginya dan meminta dirinya untuk secepatnya pulang, dan mau tidak mau Dila pun kembali pulang ke mansionnya.

Perusahaan Greenerg.

Aiden yang sudah berada diruangannya, menatap pada ruangan disebelahnya yang sudah dua hari lalu ditempati oleh si mata empat. Aiden yang sudah duduk di tempatnya menatap pada pintu yang berada didepan matanya, menunggu kedatangan sekertaris jeleknya yang bermata empat

"Anda menunggu seseorang Tuan?" tanya Jack yang dari tadi melihat gerak-gerik Tuannya yang terlihat menatap pada pintu.

"Tidak," jawab Aiden yang kembali fokus pada pekerjaannya.

Waktu pun bergulir dengan cepat, Aiden yang tadinya fokus dalam bekerja lama-lama tidak bisa berfikir dengan jernih. Di lihatnya jam ditangan yang sudah menunjukan pukul tiga dan sebentar lagi jam kerja kantor akan selesai.

"Kemana si mata empat itu?" gumam Aiden dalam hati.

Aiden pun langsung menghubungi Manager Bank untuk memastikan kalau si mata empat itu datang untuk mencairkan uangnya. Dan setelah mendapatkan info, Aiden pun menutup sambungan teleponnya dengan keras.

"Si mata empat itu sudah ke Bank, tapi kenapa dia belum juga datang?" gumam Aiden menghentakkan jari jemarinya di atas meja sambil berfikir keras.

Aiden pun langsung menghubungi Jack dan memintanya masuk kedalam ruangannya.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Jack.

"Tolong kau cari info tentang si mata empat itu!" perintah Aiden.

"Mata empat?" tanya Jack dengan bingung.

"Kau itu selalu lupa! Mata empat itu si sekertaris jelek itu!" seru Aiden dengan gusar.

"Oh.. Nona Dila?"

"Ya, siapa pun namanya! Yang aku tahu dia bermata empat!" ujar Aiden dengan datar.

"Bukankah anda sudah memecatnya kemarin?" tanya Jack.

"Jack aku tidak ingin mengulangi perintahku!" Aiden menatap Jack dengan tajam.

"Ba-Baik Tuan," Jack pun kembali ke ruangannya untuk mengambil file berkas kerja Nona Dila.

1
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
Ruzita Ismail
Luar biasa
Lalisa
😅😅😅😅😅
Lalisa
jadi mewek bacanya 😭😭😭
Lalisa
😔😔😔
Lalisa
bahagia doonggg.jupiter Otewe 👍
Lalisa
😂😂😂😂
Lalisa
telat datang bulan ya 😂😂
Lalisa
ujungnya ujungnya bucin akut ke kejora hhh
Lalisa
calon suami 😅
Lalisa
kejora bukan ya
Lalisa
dan wanita itu adalah Kejora 🥰🥰
Lalisa
udh kebaca ya ce modus s B mah 😅😅
Lalisa
ehh surprise Jack sama Miranda bukan sama viola ya
Lalisa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lalisa
iya bener 😂😂😂😂
Lalisa
kompak amat 🤣🤣🤣🤣🤣
Lalisa
asyeek 😂🤣
Lalisa
ehh kalian ya masih pada kecil udah tau cewek 😅😅
Lalisa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!