"May, aku takut. Aku ingin mundur, aku ingin membatalkan semua ini." Ucap Rain dengan tubuh gemetaran.
Malam ini dia berada disebuah kamar hotel presiden suit. Ya, Rain terpaksa harus melelang keperawananannya demi uang. Dia butuh banyak uang untuk biaya rumah sakit adiknya. Selain itu dia juga tutuh uang untuk biaya pengacara, ayahnya saat ini sedang meringkut ditahanan karena kasus pembunuhan.
"Jangan gila Rain. Kau harus membayar ganti rugi 2 kali lipat jika membatalkan. Masalahkan bukan selesai tapi akan makin banyak. Jangan takut, berdoalah, semoga semuanya berjalan lancar." Ucap Maya.
Berdoa? yang benar saja. Apakah seorang yang ingin berbuat maksiat pantas untuk berdoa minta dilancarkan, batin Rain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WANITA UNTUK MR. LIM
Setelah Gaza pulang, Rain kembali kekamarnya. Dia melihat jaket Gaza yang tadi di pakainya. Diambilnya jaket teraebut dan diciuminya aroma parfum yang masih menempel. Walaupun sedikit basah terkena hujan. Aroma parfum Gaza masih melekat kuat disana.
Sampai jam 3 dini hari, Rain belum juga merasa kantuk. Dia masih terus teringat Gaza. Mengingat momen momennya dulu bersama Gaza.
Rain selalu merasa jatuh cinta lagi dan lagi pada pria itu. Ryuga al ghazali, cinta pertamanya, sekaligus pria yang paling dia harapkan untuk menjadi jodohnya dunia akhirat.
"Mbak, mbak Rain. Udah siang mbak, gak kerja?" panggil Alan dari balik pintu kamar Rain.
Rain membuka matanya perlahan saat mendengar suara ketukan pintu dan panggilan dari Alan. Matanya masih sangat berat untuk dibuka. Dia baru tertidur sekitar jam 4 pagi.
"Mbak cuti hari ini Al." Sahut Rain dari dalam.
"Ya udah, kalau gitu Al keluar dulu ya mbak, mau beli sarapan."
"Iya Al, maaf ya mbak gak masak."
"Gak papa mbak, kalau masih ngantuk lanjutin aja tidurnya." Al segera mengeluarkan motornya yang terparkir diruang tamu. Rumah mereka memang tak memiliki garasi, jadi Alan memarkir motornya di ruang tamu saat malam hari.
Rain mendengar ponselnya berbunyi beberapa kali. Dia melihat nama Sean tertera disana. Tanpa pikir panjang, Rain segera menekan ikon merah lalu mematikan ponselnya.
...****...
Di kantor, Sean uring uringan karena Rain merejeck panggilannya. Sekarang sudah jam 8 lebih, sudah bisa dipastikan jika Rain tidak datang bekerja hari ini.
Dan disaat yang tidak tepat, Danu masuk keruanggannya.
"Berengsek kau." Sean langsung melemparkan sebotol air mineral ke kepala Danu yang baru masuk. Dan air mineral itu sukses mendarat ke kepala Danu hingga membuatnya merasa sedikit pusing.
Danu mengusap usap kepalanya yang kena lemparan air minera. Dia bingung kenapa baru masuk sudah mendapat sambutan yang luar biasa istimewa.
"Maaf Pak, kenapa anda melempar saya dengan air mineral botol?" Daripada penasaran, Danu memilih bertanya langsung.
"Dasar bodoh! jadi kau belum sadar dengan kesalahanmu," bentak Sean.
"Apa kesalahan saya Pak?"
Belum sempat Sean menjelaskan, ponsel Danu berbunyi. Ternyata asisten Mr. Lim yang menghubunginya.
"Mr. Lim sudah ada di lobi Pak," kata Danu.
"Suruh dia langsung ke ruanganku."
Mendengar Mr. Lim yang sudah ada di lobi, Sean batal meluapkan emosinya pada Danu.
Bererapa saat kemudian Mr. Lim dan asistennya sampai diruangan Sean. Sean menyambut mereka dengan sangat ramah.
"Silakan duduk Mr. Lim, terimakasih sudah berkenan datang ke kantor saya. Asisten saya akan segera menyiapkan kontrak kerjasamanya."
"Maaf Pak Sean, sepertinya kerjasama kita batal." Sean dan Danu saling menatap. Mereka berdua masih bingung dengan kata kata Mr. Lim.
"Tapi kenapa Mr?" Tanya Sean penasaran.
"Saya tidak ingin bekerjasama dengan penipu seperi anda."
Deg
Sean begitu kaget dikatakan penipu.
"Penipu? apa maksud perkataan anda?" Sean kesusahan memahami perkataan Mr. lim.
"Anda sudah menipu sekretaris anda semalam. Anda menjebaknya untuk datang melayani saya. Saya menyuruh anda mencarikan wanita untuk menemani saya dengan sukarela dan saya akan membayar untuk itu. Tapi kenapa anda menjebak sekretaris anda sendiri?"
"Maaf Mr, sepertinya ada miss komunikasi disini." Sean berusaha menjelaskan.
"Kenapa anda tega menjebak gadis baik baik untuk melakukan hal ini. Apa anda selalu seperti ini sebelumnya? Melakukan trik kotor yang menjijikkan."
Mr. Lim adalah pengusaha yang jujur. Dia tak menyukai rekan bisnis yang tega menggunakan cara cara kotor untuk mengembangkan bisnisnya. Dan menurutnya, menjebak seorang wanita untuk memuaskan koleganya adalah tindakan yang sangat keterlaluan.
"Maaf Mr, seperti yang sudah saya katakan tadi. Ada miss komunikasi disini."
"Keputusan saya sudah bulat Mr. Ocean Kalandra. Kerjasama kita batal. Dan saya permisi dulu, sepertinya tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi."
Mr. Lim bangkit dari duduknya dan bersiap pergi.
"Tunggu Mr," panggil Sean sesaat sebelum Mr. Lim keluar dari ruangannya. "Bolehkah saya bertanya satu hal?" Sean tak sanggup lagi menyembunyikan keinginan tahuannnya.
"Silakan."
"Apa tadi malam terjadi sesuatu antara anda dan sekretaris saya?"
"Maksudnya, tolong diperjelas pertanyaannya."
"Maaf, apakah anda bercinta dengan sekretaris saya tadi malam?"
"Apa anda pikir saya pria sebejad itu?" Mr. Lim terlihat tersinggung dengan perkataan Sean. "Saya bukan pria berengsek yang akan memaksa perempuan untuk melayani saya. Saya punya uang, saya bisa membayar wanita untuk menemasi saya, bukan memaksa wanita." Tekan Mr. Lim lalu keluar begitu saja.
Sean akhirnya bisa bernafas lega mendengar perkataan Mr.lim. Dia lega karena tidak terjadi sesuatu pada Rain. Dan masalah kerjasama yang batal, dia tak ingin memikirkannya lagi.
flashback
Temui Mr. Lim di hotel grand rose nanti malam jam 8.
Seperti itulah isi pesan yang dikirim Danu ke ponsel Rain. Saat Rain bertanya untuk apa, Danu bilang jika ini urusan pekerjaan. Danu juga memberi nomor kamar Mr. Lim. Dia menyuruh Rain langsung ke kamarnya.
Setelah mendapat pesan dari Danu, Rain berangkat ke hotel grand rose untuk menemui Mr. Lim. Kerena jalanan macet, Rain baru sampai disana pukul 8.30 malam.
Sebenarnya dia agak risih jika karus menemui klien dikamar hotel. Tapi karena Danu bilang ini perihal pekerjaan, Rain jadi membuang perasaan risihnya.
Rain beberapa kali menekan bel hingga seseorang yang tak lain adalah Mr. Lim membukakan pintu untuknya.
Mr. lim terlihat senang melihat jika Rain yang dikirim Sean untuknya. Jujur saja, Mr. Lim menyukai tipe wanita seperti Rain.
"Silakan masuk nona Rain." Mr. lim Minggir lalu membiarkan Rain masuk kedalam kamarnya. Jantung Rain berdebar sangat kencang, dia merasa ada yang tidak benar disini. Apalagi Mr. lim hanya memakai bathrobe saat ini. Dan ini sama sekali tak seperti sedang ingin membicarakan masalah pekerjaan.
"Maaf Mr, apa kita hanya berdua?" Rain pikir jika asisten lee ada disini.
"Tentu saja hanya berdua. Apa kau pikir kita akan melakukan threesome?"
deg
Rain terkejut setengah mati mendengar Mr. Lim mengatakan threesome. Rain bukan orang bodoh yang tak paham istilah itu. Threesome adalah hubungan badan antara 1 wanita dengan 2 pria atau sebaliknya.
"Aku tidak menyukai threesome," kata Mr. Lim sambil mendekati Rain lalu memeluknya dari belakang.
"Tolong lepaskan saya Mr. Sepertinya ada kesalahan disini." Rain melepaskan diri dari pelukan Mr. Lim.
"Kesalahan apa maksudmu? Kau kesini untuk menemaniku malam ini kan?"
Rain menggeleng "Tidak Mr, saya kesini karena kata Pak Danu ada masalah pekerjaan."
"Pekerjaan?" Ulang Mr. Lim.
Rain mengangguk.
"Tapi Danu bilang, wanita pesanan saya akan datang jam 8 malam."
"Apa! wanita pesanan?" Rain terbelalak mendengar perkataan Mr.lim.
"Benar sekali. Tadi siang saya meminta Mr.Sean mencarikan wanita untuk menemani saya malam ini. Dan dia mengirimmu untuk menemaniku."
Rain meremat ujung blousenya. Nafasmya menderu karena emosi. Bisa bisanya Sean menjualnya pada Mr. Lim.
.
Jangan lupa like, vote dan komen. terimakasih
Bisanya Nambah kesalahan mulu kerjaan loe