NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

❤️ Happy Reading ❤️

Cklek

Pintu ruangan davin terbuka begitu saja saat Cika baru beberapa langkah berjalan ingin mendekat ke arah sang pujaan hati namun ahrsu seketika terhenti kala Davin membuka suara.

"Sayang." sapa Davin yang langsung beranjak dari duduknya untuk menghampiri Sira.

Ya seseorang yang baru saja masuk adalah Sira, Davin sengaja meminta Sira untuk datang dan langsung masuk ke ruangannya tanpa harus mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tangan Davin langsung meraih pinggang Sira dan bertengger manis di sana, tak lupa Davin pula melabuhkan satu kecupan di kening wanita itu.

Cup

Sira sempat kaget dan membelalakkan matanya, namun sedetik kemudian dia kembali merubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum. Dia beranggapan jika hal ini hanya untuk menyempurnakan sandiwara mereka berdua di hadapan kakak ipar yang tak tau diri.

Jujur sebenarnya Davin begitu ingin mengecup bibir yang menurutnya selalu menggoda apalagi jika si empunya sedang sangat cerewet, bagaikan melambai-lambai minta untuk di hampirinya dengan sebuah kecupan. Tapi Davin masih sadar diri jika hubungan dia dan Sira tak lebih hanya sebuah kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Sedangkan Sira, entah kenapa jantungnya serasa berhenti berdetak saat kecupan itu mendekat sempurna tapi setelah itu jantungnya malah menjadi berdetak kencang dan serasa tak beraturan.

Melihat pemandangan yang ada di hadapannya sontak saja membuat tangan Cika menggenggam dengan kuat, bahkan saat ini matanya pun sampai memerah sangking kesalnya.

"Apa kabar Kak?" sapa Sira dengan sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat ketika tubuh Davin sudah berpindah ke sampingnya.

"Kakak, heh." kata Cika dengan alis terangkat sebelah dan juga tersenyum sinis. "Aku rasa hubungan kita tidak sedekat itu." sambungnya lagi sehingga membuat Sira langsung menoleh ke arah Davin.

"Khem, kalau begitu aku ulang." kata Sira yang kembali menatap ke arah Cika. "Selamat siang Nyonya muda." sapa Sira lagi.

"Cih." decih Cika.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." sahut Davin yang langsung mengiring tubuh Sira agar bergeser dari depan pintu.

Cklek

"Tuan muda, saya mengantarkan pesanan anda." kata Riko dengan beberapa bawaan di tangannya.

"Terimakasih ya Riko, kamu bisa pergi untuk makan siang." ucap Davin. "Atau kamu mau makan siang bareng kami saja?" tawar Davin.

"Benar itu Pak Riko, makan rame-rame sepertinya lebih enak dan menyenangkan." timpal Sira yang merasa tak enak jika mereka hanya bertiga di ruang ini ... terasa engap, apalagi jantungnya selalu tak aman jika bersama Davin.

"Tuh kamu dengar apa kata calon istri sayakan Ko." sahut Davin. "Ajak Tyas sekalian kalau dia belum pergi untuk makan siang." sambungnya "Lagian makanannya memang saya pesan dalam jumlah banyak dan memang niatnya mau aku kasih ke kamu juga Tyas." imbuhnya lagi.

Davin memang tadi juga sempat mengirim pesan pada Tyas agar tak makan siang terlebih dahulu jadi bisa di pastikan wanita yang menjabat sebagai sekretarisnya itu masih berada di tempatnya sampai sekarang.

"Baik Tuan muda." sahut Riko yang langsung keluar untuk memanggil Tyas.

Sedangkan Sira memilih untuk meraih plastik berisi makanan dari tangan Davin dan membawanya ke arah sofa yang berada di pojok ruangan.

Sira juga dengan cekatan mengambil peralatan makan yang sudah tau dimana tempatnya dan semua itu tak luput dari tatapan mata Davin yang semakin tersenyum tipis.

Cika semakin jengah melihat pertunjukan yang ada di depannya, hatinya semakin terbakar rasanya.

"Tuan muda." sapa Tyas yang baru masuk dengan Riko.

"Kita makan siang bareng." kata Davin yang langsung berjalan menghampiri Sira di ikuti oleh Riko juga Tyas.

"Nyonya muda ... mari ikut makan siang bersama." ajak Sira dengan sopan.

Karena Cika yang dasarnya masih berharap bisa berdua dengan Davin pun akhirnya ikut duduk, siapa tau aja masih ada kesempatan untuk curi-curi perhatian.

Tapi sungguh sial ... niat hati ingin duduk di samping Davin dan akan meminta Tyas bergeser, malah pria itu pindah duduk di pinggir, jadilah saat ini Cika duduk di tengah antara Sira juga Tyas.

"Mau makan pakai apa?" tanya Sira dengan tangan yang sudah memegang piring milik Davin.

"Makan kamu aja boleh?" kata Davin dengan asal yang langsung mendapatkan cubitan di pahanya dari Sira." Aww ... sakit sayang, kok di cubit sih ... di kiss dong." sambungnya dengan tak tau malu.

"Ck, kamu ini ... gak malu apa, ada Pak Riko dan yang lainnya loh." sahut Sira setelah berdecak. "Jadi mau makan apa ini?" tanya Sira lagi.

"Apapun yang kamu ambilin pasti aku makan sayang." sahut Davin dengan tangan yang mengelus pipi Sira.

Tyas dan Riko yang melihat bos mereka berinteraksi dengan Sira pun sampai terbengong di buatnya.

Pasalnya mereka yang sudah begitu lama mengenal sosok Davin, baru kali ini melihat sahabat yang sekaligus merangkap sahabat mereka itu begitu hangat apalagi ini pada seorang perempuan.

"Pak Riko, Bu Tyas...ayo di makan makanannya, jangan cuma di lihatin aja." kata Sira memecah lamunan kedua orang tersebut. "Nyonya Cika ... silahkan." kata Sira lagi dengan sopan.

"Eh iya ... iya." sahut Tyas.

"O iya sayang, Riko dan Tyas ini selain bawahan aku, mereka juga teman aku dari sekolah dulu." cerita Davin.

Dan Sira memang benar-benar baru tau akan hal itu, pantas saja mereka bertiga terlihat begitu akrab.

"Wah bisa nih cari tau masa lalu tentang kamu dari Bu Tyas ataupun Pak Riko." goda Sira dengan melirik ke arah Davin menggunakan ekor matanya.

"Ya ampun sayang, kalau kamu ingin tau semua tentang aku ... kamu bisa tanya langsung sama aku." kata Davin. "Tak perlu cari tau dari mereka, aku akan menceritakannya dengan senang hati." lanjutnya lagi.

"Siapa yang bisa menjamin kalau kamu bakal ngomong jujur atau bohong sama aku." kata Sira lagi.

"Ck, kamu masih aja gak bisa percaya sepenuhnya sama aku." gumam Davin.

"Iya aku percaya kok ... pacar aku ini paling jujur dan paling baik." sahut Sira dengan tangan yang sudah mengapit hidung mancung Davin menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya, hal itu tentu saja langsung membuat Davin tersenyum senang.

Tyas yang sebelumnya belum begitu percaya dengan penuh saat Riko mengatakan bahwa Sira itu kekasih Davin, menjadi percaya seratus bahakan seribu persen setelah melihat semua ini.

Mereka pun menyelesaikan makan dengan di selingi obrolan, canda tawa serta kemesraan yang di tunjukkan oleh Sira juga Davin.

Cika yang merasa sudah tak tahan pun akhirnya pergi dari sana begitu saja tanpa pamit atau tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Tyas dan yang lainnya hanya cuek aja melihat semua itu. Bukan rahasia umum untuk Riko dan Tyas ... mereka sudah tau bagaimana perasan kakak ipar Davin itu pada Davin.

"Dasar tak tau malu." cibir Tyas dengan lirih.

"Apa Bu Tyas?" tanya Sira yang merasa seperti mendengar Tyas berbicara.

"Ah ini loh perut aku rasanya kenyang banget." sahut Tyas berbohong. "Makan sambil mengobrol nyatanya membuat aku tak sadar jika telah makan banyak." imbuhnya lagi.

1
ncapkin
Luar biasa
Maria
dibuat cerai aja sih cika klau ngga bisa ngerusak hubungn saudara dri damar dan davin,, si cewe ular kayak dia memang pantas dihindari. dia bisa jdi benalu buat hubungn davin dan sira,,
Najla Nur Habibah
Kecewa
Najla Nur Habibah
Buruk
Kartini Davi
davin2 kenak pukulan kan
Tiwi
ke
melting_harmony
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Morin Morin
ceritanya bagus
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Yanti Sriyanti
Buruk
Nining Nurnaningsih
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
@Rinjani
Hadir Kak othor
ennita: terimakasih 🙏, semoga suka 😊
total 1 replies
Syarifah Alawiyah
Bagus dan simple
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Sariani
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
MaRyachi_97
👌
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
ct sara
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Andi wijaya
terus dilanjut nikah aja selesai
Ejan Din
rara manja...
Andi wijaya
sudah gila kau Cika sudah punya suami masih mencintai adik ipar
Irma Siregard
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ostim katulistiwa
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!