Mafia Cantik Kesayangan CEO

Di dalam mobil van.

"Bagaimana Ken? Apa kau sudah bisa melacak keberadaan ponselnya? Tanya Marvin kepada Ken yang tengah sibuk dengan laptop. Melacak keberadaan ponsel milik Naya.

"Keberadaan ponsel Nona Naya sudah ditemukan..." Jawab Ken tersenyum lebar karena sudah berhasil melakukan pelacakan.

"Dimana?" Tanya Killa dan Marvin bersamaan. Kedua nya saling menatap sekilas lalu kembali menatap Ken.

"Di daerah x " jawab Ken lagi.

"Baiklah segera menuju tempat itu....." Titah Marvin.

"Ayo J berangkat ke daerah x...." Ken menepuk pundak anak buah nya yang sedang duduk di balik kursi kemudi yang bernama J.

"Siap bos....." Ucap J dengan sigap. Ia pun langsung menancapkan gas menuju tempat tersebut.

Sepanjang perjalanan.

Killa nampak sangat gusar dan panik. Dia tidak bisa berhenti mengusap jari-jemarinya karena merasa tidak tenang. Killa benar-benar mengkhawatirkan sang adik.

Naya bertahan lah, kakak pasti akan menyelamatkanmu....

Kamu adalah satu-satunya keluarga kakak, kakak tidak akan membiarkan sesuatu terjadi kepadamu....

Killa tidak bisa menahan air mata nya. Alhasil bulir-bulir bening itu kembali menetes membasahi wajah nya. Killa menatap kearah luar jendela.

Tidak sengaja Marvin menoleh ke arah Killa, dan mendapati gadis itu sedang menangis. Tangan nya gemetaran sedari tadi. Dengan spontan tanpa sadar tangan Marvin bergerak meraih tangan Killa yang gemetaran.

Killa terkejut merasakan tangan nya di genggam. Ia pun menatap wajah Marvin dengan lekat. Begitu pun dengan Marvin.

"Percayalah padaku, adik mu pasti akan selamat...." Ucap Marvin sembari menganggukkan kepala nya. Mencoba meyakinkan Killa dan membuat gadis itu tenang.

"Kau yakin? Naya akan selamat dan baik-baik saja?" Killa berucap dengan suara yang serak dan isak kan nya.

Marvin menatap jauh ke dalam netra indah milik Killa. Dia bisa melihat kekhawatiran di dalam sana. Gadis itu ternyata bisa sedih dan putus asa juga pikir Marvin.

"Aku yakin, berhenti lah menangis dan siapkan dirimu untuk menyelamatkan adik mu..." Marvin mengusap air mata Killa di wajah nya.

Killa mengangguk sembari mengusap wajah nya. Wajah sendu nya ketika menangis. Seketika berubah, tatapan nya kini tajam seakan membunuh. Killa tidak akan membiarkan orang-orang yang telah menculik adik nya itu berhasil kabur nantinya.

Tidak pernah juga terbayangkan oleh Killa jika sang adik akan menjadi korban atas pekerjaan nya. Demi untuk menangkap dirinya orang-orang itu menyandera Naya sang adik. Karena mereka yakin jika Killa akan menyerah dengan ancaman seperti itu.

Killa sendiri bertanya-tanya didalam hatinya. Siapa yang telah membocorkan informasi jika dia memiliki seorang adik. Karena selama ini tidak pernah ada yang mengetahui jika seorang Killa memiliki seorang adik. Kecuali dua orang yang tahu tentang itu. Yaitu Kikan dan Justin mantan pacar nya.

Killa tidak akan memaafkan dalang di balik penculikan adik nya ini.

Disisi lain, Killa dan Marvin tidak menyadari jika sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berdua.

Ken tersenyum dari balik masker hitam yang ia kenakan. Melihat Tuan nya itu sedang menyemangati seorang wanita. Bahkan bersedia menyentuh tangan wanita itu untuk membuat nya tenang. Mengingat betapa dingin dan datar nya Marvin yang selama ini dia lihat.

Tidak pernah sama sekali ia melihat Tuan nya itu memiliki sisi lembut seperti itu.

Semoga saja dengan hadir nya Nona Killa yang tiba-tiba masuk ke dalam hidup mu Tuan, bisa membuatmu merasa tidak kesepian lagi....

Karena selama ini aku bisa melihat rasa kesepian yang mendalam dari sorot mata tajam dan datar mu itu....

TBC.

Note : Jangan lupa like dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar☺️☺️

Vote dan beri hadiah Author supaya Author nya semangat untuk up💪🏻💪🏻