NovelToon NovelToon
DITALAK Karena Mendesah

DITALAK Karena Mendesah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Herliana

Dirga sangat mencintai Maya. Ia tidak ingin bercerai meski Maya menginginkannya. Ia selalu memaklumi Maya yang bertingkah seenaknya sejak Dirga kehilangan pekerjaan dan membuat keluarga mereka terpuruk.
Tapi suara desahan Maya di ponsel saat ia menghubunginya merubah segalanya.
Apa mereka akan tetap bercerai atau -lagi lagi- Dirga memaafkan Maya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Herliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

"Rania! Raka! Kalian kok harus dibangunin aja, sih? Kalau nggak dibangunin nggak bangun! Raka! Raka?" Maya berhenti mengomel. Matanya membulat sempurna. Tidak ada Raka di kamarnya. Hanya selimutnya yang terjatuh di lantai.

"Raka!" Maya menuju kamar Rania. Tapi kembali matanya membulat sempurna. Kamar itu kosong.

Maya baru merasakan suasana rumah yang lengang.

"Mereka kemana, sih?" Maya teringat Dirga dan bergegas berlari ke kamarnya untuk mengambil ponselnya.

Berdering..

Maya berjalan mondar mandir di dalam kamar sambil menggigiti kuku jarinya.

"Angkat, dong. Angkat!"

Begitu nada dering berhenti, Maya langsung menyembur,

"Dirga! Kamu bawa kemana anak - anakku?"

"Dirga?" suara di sana terdengar heran, tapi dingin.

"Iya! Dirga! Kamu bukan suamiku lagi! Mana anak - anakku?"

"Mereka anak - anakku, May. Mereka nggak mau punya Ibu yang egois dan mau senang sendiri."

"Terserah!" Maya membanting ponselnya ke atas tempat tidur. Menjambak rambutnya sendiri ke atas dengan kemarahan yang meluap.

"Tenang, May. Tenang. Bisa apa Dirga. Kemana Dia bisa membawa anak - anak kalau nggak ke rumah.. Ibu. Ya, pasti anak - anak di bawa ke sana." Maya bergegas berganti pakaian dan mematut diri seperlunya sebelum melesat ke rumah mertuanya.

"Anak - anak nggak ada di sini!" ketus Dedi. Maya tersentak kaget. Ia mulai panik. Kemana Dirga membawa anak - anak?

"Anak - anak udah berangkat sekolah, May." ucap Juwita lembut.

"Kenapa? Kamu ini gayanya aja mencemaskan anak - anak. Kemana Kamu seharian kemarin? Apa Kamu pikirin anak Kamu udah makan atau belum? Apa Kamu pikirin mereka kalau berdua aja di rumah, Apa Kamu nggak takut kalau mereka ada yang nyulik?"

"Siapa yang mau nyulik sih, Pak? Memangnya anak konglomerat?" pungkas Maya. Ia malas mendengar berondongan omelan mertuanya ini.

"Kamu..!" tubuh Dedi gemetar menahan emosi. Juwita mencoba menenangkannya,

"Sudah, Pak."

"Jangan suka marah - marah gitu, Pak. Bapak kan udah tua. Nanti kalau kena stroke gimana?"

Plakk!

Spontan Dedi menampar menantunya ini. Juwita hanya dapat membelalakkan matanya sebelum ia menarik tangan suaminya untuk menjauhi Maya.

"Pergi Kamu! Najis Kamu injak rumahku ini!"

Maya mendengus,

"Saya cuma mau jemput anak - anak! Apa itu salah?"

"Pergi!" teriak Dedi murka. Wajahnya menjadi merah padam. Juwita sangat mengkhawatirkannya.

"May, sebaiknya Kamu pergi." Juwita mendorong tubuh Maya keluar.

"Ibu ngusir Aku?" protes Maya.

"Ya!" jawab Juwita tegas. Ia segera menutup pintu dan menguncinya.

"Dasar tua bangka sialan!" rutuk Maya seraya berbalik dan melangkah pulang ke rumahnya.

"Aku akan menunggu anak - anak di rumah. Awas aja kalau mereka mau ketemu anakku!"

Maya terus merutuk.

Perjalanan dari rumah menuju rumah mertuanya cukup melelahkan baginya. Apaplagi ia langsung diusir pulang tanpa sempat duduk sejenak.

"Hai, Maya! Kebetulan ketemu di sini. Aku ada perlu sama Kamu!" teriak Monik. Monik ini tetangga sekaligus pelanggan setianya. Dia ini bekerja di club malam.

"Perlu apa?" tanya Maya malas. Ia biasa melayani teman - teman sosialitanya. Hanya pinjaman 1 juta dianggapnya remeh.

"Biasa, lah. Ada, kan?"

"Berapa?"

"1 juta aja. Ada, kan?" Maya mencibir. Tuh, kan.

"Aku nggak bawa uang. Ayok ke rumah."

"Yaah~, padahal mumpung ketemu di sini. Kenapa nggak bawa uang, sih?" tanya Monik. Tapi ia mengikuti langkah Maya. Namanya juga orang butuh.

"Aku tadi cuma mau nyamperin anak - anak di rumah Ibu. Tapi mereka udah berangkat."

"Kenapa anak - anak ada di rumah Ibumu?"

"Bukan Ibuku!" ketus Maya. Ia masih merasa kesal.

"Iya, Ibu mertuamu." mereka sudah sampai di rumah Maya.

Maya mengeluarkan kunci dari kantong jeansnya.

"Ayok masuk." Maya membuka pintu lebar - lebar.

"Ya amplop!" seru Monik.

"Kenapa?" tanya Maya heran.

"Rumahmu kayak kapal pecah gini, May. Acakadul beibeh!" Maya tertawa. Bahasa si Monik ini memang selalu ajaib.

"Emang Kamu belum beberes rumah, May? Males pake banget sih, Kamuu..!"

"Bawel, ih!" Maya masuk ke dalam kamarnya sementara Monik menghempaskan bokongnya yang bahenol di atas sofa. Bokong yang laris diobok - obok di tempatnya bekerja.

*****************

"Biasanya ada si Bibik, tapi nggak tau, deh. Udah 2 hari ini ngelalntur kemana! Nih, 1 juta, kan?"

Monik menerim uang yang diulurkan Maya.

"Ke laut, kalii..! Eh, Kamu nggak mau nyari penggantinya?"

"Pengganti siapa?"

"Pengganti si Bibik, lah. Masa' pengganti suamimu, siih?"

Senyum di bibir Maya hilang. Monik merasa ada yang aneh.

"Kenapa? Kamu mau cari pengganti suamimu juga?" tawanyaa membahana di dalam rumah.

"Kepalamu!" sungut Maya.

"Udah, kan? Pulang sana!"

"Ngusir?"Maya tersenyum kecut. Itu pertanyaan yang sama pada ibu mertuanya.

"Aku kan mau beres - beres rumah? Emang Kamu mau bantuin?" jelas saja Monik memilih pergi dari rumah Maya.

"Sudah kuduga." Maya menjebik dan mulai merapikan rumahnya. Ia juga memasak demi mengambil hati putra putrinya hingga tak terasa siangpun menjelang.

Maya berdiri di depan rumah untuk menyambut Raka dan Rania tapi ia terkejut saat melihat Diana pulang sendirian.

Maya bergegas berlari mencegatnya,

"Raka dan Ranianya mana?"

"Nggak tau, Tante." jawab gadis kecil teman sekolah Raka dan Rania itu.

'Biasanya mereka pulang bersama.' batin Maya heran.

"Memang mereka belum pulang, ya?"

"Udah kok, Tante. Semuanya udah pulang."

"Lho? Mereka kemana, ya? Mereka nggak bilang sama Kamu?" gadis kecil itu menggeleng. Ia terlihah takut.

"Aku mau masuk, Tante." Maya tersadar. Dari tadi ia memegang tangan anak itu.

"Iya - iya. Masuk sana." Maya tersenyum pada Diana. Ia sendiri kembali ke depan rumahnya, tempat ia menunggu sejak tadi.

Maya mulai merasa kesal. Ia sengaja memasak banyak untuk mengambil hati anak - anaknya. Tapi mana?

Mana - Mana Manaa?!

Maya merasa sangat marah ketika menyadari kalau Raka dan Rania tidak pulang ke rumah. Mereka pasti pulang ke rumah Eyangnya.

Maya masuk ke dalam rumahnya dengan langkah di hentak - hentakkan.

"Aku nggak mungkin menjemput mereka ke rumah Ibu." sungutnya kesal.

"Apa tadi kata orangtua itu? Najis kalau Aku menginjak rumahnya lagi!"

Maya berjalan mondar - mandir. Ia lalu meraih ponselnya dan mulai memencet panggilan.

Berdering..

"Apa lagi, May?" kini Dirga yang langsung bicara begitu hubungan tersambung.

"Kamu di mana?!"

"Aku dimana? Kamu ingin tau? Tumben,"

"Dirga! Aku nggak bercanda!" terdengar suara keluhan dan helaan nafas.

"Sejak kapan Kamu jadi senang bercanda, May?"

"Kamu dimana?!" pertanyaan dengan nada tajam. Tepatnya, menginterogasi. K

"Aku lagi keluar sama Tikno."

"Ngapain? Kemana?"

"Kok Kamu mau tau? Apa Kamu mau nyusul Aku ke sini?" Maya terdengar mendecih.

"Aku mau bicara!"

"Ini Kita lagi bicara." Maya mengepalkan tangannya. Rasanya ia ingin meninju tembok tapi nanti tangannya yang sakit.

"Kamu sama anak - anak?" Dirga tertawa sinis.

"Anak - anak kan, sekolah."

"Mereka udah pulang, tapi nggak pulang ke rumah!" Dirga menarik nafas panjang.

"Dirga, dengar. Aku minta Kamu bawa anak - anak pulang." kembali Dirga menarik nafas sepanjang - panjangnya dan menghembuskannya dengan kasar. Tikno menoleh.

************

1
Ma Em
Biarkan Maya dan Gery kapok karena terlalu berambisi menguasai harta orang akhirnya dia terjerumus sama perbuatan mereka sendiri.
Dian Herliana: mantap, Kak Ma Em
total 1 replies
Ma Em
Sukur alhamdulillah penjahatnya sudah ditangkap semoga Gery dan Maya mendekam lama dipenjara si Maya terlalu ambisi mau menguasai harta orang dan Gery yg mau saja menuruti kemauan Maya .
Ma Em
Wow hebat akhirnya kebohongan Gery diketahui pak Handoko dan skrg Gery dan Maya sdh ditangkap polisi dan semoga Dirga secepatnya bisa menikah dgn Nara.
Ma Em
Semoga niatnya Gery dan Maya untuk melenyapkan pak Handoko gagal thor jgn biarkan Gery dan Maya menang semoga kelakuan Gery dan Maya kali ini tdk bisa lagi di maafkan sama pak Handoko dan langsung diusir.
Ma Em
menikahlah Dirga dengan Nara singkirkan si Gery dan Maya dari rumah pak Handoko
Ma Em
Pak Handoko selalu tdk percaya sama omongan Nara skrg pak Handojo sendiri yg kena ulahnya Gery dan Maya semoga segera dapat buktinya bahwa Gery dan Maya yg meracuni pak Handoko dan usir tuh si Gery dan Maya biar jd gembel
Ma Em
pak Handoko cepat pecat si Gery cuma jadi benalu saja apalagi si Maya sok berkuasa di rumah orang
Ma Em
thor jangan sampai pak Handoko diracun sama Maya semoga pak Handoko segera tau niat jahat Maya dan Gery
Ma Em
jangan sampai Gery yg mengenal Nara duluan bisa bahaya nanti karena kebohongan dan kelicikan Gery belum diketahui pak Handoko dan cepatlah Dirga nikahi Nara jgn sampai dikacaukan sama si Gery
Sivia
jangan lama-lama konflik ya ka.
Dian Herliana
mantap, Kak Ma Em 👍
Ma Em
Pak Handoko cepatlah usir dua benalu yg ada dirumah pak Handoko nanti kalau dibiarkan tinggal lama lama bisa habis perhiasan Nara diambil Gery untuk si Maya.
Ma Em
Dirga cepat resmikan Nara menjadi istrimu sebelum ketahuan si Gery dan Maya takut Gery berbuat jahat sama Nara jangan sampai ada yg menghalangi niat baik kamu Dirga dan Nara
Sivia
semngat thor🥰
Ma Em
Tikno kan sudah tau kalau Dirga menyukai Nara nah skrg Tikno yg heran kok Nara msh hidupi
Sivia
jangan lama ya.. thor? buat penyesalan yang menyakitkan buat dua manusia yang tidak punya hati thor
Dian Herliana: siap, Kakak..
makasih untuk dukungannya 😊
total 1 replies
Ma Em
Gery dan Maya kamu pasti akan menyesal setelah pak Handoko mengetahui kebusukan kamu
Ma Em
Thor jangan sampai pak Handoko di celakain sama Gery dan Maya dan semoga pak Handoko mengetahui niat jahat Gery dan Maya
Dian Herliana: lanjut terus, Kakak..
makasih untuk dukungannya/Smile/
total 1 replies
Ma Em
Thor pak Handoko segera mengetahui rencana Maya dan Gerry yg mau melenyapkan Pak Handoko
Dian Herliana: siaaap!
total 1 replies
Ma Em
Thor coba tolong bukakan matanya pak Handoko agar bisa melihat Gery yg sebenarnya apalagi sekarang ada wanita ular si Maya yg selalu menghasut Gery jgn sampai pak Handoko menyesal akhirnya
Dian Herliana: siaaaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!