mengkisahkan tentang dua wanita cantik dengan ikatan ibu dan anak tiri. kasih sayang yang tulus membuat mereka saling menyayangi layaknya seperti ibu dan anak kandung.
Shinta berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai dokter gigi di salah satu klinik Indonesia . Mempunyai sifat keibuan yang sangat lembut dan menyayangi anak kecil. Namun galak terhadap semua pria yang berusaha mendekatinya.
Syifa gadis mungil yang berusia 5 tahun , tinggal bersama ayah dan kakek neneknya . Ayahnya begitu menyayanginya tetapi juga begitu sangat angkuh ketika berhadapan dengan orang lain, Ibunya meninggal kan dia dan ayahnya diusia Syifa belum genap 1 bulan demi lelaki yang lebih kaya dari ayahnya . Hal itu membuat ayahnya menjadi seorang yang sangat dingin terhadap orang asing.
Pertemuan Syifa terhadap Shinta membuatnya merasakan sosok kasih sayang seorang ibu. Ternyata ayah dari Syifa merupakan musuh terbesar dari Shinta di SMA yg merupakan kakak kelas Shinta . bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sangrainily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 23
Revan hendak masuk kedalam ruang ICU, namun langkah nya terhenti karena seseorang memanggilnya orang itu adalah Caca ibu kandung dari Syifa. Ia mengerutkan dahinya karena heran melihat Caca yang tiba tiba datang kerumah sakit, wanita itu berlari mendekati tubuh Revan.
"Di...dimana Syi...Syifa" bertanya dengan nada ngos ngosan.
"Sedang apa kau kesini? ada keperluan apa?"
"Syifa Puteri ku, aku berhak menemui dan mengetahui kabarnya" Ucap Caca dengan kesal
"Apa? Puteri kau bilang? dasar wanita tak tau malu! kemana kau saat dia berusia 1 bulan, kau tega meninggalkan nya bukan? jadi berhentilah dengan ber pura-pura perduli dengan anakku" Ucap Revan dingin.
"Terserah kau mau bilang apa, aku akan menemui anakku" Berlalu meninggalkan Revan dan hendak memasuki ruangan ICU dimana Puterinya berada, namun langkahnya terhenti.
"Aw...sakit!" Keluh Caca Karena Revan menarik lengannya dengan kuat.
"Pergi kau dari sini, Syifa tak membutuhkan mu jangan mengacaukan keluargaku lagi!" ucap Revan dengan sorotan mata tak bersahabat.
"Lepaskan, aku hanya ingin menemui dan melihat kondisi anakku. Aku khawatir akan keadaannya" Teriak Caca.
"Anak kau bilang? mana ada seorang ibu yang tega meninggalkan anaknya pada saat umur anaknya sebulan, jadi jangan kau katakan bahwa kau seorang ibu yang mengkhawatirkan kondisi anakmu" Ucap Revan dengan tegas.
"Aku mohon, sekali ini saja" memohon dan menangis.
"Aku tau aku salah, tapi izinkan aku melihat anakku sekali ini saja Van"
"Aku bilang tidak ya tidak!! Sebaiknya kau pergi dari sini!!!" Teriak Revan, sampai mengundang perhatian semua orang yang berada di sekitar situ. Caca pasrah, ia tau bagaimana sifat mantan suaminya. Ia beranjak pergi dari rumah sakit, Revan menatap punggung wanita itu yang semakin jauh dari pandangannya. Setelah Caca sudah tidak ada, Revan terduduk lemas di bangku rumah sakit.
"Wanita itu, wanita yang sangat ku cinta. Yang tega meninggalkan ku dan anaknya hanya karena harta, padahal saat itu aku dan juga Syifa sangat membutuhkan dia" melamun mengingat bagaimana dulu dengan tega nya Caca meninggalkan ia dan juga Syifa demi lelaki lain yang lebih kaya. Bahkan lelaki itu adalah rekan bisnis Revan dulu, ia menggertakan giginya, menggenggam tangannya dengan geram.
"Setelah sekian lama, untuk apa dia hadir lagi" Ucapnya geram, ia pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya yang sangat kacau dan berantakan. Kehadiran sang mantan isteri membuat mood nya sangat kacau tak beraturan. Ia mengontrol emosinya, dan segera meninggalkan toilet menuju ruangan sang Puteri. Ia ingin masuk keruangan ICU namun ia melihat sosok wanita sedang menggenggam tangan Puterinya. Orang itu tak lain adalah Shinta, Revan mengurungkan niatnya untuk masuk. Ia memandangi kedua wanita itu dari kaca luar. Revan tersenyum ia tak menyangka ada yang menyayangi Puterinya padahal mereka hanyalah orang asing.
******
Didalam ruangan, Shinta habis mengelapi tubuh Syifa dengan air hangat, ia memakaikan bedak my baby dan juga minyak telon ke tubuh mungil gadis itu, agar tetap terjaga keharumannya. Mengganti pakaian Syifa dengan sangat hati hati. Setelah itu, ia mencium pipi Syifa yang sangat menggemaskan.
"Hey Puteri kecil, kau sudah terlalu lama tertidur, ayo bangunlah! apa kau tak merindukan aku?" bertanya dengan memonyongkan bibirnya. Berharap Syifa memberikan respon dan segera sadar namun tak ada perubahan juga, gadis itu masih tetap dalam kondisi tak sadarkan diri. Revan memandangi keduanya dari Luar, ia sangat bersyukur bahwa masih ada yang menyayangi Puterinya layaknya anak kandungnya sendiri.
Sudah Favorit 💙
Terima kasih kak author atas novel yg bagus ini
Sampai jumpa di kisah selanjutnya
Kau sengaja menyembunyikan diary nenekmu & terus mempengaruhi Cia untuk berbuat jahat...
Tega nian kau Elsa....
Lalu,untuk apa lagi kau ingin bertemu Revan & Shinta?
Apa yg akan kau lakukan?
Dan berkat penjelasan dari Syifa,Kgphanza & Arvan,Cia tahu Shinta tak bersalah ....Shinta sangat baik..
Apakah ini yg kau inginkan?