LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
LL 16
"Jenna, kau di mana?" Tanya Lune.
"Aku berlibur dengan keluargaku. Ada apa? sahut Jenna.
"Ck, oke bye," ucap Lune dan menutup teleponnya.
Lalu Lune menelepon Claire.
"Claire, kau di mana? Aku ingin ke rumahmu," tanya Lune.
"Aku sedang sibuk," jawab Claire.
"Kau aneh beberapa hari ini. Ada apa? Apakah ada masalah?" tanya Lune.
"Tidak, aku memang sangat sibuk minggu ini," jawab Claire.
"Hei, kau membuang bra mu di kursi belakang?"ucap Louis tiba tiba dan membuat Claire mendengar hal itu.
"Louis, shut up!!" Bisik Lune.
"Kau bersama Louis, Lune?" tanya Claire.
"Hmm, ya. Oke, bye," ucap Lune dan menutup ponselnya.
"Kau ini apa apaan? Bagaimana jika dia mengadukanku pada Lana? Lalu Lana mengadukanku pada Daddy," ucap Lune kesal.
"Bukan urusanku," jawab Louis dan memberikan bra Lune.
Lune mengambil bra hitamnya dan kembali membuangnya ke belakang.
"Aku hanya titip sebentar. Nanti akan kuambil lagi," ucap Lune.
"Lalu aku harus mengantarmu ke mana sekarang? Cepatlah. Aku tak tahan dengan celana basahku," kata Louis.
"Ajak aku ke rumahmu," jawab Lune dengan entengnya.
"Tidak," sahut Louis.
"Please. Setelah ini aku tak akan mengganggumu lagi dan tak akan muncul di depanmu lagi," kata Lune dengan wajahnya yang memelas.
"Orang tuamu akan menuduhku menculikmu," ucap Louis.
"Tak akan," jawab Lune.
"Baiklah, ini maumu," kata Louis dan akhirnya melajukan mobilnya menuju penthouse nya.
*
Setibanya di penthouse, Lune dan Louis langsung masuk ke unit penthouse milik Louis.
"Kau tinggal bersama siapa?" tanya Lune.
"Sendirian," jawab Louis.
Lune menuju ke sebuah kamar tapi Louis menahan tangannya.
"Itu kamarku. Kau di sana," ucap Louis menunjuk ke sebuah kamar lain.
Lalu Lune segera berlari ke kamar itu. Lune masuk ke kamar mandi dan membuka semua pakaiannya.
Lune mandi di bawah shower hangat dan itu membuatnya nyaman.
"Ooouuhh," rintih Lune ketika melihat lukanya terlihat terbuka karena perbannya hampir terlepas.
Lalu Lune menyelesaikan sesi mandinya dan memakai handuknya.
Lune kemudian keluar dan mencari baju bersih di lemari. Dia memakai baju apa pun yang ada di sana.
Dan Lune memakai baju crewneck berwarna hitam dan terlihat sangat besar di tubuh langsingnya.
Lune kemudian keluar dari sana dan melihat Louis di ruang tengah sedang bersandar di sofa sembari melihat ke arah televisinya.
"Louis, kau punya kotak obat?" tanya Lune.
Louis menoleh dan melihat Lune.
"Ada apa?" tanya Louis.
Lalu Lune duduk di sebelah Louis dan memperlihatkan kondisi kakinya yang lukanya kembali berdarah.
"Lukamu belum sembuh?" tanya Louis.
"Belum," jawab Lune.
"Kau pasti tak mendengarkan saran dokter," kata Louis.
Louis kemudian berdiri dan mengambil kotak obatnya.
Tak lama, Louis pun kembali duduk di sofa dan mengangkat kaki kiri Lune naik ke pahanya.
"Ck ck ck ... Kau sudah kuberi uang tapi tak merawat lukanya sama sekali," ucap Louis.
"Aku terlalu sibuk kuliah dan basket," jawab Lune.
Louis mulai mengobati luka Lune dan memasang perbannya kembali.
Lune melihat ke arah wajah tampan Louis selama Louis mengobati lukanya.
"Kau baik juga," kata Lune.
Louis menoleh ke arah Lune dan tak menjawab apa pun.
"Jadi sampai kapan kau akan di sini?" tanya Louis.
"Sampai malam. Aku terlalu malas pulang," jawab Lune yang kemudian merebahkan dirinya di sofa tapi dengan kaki yang masih ada di atas paha Louis.