Sugih Ronggeng merupakan kisah terdahulu hingga kini yang tidak pernah usai (terkecuali). Nadia merupakan gadis cantik dari keluarga Kartaca yang ia ketahui bahwa dirinya merupakan cucu ke 7. Banyak kejadian yang tidak Nadia pahami, namun Nadia yakin, di ujung sana "pasti ada penawarnya".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa yang terjadi?
Setelah melihat kejadian yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, Nadia pun jatuh pingsan.
2 Hari kemudian, Nadia sangat begitu kaget melihat posisinya tertidur di lantai,
"Kok bisa ada di sini?" Nadia bertanya kepada dirinya sendiri,
Nadia pun lantas bangun dan,
Ya, Nadia baru ingat bahwa 2 hari yang lalu Nadia memutuskan untuk pergi ke desa Aden. Nadia pun masih mengingat betul bagaimana kejadian 2 hari yang lalu yang Nadia lihat dari awal mula hingga akhir.
Tubuh Nadia lemas, Nadia hanya memiliki minuman yang berada di tas nya.
Nadia pun minum dan menghela nafas sejenak,
"Sepertinya aku pulang dulu saja, mungkin Ayah dan Ibu khawatir karena aku pergi tidak berpamitan kepada mereka" Pikir Nadia.
Nadia pun menyalakan mobil nya dan pulang ke kota.
Seperti biasa, perjalanan dari desa ke kota membutuhkan waktu lama, Nadia pun pada akhirnya sampai di kediamannya di waktu malam hari.
"Ayahhhh, Ibuuuuuuu Neng pulang" Ucap Nadia kepada orangtuanya.
"Kok sepi? Pada kemana ya?" Ucap Nadia.
"Ayahhhhh, Ibuuuu?" Ucap Nadia yang ke dua kalinya.
Nadia pun tampak kebingunan, kenapa rumahnya sepi, ayah dan ibu dimana?
Nadia pun berlari menuju kamar orangtuanya yang berada di lantai atas.
"Ayah Ibu" Ucap Nadia sembari mengetuk pintu.
Tak ada tanda - tanda jawaban yang menenangkan hati Nadia. Nadia pun langsung membuka pintu dan,
Nadia terjatuh.
Badan Nadia gemetar,
Tangis Nadia pecah.
Nadia tidak pernah membayangkan bahwa apa yang di lihatnya saat ini adalah nyata. Nadia mencoba menampar pipi kanan dan kiri dan berharap apa yang sudah dilaluinya saat ini hanyalah mimpi.
Apa yang Nadia lihat?
Nadia mendapati ayah dan ibunya terikat di kursi. Entah bagaimana ceritanya mereka bisa terikat secara bersamaan.
Nadia pun mencoba membangunkan kedua orangtuanya. Alih - alih hanya pingsan. Tidak ada denyut nadi ketika Nadia memeriksa tangan keduanya.
"Ayahhhhhhhh, Ibuuuuuuuu" Nadia tak henti - hentinya menangis.
Nadia pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib dan ya dirinya kini hidup sebatang kara.
Setelah kepergian kedua orangtuanya, kehidupan Nadia kian hampa, tak pernah terbayangkan bahwa dirinya memiliki nasib seperti ini. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa keluarganya habis? Bagaimana kedepannya? Apakah sekarang gilirannya? Ataukah ada penawar untuk memutus hal - hal yang tidak diinginkan ini? Pikir Nadia.
Hari demi hari, minggu ke minggu, bulan dan 5 tahun berlalu kejadian demi kejadian sudah tidak pernah lagi menimpa Nadia. Nadia mulai menemukan seberkas cahaya di usianya yang sudah menginjak angka 30 tahun.
Masih teringat jelas permintaan ayah dan ibunya kepada Nadia untuk segera berumah tangga.
"Ayahhhhh, Ibuuuuuu kenapa kalian pergi meninggalkan Neng?" Ucap Nadia ketika menyambangi kuburan kedua orangtuanya.
"Ayahhhhh, Ibuuuu ini calon Neng" Nadia pun memperkenalkan calon cikal bakal yang menjadi suaminya.
Nadia dan calonnya ini memiliki selisih usia sekitar satu tahun saja dan lebih muda dari Nadia. Nadia pun sebenarnya merasa dilema memilih Randy yang usianya lebih muda satu tahun darinya.
Namun Nadia berpikir kembali, jika bukan Randy, siapa yang mau sama Nadia? Status Nadia anak yatim piatu, usianya sudah terbilang sangat dewasa, tidak ada waktu lagi untuk mencari atau memilih - milih pasangan.
Sedangkan Randy, anak semata wayang yang terlihat kagum kepada Nadia si wanita pekerja keras.
Orangtua Randy sebenarnya tidak setuju jika Randy memilih Nadia. Namun tekad Randy dalam memperjuangkan Nadia begitu kuat,
Mereka pun merencanakan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.