Misi Cinta 66 Hari

Misi Cinta 66 Hari

Malam yang Tidak Terduga

Seyra menghela napas dalam-dalam saat dia melihat jam di tangannya. Setengah jam lagi, waktu menunjukkan pukul 10 malam, Seyra bersiap menutup Kafe. Setelah itu, dia masih harus bekerja selama beberapa jam di Club malam tempat dia bekerja.

"Sey, kamu berangkat aja sekarang ke Club, biar nanti aku yang lanjutin bersihin mejanya." ujar Joya sahabat Seyra dari meja kasir setelah selesai menghitung pemasukan uang Kafe hari ini

"Serius, Jo?" tanya Seyra dengan nada sumringah ke sahabat sekaligus pemilik Kafe itu

"Serius lah, cepet sono, nanti kamu dimarahin bos Club kece." seru Joya lagi dengan nada ngeledek

"aaaww terima kasih, sahabatku Joya tersayang." Seyra berlari sambil membawa kain lap meja ke arah Joya

"Ini tuan putri, jangan lupa lap sampai kinclong ya, Babay." dengan nada membalas ledekan sahabatnya tadi

"Ih rese lu, hati-hati." teriak Joya ke Seyra yang tengah berlari keluar setelah mengambil tasnya

Jarak Club lumayan dekat dengan Kafe Joy, hingga setiap malamnya Seyra selalu jalan kaki ke sana. Setelah kurang lebih 10 menit berlari, ia sampai di Club. Ia langsung masuk ke ruang ganti pelayan dan mengganti pakaian dengan baju kerjanya.

Sebelum mulai bekerja, Seyra pergi ke toilet untuk berdandan. Ia memandang dirinya di cermin, melihat tetesan keringat mengalir kepipinya lembut. Dia menambahkan warna bibir agar sedikit lebih terlihat fresh, melepaskan jedai bentuk kupu-kupu yang melekat indah dirambutnya. Rambutnya yang hitam panjang tergerai lembut, memancarkan kecantikan dan keanggunan wanita tersebut.

Seyra keluar dari toilet setelah selesai berdandan, ia mulai mengambil tray yang sudah disediakan diatas meja Bar untuk diberikan ke para tamu yang ada disana.

"Hai cantik." goda pria asing yang tengah duduk di samping meja Bar dengan setengah mabuk

Seyra hanya membalas godaan pria tersebut dengan senyuman manisnya dan langsung berbalik pergi mencari nomor meja orang yang sudah memesan minuman tadi. Dia sebenarnya bisa saja menendang laki-laki itu, tapi karena ini lagi jam kerja, dia manahan diri untuk tidak menginjaknya di tempat saat itu juga.

Selesainya mengantar minuman, Seyra tanpa sengaja melihat sosok yang terlihat tidak asing sedang duduk sendiri di kursi lain. Dia memang agak sedikit ragu dan tidak terlalu peduli atas apa yang dilihatnya, lalu memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Kayaknya sekarang ada tamu VIP deh." bisik Tera teman kerja Seyra di Club

"Tamu VIP? Kata siapa?" tanya Seyra penasaran, karena di Club itu jarang sekali ada tamu VIP, makanya dia agak tidak percaya dengan omongan Tera

"Sey, lo lupa kalau pacar gue kerja di bagian administrasi?" tegas Tera

"Gue lupa Ter, Sorry." jawab Seyra sambil terkekeh pelan

"Lo mau tau gak kerennya tamu VIP kita ini juga?" tanya Tera dengan nada yang membuat Seyra penasaran lagi

Seyra mengangguk dan masih terkekeh dengan ekspresi Tera yang lucu karena kenyataan tamu VIP yang luar biasa

"Katanya dia itu baru selesai kuliah di luar negeri dan hari ini dia pulang ke Indonesia setelah 4 tahun di sana, kerennya lagi dia itu anak dari pemilik perusahaan terkaya di Indonesia Sey."

Seyra tertegun dengan tatapan kosong dan tidak percaya mendengar pernyataan temannya itu, karena yang ia tahu pacarnya juga kuliah di luar negeri dan ayahnya adalah pengusaha kaya.

"Namanya siapa?" tanya Seyra waswas, takut kalau Tera menjawab nama orang yang dia kenal

"Arga Ta-a " jawab Tera terhenti seperti memikirkan lanjutan dari sebuah nama

"Arga Tamara?" tepis Seyra

"Iya, Arga Tamara!" tegas Tera

Mendengar nama itu, Seyra langsung terpaku seolah-olah ia berharap kalau nama itu bukan nama orang yang dia kenal. Bagaimana bisa, kekasihnya tidak memberi kabar kalau dia akan pulang ke Indonesia setelah 4 tahun tidak bertemu padahal mereka masih berkomunikasi. Lebih sakitnya lagi, kenapa kekasihnya menjadi tamu VIP di tempat ia bekerja. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul dipikiran Seyra, menggetarkan hatinya. Mengingat, tadi juga dia sempat melihat sosok yang tidak asing dan ternyata benar kalau itu adalah Arga, pacarnya.

"Ter, gue kesana dulu ya." ucap Seyra sambil menaruh tray yang ada dipegangnya diatas meja dekat mereka berdiri

Seyra berlari ke tempat dimana tadi dia melihat Arga duduk sendirian. Namun sesampainya di sana, Arga sudah tidak ada. Seyra tidak putus asa dan terus mencari Arga kesana kemari. Dari kejauhan, Seyra melihat orang yang dicintainya sedang menari dengan wanita lain, membawa secangkir wine ditangannya. Sontak saja perasaan Seyra begitu hancur, tidak percaya dengan apa yang dia lihat di depan matanya.

Terlihat Arga yang tengah mabuk bersama wanita itu, sedangkan Seyra melihat kelakuan mereka dari kejauhan. Dengan setengah sadar, Arga terlihat menggandeng wanita itu pergi bersamanya. Seyra yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, mengikuti langkah Arga yang entah akan pergi ke mana membawa wanita dengan memakai mini dress merah maroon itu.

Tepat di depan kamar VIP, Arga berhenti berusaha membuka pintu dan masuk bersama wanita itu. Seyra berdiri disana terpaku, merasakan gemuruh hebat melanda jiwanya. Tentu saja Seyra mendengar semua yang terjadi di dalam kamar itu. Apa yang akan dilakukan seorang pria dan wanita jika mereka berada di dalam ruangan yang sama dan dalam keadaan mabuk, tidak sadarkan diri kalau tidak melakukan hubungan intim.

Seyra duduk di depan pintu, memeluk kedua kakinya menatap kamar yang penuh suara bergejolak tadi malam. Dengan tatapan kosong penuh kekecewaan, matanya sudah sembab karena tangisannya yang tidak bisa bersuara lagi, seolah-olah ia sudah tidak bisa berkata-kata dan mengeluarkan unek-uneknya. Seyra yang dulunya selalu ceria, dipatahkan karena kejadian yang merenggut keceriannya dalam semalam.

Pintu terbuka, mata Seyra melihat kaki pria yang membuka pintu itu. Bola mata Seyra perlahan mengeja jejak tubuh pria itu, mulai dari ujung kaki hingga mata mereka saling bertatapan. Dan ya itu memang benar, Arga.

"Sey-ra" panggil Arga kaget yang langsung menghampirinya

"u okay?" tanya Seyra pelan tak berdaya kepada Arga

"Sey, Seyra ini bukan seperti yang kamu lihat, aku cuma-" perkataan Arga terhenti dengan nada panik, karena ia tahu Seyra tidak sebodoh itu, dia pasti tahu apa yang Arga perbuat tadi malam bersawa wanita dengan kondisi mabuk di dalam kamar.

Seyra menatap Arga, melihat sebuah penghianatan di depan matanya sendiri. Perasaan kecewa, sakit, terluka, perih, semua jenis kesakitan ada dalam hatinya.

"AYO PUTUS" ucapan itu terlontar secara tiba-tiba dari mulut Seyra, ternyata rasa kecewanya sudah melebihi rasa cintanya yang ia jaga selama ini

"Oke, kalau itu mau kamu." tegas Arga dengan ekspresi berpura-pura terlihat tegar. Bagaimanapun ia juga tahu kalau dirinya bersalah dan menghancurkan perasaan kekasihnya.

Butiran-butiran kristal terjatuh satu persatu dari mata Seyra. Hati yang ia jaga selama 4 tahun lamanya, ditinggalkan untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri, ternyata mendapatkan balasan semenyakitkan itu.

"Kamu terlalu sok suci Sey. Kamu gak pernah nurutin hasratku. Aku juga sama kayak cowok diluaran sana yang mau tidur dengan wanitanya. Tapi kamu tidak bisa Sey, kamu tidak bisa melakukan itu buat aku."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!