NovelToon NovelToon
Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja harus menjadi pengasuh 3 anak CEO nakal yang tiba-tiba sangat lengket padanya?

Rosetta, seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun, adalah putri seorang bupati yang memiliki keinginan untuk menjalani hidupnya sendiri. Namun ayahnya telah membuat keputusan sepihak untuk menjodohkan Rosetta dengan seorang pria tuatua bernama tuan Bramasta, yang memiliki usia dan penampilan yang tidak menarik. Rosetta sangat enggan dengan keputusan ini dan merasa bahwa ayahnya hanya menggunakan dia sebagai alat untuk meningkatkan karir politiknya.

Hingga puncaknya Rosetta memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sisi lain ada Zein arga Mahatma, seorang bussiness man dan single parents yang memiliki tiga anak dengan kenakalan di atas rata-rata. Karena kebadungan anak- anaknya juga tak ada yang sanggup untuk menjadi pelayan di rumah nya.

Dalam pelarian nya, takdir mempertemukan Rosetta dan ketiga anak Zein yang nakal, bagaimana kah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 16

Zein menatap layar ponsel nya dengan sekejap, tiba-tiba wajahnya berubah menjadi serius. Kata- kata Victoria membuat hati dan pikirannya menjadi terbelah. Di satu sisi, ada rasa tanggungjawab terhadap hubungan mereka, bukan hal yang menjurus ke perasaan dan romantisme, tapi lebih ke menjaga hubungan kerjasama antara dirinya dengan tuan Frederick cheng. Tapi di sisi lain ada perasaan hangat yang mulai tumbuh untuk Rosetta dan dia tidak bisa menyangkal itu.

Zein membuang napas panjang, lalu menaruh ponsel nya di atas meja samping, tanpa berniat untuk membalas pesan itu. Victoria adalah seorang nona muda yang pastinya sangat di manja, ambisi gadis itu untuk mendapatkan nya juga pasti karena pengaruh cara orang tuanya yang membesarkan nya selama ini dengan penuh kemanjaan dan semua kemauan nya yang selalu di turuti. Memikirkan masalah ini membuat Zein jadi merasa lebih pusing dari sebelumnya.

"Papa ada apa? " Alvaro si paling peka, adalah yang pertama kali menyadari perubahan raut wajah sang ayah.

Zein terhenyak untuk beberapa saat, baru menyadari tatapan semua orang kini mengarah padanya. Zein lantas berdeham sekilas demi menetrakan nada suara nya.

"Tidak apa-apa, papa... hanya sedikit kelelahan, " ucapnya agak sedikit terjeda. "Kalian makanlah lagi, papa mau ke kamar sebentar. "

"Dan untuk mu. " Arah mata zein menyorot kepada Rosetta. "Temui saya di ruang tengah nanti. Ada yang kita bicarakan soal kontrak kerjamu di sini. "

Rosetta menelan ludah berat, karena tatapan Zein yang selain tajam juga tak dapat terbaca. "Baik tuan. "

Zein mengangguk sekilas, lalu beranjak dari kursi untuk pergi ke kamarnya. Kini hanya tinggal mereka berempat di meja makan, Rosetta kemudian mulai berbicara kembali untuk mencairkan suasana yang sempat tegang.

"Ayo di makan spaghetti. Aku ingin tahu nilai dari kalian soal spaghetti buatan ku ini, " ujar Rosetta dengan tersenyum lebar.

Alvaro yang pertama mencicipi nya, ia mengunyah dengan penuh khidmat lalu mengacungkan jempolnya ke depan wajah Rosetta. "Ini enak! " ujarnya serius lalu wajahnya semakin sumringah. "Kak sissy, ternyata bisa memasak juga. "

Kemudian Alaska dan Chiara mulai mencicipi nya secara bersamaan. Mereka mememberikan respon yang sama dengan Alvaro.

"Ini enak banget kak sissy! kapan- kapan buatin lagi ya. " seru Alvaro, mengacungkan dua jempol di sertai cengiran.

Chiara pula mengacungkan sendok dan garpu nya tinggi- tinggi. Euphoria tampak jelas di wajahnya yang imut itu. "Ini adalah spaghetti tel enak yang pelnah Chia makan.Chia kasih bintang sepuluh! "

Rosetta tertawa atas berbagai respon dari ketiga anak itu.

"Hahaha, terimakasih anak- anak. Aku terharu, pasti akan ku buatkan lagi untuk kalian nanti, " ujar Rosetta sambil bertepuk tangan kecil.

"Horeeee! " ketiganya kompak bersorak riang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesuai perintah Zein, kini Rosetta sudah berada di sofa ruang tengah. Tidak duduk di sofa nya melainkan berdiri di samping sofa itu. Sama seperti pagi tadi, dia masih memakai baju yang berada di kamar perlengkapan ART. Bajunya agak kelonggaran untuk nya dan menurut nya style nya sedikit kuno tapi setidaknya nyaman untuk dia pakai.

Rosetta memilin genggaman jemari karena gugup. Tak lama orang yang di nanti tiba. Zein datang menghampiri dengan tubuh berotot nya yang di lapisi baju tidur tipis berbahan tipis, hingga membuat Rosetta tanpa sadar menelan ludah karena bisa melihat jelas bentuk tubuh nya.

"Astaga, roti sobek. " gumam Rosetta dalam hati sambil mengigit bibir bawahnya. Tapi setelahnya Rosetta sadar dan menghenyakkan berbagai pikiran yang ada di otaknya saat ini.

"Sadar Rosetta! dia bos mu. " gumamnya dalam hati.

Zein kemudian duduk di sofa tunggal dengan kedua tangan di rentangkan dan kakinya yang di angkat di satu kaki yang menjadi tumpuan.

"Duduk, kenapa hanya berdiri saja, " ucap zein dengan arah matanya yang menunjuk sofa di samping gadis itu.

Rosetta mengerjap beberapa saat lantas duduk di sofa dengan gerakan canggung.

"Sebelum ini kita belum benar-benar bicara dengan serius. Seharusnya aku melakukan wawancara dulu dengan mu, tapi berhubung anak- anakku menyukai keberadaan mu, ku kecuali kan hal itu. "

Rosetta diam mendengarkan, dan ia mengangguk sebagai respon.

"Oke." sekarang Zein mulai berbicara dengan sikap yang serius. "Ini." Dia memberikan selembar kertas mengenai kontrak kerja gadis itu di sini sekaligus informasi gaji yang akan di terimanya.

"Sebelum kau mendatangi kontrak ini. Aku ingin menanyakan hal yang serius. "

"A- apa? " timpal Rosetta, bertanya dengan cemas.

"Jangan sampai pertanyaannya aneh- aneh. " batinnya.

Zein menatap lekat irish mata coklat terang itu. Auranya begitu mendominasi hingga Rosetta terasa tercekik bahkan hanya untuk bernapas.

"Siapa kau? nama lengkap mu? dari mana kau berasal? siapa orang tuamu? apa pekerjaan mereka. " Zein bertanya dengan begitu beruntun. "Intinya aku ingin mengetahui tentang asal- usul mu. Karena seperti yang kita tahu, kau datang kesini dengan cara tidak terduga, jadi aku perlu tahu identitas mu agar jika kau memiliki niat jahat, kau tak akan bisa lari dari ku. "

Glek! Rosetta menengguk ludah dengan kasar. Kenapa wawancaranya serasa seperti dia sedang diinterogasi.

Rosetta menunduk, meremas ujung bajunya. "Gawat, apa sekarang dia meragukan ku? " Rosetta bergumam cemas. "Tidak bisa. Aku enggak boleh kehilangan pekerjaan ini atau tidak bisa bertahan dengan pelarian ku dan berakhir harus menikah dengan kakek- kakek onoh. Hiih! aku tidak mau. Aku enggak mau kembali ke rumah. " Rosetta membanting dengan riuh berbagai dugaan di kepalanya.

"Apa? apa yang harus ku lakukan? " manik coklat gadis itu bergerak liar. Otaknya berpikir keras memikirkan cara yang efektif saat ini. Lantas tiba-tiba dia terpikirkan sebuah ide.

Raut wajah Rosetta mulai meredup. Lantas tiba-tiba saja ia menutup wajahnya dengan lengan. Yang sontak mendapatkan respon kerutan dahi dari Zein.

"Ada apa dengan mu?? "

"Hikss! hiksss! Huaaa! " mendadak saja Rosetta menangis histeris, yang sontak membuat mata elang Zein terbelalak.

"Hei kenapa kau menangis? " tanya Zein, mulai sedikit panik. Bukan apa- apa, takut di kira dia melakukan hal yang tidak- tidak pada gadis ini.

Sementara tangis Rosetta semakin pecah, suaranya yang melengking seolah menggema ke penjuru mansion.

"Hiks, hiks, sebenarnya tuan akun ini adalah seorang piatu, kira- kira semenjak aku seumuran Chiara tapi mungkin lebih besarnya lagi, hikss. " Rosetta berucap dengan tersendat-sendat karena tangis.

"Lalu? "

"Lalu, aku hidup bersama ibu tiri dan kakak tiriku yang menyeramkan. Mereka selalu saja mengangguku, hidup ku tak ubahnya seperti Cinderella tanpa ibu peri apalagi pangeran yang membantu. "

Rosetta sudah membuat cerita bohong nya itu se menyedihkan mungkin, semoga saja pria itu percaya.

"Dan baru- baru ini, ibu tiriku menghasut ayahku dengan menjodohkan ku dengan seorang pria tua. Aku tida mau lalu akhirnya aku nekat kabur dari rumah. Dan anak-anak mu, mereka adalah malaikat penyelamat ku. Mereka lah yang akhirnya memberikan aku tempat tinggal dan kamu yang memperbolehkan ku kerja di sini, " katanya dengan mendramatisir, untuk lebih meyakinkan, Rosetta mendekat dan bersujud di bawah kaki Zein.

"Tuan tolong, jangan pisahkan aku dengan anak-anak ini. Jangan pecat aku! "

Zein akhirnya menjadi iba. Dia bukannya iblis yang tak memiliki hati. Lantas ia membantu Rosetta untuk bangkit kembali.

"Bangunlah, " katanya. "Tak ada yang akan memecat mu, sudah ku katakan. "

Wajah Rosetta dengan cepat berubah sumringah. Dalam hati ia bersorak penuh kemenangan. Tak sia- sia dia pernah ikut ekstrakurikuler teater saat SMA dulu. Dalam hati Rosetta tertawa.

Sementara Zein, justru merasa bersalah. Sebenarnya sesi wawancara dadakan ini hanya alibinya saja. Yang menjadi tujuannya adalah ingin mengetahui asal- usul tentang Rosetta dari mulut gadis itu sendiri tapi yang ia dengar justru cerita kehidupan yang begitu pedih dan menyedihkan.

"Kau akan tetap di sini dan bekerja untuk anakku."

Rosetta mengangguk senang. Akhirnya dia tidak jadi di usir.

"Terimakasih skill akting ku. " katanya dalam hati.

******

1
Dancingpoem
🥰🥰🥰🥰🥰
beybi T.Halim
awal yang memacu adrenalin ..,dengan anak2 yg luar biasa pintar 😊
Harwanti Jambi
Haha jodoh tak pernah salah jalan
Dancingpoem: betul 👍
total 1 replies
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
apa itu Zein, benih cinta kah/Shy/
Dancingpoem: hahahaha
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Dancingpoem: hahaha/Joyful/
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
Dancingpoem: terimakasih untuk rating 5 nya/Determined/
total 1 replies
Moh Rifti
up
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Helen@Ellen@Lenz
lanjut thor biar seru 💪💪
Helen@Ellen@Lenz: iya pasti dong
Dancingpoem: siappp, smoga tetap setia ya ngikutin cerita nya/Smile/
total 2 replies
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Helen@Ellen@Lenz
sy doakan moga jln cerita yg authur buat moga sukses ya dan dilimpahi rezeki bt ceritanya
Dancingpoem: Aamiin MasyaAllah terharu sekali komentar nya kak, semoga kk juga sehat selalu ya sekeluarga Aamiin 🥺😇🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!