Illusion Of Love

   Rey menatap nyalang kearah dua sejoli yang tengah mempertontonkan adegan romantis di depan matanya.

   "makanannya pelan-pelan beb,nih malah belepotan kan jadinya mulut kamu."Arjun begitu gemas melihat tingkah makan Aya dan dengan telaten mengelap sudut bibir kekasihnya itu.

   Rey terus menatap sinis kearah Aya dan Arjun.tangan Rey mengepal kuat saat tangan Arjun mulai mengusap sudut bibir Aya yang ada sisa nasi yang tertinggal disana.

   Dadanya bergemuruh melihat pemandangan itu.Rey seperti tak rela ada seseorang menyentuh Aya,entah kenapa perasaannya menjadi egois seperti ini.padahal dia sudah punya Aurel sekarang di sampingnya.

   "makasih kak."Aya tersenyum tipis saat Arjun perhatian padanya.

   Arjun balas tersenyum sambil mengusap-usap kepalanya Aya, sayang.

   Arjun memang terlihat begitu mencintai gadis cantik didepannya itu.

   "sehari aja gak bikin orang iri sama kemesraan kalian,bisa gak sih?."sindir Aurel, menggoda couple gold kampusnya dulu.

  "Rey,dikode,tuh!gak peka banget loe."sela Arjun malah meledek Rey yang malah tampak asyik dengan makanannya sendiri.

    "nanti beb ,kita mojok di tempat lain.kalau disini,malah mereka yang iri sama kita lagi."balas Rey,menoleh ke samping sambil menatap wajah cantik Aurel,pacar barunya.

    "hu.uh."Aurel mengangguk, malu-malu mendengar ucapan Rey yang menanggapi sindiran dari Arjun,malah terdengar cool di telinganya.

  Rey pun mengelus pipi Aurel,lembut.

Rey mencoba mengendalikan perasaannya, bagaimana pun juga sekarang ada Aurel yang sudah dia pilih masuk dalam hidupnya.

Mungkin akan cukup sulit untuknya sekarang tapi Rey akan berusaha pelan-pelan membuka hatinya untuk Aurel, kekasihnya.

    "wah..beb.sekarang kita punya saingan berat nih."kelakar Arjun goda pasangan yang baru jadian itu sambil merangkul pundak Aya, mesra.

    Aya hanya diam tak berkomentar,dia melirik sekilas dua sejoli yang baru saja resmi berpacaran itu.

    Tadi aja pegang-pegang tangan gue, sekarang mesra-mesraan sama Aurel,dasar brengsek!.batinnya Aya lalu memalingkan wajahnya kesamping,kesal.

  "aku ke toilet dulu ya."pamit Aya yang menoleh kearah Arjun.

  "hu.uh.jangan lama-lama beb."pinta Arjun,manja.

  "iya."jawab Aya lembut sambil mengelus tangan Arjun.

   Aya pun berdiri dari kursinya dan bergegas pergi menuju toilet.

    Sampai di toilet Aya hanya berdiri didepan wastafel.alasan dia ke toilet hanya cuma ingin memberi ruang untuk dia bernafas sejenak.

   Entah kenapa dia merasa tak nyaman ada disituasi ini.

   Aya pikir malam ini mungkin akan jadi moment untuknya dan Arjun memperbaiki hubungan mereka yang beberapa hari ini cukup renggang.eh,tapi malah apesnya mereka malah ketemu dengan Aurel dan Rey yang bikin moodnya makin gak enak.

    Huufftt...

  Terdengar helaan nafas dari mulut Aya.akhir-akhir ini terlalu banyak pekerjaan di kantor ditambah lagi perasaannya yang terus membuatnya terjebak dalam situasi seperti ini.

   Setelah merasa cukup menenangkan perasaannya,Aya melangkahkan kakinya keluar dari toilet.

   Saat kembali dari toilet, Aya sudah tidak menemukan Aurel dan Rey ada di sana.

   "udah selesai beb?."tanya Arjun saat Aya kembali dari toilet.

   "mereka kemana?."Aya malah tanya balik ke Arjun.

    "Rey tadi katanya ada urusan mendadak jadi nganterin Aurel pulang dulu."jawab Arjun,santai.mengetahui siapa yang di maksud oleh Aya.

   "oooo."

   Aya manggut-manggut mengerti.

   "ya udah,kita pergi yuk." ajak Arjun sambil berdiri dari kursinya .

   Lagi-lagi Aya hanya mengangguk mengiyakan.lalu mereka bergegas pergi dari restoran om nya Aurel.