NovelToon NovelToon
Sekretaris Meresahkan

Sekretaris Meresahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia
Popularitas:408.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

POV Devan

Mimpi apa aku semalam, mendapatkan sekretaris yang kelakuannya di luar prediksi BMKG.

"MAS DEVAAAAAAANNN!!!" Teriakan kencang Freya berhasil menarik perhatian semua orang yang ada di sekitarnya.

"Teganya Mas meninggalkanku begitu saja setelah apa yang Mas perbuat. Mas pikir hanya dengan uang ini, bisa membayar kesalahanmu?"

Freya menunjukkan lembaran uang di tangannya. Devan memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening. Dengan langkah lebar, Devan menghampiri Freya.

"Apa yang kamu lakukan?" geram Devan dengan suara tertahan.

"Kabulkan keinginan ku, maka aku akan menghentikan ini," jawab Freya dengan senyum smirk-nya.

"Jangan macam-macam denganku, atau...."

"AKU HAMIL ANAKMU, MAS!!! DIA DARAH DAGINGMU!!"

"Oh My God! Dasar cewek gila! Ikut aku sekarang!"

Dengan kasar Devan menarik tangan Freya, memaksa gadis itu mengikuti langkah panjangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Devan vs Freya #5

Selesai shalat shubuh, Freya langsung keluar dari unit apartemennya. Gadis itu harus belanja untuk membuatkan makan siang dan sarapan pesanan Devan. Semalam dia sudah memasak nasi untuk membuat nasi goreng pagi ini. Dan sekarang dia harus mendapatkan bahan makanan karena Devan sudah menyebutkan menu apa yang harus dibuat.

Waktu masih pukul setengah lima pagi ketika Freya berada di basement. Di sana dia bertemu dengan Wawan yang baru saja selesai shalat shubuh. Kening pria itu mengernyit ketika melihat Freya sudah berada di basement dengan motornya. Bergegas dia mendekati Freya.

"Mau kemana, Neng?"

"Mau ke pasar, Pak. Kira-kira pasar atau warung yang jual sayuran yang udah buka di mana? Pak Devan minta dimasakin makan siang, mana bilangan malam. Kan saya belum sempat belanja."

"Ayo saya antar, Neng. Ngga jauh dari sini ada warung yang jual sayuran, ikan, ayam dan daging."

"Beneran, Pak?"

"Iya. Sini biar saya yang bawa motornya."

Freya segera turun dari tunggangannya. Gadis itu berpindah ke belakang. Dengan cepat Wawan menaiki motor tersebut dan tak lupa memakai helm. Selanjutnya dia menjalankan kendaraan roda dua itu. Udara dingin langsung menerpa ketika hembusan angin mengenai kulit Freya. Warung yang dituju Wawan memang tak terlalu jauh. Tak sampai sepuluh menit untuk sampai. Sesampainya di sana, sudah ada beberapa pembeli yang memenuhi lapak.

Setelah turun dari motor, Freya segera bergabung dengan pembeli yang lain. Gadis itu mengambil brokoli, kentang, ayam, bawang putih, bawang Bombay, bakso, sosis dan beberapa bahan lainnya. Setelah belanjaannya dirasa cukup, Freya segera membayarnya. Wawan melajukan motor lagi untuk kembali ke apartemen.

Sesampainya di apartemen, Freya bergegas menuju unitnya. Gadis itu langsung berjibaku di dapur menyiapkan semua bahan makanan. Dalam waktu satu jam setengah dia harus sudah menyelesaikan masakannya.

Pukul enam lebih sepuluh menit, Freya memutuskan mandi sebelum Mina lebih dulu masuk. Tidak banyak waktu yang dia habiskan untuk mandi. Usai mandi, Freya tidak langsung berdandan. Dia lebih dulu menyelesaikan masakannya. Dia hanya tinggal menggoreng perkedel dan membuat nasi goreng. Sambil menggoreng perkedel, Freya membuat nasi goreng. Kedua tangannya sibuk bekerja dengan dua wajan di depannya.

Pukul tujuh kurang lima menit, Freya sudah berpakaian rapih. Makanan juga sudah siap. Bekal makan siang sudah disusun ke dalam wadah bento. Begitu pula dengan nasi goreng yang dilengkapi telur dadar gulung, irisan tomat dan timun. Gadis itu memandang puas pada hasil masakannya. Walau waktu yang dimiliki terbatas, tapi dia berhasil menyelesaikannya tepat waktu. Baik bekal makan siang dan sarapan sudah disiapkan masing-masing empat buah. Khusus untuk makan siang, dia sudah menyiapkan satu porsi tambahan untuk Wawan.

"Frey.. sarapan buat aku mana?" tanya Mina yang sudah berpakaian rapih.

"Ngga ada," jawab Freya santai.

"Bukannya kamu masak?"

"Iya, tapi bukan buat kamu. Aku masak buat Pak Devan, Pak Ega dan Ganjar."

"Tapi ini ada lima," Mina menunjuk pada Tote bag berisi makan siang.

"Ya satunya buat aku."

"Masih sisa satu. Buat aku satu ya," pinta Mina dengan wajah memelas.

"Ini buat Pak Wawan."

"Aku tuh sepupu kamu. Pak Wawan kan cuma orang luar, kamu tega sama aku?"

"Pak Wawan emang orang luar, tapi dia lebih peduli sama aku. Lagian dia udah anterin aku beli bahan makanan. Kalau kamu bantu aku apa? Kalau mau sarapan, cari sendiri. Di dekat kantor banyak kok yang jual makanan. Di bawah juga suka ada yang jualan makanan. Gitu aja repot."

Freya menyampirkan tas kerjanya ke bahu lalu mengambil dua buah Tote bag berisi makanan. Gadis itu mengenakan sepatu kerja berwarna cream yang memiliki heels lancip. Karena permintaan Devan, dia memberanikan diri mengenakan sepatu yang berbeda. Dengan cepat Freya membuka pintu lalu berjalan menuju lift.

Tak sampai tiga menit, dia sudah sampai di lantai dasar. Cara berjalan Freya sedikit sempoyongan. Dia belum bisa berjalan dengan benar, masih beradaptasi dengan sepatu yang dikenakannya. Wawan dengan sigap membantu Freya yang kesulitan berjalan.

"Hati-hati Neng."

"Makasih, Pak. Oh iya, ini buat Bapak."

Freya mengeluarkan kotak makan siang, lalu memberikannya pada Wawan. Dengan wajah sumringah pria itu menerima pemberian Freya. Dia kembali membantu gadis itu keluar dari lobi. Bertepatan dengan itu, mobil milik Devan berhenti di depan lobi. Wawan membukakan pintu bagian belakang untuk Freya.

"Eh.. saya duduk di depan, Pak."

"Masuk!" seru Devan dari dalam mobil.

Freya segera masuk ke bagian belakang mobil. Wawan memberikan tote bag yang tadi dibawanya. Setelah mengucapkan terima kasih, Freya menutup pintu mobil. Ega segera menjalankan kendaraan roda empat tersebut.

"Pak Ega, maaf ya aku duduk di belakang."

"Santai aja, Frey," jawab Ega sambil melihat gadis itu dari kaca spion tengah.

Mobil terus melaju, tapi arah yang diambil bukanlah menuju kantor. Ega kembali menghentikan mobil di depan halte. Pintu bagian depan mobil terbuka dan Ganjar masuk ke dalamnya. Pria itu memasang sabuk pengamannya sambil melihat ke belakang.

"Hai Frey.." sapa Ganjar.

"Hai.. kamu ikut juga ternyata."

"Iya."

Mobil kembali melaju dengan kecepatan sedang. Pagi ini Devan memang langsung mengunjungi lokasi pembangunan hotel. Dia ingin melihat secara langsung, sudah sampai mana proses pembangunan. Satu jam kemudian mereka sampai di daerah Tangerang Selatan, tepatnya di daerah Bintaro. Kendaraan roda empat itu berbelok memasuki pelataran parkir bangunan hotel yang hampir rampung. Setelah memarkirkan mobil, semua yang berada di dalam langsung keluar.

"Mending kita sarapan dulu. Frey.. kamu beli kopi gih sama air mineral."

"Siap, Pak."

"Ayo aku antar," tawar Ganjar.

Bersama dengan Ganjar, Freya membeli kopi, air mineral dan kue sebagai pencuci mulut. Dua puluh menit kemudian mereka sudah kembali ke lokasi. Devan dan Ega sudah menunggu di kursi yang ada di taman. Empat buah wadah bento berisi nasi goreng sudah tertata di atas meja. Harum aroma nasi goreng langsung menyeruak ketika penutup wadah dibuka.

"Ini buatan kamu?" tanya Ega.

"Iya, Pak. Mudah-mudahan rasanya pas di lidah kalian."

"Kayanya enak nih."

Ega langsung menyendokkan sesuap nasi ke dalam mulutnya. Jempolnya langsung terangkat untuk memuji rasa masakan Freya, begitu pula dengan Ganjar. Senyum mengembang di wajah Freya. Tak sia-sia dia berkutat di dapur sejak shubuh. Semua orang menyukai masakannya. Hanya tinggal Devan saja yang belum berkomentar.

Pria itu menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya. Harus Devan akui kalau masakan Freya sangat lezat. Ternyata gadis itu tidak hanya jago makan, tapi juga pandai mengolah masakan. Pria itu menikmati dengan lahap nasi goreng buatan Freya. Wajahnya sedikit sendu ketika mengingat Dita. Dulu juga wanita itu pernah membuatkan nasi goreng yang rasanya begitu nikmat.

"Masakannya ngga kalah sama masakan Dita ya, Bos," ujar Ega pelan.

"Hem.."

"Frey.. kamu beneran pintar masak. Udah cocok nih jadi istri," puji Ega.

"Makasih, Pak."

"Kamu udah punya calon belum?" tanya Ganjar.

"Jomblo aku tuh, hehehe.."

"Sebelumnya udah punya pacar belum?" kini Ega yang bertanya.

"Udah. Malah dia udah ada rencana mau ngelamar, tapi ngga jadi."

"Kenapa?"

"Dia diam-diam selingkuh di belakangku. Dan yang bikin aku kesal, yang jadi selingkuhannya sepupuku sendiri."

"Si Mina?"

"Iya, Pak."

"Sabar Frey.. masih untung kamu tahu lebih cepat. Daripada tahunya pas udah nikah."

"Iya, sih."

"Yakin aja kamu bakalan dapat gantinya yang lebih baik," ketika mengatakan itu, Ganjar melirik pada Devan.

"Aamiin yang kencang."

"Cari yang tinggi biar perbaikan keturunan. Jadi anak kamu ngga kaya botol Yakult nantinya," celetuk Devan dengan wajah tanpa ekspresi.

Mata Freya langsung mendelik, melihat pada Devan dengan wajah keki. Pria itu senang sekali memanggilnya dengan sebutan botol Yakult. Ganjar hampir saja menyemburkan minuman yang baru saja diteguknya.

"Biar saya botol Yakult, tapi saya itu cantik, manis, imut, menggemaskan, Solehah dan baik hati. Pasti banyak yang mau sama saya. Daripada Bapak, umur udah banyak masih jomblo aja."

"Saya jomblo karena pilihan," jawab Devan santai.

"Ngeles aja karena pilihan, padahal emang ngga laku. Mana ada perempuan yang tahan sama Bapak. Mulutnya pedas, mukanya kaku kaya amplas kayu, jarang senyum juga. Yang jadi istri Bapak harus banyak-banyak istighfar."

"Yang jadi pasangan kamu harus punya penghasilan besar, karena kamu makannya banyak. Sebulan bisa habis dua karung beras. Jangan-jangan pacar kamu selingkuh karena ngga kuat modal pacaran sama kamu."

Sontak Freya menolehkan kepalanya pada Devan. Matanya menatap tajam pada atasannya yang tak pernah berkata manis. Devan pun menatap Freya tanpa berkedip. Keduanya untuk sejenak saling bertatapan. Saking tajamnya tatapan mereka, seperti ada sinar laser dari mata keduanya.

"Haaiishh.. kalian tuh ribut terus. Bawa ke KUA juga nih," ancam Ega.

"Ogah!" kompak Devan dan Freya berkata bersamaan.

"Cakep, ngomongnya udah kompak tuh. Kayanya kalian sehati, sejiwa, seginjal dan sejantung," goda Ganjar.

"Jodoh nih," timpal Ega sambil terkekeh.

"Males banget sama si botol Yakult. Kaya ngga ada perempuan lain aja."

"Walau Pak Devan manusia stok terakhir di dunia, saya juga mau!"

"Saya juga ngga mau sama kamu!"

"Emangnya saya mau? Ogah, nehi, teu hayang teuing!" balas Freya tak mau kalah.

"Dev.."

Perdebatan Devan dan Freya terhenti ketika mendengar sebuah suara lembut menyapa.

***

Ampun Devan sama Freya ribut Mulu🤣

Ini aku kasih lagi visual Devan dan Freya. Ada yang request soalnya

1
tehNci
Devan jadi raja modus sekarang. Tapi gpp, ngemodusin Freya biar tambah kesengsem sama suami sendiri ya...
Ahmad Wildan Ummu
Kecewa
Ahmad Wildan Ummu
Buruk
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
wwwkkk informan handal nih Mina, lngsung Ega,Ganjar,dan Devan nyusun siasat dan kayaknya berhasil.Sebentar lagi Freya pasti minta Devan tidur dengannya nih 🤭
anonim
kaged pastinya Freya diajak menikah Devan
anonim
Freya doamu untuk Devan ha ha haaaa ....
Devan perhatian sama Freya tahu ultahnya semoga berjodoh ya...
anonim
mantab Devan beliin sepatu, hp untuk Freya.
apa saran Ega akan di jalani Devan ???? Bagaimana nanti Devan cara mengajak menikah Freya ya...???
anonim
naaa itu saran yang baik menikahi Freya jangan cuma kamu ejek mulu tuh anak kasihan lho yatim piatu si Freya
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Klo Egakn Masih nunggu Stifani apa ya klo ga Salah. Stifani Ega jg baik lho. Duuhc Ky apa ya klo pd bersatu. Bisa kencan bareng Hmil bareng. kwkw

Ngikut Bunda aja ahc. EndingNya pasti Happy
Karyati yati
bahagia banget hati ini liat pa Devan akur SM istrinya,,,,,☺️☺️😍😍😍
Nur Adam
lnjut
anonim
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/sepatumu pingin bubur juga Freya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Freya jangan gengsi dong,coba lebih dekat lagi sama Devan
💕 bu'e haresvi 💕
kerjaan sapa tu🤣🤣🤣
💕 bu'e haresvi 💕
menang banyak mah Devan🤣🤣
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Semoga Mina berjodoh dengan Ganjar ya Min. Ga usah sm Gavin gpp Min. Ganjar jg lebih baik. Freya dan Boz Devan sdh ada tanda tanda eheeeM nihc.
🦂⃟υᷤмᷤιᷫ🍾⃝ᴘᴀͩsᷞʜͧᴛᷡᴇᷧʀ⒋ⷨ͢⚤
Bun @⒋ⷨ͢⚤💕ιᷨмᷝαͧѕͤ💕Ꮶ͢ᮉ᳟🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 kapan kita meet up naik ini 🫢
🍜⃝🦁⒋ⷨ͢⚤ιᷨмᷝαͧѕͤᏦ͢ᮉ᳟🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦: naik naon
total 1 replies
Ayuna
Ulah siapa Listrik padam😂🤣
anonim
Tiffany tidak mau ketinggalan ikut nebeng Devan
anonim
Gavin kePDan pingin balik sama Freya.
Devan panas nih melihat Gavin bersana Freya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!