NovelToon NovelToon
Sepupuku Maduku

Sepupuku Maduku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:857.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim Yuna

Memiliki Suami tampan,baik, penyanyang, pengertian, bahkan mertua yang baik adalah sebuah keberuntungan. Tapi bagaimana jika semua itu adalah hanya kamuflase?

Riska Sri Rahayu istri dari Danang Hermansyah. Mereka sudah menikah selama 4 tahun lebih namun mereka belum memiliki buah hati. Riska sempat hamil namun keguguran. Saking baiknya suami dan mertua nya tidak pernah mengungkit soal anak. Dan terlihat sangat menyanyangi Riska, Riska tidak pernah menaruh curiga pada suaminya itu.

Namun suatu hari Riska terkejut ketika mendengar langsung dari sang mertua jika suami nya sudah menikah lagi. Bahkan saat ini adik madu nya itu tengah berbadan dua.

Riska harus menerima kenyataan pahit manakala yang menjadi adik madu nya adalah sepupu nya sendiri.

Sanggupkah Riska bertahan dan bagaimana Riska membalaskan sakit hati nya kepada para pengkhianat yang tega menusuk nya dari belakang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Wajah yang Tak Asing

"Ngga usah turun. Tunggu di sini sebentar." Abian memberitahu Riska lewat chat.

Saat ini Riska di temani dengan Septia untuk bertemu dengan Abian, teman masa kecil nya sekaligus pengacara nya untuk memberikan berkas-berkas yang di butuhkan dalam proses perceraian nya bersama suaminya.

Namun di tengah perjalanan, Abian menghentikan mobil nya menuju rumah sederhana, entah rumah siapa. Namun Abian meminta Riska dan Septia untuk tidak ikut turun dari mobil.

Tak butuh waktu lama, Abian ke luar dari rumah tersebut dengan menuntun seorang anak laki-laki berumur lima tahunan yang telah di dandani layaknya seorang anak gedongan. Dari jarak jauh - dari dalam mobil, Riska mengamati wajah anak tersebut dengan seksama sembari mengingat wajah siapa yang mirip dengan bocah tersebut.

"Segitu nya kamu mengamati bocah itu, kenapa?."

Septia menatap heran pada perempuan di belakang kemudian itu. Hingga Septia mengerutkan kening.

Riska menggelengkan kepala.

Mata Riska tidak lepas dari bocah cilik yang ikut masuk ke dalam mobil milik Abian. Menit berikutnya, kendaraan roda empat itu meninggalkan parkir sisi jalan depan rumah batu merah itu.

Riska pun kembali melajukan mobilnya mengikuti kendaraan sang pengacara

Sepuluh kilometer kemudian, Abian berhenti di rumah makan langganannya. Mobil berwarna hitam yang di kendaraan pengacara tersebut itu telah parkir di depan rumah makan yang memiliki konsep lesehan.

Dari tempat parkir mobilnya, Riska terus mengamati gerak-gerak anak tersebut. Lalu dengan penuh kasih sayang pria yang merupakan anak bungsu dari Pak Haji Basry itu mengulurkan jarinya agar bisa di genggam anak cowok tersebut.

"Family Man banget ya, Mas Abian. Ah, aku lupa suamiku juga begitu. Semoga kelak kamu bisa mendapatkan suami yang jauh lebih baik dari Mas Abian. Terlebih dari seorang perundangan Danang." Septia menepuk-nepuk pundak sahabat yang tersenyum simpul.

"Aamiin, sebentar bukan itu yang aku pikirkan, Tya. Tapi wajah anak itu yang sangat tidak asing. Tapi, dimana aku pernah bertemu?." Riska menepuk jidat nya sendiri masih belum berhasil menemukan siapa orang yang mirip dengan anak tersebut.

Lalu, Riska yang akan menyandang gelar janda itu merapihkan penampilan nya di kaca spion tengah di atasnya.

"Mirip siap? mirip Mas Abian masa kecilnya?." Septia yang sedang memberikan barang-barang nya pun kembali bertanya.

"Aku rasa bukan. Aku ingat betul bagaimana wajah Mas Abian itu dulu. Ah, nanti saja aku tanyakan langsung kepadanya. Yuk kita turun." Riska membuka pintu mobil yang diikuti oleh Septia di sebrangnya.

Abian melambaikan tangan saat Riska celingak celinguk mencari meja nya.

***

"Minta uang dong Sayang! buat kasih ke Ibu." Tanpa rasa malu Danang meminta jatah pada istrinya.

"Mas! kamu tidak malu minta jatah padaku? Seharusnya kamu yang ngasih uang belanja buat aku, bukan malah sebaliknya seperti ini!." Siska berdiri dari tempat duduknya. Lalu berkacak pinggang di hadapan suaminya yang sedang duduk di tepi ranjang mereka.

"Aku ini belum dapat kerjaan. Jadi bagaimana bisa ngasih Ibu dan kamu?." Danang memasang wajah masa bodoh.

"Kamu punya tangan dan kaki kan? gunakan itu untuk bekerja. Kalau perlu jadi juli bangunan sana! Aku bukan mbak Riska yang bodoh mau menafkahi kamu dan Ibu mu." Siska meninggalkan Danang sembari membanting pintu. Debamnya yang keras membuat pria itu melonjak kaget.

"Sial, kenapa jadi begini? kemana janji manis nya Siska dulu? Kenapa dia tiba-tiba berubah? Seandainya aku tidak main api maka sampai saat ini aku masih hidup enak bersama Riska. Tidak pusing mikirin uang belanja Ibu. Ah, sial. Seandainya tidak ada benihku dalam kandungan Siska sudah kutinggalkan wanita itu lalu mengejar cinta Riska kembali. Bodoh nya kamu Danang! Bodoh!." Danang memukuli kepala nya sendiri.

Lalu Danang bangkit, keluar dari kamar. Pergi ke dapur untuk minum, tampak istrinya yang sedang makan. Terdengar perut nya yang keroncongan, sejak pagi tadi ia sama sekali belum makan.

"De, kok kamu bisa makan enak gitu sih? katanya nggak punya duit?." Danang menghampiri istri nya dan duduk kursi samping istrinya yang sedang makan sup daging sapi yang tampak baru saja di beli.

"Sorry ya, mas. Duit ku banyak. Mampu dong beli apa aja. Tapi bukan berarti mau menafkahi kamu dan ibumu. Kalau mau makan kerja sendiri. Aku tidak mau uangku habis gara-gara nafkahi kalian." Dangang angkuh Siska berbicara seperti itu pada suaminya sendiri membuat Danang hanya bisa melongo.

"Kamu tega membiarkan aku mati kelaparan? Siska dulu tidak pernah seperti ini sama aku!." Danang kembali teringat pada Riska.

"Maaf aku bukan Mbak Riska, Mas. Kalau kamu kasih nafkah, oke aku kasih makan. Tapi, kalau tidak jangan harap kan apapun. Usahakan bangkrut pun karena kalian. Kamu dan Mbak Riska!."

"Lalu bagaimana aku mau kerja kalau tidak di kasih asupan makanan?."

"Oh lupa. Iya juga ya. Baiklah. Kamu hanya aku kasih telor dan nasi setiap harinya. Septia cukup lah, kecuali kalau kamu ngasih duit belanja. Nanti aku kasih lebih lagi, oke. Mas!."

"Aku akan ngasih kamu makan enak, setelah kamu berhasil membawa harta Mbak Riska ke sini. Lakukan itu demi anak kita." Siska menatap suaminya dengan tajam dan mengintimidasi.

Danang menghela nafas panjang. Bagaimana cara minta harta ke Riska bila hingga saat ini ia tidak dapat menemui wanita tersebut bahkan untuk menghubungi pun tidak bisa.

.

.

.

Bersambung...

1
Ros Yusmiasih
teganya seorang ibu bisa bgtu .....
tinggalkan aja suamimu riska......
Strobeŕry
Luar biasa
Balqis Rukmana
yg bunuh Siska gimana?
Naomy
bego banget sih riska..malah di kasi uang ..manusia ky bibi nya itu bakal makin jadi bukan sadar
Balqis Rukmana
oh si bibik hasadan nya meninggal smp juga di akhir hidupnya
Naomy
lagian ngapain sih si riska cr kontrakan di rukam..mending cari di perumahan atw di ruko sekalian tdk ada bakalan org yg usil
Anonymous
Luar biasa
Jariyah Hilal
cerita sama seperti di novel lain
Choirun Nisa
bagus
Maria Magdalena Indarti
yg jahat sdh terima hukumannta
Maria Magdalena Indarti
vinokah???
Maria Magdalena Indarti
Vino mau ngapain???
Maria Magdalena Indarti
karma
Maria Magdalena Indarti
baiknya CLBK sm abian aja Risks
Maria Magdalena Indarti
karma untukmu Siska, hidup penuh dosa
Maria Magdalena Indarti
Riska cerdik
Maria Magdalena Indarti
ngapain juga Nanti di kasih uang.
Maria Magdalena Indarti
Nartii..... Nartiii..... tetap berulah
Maria Magdalena Indarti
waduh.... sejahat itu Siska. membunuh janin Riska. laporkan ke polisi saja spy msk penjara
Maria Magdalena Indarti
yg mana nih jodoh Riska
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!