NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Tamat / Horror Thriller-Horror / Iblis / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Dia meninggal tapi menghantui istri ku.
Ku genggam tangan Dias yang terasa dingin dan Bergetar. Wajahnya pucat pasi dengan keringat membasahi anak rambut di wajahnya. Mulutnya terbuka menahan sakit yang luar biasa, sekalinya menarik nafas darah mengucur dari luka mengangga di bagian ulu hati.
"Bertahanlah Dias." ucapku.
Dia menggeleng, menarik nafas yang tersengal-sengal, lalu berkata dengan susah payah. "Eva."
Tubuhnya yang menegang kini melemas seiring dengan hembusan nafas terakhir.
Aku tercekat memandangi wajah sahabat ku dengan rasa yang berkecamuk hebat.
Mengapa Dias menyebut nama istriku diakhir nafasnya?
Apa hubungannya kematian Dias dengan istriku, Eva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selamat

Dias ikut bersamaku, tetap saja tidak membuat kami terhindar dari bahaya. Berlari melewati jalur yang sulit mengikuti sosok dias yang tak tergores oleh ranting dan rumput tajam, tentu ini menyulitkan mengingat kami manusia biasa. Terlebih lagi ketika cahaya matahari menelusup masuk melalui celah dedaunan, sosok Dias malah menghilang.

"Kita ke arah mana Li?" tanyaku bingung, mbok Yem pun sudah terengah-engah, sesekali memijat kakinya.

"Bismillah, kita lurus saja Mas." kata Zalli.

Baru saja kami berjalan, tiga orang pria menghadang kami dengan golok mengkilap.

Merasa tak yakin akan bisa berhadapan dengan mereka, namun apalah daya mati dalam keadaan pasrah sungguh bukan sebuah pilihan.

Akhirnya kami melawan, namun apalah daya kalah tenaga dan kalah jumlah. Aku harus menelan kenyataan kalau adik ipar ku tumbang tak bergerak dengan banyak luka mengenaskan di sekujur tubuhnya.

"Zalli...." lirihku, menoleh pula pada mbok Yem, perempuan tua itu sudah tergolek tak berdaya entah mati atau pingsan. Kini tinggal aku dan Seina yang mulai menangis.

"Hahaha!" mereka tertawa mendekati aku yang mulai gentar, bagaimana aku melawan mereka?

Aku memilih berlari kembali ke belakang, karena ke arah lain aku tak memiliki jejak, semak ini begitu padat.

"Kau tak akan bisa lari." pria itu mengejar.

"Ya Allah, tolong." ucapku, tak ada pilihan selain berlari sedangkan Seina menangis semakin kencang.

Hingga salah satu pria itu berhasil menarik Seina, aku pun ikut terhuyung ke belakang, beruntung kain pengikat cukup kuat.

"Ibuuu..." Seina menangis sambil memanggil istriku.

"Tugasku akan selesai." ucap pria itu menyeringai, satu pria lainnya pun ikut mendekat dengan mengayun-ayunkan goloknya.

"Tolonglah, jangan membunuh anakku." kataku memohon, namun suara derai tawa keras langsung terdengar mengerikan dari kedua pria di hadapanku.

"Tenang saja, kau tidak akan melihat kematian anakmu." salah satunya berkata sambil menertawai ku.

Pria itu mendekat, mengangkat goloknya yang mengkilap itu, mengayun ke arah samping bersiap menebas kepalaku.

"Tidak, jangaaann!!!"

"Aaaaarghhh."

Tak jadi, dia tidak jadi menebas kepalaku tapi di kejutkan oleh suara teriakan keras dari belakang mereka.

Pria itu meninggalkan aku, melihat temannya yang tertinggal di belakang.

"Sial!" dia mengumpat kesal.

"Siapa yang berani menghabisi adikku hah!" pria itu menebaskan pisaunya sembarang arah.

Seorang yang mengawasiku juga melihat kebelakang, bingung mendengar temannya yang lain sudah terbunuh. Aneh memang.

"Pengecut! Keluarlah!" teriak pria itu seperti orang kebingungan.

Merasa di permainkan, dia menendang pohon besar di dekatnya, menebaskan golok juga hingga menancap. "Sial!" dia mengumpat, kesulitan menarik pisau yang terjebak pada batang kayu tersebut.

Sumpah serapah terus keluar dari mulutnya, namun hal tak terduga dahan kering lumayan besar jatuh menimpa kepalanya.

"Aaarghhh!" dia mengerang langsung menutup mata.

"Hah!" Pria yang mengawasi ku itu juga sangat terkejut, dia mantap ragu padaku, antara ingin menghabisi atau_

"Bugh!" tiba-tiba sebuah hantaman mendarat di punggung pria itu.

Seorang laki-laki berjalan terhuyung membawa sepotong kayu memukul pria yang masih memegang golok itu.

"Kurang ajar!" teriak pria itu, menatap nanar laki-laki yang masih berdiri dengan sepotong kayu.

"Mereka berkelahi dengan tak seimbang, aku beranjak mencari apa saja yang bisa aku gunakan untuk menolong pria yang aku kenal, dia Hanif.

Namun aku kalah telak, pria itu juga tak melepaskan ku, menendang ku hingga terjerembab, ku pastikan kaki Seina juga sakit sehingga anakku menjerit.

Hanif memukuli pria itu dari belakang hingga tersungkur, keduanya bergulat saling ingin membunuh namun Hanif lupa, pria itu memiliki golok dan langsung menancap di perut sahabatku.

"Hanif!" Baru saja aku mengangkat batu besar untuk memukul kepala pria itu, malah Hanif sudah di tusuk duluan.

Bugh!

Tak urung jua, aku memukul kepala pria itu dengan batu, Alhamdulillah, atau innalilahi, dia mati, tapi Hanif juga tak tertolong lagi.

"Nif!" lirihku, membalikkan tubuh sahabatku itu, memangkunya.

"Rena, Rena." ucapnya, sangat lirih nyaris tak terdengar.

"Maafkan aku Nif, maafkan aku, ini salahku." aku menangis tergugu bersahut-sahutan dengan tangisnya Seina yang tak kalah memilukan.

"Harusnya kamu tidak mendatangi tempat ini Nif!" sesalku.

Sudah tahu percuma menggoncang tubuhnya, tapi aku berharap dia masih menjawab panggilanku. Hanif sahabat setiaku, dia sahabat terbaik selain Dias.

Dua sahabatku meregang nyawa di depan mata, manusia seperti apa aku ini. Tak berguna, pembawa sial? Aku terus mengumpat diri sendiri sambil menangisi kepergian Hanif.

"Hanif." aku memeluknya sangat erat untuk terakhir kali, karena aku tidak mungkin membawanya dari sini, aku tidak akan mampu.

"Kebakaran! Kebakaran!"

Teriakan nyaring terdengar dari kejauhan, ku lepaskan Hanif di semak yang penuh darah. Aku berdiri sambil mengusap air mataku, mencoba menatap sekitar hutan mengerikan ini.

Memeluk Seina, menggendongnya di depan sambil berlari, mata pun awas menatap dedaunan di atas kepala sudah di penuhi asap.

Akhirnya aku keluar dari hutan rimbun itu dan berganti semak yang terasa panas.

"Astaghfirullah, ya Allah." aku bergumam sambil terus berlari ke arah yang lapang, menghindari nyala api yang menutupi penglihatan seluas mata memandang.

Demi Allah pertolongan itu ada. Aku menangis dengan rasa bercampur aduk, memandang hamparan semak menyala hingga ke hutan tempat kami bertaruh nyawa. Habislah orang-orang jahat penuh rahasia di dalam sana.

Tiba-tiba teringat Istriku, apakah Eva baik-baik saja, "Lindungilah dia ya Allah."

Tak mau terlibat dalam kerumunan orang yang berusaha memutus rantai api, mereka membersihkan semak dan menjauhkan rerumputan dari batas pemukiman.

Aku memilih pulang ke rumah karena Seina pasti sangat lapar, sama seperti aku.

"Alhamdulillah." aku sampai di belakang rumahku yang tak berpagar, namun dari sini ku lihat rumahku tertutup rapat. Apakah ibu dan Andin tidak menungguku? Dimana mereka?

Namun rengekan seina yang parau membuatku tak lama berpikir, mencoba membuka pintu belakang untuk menemukan segelas air dan makanan.

"Tenanglah Nak." ucapku, sebuah linggis berkarat tergeletak di dekat kotak sampah. Di saat seperti ini benda ini sangat berguna.

Kraak!

Suara serpihan kayu terdengar lantang, rusak sudah pintu belakang.

Ku panaskan sedikit air galon untuk membuat susu. Akhirnya anakku berhenti menangis, sungguh dia sangat kelaparan.

Aku membuka koper diatas lemari, mengisi dengan pakaian ku dan Seina secukupnya. Tak lupa mencari keberadaan dompetku, syukurlah isinya masih ada.

Tak akan ku buat anakku berada diambang Kematian lagi. Ku bawa anak ku pergi setelah mengganti pakaian yang bersih. Sialnya, motorku tak ada, ponselku pun tak ada.

"Ah iya, aku punya ponsel lama." ku raih lalu segera pergi mencari angkot di depan sana.

"Ibu...ibuuu.." Seina kembali merengek.

"Tenanglah Nak." ucapku, memeluk Seina dengan erat, mengecup pipinya hingga dia tenang, melaju bersama mobil angkutan membelah jalanan.

1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahh emg bener niat mau harta aja kan yaaa
Ai Emy Ningrum: yoi 😽
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: g salah ya
total 3 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
ibu nya Seno udh satu tim sama Lusia, gak bisa dipisahkan lagi, apa Andin juga termasuk? kasian bang Zalli /Sweat/
Ai Emy Ningrum: yaa udh gpp,yg penting semua baik2 sj ,sehat2 selalu yaaa othor sekeluarga..kita nantikan cerbung2 karya mu dilain waktu 🤗🤗
Dayang Rindu: iya kak, kemarin ada sedikit musibah, tapi sekarang dah beres. Alhamdulillah.
takut novelnya nge gantung, jadi tak tamatin aja. 😁..
total 13 replies
Ai Emy Ningrum
Pov Seno ...
Yg diacak acak rumh ..yg berantakan hati...gini amat yak jd dewasa...punya banyak kartu ATM tp gak ada saldonya,malam susah tidur ,pagi susah bngun /Facepalm//Facepalm/
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: tidaaaaaaak 😫😩😫😩
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Grievance//Grievance//Grievance/
balik kamu kamu kamu lagi.. wkwkwk 🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 10 replies
Ai Emy Ningrum
Kelamaan..keburu Lebaran..eehh keburu bapack datang 👻👻😽😽 eehh yg datang yg laen 👻👻 hihihi
Ai Emy Ningrum: wkwkwkwkwk 🦆🦆🦆🦆🤣🤣🤣🤣
Dayang Rindu: kalau pengantin baru sih syuliiitt... 🤭🤣🤣🤣🤣
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gaskkken lamar dan lgsg aja ijab kobul biar sah dlu agama
nanti bosa sah negara
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wayyyyoook mbk ning
Ai Emy Ningrum: digoreng jg enak tuh pisang raja 🍌 nya
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hiiii apa itu caitan hitam bergarak2.. kembuk3 gono kae..
Ai Emy Ningrum: entahlah ceu cuaca nya ..panassss terik bbrp hr ini...hr ini,semlem ada hujan deras..tp tetep panasss 🥵🥵
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: disini kalau pagi sampe siang mendung diseling gerimis kadang hujan, sore agak cerah, nah tengah malam biasanya hujan lagi
total 22 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
oalah.. masih saudaran ternyata
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Sumanto sodaraan sama Aki..
Ai Emy Ningrum: oohh bukan yah ..mangap..🤭🤭
abisnya sejak kejadian tsb..nama Sumanto identik dgn 👻👻👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: itu Sumanto yg lain ya buk ibuk, bapak2.. kata pak Sumanto klarifikasi 😌
total 7 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah kok ya kek makan buah simalakama maju mati mu dur pun mati
Ai Emy Ningrum: /Joyful//Joyful/
Dayang Rindu: malah kurang huruf g kak... 🤣🤣🤣/Facepalm/
total 7 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
aahh labil kau gadis hutan, sebelumnya tergila2 kepada pangeran 🤴 Arya, dan merasa dia sangat seksoy saat keluar taring, sedang Seno selain tak berbulu juga tak bertaring 🙄😋🤭🤭🤭
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: mantap lah /Good/
Ai Emy Ningrum: jualan terus ,nyanyi gitaran jg jln /Good//Good/
total 16 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jgn atuuuu
masa iya mati berjamaah kan g lucu lah pemeran utama kok mati nya berjamaah
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: /Joyful/😜😜😜😜
Ai Emy Ningrum: ya ga bisa yuk..kira2 donk...pusing lah aku jd nya 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ yg kebalik bukan kakinya doang, matanya juga ni gadis hutan 🙈
Ai Emy Ningrum: mksud nya mo anti-mainstream tp jatoh nya malah....🙄🤔🤔
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: emang laen dari yg laen /Shy//Slight/
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
naah kan.. sama lah sama om Wowo kebon sebelah, sok ketinggian lu Arya 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: jaman blm tau Ceu, apa aja kan diembat /Facepalm//Facepalm/
Ai Emy Ningrum: /Shy//Silent//Slight//Gosh/
total 8 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kastanya Arya lebih tinggi dari pada Wowo penunggu kebon bambu 😋
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: iaaalaah /Grin//Grin//Grin/
total 18 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
duuh bakal riweuh nii kalo udh cerita cinta segitiga, segiempat dan segitugitunya /Shy/ Arya sok banget nolak2in semua jin cewek disana merasa paling ganteng 🤭🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: sebut saja kerajaan Sang Ratu 👸
Ai Emy Ningrum: jd ratu , permaisuri tnpa tau apa nama kerajaan nya../Frown//Frown/
total 18 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah ternyata arya adalah pangeran yahhh pantas saja dia g mau ngalah
Ai Emy Ningrum: kmaren masuk lewat jalur ordal yee,pantesan cepet 😒😒
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: anak buah nya perlu di training ulang 😋
total 14 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohhh giti si arya katanya mau gnter pulang tp di tanguhakn waktunua mau di peristri kali yaaaa
ayo lah arya kasih balik lah si eva jgn oula kau tahan di alam mu kasihan klo di hati mu aq pun ogah kau kan jin.. wkwkwkwkkkk🤣🤣🤣🤣🤣🏃‍♀️
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: 👻👻👻👻👻
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
jadi inget kisahnya si Joko.. /Slight//Hey/
Ai Emy Ningrum: #melipirdiam2 🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: psssstttt... iyaaah 🤫
total 9 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh kek nya 3va jadi sandra deh
tp siapa n3nek itu yahhh mau nolong eva
wuihhh keren deh petualangan nua masuk demensi lain
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wowlah iyo nek neng kene pun podo wae kk anger mati listrik yo wis ngalamt hahahaaa🤦‍♀️
Dayang Rindu: lebih angel aku Mbak, pln sedang perbaikan. Dikit-dikit mati lampu, hilang sinyal sejak kemarin gak bisa up. 🤦‍♀️
total 10 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gemblung bentuk e wae kyo gono hadehhh bossss situ mah iblis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!