NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:7.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahagia? (Revisi)

"Lily ... Emi ... ayo bangun, nanti terlambat." Suara teriakan Dian sudah terdengar pagi-pagi sekali.

Lily menarik selimutnya menutup kepala, sudah kebiasaan ibunya berteriak seperti itu, padahal hari masih begitu pagi. Berbeda dengan Emi, anak laki-laki itu bahkan sudah siap dengan seragam sekolahnya. Jadi, begitu suara ibunya terdengar, ia langsung turun untuk sarapan.

"Cepat bangunlah. Dimarahi mama itu lebih mengerikan daripada dimarahi nenek sihir sungguhan." Artinya, keduanya hanya berbeda tipis. Iya, sang mama yang paling baik sejagat raya itu juga bisa menjadi wanita paling jahat saat marah.

"Lima menit lagi, Kak," jawabnya serak, khas orang yang baru bangun tidur. "Maka lima menit juga mama akan menceramahi mu." Emi tidak menyerah.

"Ah ... baik-baik. Aku bangun!" teriaknya kesal.

Emi menggeleng heran, ia memilih turun lebih dulu menyusul ibunya. Dibawah, Emi melihat Dian sedang menata banyak makanan kesukaan mereka di atas meja, termasuk sayuran hijau yang wajib mereka makan setiap hari.

Begitulah ibunya, melakukan apa saja demi anak-anaknya. Meski wajah cantik itu kelelahan, Dian akan tetap tersenyum seolah ia kuat.

"Dimana Lily?"

"Masih bersiap." Emi menghampiri ibunya dan memberi kecupan singkat di pipi. Hal ini sudah biasa ia lakukan setiap kali bertemu atau bersama Dian. Emi tahu jika itu salah satu hal sederhana yang disukai Dian. Terbukti saat Dian selalu tersenyum senang setiap kali Emi menciumnya.

"Lusa Emi sudah berangkat ya? Pasti Mama rindu dengan Emi." Wajah memelas Dian yang manis membuat Emi tersenyum. "Emi, kan, sayang Mama. Emi ingin menjadi anak yang berguna untuk Mama dan Lily, jadi harus bekerja keras." Berbicaranya saja sudah seperti orang dewasa. Di dewasakan oleh keadaan.

Selama ini mamanya sudah berjuang keras untuk kehidupan mereka agar layak. Berjuang sendiri tanpa keluarga atau suami, Emi tak bisa membayangkan seperti apa perjuangan ibunya. Satu-satunya cara yang dipikirkannya, ia ingin menjadi anak pintar dan bisa membantu ibunya menghasilkan banyak uang. Dengan begitu, Dian tidak perlu bekerja lagi dan kelelahan.

Dian menghela nafas pasrah, ia mengangguk. "Emi tidak boleh lelah, ya. Anak seumuran Emi hanya perlu menikmati masa kecil. Mama tidak akan suka jika Emi berlebihan." Ia memberi nasehat.

"Jangan khawatir, Mama. Lagipula Emi hanya sekolah."

Satu tahun yang lalu, Dian dibuat terkejut karena Emi tiba-tiba mengatakan ingin mengikuti sebuah les bahasa. Dian benar-benar tak mengerti dengan rencana Tuhan. Ia selalu diberikan kejutan oleh bakat dan kemampuan anak kembarnya.

Mulai dari Emi maupun Lily yang begitu mahir dalam bahasa Inggris, padahal Dian tidak begitu sering bicara dengan menggunakan bahasa itu. Kemudian, pengajuan Emi yang ingin mendalami lebih banyak bahasa, dilanjutkan dengan bakat bermain piano dan melukis Lily yang luar biasa untuk gadis seusinya.

Mungkin inilah yang disebut bakat turunan. Kemampuannya benar-benar menurun pada kedua anaknya.

"Aku kesal setiap kali Mama berbicara dengan rekan Mama, aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan." Ibunya sangat hebat. Dian bisa mengerti begitu banyak bahasa, sedangkan ia sebagai anak hanya bisa terdiam tidak mengerti.

"Haha ... jadi kau iri dengan Mama? Toh kau memang masih kecil, bermain dan belajar saja."

"Aku sudah besar, Mam!" Benar juga, Emi tidak suka dikatakan kecil.

"Baik-baik, terserah Emi saja." Gelak tawa Dian membuat Emi cemberut.

"Ingat, jangan nakal dan membuat mama susah!" Emi masih sempat-sempatnya memperingati Lily sebelum keberangkatannya.

"Aku tidak nakal! Kakak meremehkanku?" Lily memasang wajah menantang.

"Tentu saja, kau, kan, nakal!"

"Aku tidak nakal, Kakak!"

Dian yang sedang berbicara dengan seseorang itu menggeleng pelan. Kenapa keduanya gemar sekali bertengkar?

"Hal-hal seperti ini akan menjadi hal paling dirindukan ketika mereka dewasa." Dian tersenyum tipis mendengar penuturan wanita di depannya. "Kau benar, aku titip Emi padamu. Katakan saja berapa yang kalian butuhkan selama di sana, aku akan mengirimnya."

"Ya Tuhan, Dian. Anakmu sudah seperti anakku sendiri. Kita sudah berteman sejak lama. Ibuku sangat menyukai Emi kau tahu?"

"Kalau begitu cepat menikah dan punya anak sendiri. Jangan menculik anakku terus, Vir," canda Dian.

"Kau sama saja seperti ibuku!" Keduanya lalu tertawa.

Tibalah saat keberangkatan Emi. Dian memeluk anaknya erat sebelum benar-benar dilanda kerinduan. Ia tidak begitu khawatir karena ada sahabatnya yang menjaga Emi selama disana. Bukan tak ingin ikut, Lily juga harus bersekolah disini.

"Dahh, Mama, Lily ..."

"Sampai jumpa lagi, Boy. Jangan lupa hubungi Mama."

"Dah, Kakak. Dah, Tante Vira."

Lihat mereka, Nic. Apa kau akan bahagia jika melihat mereka?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kenapa? Aneh umur segitu sudah punya pemikiran orang dewasa? Namanya novel ya Say, jgn dibawa serius lah.

Di drama china dan korea jg biasa ya umur segitu udh pinterr. Itu karena gen ortunya juga mendukungg sayy.

Disini Dian juga terbuka sama anaknya soal masalah dia sama bapaknya. Bisa dibilang kehidupan Lily dan Emi ga seperti anak normal lainnya.

1
Esther Lestari
Ayah Nico masih hidup ?
Esther Lestari
Lily....awas mama Dian marah ya pergi tanpa pamit dan bolos sekolah
Esther Lestari
Melly gk jadi nikah sama.Nico ? koq skrg jadi miskin gitu.
enak sekali menyerahkan anak begitu saja
Esther Lestari
ibu nya Dian dan ibu nya Nico sikap nya sama, mengagungkan harta
Heryta Herman
terima lasih atas karyamu yg bagus ini thor...
semangat
Heryta Herman
wanita iblis yg sesungguhnya adalah melly..
dan bisa" nya menuduh sian sprti dirinya...
ternyata ouh ternyata..anak dian kembar 3..
thor..karyamu bagus...
ayo semangat thor...
Heryta Herman
hidup dian sdh menyakitkan dari awal kehidupan di tmbh bersuamiyg tdk pekq dan egois...makin menambqh truma yg sungguh dasyat..hanya kehadiran anak" lah penyemangat hidupnya...dan trauma ini tdk akan sembuh sepenuhnya..
sngguh mengerikan jln hidup dian..
semoga ada keajaiban pada hidup dian di kemudian hari../Cry/
Widiyani
bagus banget kak
Heryta Herman
hahaha...rasakan akibat ulahmu sendiri nico..kaupantas mendapatkan perlakuan tdk menyenangkan dari dian..kau yg dulu menolaknya dan skrng bucin parah pada dian..
bnykkan stok kesabaran mu nico...hahaha...
Heryta Herman
sungguh trauma itu sangat berat di rasakan dan di alami...hanya orang yg pernah melaluinya saja yg tau bagaimana rasanya..
Heryta Herman
suami istri yg tdk waras karena keadaan..tapi krna dasarnya memang hatinya baik..tetap ada sisi baik di dlm diri mereka berdua...semoga sesdh hidup bersama,tekanan jiwa mereka juga akan membaik seiring waktu...saling menyembuhkan...
Heryta Herman
klo sdh namanya wanita jalang,ya tetap jalang....otaknya tetap busuk sebusuk hatinya...melly apapun rencana busukmu,jngn sampai kau menyesal nti klo keadaan berbalik padamu...
Heryta Herman
karena keadaan,pertemuan yg tdk di sangka,tak di sengaja...akhirnya menguak kebenaran...
part yg memgandung bawang thor.../Good/
Heryta Herman
apa yg mau kau tunjukkan dian?...pada irang lain kau tegas dan menakutkan.tapi pada nico...kau serahkan tubuhmu dgn mudahnya...hargai dirimu sendiri...bls perbuatan nico yg sdh memperkosamu....nico memang ayah dari anak"mu tapi bukan suami mu..ingat itu...
hhaiissshhh...ga ngerti aku jln pikiranmu dian...
Heryta Herman
top hasil didikan dian yg lembut tapi ada ketegasan dan pengertian mendalam ..anak" bisa mengerti dan memahami situasi...dan menjalani hidup dgn semestinya...
Heryta Herman
haaah..semudah itu kau menyerahkan diri mupada nico,dian??
kau itu di lecehkan...bertindaklah semestinya..jngn mau di perlakukan seenaknya sama laki,walaupin kau mencintainya...
haadddeeeuhh../Panic/
Heryta Herman
nyonya Mita anganmu terlalu tinggi membahasakan oma pada cucu yg tdk kau anggap eeh bukan...yg tdk di akui sblmnya...
bagaimana perasaanmu ketika tau nti bahwa cucu"mu berasal dari kluarga kaya sprti dirimu..menyedal dan malu pastinya..
terlajak perahu boleh di undur,terlajak kata buruk padahnya...maka..hati" lah bila berucap..
Heryta Herman
karena di tempa dgn keadaan,dian menjadi wanita yg lbh kuat dan berpendirian tegas..kluarga mantan suami dian tdk jauh beda dgn kluarganya sendiri...sama"dan memaksakan kehendak..
rumit banget keadaan kluarga mereka ya...dan bnyk rahasia yg di sembunyikan...
Tina Larinci
novel ini bagus
Tina Larinci
dewasa sekali karakter Lily ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!