NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:87.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Nova Spire, seorang ahli medis dan racun jenius, tewas tragis dalam ledakan laboratorium saat mencoba menciptakan obat penyembuh paling ampuh di dunia. Tapi kematian bukan akhir baginya—melainkan awal dari kehidupan baru.

Ia terbangun dalam tubuh Kaira Frost, seorang gadis buta berusia 18 tahun yang baru saja meregang nyawa karena dibully di sekolahnya. Kaira bukan siapa-siapa, hanya istri muda dari seorang CEO dingin yang menikahinya demi tanggung jawab karena membuat Kaira buta.

Namun kini, Kaira bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak seenaknya. Dengan kecerdasan dan ilmu Nova yang mematikan, ia akan membuka mata, menguak kebusukan, dan menuntut balas. Dunia bisnis, sekolah elit, hingga keluarga suaminya yang penuh tipu daya—semua akan merasakan racun manis dari Kaira yang baru.

Karena ketika racun berubah menjadi senjata … tak ada yang bisa menebak siapa korban berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibully?

Kaira melangkah pergi dengan tenang, meninggalkan Sonia yang masih meringis kesakitan serta Maura dan beberapa teman mereka yang memandang dengan wajah kesal.

Suasana di lorong sekolah dipenuhi bisik-bisik tidak percaya.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Kaira?" tanya salah satu siswi dengan nada bergetar.

"Bukankah dia dulunya selalu ketakutan bahkan hanya untuk berbicara?" sahut siswi lain dengan mata membelalak.

Mereka semua masih tidak bisa memahami perubahan drastis gadis itu. Kaira yang dulu penurut dan mudah ditindas, kini seolah menjadi sosok baru yang dingin dan sulit dijamah.

Meski rasa takut mulai merayapi hati mereka, namun rasa tidak terima lebih mendominasi, terutama bagi Sonia. Harga dirinya terasa terinjak-injak di hadapan banyak murid. Wajahnya merah padam menahan malu dan amarah.

Dengan gigi terkatup rapat, Sonia berkata dengan geram, "Aku tidak akan membiarkan dia berjalan seenaknya di sini. Gadis buta sepertinya harus diberi pelajaran."

Maura yang berada di sampingnya mengangguk cepat, wajahnya juga tidak kalah marah.

"Benar! Kita harus buat dia sadar diri ... buta saja sudah merepotkan, apalagi kalau menjadi sombong seperti itu," timpal Maura dengan suara penuh kedengkian.

Mereka berdua saling bertukar pandang, seolah merencanakan sesuatu.

Mereka tidak akan berhenti sampai membuat Kaira kembali ke tempatnya semula—lemah, tunduk, dan tak berani melawan.

****

Bel berbunyi nyaring, menandakan bahwa pelajaran telah dimulai. Seluruh murid Sky International School telah masuk ke kelas masing-masing.

Di kelas 3-A, suasana hening ketika seorang guru wanita yang bergaya modis, Ibu Marisa, sedang menjelaskan materi Biologi.

Di sudut belakang kelas, Kaira duduk tenang, mendengarkan sambil menopang dagu dengan satu tangan.

Meskipun penjelasan Ibu Marisa terdengar berbelit-belit dan membuatnya mengantuk, Kaira tetap menjaga sikap, hanya sesekali menghela napas bosan.

Tatapan Ibu Marisa yang sedang mengamati kelas, akhirnya jatuh kepada Kaira yang terlihat acuh tak acuh. Rasa kesalnya memuncak.

"Hei, Buta! Berdirilah! Kalau tidak ingin mendengarkan, lebih baik keluar dari kelasku!" bentak Ibu Marisa dengan nada tinggi.

Seluruh kelas sontak tertawa mendengar ejekan itu, beberapa murid bahkan menutup mulut mereka untuk menahan tawa. Ibu Marisa tersenyum sinis, merasa puas dengan reaksi murid-muridnya.

Jika dulu Kaira masih yang lama, mungkin ia akan diam, menunduk, dan menerima semua hinaan itu. Namun kini, tubuh itu telah ditempati oleh jiwa Nova—seseorang yang tidak membiarkan dirinya diinjak-injak.

Dengan tenang, Kaira berdiri sambil memegang tongkatnya. Senyuman tipis menghiasi wajahnya, sebelum akhirnya ia membuka suara.

"Sebelum Ibu sibuk mengejek kekurangan orang lain, alangkah baiknya Ibu memperbaiki dahulu metode mengajar Ibu yang membosankan ini."

Suasana kelas langsung hening.

Kaira melanjutkan dengan nada polos, namun setiap katanya bak pisau tajam. "Atau mungkin ... Ibu perlu kembali bersekolah untuk memahami dasar-dasar Biologi dengan benar?"

Wajah Ibu Marisa memerah menahan amarah. Tangannya mengepal di atas meja.

"Kurang ajar!" desisnya.

Namun Kaira tetap tidak bergeming. Ia mengangkat wajahnya sedikit, seolah menatap lurus ke arah guru itu meski kedua matanya kosong.

"Saya hanya mencontoh, Bu," ujar Kaira polos. "Bukankah Ibu yang pertama kali memberikan contoh buruk dengan mengejek kekurangan orang?"

Ibu Marisa tampak semakin berang, langkahnya maju hendak mendekati Kaira. Namun sebelum ia sempat berbicara, Kaira kembali melanjutkan, dengan suara lebih pelan namun jelas terdengar oleh seluruh kelas.

"Atau ... jangan-jangan ... waktu sekolah dulu, Ibu Marisa hanya sampai pagar sekolah? Lalu lulus dengan bantuan orang dalam?"

"Kaira!" teriak Ibu Marisa, matanya membelalak penuh amarah.

Namun Kaira tetap tenang. Ia tersenyum kecil, lalu berkata lagi, "Jika ingin dihormati, maka belajarlah terlebih dahulu menghormati orang lain, Bu. Sebagai guru seharusnya Anda mencontohkan attitude yang bagus."

Ruangan kelas menjadi sangat hening. Tidak ada lagi tawa, tidak ada lagi ejekan. Semua murid hanya saling pandang, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.

Wajah Ibu Marisa memerah padam akibat amarah yang sudah tidak tertahan lagi. Dengan suara menggema, ia menunjuk pintu kelas dan membentak.

"Kaira! Keluar dari kelasku sekarang juga! Tidak ada tempat bagi murid yang tidak tahu sopan santun!"

Seluruh murid menahan napas, suasana di kelas seketika menjadi tegang.

Namun Kaira, dengan tenang, berdiri sambil mengetukkan tongkatnya ke lantai, suaranya tetap tenang namun penuh tekanan.

"Ibu Marisa," katanya, suara Kaira terdengar jernih di tengah keheningan kelas, "Apakah Ibu lupa bahwa Sky International School memiliki peraturan yang ketat tentang penghormatan terhadap murid, terlebih lagi terhadap murid difabel?"

Wajah Ibu Marisa sedikit berubah, namun ia tetap mencoba mempertahankan wibawanya.

"Jangan berani mengancam gurumu!" hardik Ibu Marisa.

Kaira hanya tersenyum kecil, lalu menambahkan dengan santai,

"Ini bukan ancaman, Bu, melainkan pengingat. Bukankah kelas ini dilengkapi dengan CCTV, lengkap dengan perekam suara?"

Beberapa murid yang mendengar itu mulai saling berbisik. Ibu Marisa pun mulai tampak gelisah.

"Segala perkataan dan perlakuan Ibu hari ini telah terekam dengan jelas," lanjut Kaira. "Saya rasa pihak yayasan akan sangat tertarik mendengarnya. Lagi pula, bukankah Sky International School terkenal ketat dalam menjaga reputasi dan perlindungan terhadap murid?"

Ibu Marisa terdiam, giginya terkatup rapat menahan amarah dan rasa takut yang mulai menyeruak. Ia menunduk, tampak berpikir keras.

Tepat pada saat itu, bel tanda pergantian pelajaran berbunyi nyaring.

Suasana tegang perlahan mengendur, namun tatapan semua murid tetap tertuju pada Kaira dan guru mereka.

Dengan anggun, Kaira kembali ke tempat duduknya tanpa menunggu perintah lebih lanjut, membiarkan Ibu Marisa berdiri kaku di depan kelas. Sekali lagi, ia membuktikan bahwa dirinya bukan lagi Kaira yang dulu—bukan gadis buta yang bisa diperlakukan seenaknya.

****

Bel istirahat berbunyi, menandakan waktu bebas bagi para murid. Suasana kantin dan lorong-lorong sekolah pun mulai dipenuhi dengan suara riuh siswa-siswi yang bercanda dan makan.

Di kelas 3-A, Kaira masih duduk santai di bangkunya, seolah tak peduli dengan keramaian di luar. Namun tiba-tiba, langkah kaki berderap mendekat. Segerombolan gadis dengan dandanan tebal—terkenal dengan sebutan "geng Loly" menghampiri Kaira dengan senyum mengejek di wajah mereka.

Pemimpin geng itu, seorang gadis berambut pirang palsu bernama Lolyta, menepuk meja Kaira keras-keras.

"Hei, Kaira, ternyata kau masih hidup, ya? Ayo ikut kami sebentar," katanya manis, namun penuh racun.

Tanpa menunggu persetujuan, dua gadis lain langsung menarik tangan Kaira dengan kasar.

"Apa ini?" tanya Kaira datar, tanpa memperlihatkan rasa takut.

"Santai saja, kami cuma ingin memberikan tanda selamat datang untukmu yang baru bangun dari kematian," sahut salah satu dari mereka dengan nada sinis.

Orang-orang yang melihat adegan itu di lorong hanya menatap tanpa niat membantu. Beberapa bahkan tersenyum puas, seolah menunggu pertunjukan.

Sonia dan Maura yang berdiri tidak jauh dari situ, bertukar pandang dan tersenyum penuh kemenangan.

"Kali ini, si buta itu pasti kapok," bisik Sonia pelan.

"Lebih baik dia pulang dengan wajah babak belur. Biar Leonel semakin jijik padanya," timpal Maura dengan tawa kecil.

1
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
/Sweat//Sweat/
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
wah wahh sultini emang beda,lgsg pulau donk/Sweat/
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
wah ngajak gelud dia ma awak/Joyful//Facepalm/
Anonymous
keren banget deh si Nova versi kaira....
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kek kucing dan anjing aja sllu bertengkar g ada abis nya

seirinh wktu berjlan kira2 kpn keira akan bis melihat yaaa
Siti Nurjanah
panas2in terus ya kaira... aku gk sabar nunggu km bisa liat lg pake mata novaa
Ririn Santi
kepala ditimpuk sepatu. enak rasanya?
ika yanti naibaho
/Determined//Determined//Determined/
beybi T.Halim
panas..panas...panas...dada ini..,pusing..pusing..pusing...😅😅
beybi T.Halim
mampus..,pedes gak tuu..,😅😅
Pandagabut🐼
rejeki durian nomplok nih dapat mertua seperti nyonya Claudia....
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🫰🫰🫰🫰🫰 dapet lampu hijau dari ibu ratu 🥳🥳😘😘😘dah deg deg ser aku loh 🤭🤭🤣🤣
Wanita Aries
Hareedang euyyyy 🤣🤣🤣
azka aldric Pratama
baru x ini ada seorang ibu yg setuju anaknya rebut bini orang,apa LG bini sepupunya 🤣🤣🤣saking takutnya anaknya GK doyan perempuan....
Wanita Aries
Aww awww kalah lagi kau maura dan sonia
Susilawati
tuan Langit udah kebelet mau kawin 🤭🤭🤭
@emak aisyah
pansa nggk,,panas nggak,,
ya panaslah masa enggak kaira tinggl di rumah keluarga fros aja panas padahal tau kalo kaira di sana tidak di anggap,apa lagi ini bukan cuma panas tapi MELEDAK,,,,,,
Tiara Bella
kapok kan tuh Maura sm Natalie .
sya sya_23
hohoho nyonya Claudia mendukung anak nya jadi pembinor asalkan anaknya normal 🤣🤣🤣
Lyvia
hahahahahahha... puas deh panas g kedua orang itu yg ada kebakaran tu hati mkin deh bencinya ma kaira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!