NovelToon NovelToon
Proof Of Love Art Paper

Proof Of Love Art Paper

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Skyeuu

"Itu anak gue, mau ke mana lo sama anak gue hah?!"
"Aku nggak hamil, dasar gila!"
Tragedi yang tak terduga terjadi, begitu cepat sampai mereka berdua tak bisa mengelak. Menikah tanpa ketertarikan itu bukan hal wajar, tapi kenapa pria itu masih memaksanya untuk tetap bertahan dengan alasan tak masuk akal? Yang benar saja si ketua osis yang dulu sangat berandal dan dingin itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skyeuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Apa yang kita lihat belum tentu sama dengan apa yang kita dengar, begitu kata pepatah yang pernah Ning ketahui. Siapa sangka, kalau perkataan tersebut benar adanya.

"Kalau kurang, beli yang lain," Jay memberikannya izin untuk membeli makanan apa saja yang dia suka dengan kartu debitnya.

Perkataan itu masih terngiang di kepala Ning, malah seperti alarm setiap detiknya. Saking kagum dengan perintah yang Tuan Muda berikan, Ning sampai terus ingin mengingatnya. Baru kali ini juga dia mau menyebut pria itu dengan sebutan "Tuan Muda".

"Tuan Muda, ini mah satu mall aja bisa beli!" saking kagumnya dengan isi kartu yang baru saja dia periksa tadi.

Belum ada sepuluh menit, Ning sudah menghabiskan dua makanan sekaligus. Namun, tampaknya perempuan itu belum kenyang dan masih ingin mengunyah sesuatu di mulutnya. Dia berlarian ke sana kemari untuk mengisi kekosongan perutnya, lalu duduk sebentar di bangku yang disediakan oleh toko, dan menghabiskan makanannya di sana. Setelah itu kembali mencari menu yang baru dia lihat atau sekadar ingin dicobanya. Jalan-jalan sempurna bagi seorang wanita, Ning selalu mendapatkan apa yang dia diinginkan saat bersama Jay. Tidak peduli sekarang pria itu ke mana, dipikiran Ning hanya makan, kenyang, dan puas tentunya.

"Hmm, puas banget! Alhamdulillah kenyang," katanya sambil mengusap perut.

Dari kejauhan terlihat Jay berjalan mendekatinya, sesekali matanya melirik pada keadaan sekitar. Ning mengernyit, ada yang tidak beres dari gelagat pria itu. Ning harus bertanya, dia kenapa? Tapi, mari lihat dulu bagaimana pria itu akan bertindak ke depannya. Jika perlu Ning akan mengawasinya dari dekat. Masalahnya bukan sok ikut campur, melainkan tentang keselamatan dirinya dan juga Jay pastinya karena pria itu punya banyak musuh. Tidak tahu harus melakukan apa jika terlambat, Jay mungkin saja banyak cara tapi Ning tidak mau membuat mala petaka.

"Kenapa kamu?" tanyanya begitu pria itu sampai di samping Ning.

Jay menoleh, "Udah kan? Kita pulang," katanya menyahut pertanyaan Ning dengan sebuah ajakkan yang agak misterius.

Jay tidak memberikan kesempatan pada Ning untuk bertanya ada apa dengannya, mau tak mau Ning mengikuti langkah kaki Jay yang menariknya untuk segera pergi dari sana. Perasaan aneh membuncah di dadanya, sebenarnya sesuatu pasti terjadi, bukan? Ning yakin, dia harus bertanya nanti setelah semuanya lebih tenang. Mereka masuk ke dalam mobil Jay, terlihat gelagat pria itu masih terus gelisah, namun sedikit lebih santai setelah dia menatap mata Ning sambil tersenyum kecil.

"Tenang, sama gue lo aman," begitu katanya dan mobil pun melaju di jalanan dengan kecepatan sedang.

Ning tidak memikirkan apa-apa, selain masalah yang sedang dihadapi oleh calon suaminya. Ahem–terserah, sejujurnya Ning canggung menyebut Jay dengan sebutan tersebut. Tapi, itulah yang terjadi sekarang–Jay calon suaminya–dan akan segera menjadi suami nyata di kehidupannya. Diam-diam Ning merasa senang, sebab mungkin saja hubungan mereka di masa lalu bisa sedikit pudar. Lebih tepatnya kenangan dan perpisahan paling tidak etis yang membuat Jay menjadi seperti itu padanya, kesalah pahaman yang juga membuat keduanya terutama Jay saling menjauhkan diri. Seolah-olah mereka berdua tak mau terlibat urusan pribadi.

"Iya deh, aku selalu percaya kamu bukan orang yang bejat meski kelakuan kamu kayak orang nggak bener."

Mendengar sahutan dari Ning membuat Jay mau tak mau mencibirnya dalam hati, memang perempuan yang sejak dulu berani berbuat seenaknya tanpa perasaan malu itu hanya Ning. Kalau hal itu menimpa fans wanitanya, mereka pasti akan sangat malu dan meminta maaf bagaimanapun caranya pada Jay. Tapi, sayangnya Ning bukan bagian dari mereka yang tergila-gila padanya. Itulah mengapa dia mau menerima perjodohan yang tidak pernah disetujui olehnya sejak dulu, lebih tepatnya terpaksa namun tidak ada kata menyesal memilih Ning menjadi pasangan kerjasamanya dalam pernikahan.

"Oke, mau makan siang apa lo?" tanyanya dengan cara menyetir yang mulai terasa santai.

"Oh? Aku mau iga bakar!"

Tanpa banyak bicara lagi, respon Jay langsung dengan aksi, dia menjalankan mobilnya ke arah restoran yang Ning inginkan. Kebetulan di daerah sana ada restoran iga sapi bakar dan sup iga yang Jay kenal. Setelah memarkirkan mobilnya, Ning berkedip beberapa saat melihat restoran yang jadi tujuan mereka. Bukan, bukan mewah atau apa, tapi malah cenderung sederhana dan seperti restoran biasa.

"Kamu sering ke sini Jay?" pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Ning. Melihat Jay menganggukkan kepalanya, Ning langsung berekspresi tidak percaya.

"Pfft--!" Jay menahan tawanya agar tidak keluar, pria itu sangat tertarik dengan wajah konyol Ning setiap berekspresi.

"Apa, sih kok malah ketawa!?" kesalnya menyahuti Jay yang tiba-tiba tertawa itu.

Jay geleng-geleng kepala sambil menutup mulutnya, lalu kembali memasang wajah datar seperti jalan tol. Melihat perubahan yang cepat membuat Ning bete bukan main. Namun, dia sedang lapar jadi lebih baik tidak menjadi musuh Jay lebih dulu.

"Lo lucu..." mendengar pujian yang keluar dari mulut Jay tersebut membuat Ning salah tingkah.

Bagaimana mungkin dia dapat merubah suasana hati Ning menjadi berbunga, ketika ia baru saja membuatnya kesal sampai ubun-ubun. Jay benar-benar definisi lelaki yang sulit ditebak.

"Ahem–maksud gue muka lo konyol," katanya melanjutkan perkataan yang sempat dia gantung.

"Ish! Tau ah, bete banget ayo masuk!" sepertinya Ning mau datang bulang karena sejak tadi suasana hatinya naik turun terus.

Di sisi lain, Jay bersyukur karena Ning tidak mengomentari restoran yang dia pilih untuk makan siang mereka. Ketika masuk ke dalam sambil diseret oleh perempuan cantik itu, Jay hanya bisa diam dengan pasrah. Membiarkan suasan hati Ning agar kembali ceria lebih baik daripada harus berdebat di depan umum. Sebenarnya tadi mereka memang sudah berdebat di tempat umum, sih.

"Saya mau pesen iga bakar jumbo dua, sup iganya satu, jus anggur ada?" tanyanya pada pelayan yang melayani mereka.

Pelayan itu terlihat kebingungan, dan menatap ke arah Jay yang juga sama bingungnya. Tapi, tak lama kemudian pelayan pria tersebut mengangguk sambil tersenyum.

"Ada Kak, mau anggur merah atau anggur hijau Kakaknya?" tanyanya dengan ramah.

Ning langsung semringah mendengar tawaran tersebut, kemudian dia memesan tanpa ragu.

"Kalau gitu, saya mau dua-duanya aja. Oh iya, mau dessert paling enak di restoran ini apa? Atau nggak paling laris deh yang banyak dibeli!" sahutnya menggebu-gebu seolah tengah bersiap untuk memenangkan suatu lomba.

Pelayan itu tertawa bisnis, "Banyak Kakak cantik, tapi menu andalan kami ada blackforest dessert box, matcha dessert box, tiramisu cake, dan untuk minumannya sendiri ada latte." katanya sambil menunjukkan contoh gambar pada Ning.

"Oh my god, keliatan enak semuanya..." Jay melongok sebentar melihat daftar menunya.

"Buat masing-masing satu dari dessert yang kalian punya," tiba-tiba Jay menyerobot bicara tanpa izin dan membuat Ning syok. Apa katanya? Satu-satu?! Di dalam buku menunya sana ada lima puluh menu!

"Jayden istigfar!!' seru Ning.

1
Towa_sama
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Skyeuu: aww terima kasihh ^^
total 1 replies
SweetPoison
Saya terkesan dengan kedalaman emosi yang tersampaikan dalam kata-kata.
Skyeuu: terima kasihh ^^ 🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!