NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Petualangan / Tamat / Supernatural / Contest / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:17.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: PenaKertas

Genre : TimeTravel, Action, Adventure

Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.

Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.

"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 07 : Mo Qian dan Qin Tian

Mo Lian hanya diam dan memejamkan matanya saat berada di dalam mobil. Ia tak berbicara sama sekali meski diberikan pertanyaan, karena baginya tidak ada artinya menjawab sekarang dan akhirnya ditanyakan kembali.

Jadi lebih baik memberikan jawaban saat telah tiba di tempat tujuan.

Beberapa pengawal yang melihat Mo Lian tetap diam hanya bisa menggertakkan giginya bersamaan dengan mencengkeram jari-jarinya yang terkepal. Mereka ingin sekali memberi Mo Lian pelajaran, tapi saat mengingat kembali bahwa pengawal terbesar dari mereka dapat terpental dengan mudahnya, maka mereka hanya dapat menghela napas berat dan tetap diam.

Bagaimanapun majikan mereka juga tidak mempermasalahkan, bahkan menghormati Mo Lian.

Beberapa puluh menit kemudian, mobil telah memasuki Real Estate mewah yang ada di Kota Chengdu, harga setiap rumah di sini dibandrol dengan harga 1000.000 Yuan, dan itupun tipe paling rendah dari lainnya.

Mobil yang ditumpangi Mo Lian terus melaju hingga sampai ke tempat yang lebih nyaman dan asri, bahkan untuk masuk ke wilayah inipun harus melakukan beberapa pemeriksaan, tapi dengan status milik Keluarga Qin. Mobil mereka dapat masuk dengan mudahnya tanpa adanya halangan.

"Kita sudah sampai," ucap sopir menghentikan laju mobil dan keluar untuk membukakan pintu.

Mo Lian menuruni mobil, ia mengedarkan pandangannya melihat bangunan mewah di depannya. Jika dihitung secara kasar dengan melihat sekilas, bangunan di depannya memiliki luas 6400 meter persegi.

"Apakah kita berada di Gunung Emei?" tanya Mo Lian saat mengamati keadaan sekitar, ia merasakan kepadatan energi spiritual di sini lebih besar dari Taman Kota dan Danau Teratai.

Qin Zhang mengangguk kecil. "Benar. Ini adalah Gunung Emei," jawabnya singkat.

"Melihat dari reaksi Anda. Sepertinya Anda memiliki keinginan untuk mempunyai tempat tinggal di sini." Qin Zhang melanjutkan ucapannya saat melihat ketertarikan Mo Lian.

Mo Lian hanya terdiam tak bersuara saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Qin Zhang. Bagaimanapun ia memang berkeinginan memiliki tempat tinggal di sini, bukan hanya karena keamanannya yang terjaga, tapi juga karena kepadatan energi spiritual di sini yang dapat membantunya menembus Fase Lautan Ilahi.

"Baiklah! Mari masuk." Qin Zhang kembali melanjutkan ucapannya saat tidak mendapatkan balasan dari Mo Lian. Ia melangkahkan kakinya memasuki halaman Mansion Keluarga Qin, dan terus berjalan memasuki pintu bangunan yang dibukakan oleh pengawalnya.

Mo Lian mengikuti langkah Qin Zhang, ia memasuki Mansion dari Keluarga Qin. Terlihat di dalam Mansion banyak sekali furniture berkualitas tinggi, dengan beberapa vas keramik antik dari zaman Dinasti Qing terpanjang di setiap sudut ruangan.

Meski hampir semua adalah barang antik ratusan tahun silam, tapi itu semua hanyalah barang tak berguna yang tidak memiliki energi spiritual.

Mungkin jika Mo Lian yang dikehidupan sebelumnya akan sangat terkesima saat melihat banyak sekali barang antik nan berharga, tapi berbeda halnya dengan sekarang yang telah memiliki gelar Dewa Semesta.

"Silahkan duduk," ujar Qin Zhang mempersilakan Mo Lian untuk duduk.

Mo Lian mengangguk kecil, kemudian duduk di sofa panjang yang berhadapan dengan Qin Zhang serta Qin Tian. "Langsung saja. Bisakah Anda menjelaskan maksud dari Wu-Zong tadi?" tanya Mo Lian tanpa berlama-lama.

Qin Zhang menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya, ia tidak berharap pemuda di depannya sangat tidak sabaran, tapi meski begitu ia tidak dapat menolak permintaan dari pemuda di depannya. "Baiklah. Di Bumi, lebih tepatnya China. Memiliki seorang pejuang, mereka terbagi menjadi lima tingkatan. Wu-Shi, Wu-Zun, Wu-Zong, Wu-Dan, Wu-Sheng ..." jelasnya kemudian terdiam sejenak.

"Setiap tingkatan terbagi menjadi tiga tahap. Awal, Menengah, dan Akhir. Di tingkat Wu-Shi tidak berbeda jauh seperti orang normal pada umumnya, yang membedakan hanyalah kekuatan fisiknya. Wu-Zun, seorang Wu-Zun dapat memanfaatkan kekuatan internalnya untuk meningkatkan kekuatan fisik dan kecepatan...

... Wu-Zong, seperti yang Anda lakukan di Taman Kota tadi. Seorang Wu-Zong dapat mengeluarkan kekuatan internalnya di kekosongan udara dan diubah menjadi sebuah pelindung, menahan peluru, berjalan di atas air. Wu-Dan, pejuang di tahap ini sudah sangat jarang terlihat, mereka yang berada di tahap Wu-Dan dapat melayang di udara untuk beberapa saat, membelah sungai, dan mengangkat beban ribuan pon hanya dengan satu jari," ujar Qin Zhang kembali menjelaskan.

Qin Zhang terdiam sejenak, ia menyesap teh yang baru saja disiapkan oleh pelayan. "Dan yang terakhir, Wu-Sheng. Ini sudah bagaikan Dewa, pejuang yang berada di tingkat ini bukan hanya dapat terbang tinggi, dia juga dapat menyelam di kedalaman lautan untuk waktu yang sangat lama, dan dikatakan pejuang di tingkat ini juga dapat menahan tembakan dari rudal, serta menghancurkan gunung hanya dengan telapak tangan."

Mo Lian yang mendengar ini hanya mengangguk kecil, ia tak menyangka di Bumi ada seorang yang memiliki kekuatan sebesar ini. Meski dikatakan jarang, tapi tidak menutup kemungkinan ada.

Dari penjelasan ini juga Mo Lian mengetahui bahwa kekuatan terkuat di Bumi hanyalah berada di Inti Perak. Meski Inti Perak sendiri masih lebih kuat dari orang yang berada di tingkat Wu-Sheng.

Sepertinya aku memang harus menghamburkan banyak uang untuk dapat meningkatkan kekuatan dengan cepat. Bagaimanapun orang-orang kuat ini mungkin masih ada di Bumi, dan bisa saja mereka menjadi ancaman bagi kemajuanku kelak, tentunya aku tidak ingin hal itu terjadi, batin Mo Lian memandang cangkir berisikan teh seraya mengusap dagunya pelan.

"Uhuk!" Qin Tian sengaja terbatuk untuk menarik perhatian dari Mo Lian.

Mo Lian kembali tersadar dari lamunannya saat mendengar suara itu, ia mendongakkan kepalanya melihat wajah Qin Tian.

"Tadi Aku mendengar namamu adalah 'Mo Lian', apakah kau berasal dari Keluarga Mo yang ada di Kota Chongqing?" tanya Qin Tian penasaran.

Wajah Mo Lian mengeras dengan kerutan di dahi saat ia mendengar pertanyaan itu. Ia terdiam sejenak dengan wajah tertunduk, beberapa detik kemudian ia kembali mendongakkan kepalanya. "Iya dan tidak."

Qin Zhang dan Qin Tian yang mendapati jawaban dari Mo Lian hanya diam tak mengerti, mereka berdua memandang Mo Lian dengan tanda tanya besar terlihat jelas di wajah keduanya.

"Saat ayahku menjalankan tugasnya di perbatasan dan menghilang. Aku, ibu, dan adikku diusir dari Keluarga Mo," jawab Mo Lian setelah berpikir sejenak.

Qin Tian mengangguk kecil, ia menundukkan kepalanya dengan kedua tangan menyilang di depan dada, serta kedua mata yang terpejam mencoba mengingat-ingat kejadian apa saja yang pernah dialaminya di perbatasan. Bagaimanapun ia juga pernah menjalankan misi berbahaya di perbatasan.

"Apakah ayahmu bernama Mo Qian?" Qin Tian kembali bertanya setelah mengingat orang dari Keluarga Mo yang pernah menjalankan tugas di perbatasan bersamanya.

Brak!

Mo Lian membanting keras kedua tangannya di atas meja, dan tanpa sadar ia menghancurkan meja itu menjadi potongan kayu kecil.

"Ah! Maaf." Mo Lian menundukkan kepalanya sejenak, kemudian kembali duduk bersandar di sofa panjang. Ia menghela napas panjang berkali-kali mencoba untuk menenangkan dirinya. "Apakah Anda tahu ayahku?"

Para pengawal yang melihat Mo Lian menghancurkan meja kayu hendak bertindak, namun mereka dihentikan dengan lambaian tangan dari Qin Zhang. Qin Zhang sendiri tidak menyangka bahwa Mo Lian dapat menghancurkan meja kayu, yang memilki ketahanan tinggi hanya dengan sedikit hentakkan tangan.

Qin Tian terdiam sejenak karena keterkejutan, ia menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. "Ayahmu, Mo Qian ... adalah teman baikku saat kami berdua menjalankan tugas di perbatasan, pada saat itu. Ayahmu mengorbankan dirinya sendiri untuk membiarkan kami dapat mundur dari perbatasan," jawabnya menatap Mo Lian.

Mo Lian memijat keningnya dengan kepala tertunduk ke lantai, kemudian kembali mendongakkan kepalanya. "Lalu apa yang terjadi dengan ayahku?"

"Saat kami tiba setelah membawa bala bantuan. Kami tidak menemukan adanya mayat atau apapun, di sana seperti tidak pernah terjadi adanya pertempuran yang mematikan," jawab Qin Tian dengan ekspresi wajah rumit.

Mo Lian kembali terdiam. Jika apa yang dikatakan oleh Qin Tian adalah kebenaran, maka mungkin saja ayahnya masih hidup. Hanya saja tersembunyi di dalam dimensi lain, meski ia sendiri tidak mengetahui pasti adanya tempat tersembunyi di China. Tapi itu adalah kesimpulan yang ia dapatkan pada saat ini. Bagaimanapun, tidak menutup kemungkinan jika di China ada dimensi yang menghubungkan ke dunia lain, pasalnya aura spiritual di Bumi ada.

Sepertinya Aku sendiri harus datang ke perbatasan untuk mencari tahu kebenarannya.

...

***

*Bersambung...

1
Irdanzet
Lumayan
Agus Rahmat
berapa pun itu ribuan tidak masalah MC menggunakan kekuatan author....jleb
engki besic
Biasa
Penyet Tako
Luar biasa
Penyet Tako
Kecewa
Agus Rahmat
RASKIN
Anonymous
ini patriakk
Agus Rahmat
hah hah ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha nyut
Agus Rahmat
realistis dong
Agus Rahmat
bukankah itu sila thief
Agus Rahmat
embelgedes
Agus Rahmat
hebat.... hebat
Agus Rahmat
sok tahu ah ikuti saja dulu alurnya
Agus Rahmat
pakah pulau sipatan dan Ligitan
Agus Rahmat
ha ha ha ha ha ha
Agus Rahmat
disini othor nya yang bijak tidak ingin wilayah Indonesia diobok-obok kultivator negeri seberang ha ha ha ha mantap
Agus Rahmat
sifefei lemah banget
Anonymous
lnjut thor
Agus Rahmat
ha ha ha ha ha ha ha ha
Agus Rahmat
bagusnya sih bertarung di bulan Mei
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!