Tetanggaku Yang Super Barbar

" aku sudah lama tidak melihatnya tertawa lepas seperti itu" ujar wanita itu, yang tak lain adalah Susi sang Kaka Amanda.

Dia kebetulan disana bertemu Teman temannya dan saat ia hendak pulang ia melihat danile dan Amanda yang sedang membeli ice cream dan saat itulah Susi mulai memperhatikan mereka berdua, dan dia tidak manyangka jika adiknya itu benar benar sangat bahagia dengan lelaki bernama danile itu.

" Yosh waktunya pulang deh" ujar Susi yang memutuskan berhenti memperhatikan adiknya itu, dan dia pergi dari sana..

Sedangkan bela kini sedang duduk di sebuah kursi didepan kamar kosan milik Daniel.

Dia terus menerus menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang cukup indah itu.

" Hufhhh sebenarnya Danie kemana ya, aku dari tadi telpon tetapi masih belum aktif" keluh bela sembari menatap layar ponsel itu.

Hingga Sore hari bela sama sekali tidak berniat beranjak dari tempat itu, ia sungguh ingin. Bertemu dengan Danie dikarenakan ada hal penting yang ingin dibicarakan oleh nya.

Dan beberapa saat kemudian akhirnya Danie terlihat sedang menaiki tangga menuju kosanya itu.

Dan bela langsung tersenyum melihat datangnya Daniel.

" Bela kamu ngapain disini?" Tanya Daniel bingung 

" Aku daritadi nungguin kamu, habisnya kamu ditelpon tidak bisa terus" keluh bela.

" Jangan bilang kamu dari pagi disini?" Tanya danile lagi

" Iya aku dari pagi disini" jawab bela

Sedangkan danile terkejut dengan ucapan bela, kenapa wanita ini sampai segitunya menunggunya pulang 

" Apa ada hal penting yang ingin di bicarakan" ujar danile membuka kunci pintunya.

" Iya aku ada hal yang ingin di bicarakan denganmu" jawab bela yang ikut masuk kedalam kosan Daniel.

" Mau minum apa?" Tawar danile

" Apa aja deh" jawab bekabyang Langsung duduk di sofa

Dan danile pergi untuk mengambil minuman dan beberapa saat danile kembali dengan dua gelas teh manis di tangannya.

" Baiklah ada hal penting apa?" Tanya danile the to point

" Ibumu sakit dan sekarang dirumah sakit bersama ibuku" ujar bela

Seketika danile di buat terkejut oleh ucapan bela

" Apa ibu sakit, kenapa aku nggak tau" pekik daniel langsung berdiri

" Merka sudah menghubungimu tetapi ponselmu tidak aktif dan aku juga sudah beberapa kali menghubungi kamu tetap aja sama" ujar bela

Dan danile hanya terdiam benar ia mematikan ponselnya agar hari berkencan pertamanya tidak mendapatkan gangguan, tetapi malah menjadi bencana.

Danile pun langsung merogoh ponselnya dan menghidupkan kembali ponselnya itu, setelah terbuka benar adanya bahwa terlihat beberapa panggilan dari kampung dan beberapa panggilan dari bela.

" Aku harus pulang" ujar danile tiba tiba

" Untuk itu aku disini, aku nungguin kamu untuk pulang bersama " ujar bela

Daniel hanya terdiam menatap bela, dan tanpa sepatah katapun ia langsung mengambil tasnya dan beberapa hal penting lainnya.

" Ayo cepat aku ingin melihat kondisi ibuku" ujar danile yang pergi duluan

" Tunggu danile " ujar bela yang mengajar danile

Dan mereka berdua pergi kembali ke kampung mengunakan kendaraan peribadi milik bela.

Sebenarnya keluarga bela adalah keluarga yang cukup berada di kampungnya mereka memiliki sekitar beberapa hektar perkebunan sawit milik ayahnya itu, dan ibu danile bekerja sebagai pengawas perkebunan itu, ibunya adalah sahabat baik ibunya bela.

Danile pulang bersama bela ke kampung halamannya bernama kampung Bojong indah, perjalanan dari kota jakarta  ke kampung memakan waktu sekitar 5 jam perjalanan.

Dan danile pun mengabari teman teman jika ia balik ke kampung tetapi danile lupa untuk mengabari Amanda kekasihnya itu.

Beberapa jam kemudian akhirnya mereka berdua sampai di sebuah rumah sakit di kampung itu, danile langsung masuk ingin mengetahui kondisi ibunya, dia tidak ingin kehilangan keluarga satu satunya dikarenakan hanya ibunya keluarganya sekarang, ayah danile meninggal saat danile berusia 10 tahun dan itu sungguh kehilangan yang menyakitkan, disaat danile butuh sosok seorang ayah tetapi takdir berkata lain.

" Tante bagaimana kabar ibuku?" Tanya danile yang melihat pasangan paruh baya yang duduk di kursi tunggu.

" Danile kamu tenang nak, ibumu sedang di periksa oleh dokter" ujar Niken ibunya bela

" Benar danile kamu duduk dulu disini, biarkan dokter memeriksa ibumu dulu" timpal Budi ayahnya bela

Keluarga bela sangat dekat dengan keluarga danile dikarenakan 4 orang tuan bela dan danile adalah sahabat saat mereka sekolah dulu.

" Ayah ibu bagaimana keadaan tante Mala?" Tanya bela

" Masih di periksa oleh dokter sayang" jawab Niken

Dan bela pun langsung duduk di samping Daniel dan mulai menenangkan lelaki itu.

Sedangkan ayah bela dan ibunya hanya tersenyum melihat putrinya dengan danile, 

Sebenarnya keluarga mereka berencana menjodohkan danile dengan bela tetapi sekarang malah seperti ini, ibunya danile tiba tiba penyakitnya kambuh dikarenakan terlalu capek.

Beberapa saat kemudian dokter pun keluar bersama seorang suster disampingnya.

" Dengan keluarga Bu Mala?" Tanya dokter 

" Iya saya anaknya dok, bagaimana kondisi ibu saya dok?" Tanya danile.

" Keadaan pasien sudah membaik, sebentar lagi juga sadar" ujar dokter itu tersenyum 

" Terimakasih banyak dokter " ujar Daniel 

" Baiklah saya permisi dulu " undur dokter itu 

Dan mereka ber empat pun masuk kedalam ruang rawat Mala.

Danile langsung duduk di kursi samping ranjang ibunya.

" Bu kenapa ibu seperti ini" ujar danile pelan sembari memegang tangan ibunya

" Sudah danile Mala masih istirahat, kamu sekarang makan dulu sana" ujar Niken pada danile 

" Aku tidak lapar Tante " jawab Daniel 

" Danile jika ibumu mengetahui jika kamu seperti ini, dia pasti akan sedih," ujar Niken 

" Benar danile, ibumu akan kami jaga disini kamu makan dulu bersama bela " ujar Budi 

Bela yang mendapatkan kode dari ayahnya langsung mengangguk 

" Ayo danile kita makan dulu, kita cari makan di sekitar sini aja" ajak bela

Dan danile mau tidak mau mengangguk menjawab ucapan bela

Dan merka berdua pun pergi meninggalkan kamar itu...

Di rumah Amanda kini dia sedang duduk bersama sang Kaka di meja makan

" Bagaimana kencannya?" Tanya Susi pura pura tak tahu

" Yah begitulah " jawab Amanda tersenyum 

" Begitulah gimana?" Tanya sang Kaka heran

" Ya begitulah Kaka, masa harus di jelasin" jawab bela kesal

" Kenapa harus kesal Kaka kan harus tahu gimana kencan adiknya" ujar Susi sambil memakan makanannya 

" Lancar kok" ujar Amanda 

Dan Mera pun terdiam dan hanya terdengar suara sendok yang berdenting dengan piring.

Dan mereka pun menyelesaikan makannya.

" Kak ibu kapan pulang?" Tanya Amanda 

" Kenapa emangnya?" Ujar susi bingung dengan sikap adiknya itu, padahal yang ia tahu kadang dia suka ngambek dan merajuk pada ibunya itu

" Yah nggak ada apa apa cuma kangen aja hehehe" kekeh Amanda 

" Malam ini ibu pulang " jawab Susi yang kembali memandang laptopnya.

" Benarkah" ujar Amanda antusias 

" Iya bawel, sudah Sana" usir Susi pada adiknya 

Dan Amanda pun pergi meninggalkan sang Kaka dengan ekspresi cemberut.