Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyirami ladang yang gembur
WARNING!!!
Siapin kanebo kering pokoknya!🤣
Dom menegakkan badannya kemudian melepaskan semua kain yang melekat di tubuhnya. Begitu pula dengan Emily melakukan hal yang sama, ia melepaskan sisa penutup terakhir yaitu Br*-nya.
Emily menatap tubuh kekar suaminya yang kini sudah mengungkungnya lagi, tubuh kekar itu sangat besar dan gagah. Tubuhnya yang kecil seketika hilang di balik pelukan Dom.
Dom kembali mencium bibir istrinya dengan rakus. Salah satu tangannya ia jadikan tumpuan agar tidak terlalu menindih tubuh Emily, sedangkan tangan yang lainnya meremass bukit kembar istrinya yang terasa pas di tangannya.
“Ahhh ... emhh ...” Emily mendessah tertahan saat Dom memilin pucuk dadanya dan sesekali menekan pucuk dadanya itu dengan gerakan memutar. Oh, rasanya sungguh nikmat tiada terkira.
Dom semakin bersemangat saat mendengar suara desaahan dan lenguhan istrinya, seolah seperti melody indah di telinganya.
“Lily.” Dom melepaskan ciumannya seraya menatap wajah cantik Emily dengan tatapan yang berkabut gairah.
“Ya, Uncle?” Emily meraba dada bidang suaminya hingga semakin turun ke perut dan semakin turun lagi hingga tangannya itu berhenti saat memegang tongkat baseball ajaib karena bisa menyemburkan lava panas dan membuat Emily menjerit keenakan.
Dom memejamkan kedua matanya seraya mendesis nikmat saat tangan Emily yang lembut mengurut tongkat baseball-nya dengan gerakan maju mundur secara perlahan. “Sekarang!” ucap Dom sudah tidak tahan lagi.
Emily tersenyum lalu menuntun tongkat baseball yang semakin membesar dan panjang ke bagian intinya.
“Ahh ...” Emily mengerutkan keningnya dan mendesaah saat Dom menghujamkan benda panjang dan berurat itu dengan sekali hentakkan. Bagian sensitif Emily yang tadinya kecil kini terasa semakin lebar, terasa penuh dan sesak saat milik suaminya sudah tertanam sempurna di dalam sana.
“Kamu luar biasa, Lily!” Dom mengeraskan rahangnya saat miliknya terasa seperti di remass-remass di dalam milik istrinya saat ia memaju mundurkan senjatanya dengan gerakan perlahan. Ini sungguh kenikmatan duniawi yang tidak bisa di bantah. Rasanya Dom tidak ingin berhenti dan selalu ingin merasakan milik istrinya sepanjang waktu.
“Aku milik Uncle,” bisik Emily seraya memeluk punggung suaminya itu sambil memejamkan kedua matanya saat Dom semakin mempercepat gerakannya di bawah sana. “Ahh ... ahhh.” Emily sampai meneteskan air matanya saat merasakan kenikmatan yang merambat sampai ke ulu hatinya.
“Kalau begitu cepatlah hamil dan berikan aku keturunan,” jawab Dom lalu menundukkan kepalanya, menyesap pucuk dada istrinya yang berwarna pink dengan seperti bayi kehausan.
“Maka dari itu Uncle harus rajin menaburkan benih.” Emily berkata di sela dessahannya.
PLUK
Dom melepaskan pucuk dada istrinya dari mulutnya, kemudian ia mengecup kening dan bibir Emily sesaat, sambil terus bergerak maju mundur di bawah sana.
“Aku akan melakukannya mulai dari sekarang!” jawab Dom menatap wajah Emily yang terlihat memerah karena sangat bergairah. Dom tersenyum tipis lalu mencabut penyatuannya, kemudian membalikkan tubuh Emily menjadi tengkurap, lalu ia melakukan penyatuan dari belakang.
“Arghhh!” Dom mengerang sembari meremat bokong istrinya saat mereka melakukan dengan DG. St*le. Begitu pula Emily mengerang dan mendessah tidak karuan saat merasakan miliknya di jejal dengan milik suaminya yang sangat besar dan panjang.
“Aku tidak bisa berhenti, Lily. Kamu harus kuat mengimbangi staminaku!” racau Dom sembari memaju mundurkan senjatanya dengan gerakan pelan tapi pasti.
“Lakukan Uncle. Aku siap melayanimu sampai kapan pun.” Emily menjawab di sela dessahannya.
Vote dan Like-nya jangan lupa bestie, 💃💃