perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Selesai makan malam ina dan rasya duduk di halaman,mama hana dan papa kenan langsung masuk kamar,karna seharian nge mall mungkin ke capean walau sempat tidur di tempat Spa.
Hening beberapa saat tak ada obrolan sama sekali,ina menikmati suasana malam dengan memejam kan mata nya,menikmati angin malam.Sedang kan rasya terus memandangi wajah ina.Cantik.gumam rasya.Ina yang merasa ada suara pun membuka mata,dan melihat ke arah rasya.
"Kakak ngomong sesuatu" tanya ina
"Ah tidak" elak rasya "oh iya na ,aku mau tanya sesuatu boleh"
"Boleh ka tanya aja,kan kita kesini juga ada yang mau kaka obrolin sama ina" ucap ina.
"Kamu kenapa tadi masak,kan kamu bukan pelayan disini" tanya rasya
"emmm hanya tidak enak saja ka aku tidak melakukan apapun,kaka sendiri tidak memberi ina pekerjaan,padahal kan ina asisten pribadi kaka" jelas ina
"Dengerin ,kamu sekarang calon istri kaka ,bukan pelayan disini,soal pekerjaan kamu ,hanya temani kaka di kantor dan sesekali bantu pekerjaan sam,kaka sudah jelaskan di maf tersebut kenapa gak di baca teliti,walau sebenar nya kaka sendiri gak mau ngasih kamu kerjaan cukup temani kaka,tapi kaka tau bagai mana kamu,pasti gak bakal terima"
"Iya aku tau ka ,tapi kan masih calon,itu pun memang belum ada ikatan , kaka gak lupa kan aku meminta waktu,kalau misalkan nanti kita berjodoh ina akan menurut ko gak bakal turun untuk membantu pelayan disini"
"Tapi kaka gak mau kamu kenapa kenapa "
"Please untuk kali ini ,ina hanya merasa tidak enak "seraya memohon terhadap rasya.
"Untuk kali ini saja,hanya memasak dan itu pun hanya ketika libur" ucap nya tegas tanpa ingin di bantah "kita pasti akan pulang sore atau malem nanti kamu kecapean aku tidak mau kamu sakit,ini juga demi kebaikan kamu" ucap nya lagi ,saat melihat ina akan protes.
"Baiklah " ucap nya lirih.
"Jangan marah oke" sambil menggenggam tangan ina dan mengelus nya pakai ibu jari .
"Semoga cepat mempercayai bahwa aku serius sama kamu"ucap rasya penuh harap
"amin semoga" ina pun mengamini ,walau bagai mana pun ina tidak mau mematahkan perjuangan seseorang.
Jika memang berjodoh pasti allah mudah kan,jika tidak tolong lepas secara iklas tanpa ada yang tersakiti.batin ina.
"Yaudah masuk kedalam cuaca semakin dingin angin pun semakin kencang" ucap rasya sambil beranjak.
"yaudah yu" ina pun beranjak.
Sambil bergandengan tangan ina menuju lif dan ke kamar masing-masing.
****
Keesokan hari nya ina bersiap untuk bekerja setelah kemarin libur,jadi ini pertama kali nya menjadi asisten pribadi rasya,hari ini ina tidak memasak ,karna sudah sepakat tidak akan memasak kecuali libur.
Ina keluar dari kamar setelah di rasa sudah rapi dengan pakaian formal nya.Ina mengetuk pintu yang berada di samping kamar nya.
Tok tok tok
"ka bangun belum" sedikit berteriak,sambil telinga ina yang tertutup jilbab menempel di pintu.Mendengar kan apakah ada suara atau tidak.
Beberapa detik ina menempel kan telinga,pintu terbuka dari dalam alhasil ina hampir terjatuh tapi di tahan oleh pemilik kamar tersebut.
"Kamu gak papa" tanya rasya dengan kwatir.
"gak papa,makasih " sambil berusaha lepas dari pegangan rasya,dan berdiri di hadapan nya.
"syukur kalau begitu, terus kenapa kamu nempel kepala kamu di pintu,mau nguping ya atau mau ngintip" ucap nya sedikit menjahili sang kekasih yang hari ini menjadi asisten pribadi nya.
"e-nggak ko, cuman mastiin aja kamu udah bangun atau belum" ucap nya gugup sambil menunduk .
Rasya yang melihat ina gugup tersenyum merasa lucu melihat pemandangan yang menurut nya langka.Jarang-jarang ina seperti ini.Pikir rasya.
"Yang bicara di depan bukan di bawah" ucap rasya.
Ingin rasanya menyentuh wajah ina ,tapi belum saat nya .apalagi ina membatasi,dan rasya tau akan hal itu.Selain bergandengan dan mengecup kening kalau ada kesempatan itu pun .Tidak lebih dari sekedar itu.
Dengan memberanikan diri melihat kedepan ,karna ina yang memiliki tinggi hanya sebatas pundak rasya mau tau mau melihat sedikit ke atas.
"Emmm, ka ada yang bisa ina bantu.Hari ini ina kan mulai bekerja sebagai asisten kaka" ucap ina yang melihat rasya sudah rapi.
"Tidak untuk hari ini, karna aku ada meeting pagi sama klien.Kamu ikut aku ke kantor aja ,nanti aku kasih tau apa pekerjaan mu " jelas rasya sambil tersenyum.
"Ayo turun,kita sarapan dulu sebelum pergi" ajak rasya.
"Bentar ka ,aku ambil dulu tas di kamar biar sekalian" ucap nya dan berlalu ke kamar tanpa menunggu jawaban rasya.
Tidak membutuh kan waktu yang lama ina pun keluar dari kamar nya.Dan mengajak rasya untuk turun ke bawah,sambil meminta maaf sudah menunggu ina,walau pun hanya sebentar.
***
Sesampai nya di dapur ternyata sudah ada kedua orang tua rasya.Ina yang merasa tidak enak pun meminta maaf.
"Maaf ma pa ina telat turun,dan gak bantuin masak bi asih " ucap ina yang merasa tak enak.
Walaupun sebenarnya ini juga kemauan rasya ,kalau ina tidak menurut sampai kapan pun rasya tidak memperbolehkan ina menginjakkan kaki di dapur jika untuk memasak.
"Gak papa sayang,kamu bukan pelayan disini,kamu calon mantu mama jadi gak akan ada yang berani bicarakan kamu,iya kan pa" ucap mama hana sambil melihat ke arah papa kenan meminta dukungan.
Papa kenan yang merasa di sebut oleh istrinya pun mengangguk. "Iya benar kata mama,jadi jangan sungkan seperti itu" jawab papa kenan.
"Makasih ma pa"
"Udah ayo kita makan, kamu juga ada meeting pagi kan sya" ucap papa kenan sambil bertanya ke anak sulung nya.
"Iya pa" jawab rasya singkat.
Papa kenan tidak menjawab kembali ,malah mengambil piring yang sudah istri nya ambil kan makanan.Ina pun melakukan hal yang sama seperti biasa nya ,mengambilkan makanan untuk rasya.Mungkin setelah ini akan terbiasa seperti ini,mengambil makanan untuk rasya terlebih dahulu baru ina.Pikir nya.
Menu sarapan hari ini nasi goreng,ayam goreng dan telur dadar.Keluarga alexander terbiasa memakan nasi di pagi hari tetapi di meja makan pun tersedia roti beserta selai nya.Itu yang ina tau dari mba asih ketika kemarin sempat bercerita banyak bersama ina.
Walaupun sarapan selalu dengan nasi ,itu tidak membuat badan mereka gendut.Karna,baik mama hana,papa kenan bahkan rasya suka berolahraga,ada ruangan khusus untuk gym.
Di dalam keheningan tiba tiba mama hana bertanya "Na beneran hari ini mau kerja,gak mau nemenin mama aja" ucap mama hana.
"Maaf ma,tapi ina harus bekerja" ucap nya ragu.
Ina menghargai mama hana,apalagi dengan ina tinggal disini dan di terima baik oleh keluarga rasya.Ina sangat bersyukur akan hal itu.Tapi,ina sendiri tidak bisa hanya berdiam diri saja ,status ina saat ini bukan istri atau menantu keluarga alexander,belum ada ikatan yang membuat ina harus diam tidak bekerja.Ina masih memikirkan anak,ibu dan adik nya yang membutuhkan ina.
"Yaudah hati hati kerja nya,kalau ada yang ganggu kamu lapor aja sama rasya atau sam,kalau mereka diam lapor mama aja ok sayang" ucap nya lembut.
Sebenar nya mama hana sendiri ingin mengatakan yang lain tapi melihat anak dan suami nya memberi kode jadi urung.
"Iya ma siap" jawab ina sambil tersenyum.
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya