NovelToon NovelToon
Mencari Ibu

Mencari Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dee_K

Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.

Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?

Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Maaf

Jendra semakin dekat mendorong kursi roda istrinya menghampiri Yona dan ayahnya. Jarvis masih tertegun melihat kondisi mantan istrinya. Bukan berarti dia masih menyimpan perasaan cinta pada wanita itu, hanya saja ia sangat iba melihat keadaan Danita.

“Mas, maafkan aku!” ucap Danita dengan suara lirih menahan tangis.

“Maafkan aku karena meninggalkan Yona, dan tidak pernah menemuinya lagi,” imbuh Danita.

Yona masih diam. Meskipun air matanya tidak terbendung lagi. Dia juga menatap iba pada wanita yang duduk di kursi roda itu. Entah apa yang sebenarnya terjadi.

“Semua itu sudah berlalu. Aku sudah bahagia dengan putriku. Aku juga ikut senang kalau kamu hidup bahagia dengan suami kamu,” balas Jarvis, kemudian melirik pada Jendra yang masih berdiri di belakang istrinya.

Danita menatap Yona yang masih diam dan duduk di samping ayahnya. Sungguh ia ingin sekali memeluk putrinya itu. Yona sudah tumbuh menjadi perempuan dewasa dan sangat cantik. Belasan tahun ia tidak bertemu dengan putri kandungnya itu. Pantas saja jika Yona merasa asing dengan ibu kandungnya sendiri.

Melihat Danita yang sejak tadi terus memandangi Yona, akhirnya Jarvis mengusap pelan lengan Yona. Berharap Yona bisa meredam emosinya dan bisa menerima kehadiran sang ibu.

“Ayah akan ke dalam dulu. Kalian nikmati waktu kalian ini dengan baik,” ujar Jarvis yang memilih pergi dan memberikan kesempatan pada anak dan ibu itu untuk melepas rindu.

“Yona! Maafkan kesalahan Om tempo hari!” Jendra mengawali obrolan itu.

Mata Yona beralih pada sosok Jendra yang kini sudah duduk di sofa dekat istrinya. Pria itu terlihat sekali di mata Yona sangat mencintai ibunya. Perhatiannya juga terlihat jelas.

“Om tidak bermaksud untuk melarang kalian bertemu. Maafkan Om! Bagaimana pun juga, kamu adalah anak kandung dari istri Om. Dan ucapan Om waktu itu, murni ucapan Om sendiri. Bukan ibu kamu,” ujar Jendra dengan jelas.

Mata Danita berkaca-kaca melihat Yona yang sedang mendengarkan penjelasan suaminya. Apakah Yona kini akan membencinya karena dirinya yang dengan sengaja meninggalkan anak gadisnya itu cukup lama.

“Maafkan kesalahan ibu kamu di masa lalu. Ibu kamu sebenarnya sangat menyayangimu. Ada banyak alasan yang membuat ibu kamu tidak bisa menemuimu dalam waktu yang cukup lama. Om harap kamu bisa memaafkan ibu kamu. Meskipun kasih sayang ibu kamu tidak apa-apanya dibandingkan dengan kasih sayang yang ayah kamu berikan,” lanjut Jendra.

Yona menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya pelan. Kemudian gadis itu berdiri dan menghampiri ibunya. Tanpa banyak kata, Yona langsung memeluk wanita yang sudah mengandung dan melahirkannya itu. Seketika itu tangis Danita pecah.

Jendra memilih keluar dari ruang tamu agar bisa memberi kesempatan pada dua perempuan itu untuk melepas rindu. Pria itu tidak berpikiran buruk. Jendra sangat yakin kalau Danita hanya mencintainya.

“Maafkan Ibu, Sayang!” ucap Danita di sela-sela isakannya.

Yona masih diam dan menangis di pelukan ibunya. Amarah yang sempat tersimpan di dadanya, perlahan menguap begitu saja, berganti dengan rasa lega karena rindu yang terobati.

Setelah beberapa saat kemudian, Yona mengurai pelukannya. Ia duduk di sofa sambil menggenggam lembut jemari tangan ibunya.

“Ibu tidak menyangka kalau anak Ibu sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan dewasa. Ayah kamu sangat menyayangimu,” ucap Danita bangga saat melihat Yona.

“Aku tidak pernah kekurangan kasih sayang dari ayah, Bu. Ayah juga seperti ibu bagiku,” ucap Yona, membuat Danita tersentil.

“Maafkan Ibu, Sayang!” lagi-lagi Danita meminta maaf.

“Aku sudah memaafkan Ibu. Meskipun kedua orang tuaku tidak bisa bersama kembali, aku ingin hubungan kita tetap baik. Aku juga melihat Om...-“

“Jendra,”

“Iya, aku lihat Om Jendra sangat mencintai Ibu,”

Yona sebelumnya sempat berpikir kalau suatu saat bisa memiliki kesempatan untuk bertemu dengan ibunya lagi, dia ingin kedua orang tuanya bisa kembali bersatu lagi. Terlebih ayahnya masih mencintai ibunya. Siapa tahu hati ibunya itu perlahan bisa luluh dan demi kebahagiaannya, wanita itu mau kembali dengan ayahnya. Namun setelah melihat kehadiran Jendra dan melihat sorot mata yang penuh cinta tertuju pada ibunya, Yona tidak bisa melakukan itu. Ibunya juga terlihat sangat mencintai suaminya.

Danita hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Yona. Wanita itu sangat bahagia, akhirnya bisa bertemu lagi dengan putri kandungnya tanpa ada penolakan. Danita hanya membahas sedikit tentang masa lalunya dengan ayah Yona.

“Cinta memang tidak bisa dipaksakan, Sayang. Ibu sangat mencintai Om Jendra sejak dulu. Bahkan dengan keadaan Ibu yang seperti sekarang ini pun, cinta Om Jendra tidak berkurang sama sekali,”

Yona menitikan air matanya haru. Pelajaran yang ia dapat dari ibunya, memang cinta itu tidak bisa dipaksakan. Termasuk rasa cinta ayahnya terhadap ibunya juga. Karena Tuhan tidak menghendaki jodoh diantara keduanya, mereka tidak bisa bersatu.

“Ibu yakin suatu saat nanti ayah kamu pasti akan menemukan kebahagiaannya sendiri. Meskipun tidak bersama Ibu,” imbuh Danita.

Suasana sudah kembali mencair setelah sempat diwarnai keharuan. Jendra masuk lagi dan disusul oleh Jarvis yang sejak tadi menunggu di ruang tengah. Danita juga sudah meminta maaf pada Jarvis, sekaligus berterima kasih karena sudah merawat Yona dengan baik.

Jendra menceritakan sedikit tentang keadaan istrinya yang saat ini sedang duduk di kursi roda. Danita mengalami kecelakaan mobil sekitar sepuluh tahun silam yang membuat wanita itu cacat permanen. Ditambah lagi, saat kecelakaan itu janin yang sedang dikandung oleh Danita juga dinyatakan meninggal karena keguguran.

Kenyataan pahit lainnya, Danita sudah divonis dokter tidak bisa lagi mengandung.

Yona sangat sedih mendengar kenyataan pahit tentang ibunya. Juga sangat takjub dengan kesetiaan Jendra yang sampai saat ini masih setia dengan istri yang keadaannya tidak sempurna lagi.

“Aku turut prihatin atas musibah yang menimpa kamu,” ucap Jarvis dengan datar.

“Terima kasih,” jawab Danita singkat.

Jendra mengatakan pada Yona kalau ia dan Danita akan berada di Indonesia selama dua minggu. Semua ia lakukan demi sang istri agar bisa memiliki banyak waktu dengan putrinya.

“Kamu bisa datang ke rumah kami jika ingin bertemu ibumu, Yona!” ucap Jendra memberi solusi. Karena tidak mungkin ia sering-sering datang ke rumah Jarvis mengantar istrinya bertemu dengan Yona.

“I..iya, Om. Aku akan ke sana,”

Sayang sekali kebersamaan Yona dan ibunya tidak bisa lama. Jarvis yang harus pergi meeting karena bukan hari libur, Jendra juga ada pertemuan penting dengan orang kepercayaannya yang selama ini mengurus perusahaan miliknya. Akhirnya Jendra dan Danita berpamitan pulang.

Jendra memberi alamat tempat tinggalnya pada Yona. Juga memintakan ijin pada Jarvis agar tidak keberatan memberi ijin pada Yona untuk datang ke rumahnya. Jarvis mengangguk tanda setuju.

Yona memeluk ibunya erat sebelum wanita itu pergi. Meski rasanya masih sangat rindu, namun Yona tidak bisa memaksa ibunya untuk tetap tinggal di sini. Alamat rumah Jendra juga sangat jauh. Membutuhkan waktu selama kurang lebih satu jam jika pergi ke sana. Namun Yona tidak keberatan sama sekali.

***

“Ada apa?” suara datar Finn terdengar jelas saat berbicara pada seseorang yang sedang menghubunginya.

“Tuan Lionel masuk rumah sakit. Kesehatannya akhir-akhir ini menurun,”

“Lalu, apa hubungannya denganku?”

“Pulanglah! Temui kakekmu jika kamu tidak ingin menyesal di kemudian hari,”

“Untuk apa aku menyesal,-“

“Ada hal penting yang ingin kakekmu katakan. Pulanglah sebelum semuanya terlambat. Dan ini bukan tentang perusahaan. Melainkan kematian papamu,”

.

.

.

*Happy Reading!!

1
~°•●Dee_K●•°~
Authornya dilema🥹🥹
Cahyani Sutopo
lhaaa,, beneran tamat nih
Ana
berharap ada bonchapt 🥺😢🤧
Ana
semoga masih disini ya kak 🥺 aku menunggu
Ana
beneran End 😢
Cahyani Sutopo
nahh kan benar finn,, bbetapa hancurnya yona saat tau ternyata yang menculiknya dan menyiksa ibunya adalah kekasih nya
Ana
😭😭😭😭😭
Ana
ternyata benar finn🥺
Ana
ga mungkin itu finn kan, tapi kenapa aku berpikir begitu ya
Ana
ck
Ana
duh jadi nebak nebak jadi nya 🙈
Ana
apa mungkin itu finn🤔tapi masa sih
Cahyani Sutopo
fix ini mah anak buahnya finn yang nyulik karna dendam ama jendra,, padahal kayaknya ini cuma salah faham deh, bukan jendra yang bunuh ayahnya finn tp orang lain cuma jendra yang jadi kambing hitamnya, jadi finn dendam nya ama jendra,,, hadeuhh gimana nanti setelah finn tau kalo ynag di culik anak buahnya itu yona dan ibunya yaa,,,
Cahyani Sutopo
jangan2 yang nyulik yona sama ibunya anak buahnya finn
Ana
tuh kan, duh mereka diculik, mungkin kah ini ulah rafel
Ana
duh jangan bilang itu bukan orang orang suruhan jendra 🥺
Ana
waduh kemana ya
Ana
jangan terlalu lama jauh dari yona finn🥺 kamu ga tau kalau rafel sudah bertindak
Ana
ck sepertinya sengaja nih rafel
Ana
yona ga dengerin ayahnya 🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!