Bagaimana jika seorang eksekutor Antagonis yang sering menyelesaikan tugas di berbagai dunia misi, tiba-tiba terjebak di dalam novel yang tengah dia masuki?
Sistem mendapatkan sebuah serangan dari luar, dan itu membuat Tang Lu Mei, seorang eksekutor pilihan terjebak di dalam dunia novel, dan tidak bisa kembali untuk waktu yang tidak diketahui.
Hanya mendapatkan potongan demi potongan informasi dunia misi yang tengah dia jalani, Tang Lu Mei terpaksa harus bertahan hidup di sana dengan mengandalkan kepintaran dan kekuatannya sendiri.
⭐ Baca selengkapnya, untuk dapat mengetahui bagaimana perjalanan pemeran antagonis kita.
Jangan lupa untuk tetap mendukung karya-karya Ana 😊.
Terima kasih 🙏🤗🤗.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi 1/12
Kevin Lu menatap Shu Lian Meng yang duduk di depannya, sementara Shu Lian Meng masih menikmati pesanannya.
"Kenapa kau tidak menjawab panggilanku dan membalas pesanku?" ucap Kevin Lu.
"Apa aku harus melakukannya?"
"Shu Lian Meng, kau..."
"Kau datang padaku saat kau merasa kesal pada Wang Lu Mei. Apa kau telah dicampakan olehnya?"
"Apa maksudmu?"
"Kak Kevin, saat ini Wang Lu Mei sudah berubah menjadi wanita lain. Wanita yang berani berteriak, bahkan mendorong Mamaku,"
"Dia berani melakukan itu?"
Shu Lian Meng mengangguk sambil meminum es kopi miliknya.
"Apa kau punya rencana untuk dia?"
"Apa Kak Kevin sudah mulai tertarik padanya?"
"Shu Lian Meng!"
"Kau pasti sudah melihat berita terbaru perusahaan keluarga Wang di kota B ini, foto dia terbaru juga terlihat sangat cantik,"
"Aku tidak tertarik padanya. Sudah sejak awal aku mengatakannya padamu, jika aku hanya tertarik padamu, Lian'er,"
"Kak Kevin..."
"Cukup! Apa kau cemburu dan iri karena sekarang dia sudah berubah, dan kau merasa tertekan juga takut, jika aku akan tertarik padanya?"
"Tentu saja! Sekarang dia sudah berubah, seekor itik jelek menjadi angsa yang cantik dan juga kaya!"
Kevin Lu meraih tangan Shu Lian Meng dan menggenggamnya, "Mau dia berubah seperti apa, dia tidak akan pernah menarik perhatianku. Kau adalah wanita yang aku suka. Jika tidak, aku tidak akan menghubungimu lagi,"
Shu Lian Meng menatap Kevin Lu, yang juga tengah menatapnya dengan serius.
"Kak Kevin, aku sangat takut kau pergi dariku setelah kau melihat bagaimana Wang Lu Mei,"
"Tidak akan, aku tidak akan meninggalkanmu!"
Kevin Lu mengusap pelan tangan Shu Lian Meng, "Bagaimana bisa aku melepaskanmu, saat ini aku tidak bisa lagi memanfaatkan wanita s*alan itu! Jadi tentu saja aku akan memanfaatkanmu, lagi pula kau bukan pertama kali melakukannya denganku atau laki-laki lain,"
Kevin Lu mengajak Shu Lian Meng untuk pergi, karena saat ini sudah cukup banyak mata yang tengah menatap mereka berdua.
...----------------...
"Nona, para Pelayan akan mulai bekerja besok. Apa ada yang ingin kau katakan untuk mereka?" ucap Xia Yi.
"Katakan untuk mulai membersihkan mansion setelah aku pergi. Aku tidak mau ketika sedang menikmati sarapanku, ada orang yang bersih-bersih atau pergi ke sana kemari!"
"Baik, aku akan mengatakan pada mereka,"
"Apa ku sudah memesan kulkas khusus sayur dan buah?"
"Sudah, Nona. Besok akan diantar,"
Wang Lu Mei mengangguk, "Bangunkan aku jam 5 sore!"
"Apa kau ingin cemilan setelah bangun?"
"Tidak, badanku akan membengkak dam otakku tidak akan bekerja dengan baik jika setelah bangun tidur harus mencerna makanan,"
Xia Yi hanya mengangguk.
Wang Lu Mei menaiki tangga lalu berjalan menuju kamarnya.
Kepalanya sudah terasa sangat berat, juga bahunya sangat pegal karena dari pagi hingga dia menyelesaikan pekerjaannya, dia duduk di depan komputer untuk mengurus berbagai berkas dan file.
"Sepertinya berendam akan membuat ototku sedikit lebih baik," ucap Wang Lu Mei sambil merenggangkan badannya.
Wang Lu Mei merasa jika saat ini dia seperti sedang bermain sebuah permainan, di mana dia benar-benar harus menguras tenaga dan pikirannya, untuk perubahan dal hidupnya.
Dan ini adalah kali pertama dia melakukan misi dengan informasi yang sangat sedikit. Semua mengandalkan pengalaman yang selama ini dia dapatkan dari berbagai misi.
Wang Lu Mei memasuki kamar mandi, memilih aroma mana yang akan dia pakai untuk berendam.
"Aku hanya memiliki 4 aroma, tetapi tidak ada aroma yang aku inginkan," Wang Lu Mei melihat botol-botol kecil di tangannya.
"Sudahlah, aku akan membelinya nanti. Sekarang aku akan makai yang ini terlebih dulu,"
Wang Lu Mei menyalakan keran, air hangat mengalir dan mulai memenuhi bak mandi.
Setelah air cukup, Wang Lu Mei meneteskan beberapa tetes sabun cair dan cairan aroma terapi pada bak mandi itu.
Busa putih dari sabun mandi yang Wang Lu Mei teteskan mulai terlihat dari bak mandi. Aroma dari sabun dan aroma terapi pun mulai menyeruak pada hidung Wang Lu Mei.
Xia Yi berjalan menuju halaman belakang, di mana terdapat tan bunga yang cukup luas, Xia Yi meminta beberapa orang untuk membantunya mengatur kembali beberapa pot bunga besar yanh ada di sana, karena dia memesan bunga baru yang diinginkan oleh Wang Lu Mei kemarin.
Beberapa Pelayan baru yang sedang melihat-lihat mansion, melihat Xia Yi tengah sibuk.
"Kakak Xia!"
Xia Yi menoleh dan mendapati dua orang Pelayan itu berjalan ke arahnya.
"Apa kalian sudah melihat-lihat mansion ini?"
"Sudah, mansion ini sangat besar juga bagus,"
"Benar, Kakak Xia. Kami baru pertama ini melihat mansion yang sebesar dan mewah seperti ini,"
"Kalian harus terbiasa nanti. Besok kalian akan mulai bekerja, pakaian yang aku berikan apakah sesuai dengan ukuran kalian?"
"Iya, Kak. Bahkan kami merasa nyaman bergerak dengan pakaian itu,"
"Itu bagus, nanti malam aku akan berbicara dengan kalian. Katakan pada semuanya untuk berkumpul di aula belakang setelah makan malam,"
"Baik, Kakak Xia,"
Xia Yi mengangguk, kemudian beralih pada beberapa orang yang masih memindahkan pot bunga.
Kedua Pelayan baru yang melihat Xia Yi bekerja cukup cekatan, merasa kagum. Tubuh Xia Yi terlihat kecil, namun mampu mengurus mansion sebesar itu, dan juga mengingat semua ruangan dan kunci yang ada di mansion.
...----------------...
Tak!
Sorot mata seseorang begitu tajam melihat layar komputernya, dia bahkan tidak berkedip menatap lurus pada layar itu.
Pada layar itu terpampang wajah seorang wanita cantik, dengan senyum tipis namun memiliki sorot mata yang dingin dan penuh misteri.
Orang itu juga melihat data pribadi wanita yang tengah dia lihat.
"Jadi akhirnya dia memperlihatkan kemampuannya, setelah sekian lama mendapatkan julukan wanita tidak berguna!" ucap orang itu.
Tanganya meraih sebuah gelas, lalu meneguk minuman yang ada di dalamnya.
"Aku ingin bertemu dengannya, atur semua!" ucap orang itu.
"Baik, akan saya lakukan!"
Orang itu kembali menatap wajah wanita di layar komputernya, sesekali dia memainkan minuman yang ada di gelasnya.
"Aku akan melihat kemampuan dari keluarga ternama, yang mampu membuat pengacara hebat tidak mau bekerja denganku!" ucap orang itu.
Tak!
Setelah meneguk minumannya hingga habis, orang itu berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan itu, dengan komputer yang masih menampilkan wajah wanita cantik.