"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI
"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASA LALU ARSELIO ALGARA
RUANG KERJA
"Keputusan mu sudah benar Lio.Papa harap kamu bisa selesai kan ini semua, ini bukan hanya untuk kamu dan Nisya, tapi ini juga untuk kita semua.Kamu paham kan perkataan papa." tegas Arga selaku Papa dari Lio
Lio hanya bisa menghela nafas kasar. Apapun yang terjadi kedepannya, ia hanya berharap putri semata wayangnya selalu bisa ceria dan hidup dengan damai.
Tak terasa air matanya kembali menetes.Teingat bagaimana ia menempuh perjalanan hidup yang sangat bahagia bersama keluarga kecilnya, namun hancur hanya karena dendam masa lalu.
flashback on
Arselio Algara, seorang pria berbadan tinggi,tegap,dan juga menjadi urutan ke dua pria tertampan di Universitas nya. Arselio atau yang kerap dipanggil Lio, dia adalah salah satu warga negara berkebangsaan Indonesia yang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat, lebih tepatnya di Harvard University.
"Hey bro, kau tidak ke kantin?" tanya salah satu sahabat Lio yang bernama Axton
"No, duluan saja" balas Lio tanpa menoleh. Ia masih fokus dengan bacaannya.
"Right, aku duluan" Axton lalu berjalan meninggalkan Lio yang sedang duduk dibawah pohon
Ya. Lio, Axton dan Robby, mereka bertiga adalah sahabat. Axton adalah warga lokal Amerika, sedangkan Lio dan Robby adalah warga Indonesia. Lio dan Robby hanya warga negara asing yang tidak dengan sengajanya menetap di Amerika.
Awal mula mereka berteman, ketika Lio yang notabene nya memang lah anak konglomerat berlibur di Amerika. Pada Saat itu, Lio sangat menyukai suasana kota New York terutama pada malam hari.
Jadi ia memutuskan untuk menetap di kota tersebut. Pada suatu hari, Ia tidak sengaja melihat Axton lelaki remaja dengan wajah yang sangat tampan sedang dihajar oleh sekelompok orang-orang tak dikenal.
Lio berinisiatif untuk menolong, tapi lagi-lagi matanya terbelalak saat salah satu dari mereka merampas secara paksa uang saku Axton. Lalu dengan segera, Lio berusaha membantu dan menghantam setiap pria yang berusaha melawannya.
Setelah baku hantam selesai, dan wajah Lio lumayan memar, Axton yang tadinya kaget dengan kehadiran Lio segera tersadar dan mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya pada Lio.
"Terima kasih banyak ya, kamu sudah menolongku, sekali lagi terima kasih." ucapnya sopan sambil sedikit membungkuk.
Lio yang melihat luka memar, bahkan darah yang menetes dari pelipis, hidung dan juga sudut bibir Axton dengan segera menarik lengan remaja itu, membawanya ke apart Lio yang tidak jauh dari tempat kejadian.
"Kalem banget ya.Tapi keren juga ni anak." batin Axton yang hanya pasrah saat lengannya ditarik.
Betapa Kagetnya Axton, saat Lio membawanya ke sebuah apartement yang sangat megah. Axton sampai beberapa kali mengucek matanya, berharap bahwa yang didepan nya ini bukan hanya sekedar mimpi.
Setelah masuk kedalam apartement, Lio dengan segera memanggil Roby menyuruhnya untuk membersihkan luka remaja laki-laki yang ditemuinya ini.
"ROBB..! " teriak Lio kencang.
"Hei, apa tidak bisa sehari saja kau tidak teriak-teriak. Gendang telinga ku bisa pecah jika setiap hari mendengarkan sosok Arselio berteriak." omel Robby yang baru saja keluar dari arah dapur.
"Sorry." balas Lio singkat, dan berlalu pergi sana.
Robby yang melihat sosok remaja yang dibawa oleh Lio pun merasa keheranan.Tapi yang lebih membuat nya terkejut adalah luka yang ada pada wajah remaja itu.
"ROB.., TOLONG KAU OBATI LUKANYA..!" teriak Lio dari arah dapur.
"Haishh..,anak itu. Pantas saja Tuan Arga setuju jika dia tinggal di Amerika. Ternyata berteriak memang hobinya" gumam Robby yang masih dapat didengar oleh Axton.
Lalu Robby mempersilahkan Axton untuk duduk disofa ruang tamu.
"Ayo, silahkan duduk dulu. Aku akan ambilkan kotak P3K nya dulu." ujar Robby dan segera mengambil kotak P3K yang berada diatas nakas dekat tv.
"Siapa namamu?" tanya Robby ramah pada Axton sambil terus membersihkan luka diwajah Axton menggunakan Antiseptik.
"Namaku Axton." Jawab Axton pelan.
"Kenapa kau bisa dipukuli sampai seperti ini?" tanya Robby penasaran.
"Aku.." Suara Axton tertahan, ia jadi teringat bagaimana sang ayah menjualnya saat sang ayah terlilit hutang karena judi.
"Cerita kan saja, Kami adalah keluarga mu sekarang." Seolah mengerti perasaan Axton, Robby yang saat itu memang adalah laki-laki tertua diantara mereka mencoba menenangkan Axton dengan kalimat-kalimat seadanya.
Akhirnya Axton yang menceritakan bahwa ia hidup sebatang kara. Ibunya meninggal saat ia berusia 7 tahun. Ayahnya yang suka mabuk-mabukan dan juga berjudi, dengan teganya menjual nya ke seorang preman dan ia setiap hari disuruh mengemis oleh preman tersebut.
Jika hasil uang yang dibawa Axton sedikit, maka mereka tidak segan-segan akan menghajar Axton secara membabi buta.
Robby yang mendengar kisah Axton ikut iba dengan jalan kehidupan yang dialaminya. Sedangkan Lio yang tak jauh dari sana pun mengetatkan rahangnya. Marah, oh tentu. Lio tidak suka yang namanya pembullyan apalagi keroyokan. Ia sangat benci kekerasan fisik apalagi terhadap seorang perempuan.
"Lalu dimana tempat tinggal mu?, apa bersama preman itu?" sela Lio tiba-tiba yang datang dari arah tangga.
"Aku tinggal dengan mereka." jawab Axton.
"Kau bisa tinggal disini. Lagi pula aku hanya berdua dengan Robby." tawar Lio
"Tapi aku.. " belum selesai Axton berbicara Lio kembali menyela yang membuat Axton lagi-lagi hanya bisa terdiam. Sedangkan Robby hanya tersenyum samar, karena dimana pun Lio berada ia tak pernah segan-segan untuk menolong orang yang sedang kesusahan.
"Aku tidak suka dibantah. Biar preman itu aku yang urus" tegas Lio.
Pertemuan yang tak terduga membawa mereka bertiga sebagai sahabat, meski diantara mereka Robby yang paling tua. Tapi mereka tetap menghormati Robby sebagai kakak mereka dan yang menjaga mereka.
Selama itu pula Axton diajarkan berbagai ilmu beladiri bahkan bagaimana caranya memengang senjata. Ikatan persahabatan mereka terjalin erat sekali.
Note: Disini mereka ngomong pakek bahasa Inggris ya readers. And satu lagi ini ceritanya aku persingkat saja, no basa-basi. SELAMAT MELANJUTKAN MEMBACA☺
Hingga Robby memutuskan kembali ke tanah air. menikah dan memiliki seorang putra. Hubungan mereka semakin erat.
Bahkan baik Axton maupun Robby mereka telah bersumpah tidak akan menghianati persahabatan mereka. Robby juga sama dengan Axton. Bedanya Robby diselamatkan oleh Arga papa dari Lio.
Hingga pada saat Lio menginjak dewasa, gadis yang disukai olehnya adalah gadis yang digilai oleh seorang mafia. Namun, karena pengaruh Arga yang bukan hanya di dalam tapi juga diluar negeri. Akhirnya mafia itu mau tidak mau mundur perlahan.
Kalo ditanya kenapa?, ya, karena mafia yang menyukai mama nya Nisya itu cuma mafia kelas bawah. Sedangkan Arga Punya sepupu yang juga mafia, tapi mafia kelas kakap yang jaringan tersebar luas diseluruh penjuru negeri.
Tanpa diketahui ternyata mafia itu masih juga mengincar mamanya Nisya. Hingga pada suatu malam, Yasmine mama dari Nisya keluar dan mengendarai mobil sendirian.
Tiba-tiba ada sebuah truk oleng dan menghantam badan mobil Yasmine, yang membuat mobilnya terjungkal hebat. Beruntung Yasmine sempat melompat dari mobil, sebelum akhirnya mobil itu meledak dengan sangat dahsyat.
Lio yang sudah memasang alat pelacak dan juga penyadap suara langsung tahu bahwa istrinya sedang tak baik-baik saja. Ia langsung bergegas menyusul sang istri.
Saat sampai ketempat sang istri.Betapa kagetnya Lio saat mendapati sang istri yang terbaring lemah dengan darah yang terus mengalir dari perutnya.
"ARSELIO ALGARA" teriak mafia tersebut tersenyum penuh kemenangan
"PEMANDANGAN YANG INDAH BUKAN.JIKA AKU TIDAK BISA MEMILIKI YASMINE MAKA KAU PUN SAMA. BIARLAH DIA MENJADI BAYANG-BAYANG KITA BERDUA..!!" teriaknya lagi
"Kau.., dasar bajingan. Mati kau..!" desis Lio murka
Dor dor dor
Dengan gerakan yang terlatih, dan juga tidak bisa diprediksi oleh lawan Lio melesatkan tiga peluru yang bersarang di kepala, jantung dan juga perut sang mafia.
Mafia itu ambruk, belum selesai sampai disitu para anggota mafia yang lain juga menembak, melepaskan peluru mereka kearah lawan tak lupa sebelum itu Lio juga sudah menelpon Axton untuk mengerahkan semua anak buah mereka, karena menurut nya ada yang tidak beres dengan kecelakaan yang terjadi pada istrinya.
Lio yang melihat situasi yang mulai kondusif, langsung membawa Yasmine ke rumah sakit, sebelum keadaannya semakin memburuk.
🥰🥰HAPPY READING 🥰🥰
SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN KARYA BARUKU.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READERS🤗
edan Langit main cium' aj ank perawan org, untuk mah Nisya baik hati ga geplak palanya
Happy banget liat Geoni🥰🥰
tetap terus seperti itu ya kalian, saling menjaga dan menyayangi 😚😚
kamu benar Nisya, harus ada harga mahal yang dibayar kalo pengen hidup enak, semua nya ga instan
Nisya kewarasannya setipis helaian rambutnya ugo🤭😁
Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.
dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️
semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻
lanjut up kak author 💋💋🫂
💀💀😊