Maggie adalah seorang gadis kecil yang tidak pernah dianggap oleh daddynya karena ia terlahir dari rahim wanita yang tidak diinginkan yaitu rahim seorang gadis desa yang bekerja sebagai pembantu.
Gadis berusia 2 tahun ini mencoba mengambil hati daddynya dengan berbagai cara namun sia-sia. Sampai suatu saat ia lelah dan menerima tawaran mommynya untuk pergi ke tempat yang jauh disanalah mereka memulai hidup baru dan mengubah takdir hidup mereka, saat itulah gadis kecil ini perlahan-lahan mulai melupakan sosok daddy yang begitu ia idamkan.
Apakah mereka akan bertemu kembali? ikuti terus novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lala Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Kekosongan Alfa
*Calon isteri muda tuan Devid Smith go public*
*CEO Marquerie-Group gandeng isteri muda*
*Gadis cantik milik Pemimpin Marquerie-Group*
Hampir semua sosial media dari surat kabar, acara tv sampai you-tobe dan lainnya yang membahas tentang orang nomor 1 di negara itu yakni tuan Devid Smith yang semalam menggandeng seorang gadis cantik.
Tuan Devid yang menonton acara pagi ini sebelum berangkat ke kantor hanya terkekeh.
"Biar untuk sementara seperti ini" gumamnya
*****
Alfa yang tengah bersiap untuk kembali ke Indonesiapun semakin marah saat mendengar berita pagi ini.
"Tidak penting" umpatnya sambil meremas benda pipih yang ada di genggamannya sampai menampilkan uratnya di tangannya.
"Jadi ini yang papa sama mama banggakan sebagai menantu idaman hahaha, setelah mereka mendengar dan melihat berita ini, aku yakin mereka akan lebih memilih Nina dari pada wanita ini" ucap Alfa sambil tertawa namun menahan sesak di dadanya seolah dia tidak rela.
Tiba-tiba hpnya berbunyi dan tertera nomor mamanya. Alfa langsung mencibir seolah-olah dia tahu maksud mamanya menelpon.
"Palingan mau kasih tahu soal berita wanita kesayangannya"
"Halo ma" ucap Alfa saat menekan tombol hijau pada ponselnya
"Di mana kamu sekarang?" tanya mama tenang
"Aku di Australia, memantau perusahaan yang ada di sini, sekarang lagi bersiap untuk pulang" ucap Alfa menjelaskan
"Oke, kita bertemu di Indonesia. Ada yang mau mama sama papa bicarakan" ucap mama langsung mematikan teleponnya
(Hmmm kenapa tidak langsung bicara saja? apa pentingnya berita murahan ini sampai harus terbang ke Indonesia) batin Alfa
Pria ini langsung melangkah keluar dari hotel saat bawahannya tiba dan membawa kopernya.
*****
Indonesia
Hari ini Alfa dan orang tuanya telah tiba di mansion utama.
Alfa yang sebelumnya telah memberi perintah kepada para pelayan untuk memindahkan semua barang peninggalan Mey dan Maggie ke gudang karena saat ia kembali nanti ia tidak mau melihat barang-barang itu lagi.
Alfa melangkah masuk ke kamar itu dengan hatinya yang tak karuan. Ia membuka lemari tempat pakaian Mey dan Maggie disimpan selama ini telah kosong. Sebenarnya Alfa meresa sangat kehilangan tapi kekesalan dari kenyataan yang dilihat mengalahkan egonya.
Alfa sempat terpaku saat melihat boneka kesayangan Maggie yang menemani tidurnya selama ini sudah tidak ada di tempat tidur itu lagi.
(Kenapa saat aku berusaha melupakan mereka semakin terasa mereka sangat dekat denganku?) batin Alfa tak sadar meneteskan air mata. Hatinya terasa sangat gelisah malam ini apalagi semalam ia dapat melihat Mey yang berubah 180°.
Alfa melangkah keluar meninggalkan kamar itu dan kembali turun untuk makan malam dengan kedua orang tuanya yang juga tiba beberapa saat sebelumnya.
"Yuk duduk, kita makan dulu" ucap mama yang begitu semangat
Merekapun makan dalam diam. Setelah menyelesaikan makan malam mereka menuju ruang keluarga.
"Al, mama minta kamu menceraikan Nina" ucap mama tegas
"Maaf ma, Alfa tidak bisa dan mama jangan mencampuri urusan rumah tanggaku" jawab Alfa juga tegas membuat mama Ratna tersentak
"Tapi dia bukan wanita yang baik" balas mama
"Lantas dia wanita yang tidak baik lalu siapa yang baik? wanita yang mama puja itu yang mama bilang baik? wanita yang merelakan tubuhnya untuk pria hidung belang dan entah siapa ayah dari anak haramnya itu yang mama bilang baik?" ucap Alfa terbakar emosi karena mama Ratna memintanya untuk menceraikan Nina
"Iya dia wanita yang baik, bahkan sangat baik" ucap mama kecewa dengan putranya
"Jadi mama belum tahu berita yang lagi tranding membahas soal wanita kesayangan mama?" ucap Alfa tersenyum sinis kearah mamanya
"Terserah kamua mau bilang apa, hanya karena wanita kamu melarang mama ikut campur dengan hidupmu" ucap mama yang langsung melangkah pergi tanpa pamit.
"Akhir-akhir ini kamu selalu bertidak kasar pada mamamu, bagaimanapun dia wanita yang sudah bertaruh nyawa demi kamu untuk ada di dunia ini dan tidak ada orang tua yang mau hidup anaknya itu susah" ucap papa menasehati
"Papa ikut mama ke kamar dulu pasti dia lagi menangis" ucap papa lalu beranjal pergi.
(Kenapa papa dan mama tidak mau mengerti dengan aku. Jelas-jelas wanita itu lebih tidak baik dari Nina tapi mereka masih mau aku bersama dengan dia) batin Alfa.
Alfapun kembali masuk ke kamarnya. Di sana dia kembali merenung setiap ucapan kasar yang dilontarkan pada mamanya. Di sisi lain dia menyesal telah berkata demikian tapi di sisi lain dia juga kesal karena mamanya yang selalu ikut campur urusan rumah tangganya.
Nina melangkah masuk ke dalam rumah sekitar pukul 11 malam saat semuanya sudah tertidur lelap.
Saat akan masuk ke kamar tiba-tiba ia di cegat oleh seseorang yang ada di belakangnya.
"Dari mana kamu? sekarang jam berapa?" ucap Alfa yang turun hendak mengambil air minum tapi melihat Nina yang baru pulang ia langsung mendekat.
"Apa pedulimu?" ucap Nina tegas
"Apa seorang suami tidak boleh tanya jika isterinya masuk rumah jam begini?" balas Alfa yang tak kalah tegasnya
"Hahahaha suami? suami macam apa yang menelantarkan isteri dan anaknya dan lebih peduli dengan mantan isterinya?" ucap Nina yang mulai terpancing emosi
"Kamu lagi mabuk jadi sebaiknya kamu isterihat, esok saja kita bahasnya" ucap Alfa dengan suara lembut karena merasa bersalah.
Nina yang tahu kelemahan Alfa pura-pura ingin terjatuh namun dengan sigap ditahan oleh suaminya. Alfa mengangkat tubuh Nina membawa ke kamar yang selama ini ditempati isterinya, dengan perlahan ia membaringkan Nina di atas tempat tidur lalu duduk di pinggirnya.
(Maafkan aku yang selalu mengabaikanmu. Aku hanya ingin tahu di mana hatiku berlabuh, Aku memang sangat mencintaimu tapi saat tahu kebohonganmu membuat aku kecewa. Jika sejak awal kamu jujur kalau kamu sudah hamil dengan laki-laki lain, mungkin aku akan berusaha menerima kamu apa adanya dengan anak itu karena kejujuran kamu. Aku paling benci ditipu, seperti wanita itu yang telah memanfaatkan anak haramnya demi mendapatkan hati orang tuaku sehingga sampai saat ini papa dan mama masih terus mengharapkannya. Untuk sementara biar kita pisah kamar agar aku bisa menata hatiku untuk menerimamu kembali. Maafkan aku.) batin Alfa yang sambil menatap wajah Nina penuh cinta.
Alfa menyelimuti dan mengecup kening Nina lalu melangkah pergi kembali ke kamarnya.
Alfa melangkah keluar dan menaiki tangga tanpa menyadari ada seorang wanita yang sejak tadi melihat perlakuan lembut Alfa terhadap isterinya.
(Sekuat apapun mama berusaha untuk kebahagiaan kamu tapi kamu sendiri sudah memilih jalan sendiri. Impian mama bukan semata untuk Mey tapi untuk cucu kesayangan mama. Maafkan mama yang sudah terlalu jauh mencampuri urusan kamu) batin mama Ratna perih menyaksikan kejadian malam ini sampai meneteskan air matanya.