BERTAHAN LUKA

"Chattingan sama siapa sih mas kok dari tadi ketawa-ketawa sendiri?" Tanya Ratna sambil mengintip layar ponsel suaminya.

Jaka mematikan ponselnya dan meletakkannya di bawah bantal.

"Grup kantor aku." Jawab Jaka.

"Ohh." Ucap Ratna.

Ratna bangkit dari tempat tidur lalu ia berjalan ke depan cermin. Ia mengikat rambutnya ke atas setelah itu ia juga memakai bando supaya rambutnya tidak ada yang jatuh ke mukanya.

'Sreekkkk'

Ratna membuka laci meja lalu mengeluarkan plastik berisi skincare yang baru saja ia beli sepulangnya dari toko.

Saat ini Ratna sudah bisa merasakan hasil kerja kerasnya. Ia memiliki penghasilan sendiri sehingga ia bisa membeli keinginannya tanpa harus meminta dari suaminya.

Setelah selesai menggunakan skincarenya Ratna kembali ke ranjang dan berbaring di samping suaminya.

"Mas." Panggil Ratna.

"Hemmm." Jawab Jaka yang sudah memejamkan matanya namun belum terlelap.

"Besok ada acara satu tahunan almarhum ibu." Ucap Ratna.

Jaka membuka matanya sambil menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Acaranya di mana?" Tanya Jaka.

"Di rumah Bi Yayuk." Jawab Ratna.

"Aku ga bisa ikut, besok ada meeting rutin bulanan di kantor." Ucap Jaka.

"Ya udah ga papa, tapi aku ijin ke sana ya mas." Jawab Ratna.

"Nginep?" Tanya Jaka

"Mungkin, soalnya acaranya malam aku ga berani pulang sendirian." Jawab Ratna.

"Terserah kamu aja." Ucap Jaka.

"Aku titip Keenar ya mas." Ucap Ratna.

"Keenar ga ikut?" Tanya Jaka.

Ratna menggelengkan kepalanya.

"Pulang sekolah Keenar ada latihan nari di sekolahan, mungkin pulangnya petang, kamu jemput sekalian ya mas." Ucap Ratna.

"Iya." Jawab Jaka.

"Hehe terima kasih sayang." Ucap Ratna sambil memeluk suaminya.

Jaka membalas pelukannya kemudian mencium kepala istrinya.

"Na." Panggil Jaka.

"Apa mas?" Jawab Ratna.

"Bentar lagi kamu datang bulan kan?" Tanya Jaka.

"Iya, emangnya kenapa mas?" Tanya Ratna.

"Bagus deh kalau gitu." Jawab Jaka.

Jaka langsung menindihi tubuh istrinya lalu mulai melakukan pemanasan.

Ternyata sedari tadi Jaka menahan nafsunya pada Amel, namun Jaka melampiaskan hasratnya pada istrinya.

Alasan Jaka menjamah istrinya saat hendak datang bulan adalah sebagai usaha agar Ratna tidak hamil atau sering disebut KB tanggal.

Sebab Ratna tidak mau memasang KB di rumah sakit karena ia takut kalau malah tidak bisa hamil lagi. Sedangkan Jaka ingin menunda untuk memiliki momongan lagi sebab ia merasa tidak sanggup jika Keenar memiliki adik lagi.

Hampir tiga puluh menit mereka bergulat panas di atas kasur dan tanpa mereka sadari pintu kamar mereka belum tertutup rapat.

"Yang godain aku yang digarap malah Ratna." Ucap Amel yang tengah lewat di depan kamar Jaka dan Ratna.

Jaka yang baru saja menuntaskan hasratnya tak sengaja memandang ke arah pintu dan melihat ada bayangan di dekat pintu.

"Jadi dari tadi Amel ada di sana?" Ucap Jaka di dalam hati.

Jaka tersenyum lalu ia menutupi tubuh polosnya dan Ratna dengan selimut.

Sedangkan di luar kamar, Amel tengah berdiri di sana sambil memainkan tangannya di payudar**nya sendiri.

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Ratna sudah berangkat ke rumah Bi Yayuk untuk mempersiapkan acara masak-memasak, namun sebelum berangkat Ratna sudah memanaskan lauk untuk sarapan yang ia beli semalam.

"Mas aku berangkat dulu ya, tolong nanti kamu bangunin Keenar, keperluan Keenar udah aku siapin di kamarnya." Ucap Ratna.

"Iya, kamu hati-hati maaf aku ga bisa datang." Ucap Jaka.

"Iya mas ga papa." Jawab Ratna.

Ratna mencium tangan Jaka dan Jaka membalasnya dengan mengecup kepala istrinya.

Setelah itu Ratna keluar dari kamar dan bertemu dengan Amel yang baru saja keluar dari kamar.

"Mau ke mana Na?" Tanya Amel.

"Ke rumah Bi Yayuk." Jawab Ratna.

"Kamu nanti bisa datang ga mbak?" Tanya Ratna.

"Ya nanti aku usahain dateng." Jawab Amel.

"Ya udah kalau gitu, aku berangkat dulu ya mbak, nitip Keenar." Ucap Ratna

"Iya Na hati-hati." Ucap Amel.

Ratna keluar dari rumah dan mengeluarkan motor Amel dari garasi setelah itu ia berangkat ke rumah Bi Yayuk.

Setelah mendengar suara motor yang dinaiki Ratna sudah keluar dari area rumah, Amel tersenyum licik.

Ia masuk ke dalam kamar dan melepas cardigan yang ia pakai untuk menutupi baju tidurnya yang sangat sexy setelah itu ia berjalan ke dapur untuk menyeduh kopi.

Saat Amel tengah mengaduk kopinya tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perutnya. Amel tau betul siapa pemilik tangan itu.

"Masih pagi udah menggoda aja." Suara lembut Jaka di telinga Amel sambil tangannya mengusap-usap perut Amel yang tidak tertutup pakaian.

"Siapa juga yang godain, kamu aja yang mudah tergoda." Jawab Amel.

"He'em betul juga kamu, aku mudah banget tergoda sama kamu." Ucap Jaka.

Jaka memasukkan tangannya ke dalam crop top yang dikenakan oleh Amel dan memainkan gunung kembarnya sembari menciumi leher Amel.

"Ahhhhhh......" Desah Amel saat Jaka memelintir puncak gunung kembarnya.

Jaka terus meremasi gunung kembar Amel dan ia juga meninggalkan jejak di leher Amel.

"Udah ahhh.... Mau bikinin kamu minuman dulu." Ucap Amel.

"Aku minum susu aja." Jawab Jaka.

Jaka menarik paksa crop top yang dikenakan oleh Amel hingga terlepas.

"Wihhh bagus banget." Ucap Jaka.

"Emangnya yang semalam belum puas?" Tanya Amel.

Jaka menatap ke arah Amel

"Kamu tau?" Tanya Jaka pura-pura tidak tahu.

"Ya gimana ga tau, Ratna aja teriak-teriak kenceng banget sampek kedengeran di kamar aku." Jawab Amel sambil mengerucutkan bibirnya.

Jaka tersenyum kemudian ia mengecup bibir Amel dan melumatnya.

"Bagaimana ga aku serang habis-habisan, soalnya aku bayangin wajah kamu." Jawab Jaka.

Jaka mengangkat tubuh Amel dan mendudukkannya di atas meja makan dan

'Klek'

Keenar membuka pintu kamarnya, namun Jaka dan Amel tidak mendengar suaranya.

Keenar berjalan ke dapur dan melihat kedua orang itu tengah bertukar saliva.

"Ma Mel sama papa lagi ngapain?" Tanya Keenar.

Mereka terkejut. Amel langsung mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai dan segera memakainya.

"Ehh sayang kamu udah bangun?" Tanya Jaka.

Keenar menganggukkan kepalanya.

"Mama mana pa?" Tanya Keenar.

"Mama lagi di rumah nenek, kita mandi dulu yuk." Ucap Jaka.

Jaka mengajak anaknya masuk ke dalam kamar mandi dan memandikannya.

"Sayang kamu tau apa yang papa sama Ma Mel lakukan tadi?" Tanya Jaka.

Keenar menggelengkan kepalanya.

"Tadi papa lagi bantuin Ma Mel minum obat sayang, kasian Ma Mel ga bisa nelen obat." Jawab Jaka ngasal

"Emangnya Ma Mel sakit apa pa?" Tanya Keenar.

"Masuk angin." Jawab Jaka.

"Ma Mel ga mau pakai baju panjang sih makanya masuk angin" Ucap Jaka.