Rion pemuda yang terlihat urakan juga tengil mendadak di jodohkan oleh sang mama.dengan wanita pilihan yang sudah di tentukan,bahkan mereka tidak saling mengenal.
kisah perjalanan pernikahan Rion mari simak alur cerita nya
Kolaborasi Novel Dastan & Fellaini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lord Tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Suara gema langkah yang terburu-buru terdengar di rumah sakit kini mama ivy sudah tiba dengan wajah khawatir , tak lupa ada papa Xavier lalu ada ayah Varo dan bunda Renata mereka melihat Zora terisak menangisi Rion.
" Sayang.." panggil bunda Renata
" Bundaaa " Zora kini menangis di pelukan sang ibu dia sungguh takut akan kehilangan suami tercintanya.
" Semua akan baik-baik saja nak . " Varo menenangkan si kesayangan.
" Kenapa bisa seperti ini? tadi kamu masih baik-baik saja . " air mata mama ivy tidak terbendung.
Sedangkan papa Xavier masih dengan wajah lempeng menatap sang putra yang terbaring koma , dia mengalihkan pandangan pada si sulung yang terdiam di sofa dan terlihat masih syok .
" Jelaskan ! " pinta Xavier.
" Apa yang terjadi bang? kenapa bisa adik kamu seperti ini? " mama ivy melihat ke arah Sergio.
" Kecelakaan dengan pengemudi lain mah . " jawab Sergio dengan pelan.
" Benar begitu Juan? " tanya papa Xavier untuk memastikan.
Juan hanya bisa menganggukkan kepala karena ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya .
" Lagi pula kalian akan kemana malam-malam begini ! diam saja di rumah jangan keluyuran, lihat jika sudah begini kalian membuat semua orang bersedih. " Xavier terlihat emosi dan mengomel.
" Sabar besan tanggal sial tidak ada di kalender mungkin harus seperti ini, Anak-anak masih syok jangan di marahi. " Varo menenangkan agar suasana tidak tambah panas.
" Ayo kita keluar dulu sayang. " Renata membawa Zora untuk keluar ruangan.
Dokter pun masuk untuk memeriksa keadaan Rion dan segera memberikan tindakan, untuk saat ini memang kondisinya tidak sadarkan diri .
" Gue bakal patahin leher tu orang ! " desis Sergio penuh sendam dan amarah.
" Jangan nambah rumit suasana Gio, diem dulu bentar " Juan menahan jaket Sergio ketika akan pergi.
" Lepasin gue mau hajar tu orang, lo liat karena ulah nya adik gue sekarat ! " Sergio menghempaskan lengan Juan.
" Please jangan sekarang bego ! nanti gue bantuin gebukin, suasana lagi kacau gini di tambah Lo minggat yang ada bapak Lo tantrum. " Juan masih menahan Sergio yang akan pergi.
" Adik gue koma Juan.. " Sergio terduduk di lantai sambil memejamkan mata karena terpukul melihat kondisi Rion.
" Gue tau nanti kita balas sama-sama tenang banyak batu bata di deket rumah, kita tempeleng Altan karena udah bikin Rion celaka . " bisik Juan dengan pelan.
Dokter pun sudah selesai dengan pemeriksaan mengatakan untuk meninjau keadaan , semoga Rion bisa segera sadar dan tidak terlalu lama menutup mata.
Malam pun segera berlalu kini adalah pagi terburuk untuk Zora bahkan mata cantik itu terlihat sangat sembab , Mama ivy masuk ke dalam melihat menantu kesayangan nya yang terlihat begitu sedih .
" Sayang kamu pulang dulu istirahat sejenak ya . " ucap mama ivy.
" Gak mau mah aku mau disini aja nungguin abang bangun . " tolak Zora
" Jangan seperti ini nak nanti kamu sakit setelah itu kamu bisa kesini lagi . "
" Tapi nanti abang nyariin aku kalau pulang . " Lagi-lagi Zora kembali menangis
" Nanti kalau udah istrahat sebentar kamu bisa kembali lagi kesini , dari malam kamu gak tidur jangan sampai ikutan sakit . "
Zora pun akhirnya menurut dia akan pulang dan istirahat sebentar lalu kembali ke rumah sakit , sambil membawa beberapa baju ganti.
...
Sergio turun terburu-buru dan melepaskan helm dengan emosi dia dan Juan baru tiba di markas geng Altan , kini sudah tidak bisa lagi di bendung amarah si sulung untuk membalaskan dendam pada ketua geng motor itu .
Brakk...
Pintu di tendang oleh Sergio beberapa orang di dalam terkejut dengan kedatangan mereka .
" Ada apa ini ribut-ribut hah? gak sopan asal masuk aja . " salah satu anggota geng berdiri.
Bughh..
Tanpa basa basi Sergio melayangkan pukulan pada orang yang menghadang nya , hingga tumbang dalam satu pukulan .
" Anjirrr keren bat temen gue ! " Juan tepuk tangan karena sekali hantam si lawan jatuh tak berdaya.
" Dimana ketua Lo suruh keluar ! " bentak Sergio dengan penuh amarah.
Lalu tak lama kemudian ada pria tampan yang keluar karena mendengar keributan .
" Ada apa ini? " tanya Altan.
" Ada apa Lo bilang? adik gue sekarat masih bisa bertanya ada apa ! dasaaaar bajingan . " di cengkram nya kerah baju Altan.
" Cih malam itu aku tidak sengaja menyenggol motor milik adik mu , ternyata berakibat meregang nyawa ya . " Altan tersenyum remeh.
" Kalau begitu anggap juga ini tidak sengaja ! "
Bughh..
Sergio memberikan pukulan pada Altan hingga membuat pria itu jungkir balik .
Bughh..
Bughh..
Tanpa jeda Sergio memberikan pukulan bertubi-tubi tidak membiarkan Altan melawan , ada 3 anggota geng Altan yang akan membantu tetapi Juan langsung melumpuhkan mereka semua .
" Udah woi udah.. tu anak orang udah mau mati anjirrr . " Juan menahan Sergio yang masih kesetanan memukuli Altan.
" Lepasin, gue masih mau hajar tu orang ! " Sergio memberontak dan akan kembali menghajar Altan.
" Gak lucu kalau masuk penjara udah cukup jangan ampe tewas juga elah . " tenaga Sergio mendadak kuat seperti Hulk.
" Sampe terjadi apa-apa sama adik gue liat aja Lo abis di tangan gue ! " teriak Sergio.
Juan dengan segera membawa Sergio keluar dari markas Altan. Sebelum mereka pergi Juan mematahkan kaki Altan dan memperingatinya agar jangan mencari gara2 dengan mereka berdua, lalu mereka pergi untuk menenangkan hati dan pikiran , lalu singgah di markas yang dekat dengan bengkel bang Holand wajah Sergio masih amat menakutkan .
Brakk..
Helm di banting membuat Juan lagi-lagi terkejut dia jadi takut di cekek oleh si sahabat karibnya itu.
" Nih minum dulu . " Juan membukakan minuman dingin.
" Thanks bro . " ucap Serigio.
Dengan emosi yang masih menggebu Sergio minum hingga tak bersisa lalu meremas botol itu hingga remuk , lalu Juan duduk di samping Sergio sambil mencoba menenangkan agar emosi segera mereda .
" Gue paham perasaan Lo gimana tapi gue juga gak mau tiba-tiba Lo masuk penjara ngab , tadi udah cukup bahkan wajah Altan nyaris gak kelihatan . " ujar Sergio.
" Gue bakal balik buat hajar dia kalau terjadi apa-apa sama Rion ! " jawab Sergio penuh amarah.
" Iya gue bantuin lagi dah . " jawab Juan sambil tersenyum puas karena sudah buat Altan pincang.
Tiba-tiba ponsel Sergio berdering melihat siapa yang menelpon ternyata si kekasih hati .
" Assalamualaikum..kamu dimana ay ? " ucap Ossy di seberang sana.
" Aku lagi di luar sama Juan ay.. " jawab Sergio.
" Aku sekarang lagi di RS sama Vella juga nih nengok adik kamu . " ujar Ossy.
" Aku sama Juan bakal ke situ jangan kemana-mana dulu Ay. " perintah Sergio.
" Iya hati-hati di jalan jangan ngebut . " timpal Ossy.
Telpon pun ditutup Sergio memakai kembali jaket Juan melihat ke arah sang teman , seolah berkata ingin kemana lagi sekarang baru dia akan pesan kopi .
" Vella sama Ossy sekarang di RS buruan kita kesana . " Sergio mengerti tatapan Juan padanya
" Serius sayang gue di sana? " wajah Juan mendadak cerah.
" hmm.. "
Mereka pun segera bergegas untuk kembali ke rumah sakit semoga dengan bertemu dengan pujaan hati , emosi Sergio bisa segera mereda karena demi apapun dia masih ingin menghantam Altan hingga masuk ICU .
gak usah pake treak segala