Karena hasutan dan kebodohannya sendiri membuat Ratu Azelia kehilangan semua yang dia miliki, harta,tahta dan cinta bahkan nyawa.
Beruntung sebelum kematiannya Sang Ratu mendapatkan kalung liontin Ruby, yang memiliki kekuatan sihir yang membuat sang Ratu mendapatkan kesempatan kedua untuk mengubah takdir.
" kalung ini, adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia! aku sangat mencintaimu, " lirih Raja Alexander lalu tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
" Tidak ... Alex ! tidak, jangan tinggalkan aku hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa seakan jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku yang begitu bodoh hingga menghancurkan semua yang ku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara air matanya mengering, jiwanya terbang entah kemana.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua, Sang Ratu berjanji akan melindungi suaminya dan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Kartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 4 Suami Yang Dirindukan
" Yang mulia Ratu, Yang mulia," panggil Mona membuyarkan lamunan Ratu Azelia.
" Hah! apa," jawab ratu Azelia.
" Kenapa! Yang mulia, diam saja dari tadi?" tanya Mona bingung.
" Hah, tidak ada, oh ya dimana Yang mulia Raja?" tanya Ratu Azelia mengalihkan pembicaraan.
" Yang mulia Raja sedang berada diruang kerja, " jawab Mona yang tau biasanya Raja Alexander pada jam segini memang berada diruang kerja.
" Hem, bantu aku bersiap,aku akan ketempat suamiku," perintah Ratu Azelia yang membuat Mona terkejut.
" Hah," Mona tanpa sadar menganga.
'Apa telingaku tidak salah dengar, Yang mulia Ratu memanggil Yang mulia Raja suamiku, ya Tuhan! apa Yang mulia Ratu, salah minum obat, apa! jatuh dari tangga, membuat otak Yang mulia Ratu bergeser.'
Terkejutnya, Mona karena selama enam tahun pernikahan, Ratu Azelia tidak pernah memanggil Raja Alexander dengan sebutan suami.
" Mona! ayo cepat, apa lagi yang kamu tunggu," perintah Ratu Azelia lagi.
" Hah ia - ia baik Yang mulia Ratu," Mona langsung bergegas,menyiapkan air mandi dan gaun untuk Ratu Azelia.
Tak lama Ratu Azelia selasai mandi.
" Yang mulia, ingin memakai gaun warna apa? warna merah atau gold," tanya Mona sambil memegang dua gaun.
Dengan cepat, Ratu Azelia menggelengkan kepala. " Tidak! aku tidak ingin, memakai kedua gaun itu," tolak tegas Ratu Azelia.
" Carikan aku, gaun warna biru laut yang sesuai dengan warna mataku, " pinta Ratu Azelia kemudian.
Hari ini Ratu Azelia ingin memakai gaun biru laut karena, ingat perkataan Raja Alexander Maximilian kalau Ratu Azelia cantik, bila mengunakan gaun warna biru laut, yang sama dengan warna matanya.
Mengingat itu Ratu Azelia tersenyum tipis hampir tidak terlihat. Sehingga mona pun tidak melihat Ratu Azelia tersenyum.
" Hah, " kembali Mona menganga, itu adalah reaksi Mona mendengar perintah Ratu Azelia, pasalnya gaun warna biru laut adalah warna gaun yang tidak disukai oleh Ratu Azelia.
" Mona! kenapa, kamu jadi lambat sekarang, " Ratu Azelia mulai kesal, melihat tingkah Mona yang terkesan Lola alias loading lama.
Setengah jam berlalu, kini Ratu Azelia telah siap dengan memakai gaun warna biru laut dan riasan wajah yang tipis, rambutnya yang pirang ke emasan di ikat bagian atas dengan sebuah pita yang berwarna putih.
" Hem ... cantik!" gumam Ratu Azelia didepan cermin, dia puas dengan penampilan barunya.
Jika selama ini, Sang ratu selalu tampil glamor dan mewah, kini dia ingin tampil sederhana namun elegan dan anggun.
Ratu Azelia tidak sabar ingin bertemu suaminya, dia berjalan dengan cepat bahkan setengah berlari.
Jantung Ratu Azelia berdetak kencang, nafasnya memburu, karena memikirkan wajah tampan suaminya.
Mona yang tertinggal jauh dibelakang Ratu Azelia memanggil.
" Yang mulia Ratu, tunggu! saya, Yang mulia," Mona ngos-ngosan mengejar Ratu Azelia yang berlari-lari melewati para prajurit penjaga dan para pelayan yang berbisik-bisik, membicarakan Ratu Azelia yang berlari seperti sedang dikejar tikus.
Yah, karena etika seorang Ratu tidak membenarkan Ratu Azelia berlari-lari di istana. Tapi bagi Ratu Azelia itu tidak penting, yang terpenting baginya, sekarang! melihat suaminya, memastikan bahwa Raja Alexander baik - baik saja.
Mona yang berlari mengejar Ratu Azelia sambil berkata dalam hati
'Yang mulia Ratu ,benar benar sudah sangat sehat, tidak seperti orang yang baru bangun dari koma, karena terjatuh dari tangga.'
Hampir sepuluh menit Ratu Azelia, berlari-lari karena jarak kamar tidur Ratu Azelia dengan ruang kerja Raja Alexander Maximilian lumayan jauh.
Sesampainya, Ratu Azelia didepan pintu ruang kerja Raja Alexander Maximilian.
Dia mendorong pintu dengan keras.
Brakk
Sontak Raja Alexander Maximilian melihat kearah pintu, nampaklah Ratu Azelia yang menatap sendu, penuh kerinduan kearah Raja Alexander Maximilian.
Deg
Manik mata biru laut milik Ratu Azelia berembun menatap lekat manik mata abu-abu, yang membuat Ratu Azelia membeku.
Tatapan Ratu Azelia dibalas senyum manis nan mempesona dari suaminya.
Raja Alexander lantas bangun dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Ratu Azelia yang berdiri mematung diambang pintu.
" Ratuku- "
Bruk
Ratu Azelia memeluk erat Raja Alexander Maximilian, itulah reaksi pertama Ratu Azelia saat tubuh tinggi milik Raja Alexander Maximilian hanya berjarak satu langkah.
Terkejut, dengan pelukan istrinya yang kali ini berinisiatif duluan memeluknya, membuat mata Raja Alexander Maximilian sontak membelalak namun hanya sebentar.
Setelah Raja Alexander menentralkan rasa terkejut yang dia rasakan, mata abu-abu miliknya terpejam, sambil menghirup wangi aroma mawar dari tubuh istrinya, Raja Alexander juga membalas pelukan istrinya.
Sama halnya dengan Raja Alexander, Ratu Azelia juga menghirup wangi aroma maskulin dari tubuh Raja Alexander, wangi yang membuat candu sekaligus wangi yang menenangkan.
'kenapa! aku baru sadar, tubuh suamiku wangi sekali, ah! aku bahkan ingin selalu memeluknya! seperti ini terus,'ucap Ratu Azelia didalam hati tanpa dia sadari.
" Kamu masih hidup suamiku, syukurlah! jangan tinggalkan aku hiks ... hiks," Ratu Azelia mulai terisak dia tidak menyadari pertanyaan yang begitu saja lolos dari bibirnya.
Deg
" Hem ... aku disini, Ratuku! bersamamu, tenanglah, semua akan baik-baik saja," ucap Raja Alexander Maximilian lembut dia mencium puncak kepala Ratu Azelia.
Walau Raja Alexander Maximilian tidak mengerti dengan tindakan istrinya, tapi yang terpenting baginya, Ratu Azelia bisa merasa tenang dan nyaman.
" Iya! aku sangat yakin itu, Rajaku! memang yang terhebat, " ucap Ratu Azelia tulus.
" Kapan kamu bangun, dari tidurmu Ratuku, " tanya Raja Alexander Maximilian tidak ingin mengatakan koma, karena bagi Raja Alexander, Ratu Azelia hanya tertidur.
" Pagi tadi, " jawab Ratu Azelia cepat, dia masih memeluk erat tubuh suaminya.
" Hem ... maaf! seharusnya aku, yang datang menemui Ratu, tapi aku takut ka- "
" Tidak! aku yang seharusnya datang menemuimu suamiku, hem ... karena aku merindukanmu," ungkap Ratu Azelia malu-malu wajahnya merona.
Begitu juga dengan Raja Alexander Maximilian, wajahnya juga sudah merona mendengar pengakuan Ratu Azelia.
" Yang mulia ... hah," Mona tidak melanjutkan ucapannya, dia terkejut dengan apa yang dilihatnya, Ratu dan Raja berpelukan.
Kedatangan Mona membuat Ratu Azelia melepaskan pelukannya.
'apa! aku datang diwaktu yang tidak tepat,' Mona menggerutu didalam hati, kehadirannya merusak hal baik Raja dan Ratu.
" Salam hormat hamba, Yang mulia Raja, semoga Yang mulia panjang umur, " Mona memberi salam hormat kepada Raja Alexander Maximilian dengan membungkukkan badan dan menarik ujung gaunnya.
Raja Alexander Maximilian menerima salam hormat mona.
" Ehem ... istirahatlah kembali Ratuku per- "
" Suamiku, " panggil Ratu Azelia dengan sedikit ragu-ragu, takut kalau Raja Alexander Maximilian tidak menyukai panggilan suami, padahal dari tadi Ratu Azelia terus memanggil Raja Alexander Maximilian dengan sebutan suami.
Deg
Pipi Raja Alexander Maximilian kembali merona, mendengar kata suamiku, terucap lagi dan lagi dibibir, semerah ceri milik Ratu Azelia, satu kata yang selama enam tahun pernikahan tidak pernah diucapkan oleh Ratu Azelia.
Bersambung...
Dukung karya ini dengan memberikan like, komen, subscribe dan vote.😘😍